Home / Thriller / ADA DARAH DI DALAM AIR / 5.Menangis tak akan membuat orang yang sudah pergi dapat kembali

Share

5.Menangis tak akan membuat orang yang sudah pergi dapat kembali

Author: Vina Fathur3
last update Last Updated: 2021-09-12 11:52:33

Deburan ombak besar menghantam setiap batu karang.Rambutnya berterbangan kemana-mana mengikuti alunan angin yang berhembus sedikit kencang.Ia merasakan gesekan antara kaki dan juga pasir pantai.

Matanya terpejam rapat menikmati euforia yang menyerangnya saat ini.Rasanya ia seperti diculik dan dibawa ke Utopia,tempat indah yang benar-benar sempurna.

"Enggak capek berdiri terus?"tanya Safira datang dengan membawa 2 kelapa muda,yang satunya untuk ia minum dan satu lagi untuk perempuan yang sedari tadi diam membeku menatap pantai,siapa lagi kalau bukan Fitri.

"Terimakasih"Alis Safira terangkat keatas."untuk apa?"tanyanya.

"Terimakasih sudah membawa Fitri ke sini,"ujar Fitri tersenyum manis.Safira hanya berdehem.

Keduanya menyeruput kelapa mudanya dengan sangat antusias.Untungnya sekarang sudah pukul 3 sore otomatis rasa panas mataharinya tak terlalu menyengat kulit.

Fitri menatap kearah gadis di sampingnya.Safira yang peka pun langsung menatap Fitri balik.

"Cita-cita kak fira apa?"tanya Fitri tiba-tiba.

Safira terlihat mengadahkan wajahnya keatas seolah gadis itu sedang berpikir keras,keningnya sedikit mengerut dengan bibir yang di majukan kedepan.

"Mimpi ya?jika membicarakan mimpi,ku rasa aku tak punya.Berangan-angan saja aku tak pernah,apalagi memiliki sesuatu yang harus ku kejar dan menangkan.Mimpi hanya untuk orang-orang hebat,aku hanya segelintir debu lemah dan tak berdaya.Lagi pula aku sudah memiliki segalanya,uang,apart apar mewah,dan juga mobil mahal.Tak ada yang perlu ku perjuangan di dunia ini,"batin Safira.

"Tidak ada,"jawab Safira.

"Kenapa?mustahil manusia tak punya impian,aku saja punya impian menjadi seorang polwan,"ucap Fitri tak percaya dengan jawaban Safira.

"Kau benar,dan aku ini adalah malaikat yang kesasar di sini."Fitri terkekeh kecil mendengar pernyataan tersebut.

Fitri berhenti tertawa begitu Safira melontarkan pertanyaan padanya.

"Jika kau terlahir kembali,kau ingin jadi apa?"tanya Safira.

"Kak fira sendiri mau jadi apa kalau terlahir kembali?"Bukannya menjawab Fitri justru berbalik bertanya.

"Batu,aku ingin jadi batu saja."Sepertinya Safira memang sudah berpikiran bulat bahwa dia ingin dilahirkan kembali menjadi batu saja,buktinya dia menjawab dengan raut wajah yang meyakinkan dan cepat tanpa berpikir panjang.

"Kenapa?"Fitri benar-benar tak habis pikir,ia juga tak bisa memahami isi pikiran gadis itu.Tak salah sih lagian mereka juga baru kenal dekat.

"Karena menjadi batu itu tak harus bergerak,kau hanya perlu diam seharian penuh,tak payah memikirkan kedepannya seperti apa.Berwujud tapi tak hidup itu yang ku maksud,"jelas Safira membuat Fitri mengangguk paham.Tapi memangnya enak hanya berdiam diri?

"Kalau aku terlahir kembali aku ingin menjadi bulan...bulan yang bersinar di malam yang indah,"kata Fitri menyunggingkan senyumannya.Itu adalah mimpi keduanya,terbilang fantasi sih kalau mimpi yang ini.

"Kalau begitu aku akan menjadi bintang,"sergah Safira berjalan pergi dari sana,meninggalkan Fitri yang masih tak mengerti maksudnya.

