“Yang istimewa akan kalah dengan yang selalu ada”
Di pagi hari yang cerah, Alana membuka matanya dengan sangat manja, di raih ponselnya dengan cepat dan merasa terkejut ketika Arga telah mengiriminya pesan
“Pagi singa” kata Arga menggoda Alana di pagi hari
“Apaan sih kelinci?” jawab Alana yang sebenarnya tertawa kecil di dalam hati karena Arga masih mengingat sebutan itu, sebutan satu sama lain di masa SMA
Singa adalah sebutan Arga untuk Alana. Mewakili sifat Alana yang pemberani, kuat, dan pantang menyerah terhadap apapun. Sedangkan, kelinci adalah sebutan Alana untuk Arga. Mencerminkan sifat Arga yang lemah lembut dan lucu.
“Baru bangun singa, mana ada raja hutan bangunnya jam segini?” tebak Arga
“Suka-suka dong” balas Alana
“Kelinci sudah bangun dari tadi pagi” ujar Arga
“Siapa yang nanya?” Alana membalikkan pertanyaan
“Aku hanya memberi tahu” balas Arga singkat
“Tetapi, aku tidak
“Seseorang yang siap menjadi tameng pelindung dan maju paling depan saat kita dalam bahaya atau terluka adalah orang yang istimewa bagi kita” Alka menarik jauh Alana hingga hampir sampai di kandang jerapah “Kak, jerapahnya ada di sana. Ayo” tarik Alka pada Alana “Iya, pelan-pelan Alka” jawab Alana “Wah, tinggi sekali jerapahnya, aku mau tumbuh tinggi” kata Alka pada Alana “Nanti kamu akan tumbuh tinggi, setinggi Arga” jawab Alana “Betul” jawab Arga “Ayo, kita keliling” Alka menarik tangan Alana di sebelah kiri dan Arga di sebelah kanan “Iya” jawab Alana dan Arga bersamaan Setelah melihat jerapah, Alka ingin melihat gajah, singa, beo, beruang, dan kelinci. Mereka bertiga jalan-jalan bersama dan melihat berbagai macam hewan di kebun binatang tersebut. Alka terlihat sangat bahagia. Begitu pula dengan Arga dan Alana “Mau foto bareng?” tanya Arga pada Alana “Boleh” jawab Alana “
“Beberapa cowok pandai bermain kata dan dibumbui sedikit rasa. Hati-hati saat mendengarnya. Bisa jadi cinta atau duka” “Alana, will you be my girl freind?” tanya Arga tiba-tiba pada Alana sambil menatap dan memengang tangan Alana Deg “So sweet” jawab Alka spontan “Anak kecil ikut-ikutan” ucap Arga pada Alka “Terima aja kak, Alana” ucap Alka pada Alana Alana terdiam dan tampak berpikir dalam-dalam “Haruskah aku menjawab sekarang?” tanya Alana pada Arga “Sure” jawab Arga singkat Alana menghela nafas panjang, lalu mengeluarkannya, dan kemudian menjawab pertanyaan Arga “Thank you for loving me, but I’m so sorry” ucap Alana sambil menundukkan kepala “Why?” tanya Arga penasaran “I’m don’t want in a relationship right now” balas Alana “What’s wrong?” tanya Arga “Us” jawab Alana dengan tegas
“Seseorang dapat berlaku tidak adil karena dua hal, terlalu cinta dan terlalu benci” Beberapa orang berlalu lalang di sekitar alun-alun kota. Begitu ramai suasana senja di kota bunga itu Alana yang dari tadi tidak tahan untuk hanya berdiam diri di tempat menunggu Arga, akhirnya melihat Arga datang dengan gesit “Ayo” ajak Alana yang langsung berlari mendahului Arga “Tunggu, Alana. Jangan berpencar” pinta Arga yang masih memarkir sepeda motornya Akan tetapi, Alana semakin panik, bahkan lebih panik daripada Arga, karena naluri seorang cewek selalu leih tajam dari cowok “Kamu mau kehilangan keponakanmu itu?” tanya Alana dan langsung berlari kembali Arga dan Alana berpencar, Alana ke arah kiri, dan Arga ke arah kanan. Alana yakin bahwa Alka sedang ada di sekitar alun-alun kota. Karena hanya itu lokasi yang paling dekat dengan kebun binatang tadi, bahkan Alka sendiri tidak tahu rumah Alana, dan jauh jika harus pulang s