***

(Telah terjadi kembali pembunuhan berantai di kota Jakarta.Mayatnya baru ditemukan tadi jam 14.00 siang oleh warga yang berniat memancing ikan di sungai. Masih sama seperti sebelumnya yaitu mayatnya kehilangan kepala dan terambang di air.Polisi masih berusaha menyelidiki nya dan mencari bukti untuk menangkap pembunuh berantai ini.Kasus ini mungkin masih belum menemukan titik terangnya maka dari itu saya memohon untuk permisa dirumah agar tidak keluar rumah  di waktu malam hari,saya harap anda tetap sehat dan baik-baik saja.Sekian laporan berita kali ini,kembali ke studio.)

Semua orang menyimak dengan seksama informasi dari reporter TV barusan,termasuk Safira dan juga Fitri yang duduk tak jauh dari TV yang disediakan oleh pemilik restoran.

"Kota Jakarta sudah tak aman akhir-akhir ini,saya sendiri takut meski hanya mendengar beritanya,"ucap seorang bule wanita sambil bergidik ngeri.

"Benar,kita juga tak bisa melakukan apa-apa.Polisi saja masih tak sanggup memecahkan misteri ini,saya pikir lebih baik Mrs,Stevani kembali lagi ke Amerika,"timpal perempuan berambut keriting kepada bule yang bernama Stevani itu.

Pembicaraan keduanya jelas didengar oleh Fitri dan Safira,sebab tempat duduk mereka sedikit berdekatan.Fitri juga merasakan kengeriannya tapi berbeda dengan Safira yang memilih menikmati hidangan di depannya.

"Ku rasa pembunuhnya ber-IQ tinggi,"gumam Fitri masih bisa di dengar oleh Safira.

"Bukan pembunuhnya yang pintar,tapi polisinya aja yang malas-malasan,"jawab Safira.

"Fitri rasa tidak juga,buktinya mereka benar-benar frustasi mengatasi kasus ini,bahkan tetangga ku yang profesinya sebagai polisi saja sampai tak tidur karena begadang,"papar Fitri yang tak setuju dengan pendapatan dari Safira.

Safira memilih untuk diam tak ingin memperpanjang masalah nya,bercekcok hanya membuang-buang waktu.

"Makanlah makanamu nanti dingin,"ujarnya mengalihkan pembicaraan.

Fitri menelan ludah nya susah payah begitu melihat seporsi lobster besar yang tadi sempat ia pesan.Perempuan itu tak percaya bisa makan-makanan mahal seperti sekarang,ia harus berterimakasih kepada Safira yang membayar semuanya.

"Sekali lagi mengucapkan terimakasih jangan harap kau pulang dengan ku,aku akan meninggalkan mu disini,"cetusnya yang sudah mendapati Fitri ancang-ancang ingin bicara.

"Ini berapa harganya?"

"Sudah makan saja tak usah pikir harganya,"ucap Safira yang tak bisa fokus menikmati daging asapnya(Barbeque)

"Kenapa kak fira begitu baik padaku?"tanya Fitri di sela-sela aktivitas makannya.

"Memangnya harus ada alasan berbuat baik kepada sesama manusia,"sarkas Safira membuat lawan bicaranya terdiam.

Hening sejenak sampai seorang pelayan mengantarkan dua gelas smoothie.

Safira yang sedari tadi merasakan tenggorokannya terasa tak nyaman langsung menyeruput minuman di depannya."ahhh!!"gadis itu benar-benar merasakan kelegaan setelah meminumnya.

"Btw kenapa kak fira malah mengajakku ke pantai?"Benar,sedari tadi Fitri ingin menanyakan alasan apa Safira membawanya ke sini sayangnya ia terus-terusan lupa.

Safira menggeretakkan lehernya sampai mengeluarkan bunyi 'krek',sedikit ringan begitu otot yang kaku dan tegang tadi mendapat sedikit pergerakan.

"Aku dulu punya seseorang yang sangat penting dalam kehidupan ku,"ucapnya menatap lekat perempuan yang masih menikmati lobster besar.

"Lalu dia dimana sekarang?"tanya Fitri membuat Safira tersenyum kecut.

"Dia pergi ke tempat yang lebih indah...sayangnya dia tak akan pernah kembali."Seketika Fitri menghentikan acara makannya,sepertinya dia tak sadar pertanyaan nya barusan sedikit berlebihan masuk kedalam kehidupan pribadi Safira,kata 'dulu' seharusnya membuatnya mewanti-wanti.

"Maaf kan aku,aku tak tau."Tingkah Fitri yang merasa bersalah membuat Safira tertawa renyah.

Safira berdehem sebentar menghilangkan efek dari tertawanya barusan."Dia sangat cantik dan baik,sayangnya karenanya ia meninggal dunia."

"Kalau boleh tanya nih,kalau mau jawab aja sih emangnya kenapa dia bisa meninggal?"Sedikit ragu Fitri menanyakannya tapi rasa penasaran membuatnya sedikit berani.

Sudut bibirnya terangkat keatas,tapi dari segi manapun senyuman itu terlihat menyedihkan.

"Dia di masukkan kedalam kandang singa,sebelum kejadian dia meninggal ia sempat mengucapkan kalimat yang sampai saat ini masih terus melintas dan muncul di benakku."Entah sejak kapan air matanya mengalir,membuatnya harus menyembunyikan hal itu dengan cara menunduk kebawah.

"Katanya 'Tersenyumlah meski dalam keadaan menyakitkan,senyuman mu sangat berarti bagi orang lain.Kadang kala ekspetasi yang kita inginkan tak sama dengan realita yang akan datang,tapi meski begitu kau harus tetap terlihat bahagia di mata orang lain.Tipu seluruh dunia dengan senyuman mu itu' aku tak sadar jika itu kalimat terakhir yang akan ku dengarkan,jika aku tau kita akan berpisah selamanya,mungkin aku akan mengajaknya pergi jauh,menjauh darinya."

Greb.

Dalam dekapan hangat Fitri,Safira hanya mampu menangis dengan diam tanpa mengeluarkan suara.

Safira,seorang anak yang terbilang jarang menangis,mungkin dalam hidupnya hanya 5 kali termasuk sekarang ini.2 kalinya pas masih bayi.Sangat sulit baginya untuk menangis,karena saat air matanya akan jatuh Mr,J dan DIA akan segera menyuruhnya agar tak menangis,sebab menangis hanya untuk orang-orang lemah.

Sedangkan bagi Safira sendiri menangis adalah sebuah emosi yang normal bagi manusia,menangis menandakan bahwa dirimu masih memiliki emosional dan perasaan.

Safira melepas pelukannya,ia segera menghapus air matanya dengan kasar.

"Meski aku menangis pun semuanya tak akan berubah kan,lagian dunia tetap berjalan normal meski kehilangan seseorang.Hidup terus berjalan,tapi aku malah terjebak dalam masa lalu ku sendiri,"kata Safira mengusap kembali air matanya yang masih saja mengalir,sayangnya air mata itu keluar tanpa ia komando yang otomatis ia tidak bisa perintah agar berhenti.

"Orang itu pasti sangat-sangat berarti dalam hidup mu,ku rasa ia orang yang beruntung di dunia ini.Aku berharap menjadi salah satu orang yang paling beruntung,dan kau harapkan,"batin Fitri penuh harapan.

Related chapters

  • ADA DARAH DI DALAM AIR   6.Kuahnya sangat gurih

    Ega,Nabila,dan Ratna seketika berdiri dari tempat duduknya setelah melihat orang yang mereka tunggu akhirnya datang juga ke sekolah.Ketiganya langsung mencegat Fitri yang hendak masuk ke kelas. "Kenapa tak pernah masuk sekolah?"tanya Ega melipat kedua tangannya di depan dada dan bersandar di dinding. "Sejujurnya gue nggak peduli sih mau Lo sekolah atau enggak...gue cuman mau tanya dari mana uang untuk menebus diri Lo sendiri."Fitri menggerutkan keningnya tak mengerti dengan apa yang Ega katakan.Menebus dirinya sendiri? Benar juga Fitri kan sudah dijual oleh mereka selama 3 hari.Tapi Fitri tak pernah datang lagi ke club DIONYSIUS.Alasannya karena belakangan ini Safira terus mengajaknya jalan-jalan.Dia juga sudah lupa dengan permasalahan ini. "Lo cari om-om yang lebih kaya kan?"tuduh Nabila yang mendapatkan gelengan dari sang empunya. "Jika bukan,Lo pasti nyuri kan?"Lagi-lagi Fitri menggeleng cepat menampik tuduhan yang diberikan oleh Ratna.