“Seseorang bisa berubah karena mereka terluka cukup parah” Arga yang mengetahui ada barang yang terjatuh dari tas sling bag Alana langsung mengambilnya, akan tetapi dalam hati kecilnya dia sangat penasaran tentang isi barang tersebut. Sebuah kertas berwarna vintage dengan lipatan tertentu seperti bukan kertas sembarangan. Arga memilih untuk menyembunyikannya dahulu di genggaman tangan arga di balik punggungnya “Alana, aku mau ke toilet, tolong jaga Alka sebentar ya” pinta Arga pada Alana “Oke” jawab Arga Arga melangkah pergi dan bersembunyi di balik semak-semak “Aku ingin mengetahui apa isinya” bisik Arga dalam benaknya Arga mulai membuka perlahan dari lipatan surat Alana dan membacanya dengan mata tajam SURAT CINTA UNTUK ALANA Alana, Perempuan datang atas nama Alana Menebar tawa, menghapus duka Memberi warna pada gelapnya dunia Dia pe
“Dunia tidak boleh tahu kamu sedang babak belur. Dunia hanya boleh tahu kamu masih tegak dan tidak hancur” “Kenapa tiba-tiba perasaanku jadi tidak enak? Pertanda apa ini?” tanya Alana dalam hati dengan nada gelisah “Aku harus telepon Arga sekarang” kata Alana Alana berjalan meraih ponselnya dengan jari telunjuk yang masih berdarah dan belum diobati. Alana lebih mengkhawatirkan Arga dan Alka, daripada jarinya sendiri Kring...[Satu telepon dari Alana tidak terjawab] Kring...[Dua telepon dari Alana tidak terjawab] Kring... [Ponsel Arga berdering] “Arga please, angkat teleponnya” ujar Alana sambil berjalan mondar-mandir di kamarnya Lalu, Arga menjawab telepon Alana, akan tetapi bukan suara yang dikenal Alana selama ini “Halo Arga, kamu dimana?” tanya Alana “Halo, ini siapa?” orang yang sedang menjawab telepon Alana kembali bertanya “Saya Alana, temannya Arga” jawab Alana
“Orang terakhir yang ada di pikiranmu sebelum tidur adalah orang yang menjadi alasan kamu bahagia atau justru alasan kamu terluka” “Sudah selesai” kata Alana sambil membereskan peralatan P3K “Eh, tunggu sebentar” ucap Arga tiba-tiba “Kenapa?” tanya Alana dengan menaikkan sebelah alisnya mengisyaratkan kebingungan “Tanganmu juga terluka, sini aku lihat” ujar Arga sambil menarik tangan Alana untuk dilihatnya lebih dekat “Ini hanya luka kecil, Ga” Alana mengelak “Luka kecil kalau tidak diobati akan jadi besar” ucap Arga “Nanti saja aku obati sendiri di rumah” balas Alana “Kalau bisa sekarang kenapa harus nanti?” tanya Arga kembali Alana terdiam. Tidak ada kata yang terucap dari mulut Alana lagi “Sini cerita, kenapa?” ajak Arga pada Alana untuk mendekat dan bercerita padanya “Luka karena pecahan kaca” jawab Alana pelan “Kok bisa?” tanya Arga merasa heran “Aku nggak mau