    Last Updated : 2021-10-20
  • ADA DARAH DI DALAM AIR   7.Tersangka Utama

    Dafa menunduk kebawah begitu para teman-teman sekelasnya melontarkan kata-kata menyakitkan untuknya. 'Sudah bodoh sering bolos dijam pelajaran lagi' 'Kalau tak niat sekolah mending keluar saja dari STRIDE HIGHSCHOOL' 'Otak bodohmu itu bisa menular pada kita' 'Kenapa diam saja?tidak hanya bodoh kau juga sudah bisu ya?' 'Mati saja sana...' Dan masih banyak lagi.Dafa mendongak menatap kearah gurunya yang memilih diam tak peduli. "Pak Arga"serunya membuat wali kelasnya itu menatap kearah nya. "Pergilah,aku tak menerima murid yang otaknya saja tak ada." "Eh?!!"Dafa mundur perlahan ke belakang,kenapa gurunya justru ikut-ikutan mengatakan hal itu.Bukannya menengahi malah memusuhinya. "Tapi kenapa?saya hanya bolos jam pelajaran dua kali kan,itu pun karena saya ingin menghirup udara segar."Dafa tentunya tak terima dengan keputusan yang diberikan oleh gurunya.Sekolah disini saja bayar banyak,masa dengan mudahnya n

    Last Updated : 2021-10-20
  • ADA DARAH DI DALAM AIR   8.STILL WITH YOU

    Beberapa polisi ditugaskan untuk kerumah Dafa dan berniat untuk mengintrogasi anak remaja itu.Sayangnya orangtua Dafa bilang kalau Dafa tak pulang setelah memberikan secarik kertas.Setelah membuka kertas tersebut orangtuanya benar-benar terpukul,menangis dimalam itu juga.Isi dari secarik itu terbilang cukup menyedihkan jika dibaca oleh keduanya yang menyandang sebagai ayah dan ibu.Kira-kira begini isi dari secarik kertas itu:--Untuk mu laki-laki kuat dan perempuan terhebat, terimakasih banyak sudah membesarkan ku hingga kini.Aku senang kalian yang menjadi orangtua ku.Jika aku tak lagi membuka mataku besok pagi,anakmu ini tak akan pernah menyesal.Hidup menjadi anak kalian adalah sebuah keindahan.Jangan mencari ku karena aku sudah bahagia disini.Pastikan kalian bahagia juga ya,maaf jika Dafa pernah melakukan kesalahan.Dafa benar-benar mencintai kalian--Orangtua mana yang tak menangis saat membacanya coba.Polisi akhirnya memilih menutup kasus ini

    Last Updated : 2021-10-31
  • ADA DARAH DI DALAM AIR   9.Bilik Tiga

    Ega dan Nabila terlihat berseteru mempermasalahkan sesuatu.Keduanya saling beradu argumen dan ngotot tidak mau mengalah. "Udah dong jangan berantem lagi,"ujar Ratna menengahi mereka. "Ngaku aja deh,gue juga nggak buta kok...gue ngeliat Lo jalan sama pacar gue kemarin di mall,"kata Ega sembari mendorong tubuh Nabila ke tembok. "Ngaku apaan sih,kan udah gue bilang kalau itu bukan gue,"kilah Nabila membela diri sendiri. "Kalau Lo mau pacar gue bilang aja,bakal gue kasih kok.Tapi tolong jujur aja sama gue,kalau itu emang Lo,"ujar Ega mencari kebenaran dari Nabila.Pacar tak berarti untuknya,ia hanya ingin kejujuran dari mulut temannya itu. "Gue kan udah bilang kalau itu bukan gue,kenapa Lo ngeyel banget sih,"bentak Nabila membuat gadis didepannya sedikit terkejut.Pasalnya baru kali ini Nabila meninggikan suaranya saat berhadapan dengan nya langsung.Ini kah sifat asli sahabatnya? "Nabila,"seru Ega tak percaya. "Kenapa?Lo kaget