“Kita didewasakan oleh masalah dan dikanak-kanakkan oleh cinta” Kling... [Satu pesan dari Arka belum dibaca] “Sudah pulang? Sudah di rumah?” tanya Arka sekali lagi pada Alana “Sudah, kenapa memangnya?” tanya Alana kembali “Tidak apa-apa, hanya ingin menitip gitar” jawab Arka “Maksudnya?” Alana semakin tidak paham dengan pesan yang dikirim Arka malam ini, terasa sungguh random “Kamu baru saja dari rumah sakit bukan?” tanya Arka memastikan jawaban Alana “Kok tahu?” Alana terkejut “Apa sih yang aku nggak tahu dari kamu” jawab Arka membuat Alana sedikit kesal “Memangnya gitarmu ada dimana?” tanya Alana “Di rumah sakit” jawab Arka “Kamu juga baru dari rumah sakit? Siapa yang sakit?” tanya Alana “Seseorang” jawab Arka kembali “Kenapa tidak kamu bawa pulang sekalian tadi gitarmu?” tanya Alana sambil menggeleng-gelengkan kepala “Lupa” jawab Arka dengan sing
“Semakin lama kamu menyimpan perasaanmu kepada seseorang, kamu akan semakin jatuh hati kepadanya” Butuh sekitar 7 menit untuk mandi dan mengecek kembali keperluan apa saja yang harus dibawa untuk pementasan drama Transformer Kling.... [Satu pesan dari Alya belum dibaca] “Alana, kamu dimana? Kita semua nungguin kamu. Cepat kesini” tanya Alya Alana masih menyiapkan sebungkus makanan untuk scenenya bersama Agha nanti dan membawa beberapa camilan ringan berukuran kecil untuk property “Aku perlu membawa scriptku tidak ya? Ada waktu berlatih lagi nggak ya?” Alana benar-benar kebingungan “Sudahlah aku bawa saja, daripada bingung” lanjut Alana lalu segera memasukkan lembaran scriptnya ke dalam tas ransel berwarna cream Alana langsung berlari keluar kamar dan berpamitan kepada Ayah dan Bunda “Ayah, bunda Alana berangkat dulu” kata Alana sambil berlari “Eh, jam tangan kam
“Dalam kamus hidupku, aku hanya mengenal tiga kata : kamu, aku, dan waktu yang akan membentuk kita yang dulu menjadi kita yang baru” Kali ini, dibawah langit bertabur gemerlap bintang malam, aku ingin mengutarakan segala resah dan gelisah yang berada di benakku selama ini. Kamu tidak akan menemukannya di kamus manapun, karena beberapa definisi ini hanya berdasar dari lubuk hati. Definisi kata hati yang tiada henti mengudara dalam intuisi Kamu, adalah seseorang yang dikirim Tuhan untuk mengusir kelabu dan menyembuhkan lukaku dari patah hati sebelumnya, yang memberi banyak arti dalam hidup, serta memberi warna lebih dari yang pelangi punya Aku Siap Melepasmu Tidak banyak yang aku tahu, termasuk juga perasaanmu, hingga aku terluka, mereda, dan siap melepasnya Purnama demi purnama silih berganti Sosok yang ku damba dalam hati, kini tak lagi berarti Sang surya kini
“Selalu ada yang berkorban dalam suatu hubungan, layaknya demi melihat pelangi berseri, maka mentari rela pergi dan sembunyi” Mentari dan Pelangi Dua hal yang berbeda, tetapi hampir setiap orang mencintainya. Terkadang aku kerapkali menjodohkan dan mengaitkan mentari dengan senja di cerita-ceritaku sebelumnya Karena bagiku, senja telah pergi dan tidak kembali. Aku menemukan pelangi. Pelangi hadir mewarnai hari. Aku tahu senja dan pelangi sama-sama hanya sesaat. Bahkan pelangi mungkin juga tidak setiap hari ada. Meski begitu, setidaknya pelangi tidak sekejam dan sejahat senja yang menampakkan sewarna jingga memmpesona tetapi, datang dan pergi tanpa pamit Untuk bertemu indahnya pelangi, bukan hal yang mudah. Kita perlu mengunggu dengan sabar walau langit mendung semakin menjalar. Belum lagi ditambah dengan hujan deras yang mengguyur dan membasahi bumi. Barulah kita baru bisa berjumpa dengan pelangi Lalu, bagaimana jika hujan turun
“Seringkali aku menerka bagaimana akhir kisah kita, seperti dalam hubungan tetapi tidak ada kejelasan, dibilang pacaran tetapi tidak ada ikatan. Dan kini aku telah diserang ketidakpastian” Tiga sasi sudah kita berpisah. Menerka akhir cerita tidak tahu arah. Aku begitu bingung dengan segala rasa dan keadaan yang terjadi saat ini. Mengapa jalanku untuk melupamu seakan sulit tiada henti? Di setiap langkah yang ku ambil, selalu ada celah untuk menemukanmu kembali. Di sejengkal jeda yang aku raih, acapkali muncul sesuatu yang menarik ingatanku padamu lagi Lagi dan lagi, bahkan berulang kembali. Layaknya sebuah siklus alami yang tiada pernah henti Membuat jarak saat ini adalah keputusan yang benar, untuk kita agar saling belajar. Tidak melulu hidup kita dipenatkan untuk mengejar orang yang kurang ajar. Memainkan dan mematahkan banyak hati, meski itu akan membawa dampak pada dirinya sendiri Tidak ada yang salah dari melangkah mundur daripada m
“Beberapa orang berubah menjadi sibuk hanya karena pikiran mereka berkecamuk, dan cara ampuh untuk melupakan sosok yang tidak dapat dipeluk” Alana mulai menulis cerita yang pernah dialaminya selama ini, pengalaman adalah guru terbaik dalam hidup seorang cewek bernama Alana Ayunda. Tidak peduli, seberapa banyak dia telah jatuh dan seberapa sering dia dikecewakan. Satu-satunya pilihan saat ini adalah mencoba untuk produktif dan berkarya Kesibukanku adalah cara melupakan kamu Setiap kali aku menuliskan kalimat tersebut aku tersenyum miris. Deretan kata yang cukup sederhana untuk dicerna logika, tetapi cukup membuat hati tersayat luka. Di dalam kesibukan yang aku jalani saat ini, ternyata terselip perasaan untuk melupakan seseorang. Tidak hanya aku, mungkin juga perempuan lain di dunia mengatakan hal yang sama. Tidak perlu berucap, dalam hati mereka aku juga yakin meraka akan membenarkan dan menyutujuinya jika mereka merasakan hal yang sama
“Waktu yang akan mengobati setiap goresan luka dan menjawab bahwa hatimu telah reda dari luka yang lama” [POV Alana] Malam yang sepi dan suntuk, seakan menggerogoti suasana untuk teringat akan masa lalu. Sekeras apapun kita mencoba melupa, masa tersebut akan memiliki tempat khusus di pikiran kita. Hingga saat ini pun, kita berada dalam kondisi seperti ini karena jatuh bangun dan laju terjal yang telah kita lalui. Terkadang banyak orang yang berusaha dengan kuat untuk melupakan masa lalu, tetapi ada pula yang memilih menyimpan rapat-rapat Apapun pilihan seseorang, kedua hal tersebut memberitahu bahwa pada setiap pilihan yang diambil akan membuat seseorang menjadi lebih tangguh. Walau dalam perjalanannya dia harus terseok, tersandung, mungkin juga jatuh. Tetapi, apapun yang menyangkut masa lalu memang sebaiknya dibiarkan berlalu. Meskipun pada kenyatannya, ini adalah kebohongan besar. Kebohongan besar yang baru saja aku tulis, ba
Hanya ada dua pilihan ketika berteman dengan lawan jenis, yaitu menjadi pengalaman hidup atau teman hidup, dan kau harus siap dan menerima apapun realitanya” “Cita-cita atau cinta?” tulis Alana Alana terdiam sejenak, dan lantas termenung berpikir “Aku bingung, tetapi sepertinya cita-cita saat ini jauh lebih penting dari pada cinta” ujar Alana Sepertinya perlu memikirkan hal ini lebih dalam, apa yang sebenarnya sedang aku cari dan aku butuhkan. Yang lebih dahulu layak diprioritaskan Alana pergi ke lapangan basket untuk beristirahat dari kejenuhan di depan layar gadget sebentar “Wah, ada bola basket, main kayaknya seru” ucap Alana Alana segera meraih bola itu dan memantulkan bolanya ke atas beberapa kali dan berusaha memasukkannya ke dalam ring basket, akan tetapi sesekali masuk, terkadang keluar “Ternyata ada cewek yang suka main basket disini juga” ucap seorang cowok dari sudut lapangan basket da
“Seseorang akan menyadari betapa berharga seseorang ketika mereka merasakan kehilangan dan terlambat menyadari jika waktu tidak dapat diputar kembali” [POV Alana] Satu hal yang baru aku sadari, dan karena aku baru saja menyadarinya, aku berandai jika waktu bisa diulang kembali, aku ingin memperbaiki setiap kesalahan yang terjadi di masa lalu. Berteman dengan sunyi sungguh membuat hati ini lelah tidak bertepi Satu hal yang telat aku sadari adalah apapun yang telah berubah, akan sulit untuk dikembalikan lagi, walaupun sekuat tenaga kita berusaha, mungkin tidak akan serupa hasilnya. Tidak hanya sifat seseorang, kepercayaan, perasaan, tetapi juga hal-hal lain yang belum pernah terduga sebelumnya Seberapa keras kita mencoba melupakan masa lalu, entah kapan tetapi pasti kita akan teringat nuansa di masa itu, baik disengaja atau tidak. Jatuh cinta di usia 17 tahun adalah bahagia sekaligus bencana, bahagia karena akan teringat untuk waktu yang
“Setangguh apapun perempuan di mata dunia, tentu saja dia butuh seseorang yang mengerti, memahami, melindungi, dan membersamai menggampai mimpi” Hujan deras perlahan mereda dan menyisakan rintik hujan di luar jendela. Tidak terasa Alana telah tidur selama kurang lebih satu jam, ketika dia terbangun, ternyata dia tidaklah sendiri, masih terdapat Alfa disampingnya, yang setia menemaninya Alana bangun dan meregangkan kedua tangannya, lalu melihat pada jam tangan cream di tangan kirinya “Ha? Jam tiga sore?” ucap Alana dengan terkejut dan seolah tidak percaya “Mau kemana?” tanya Alfa sambil menutup buku yang dibacanya Alana tidak menjawab dan segera merapikan barangnya dengan sesekali mengucek matanya agar benar-benar tersadar dari bunga tidurnya tadi. Alfa turut bergegas mengambil ponsel dan kunci motornya. Alana dengan langkah cepat menuruni tanggaperpustakaan Langkahnya terhenti tiba-tiba ke
“Resah, gundah, gelisah masa remaja adalah hal yang akan kita rindukan ketika beranjak dewasa” Hidup itu tidak murni hitam, tidak juga sepenuhnya putih. Hampir semuanya berwarna abu-abu. Gradasi itulah yang membedakannya Alana tidak sedang menggenggam dan digenggam siapapun, tidak sedang menjaga dan dijaga hati manapun. Hanya saja, dia punya satu nama yang tidak pernah lupa untuk dirapal dalam doa-doa sebelum tidur [POV Alana] Memang berada di situasi hati seperti ini bukanlah perkara yang mudah dipahami dan di mengerti Seperti tidak terikat, tetapi memilki satu nama yang dipegang begitu kuat Seperti tidak berjuang, tetapi tidak pula terbuang Karena, ketidakpastian adalah teman lama Aku pernah mempertanyakan dalam hati, sebenarnya kita sedang memperthanakan hubungan atau sedang menunda perpisahan? Dan sekarang, hati yang dulu pernah kau sembuhkan kembali kau patahkan Ternyat