    Last Updated : 2021-11-06
  • ADA DARAH DI DALAM AIR   10.Gue Bebas

    Kaca yang tertutupi oleh titik-titik air(uap)diusap pelan oleh seorang pria.Wajahnya memperlihatkan senyum menyeringai begitu kacanya bersih dari embun.Tawa-tawa renyah begitu menggema ke seisi ruangan bernuansa hitam dan putih.Dia yang diprediksi mati oleh semua orang ternyata masih hidup hingga kini.Bahkan masih sehat wal Afiat."Gue suka darah loh,"monolognya tersenyum menatap ke bayangannya yang dipantulkan oleh cermin.Dia Dafa Nelson,mantan murid Stride Highschool yang digadang-gadang sebagai pelaku pembunuh Pak Arka."Ah!!akhirnya gue bisa melakukan apapun tanpa berpikir panjang lagi...GUE BEBAS"teriaknya diakhir kalimat."Dafa,"seru Leo si ketua devisa pertama.Dafa pun menoleh menatap kearah lelaki yang sudah memanggil namanya."Ada apa?"ketus Dafa kesal karena sudah diganggu.Leo sedikit meyingkir ke samping,di belakangnya ternyata sudah ada gadis cantik yang memakai dress hitam dengan rambut dicepol.Dafa seketika te

    Last Updated : 2021-11-06
  • ADA DARAH DI DALAM AIR   11.Nggak sabar makan daging

    Demi keamanan murid-murid Stride Highschool akhirnya pelajaran mulai di lakukan secara daring.Tidak ada yang diizinkan keluar rumah kecuali hanya ada kepentingan saja.Safira yang mengetahui hal itu malah tak memperdulikan nya,toh kematian pasti akan menjemput semua makhluk hidup.Mati ya mati aja,lagian udah takdir.Gadis itu sekarang sedang jalan-jalan dengan Anggara menyusuri jalanan dengan sepeda."Gue haus nih,"keluh Safira mengadu pada Anggara.Alhasil membuat pria itu segera mengerem sepedanya."Biar gue beliin minum,Lo tunggu aja di kursi itu,"ujar Anggara menunjuk kursi kosong yang tak jauh dari mereka."Yaudah tapi jangan lama-lama ya."Anggara mengangguk dan mengacak-acak rambut Safira sebelum akhirnya dia pergi.Tapi ini sepertinya akan menjadi pertemuan terakhir mereka.Karena DIA mulai melancarkan aksinya.***Anggara mengucap syukur begitu melihat minimarket.Ia langsung memarkirkan sepedanya.Lak

    Last Updated : 2021-11-06
  • ADA DARAH DI DALAM AIR   12.Siapa Kau?

    "Tante,"seru Safira pada ibu Tasya.Karena sudah lelah mencari keberadaan Anggara kesana-kemari akhirnya Safira menyerah dan lebih memilih mendatangi rumah temannya barang kali kan Anggara mengirim sesuatu contohnya pesan teks.Lagian tadi Safira tak membawa ponsel saat jalan-jalan."Eh Safira,ayo masuk dulu."Ibu Tasya mempersilahkannya masuk.Sekian lama tak pernah bermain ke rumah Tasya dan kedatangan nya itu bagaikan kejutan bagi Ibu Tasya,sungguh wanita yang berprofesi sebagai dokter itu sangat bahagia."Tante buatin minum dulu ya,kamu langsung pergi aja ke lantai atas.Mungkin Tasya nya lagi nonton Drakor."Wanita itu segera pergi ke dapur.Tanpa menunggu lebih lama lagi,Safira pun mulai naik kelantai atas.Sepi itulah gambaran kamar Tasya sekarang.Dimana keberadaan pemilik kamar itu?"Tasya,"teriak Safira yang tak mendapat respon dari pemilik nama.Perhatian gadis itu teralihkan oleh pintu balkon yang terbuka.Kakinya berjalan ingin

    Last Updated : 2021-11-09
  • ADA DARAH DI DALAM AIR   13.Siapa Dafa sebenarnya?

    "woy,"teriak Anggara pada seseorang yang tengah tak sadarkan diri di sel yang bersebelahan dengan nya.Tak butuh waktu lama orang yang ia teriaki itupun tersadar."Lo kenapa disini,"tanya Anggara pada laki-laki yang tak lain adalah Toni."Lo juga kenapa ada disini?"tanya balik Toni."Panjang ceritanya,"ujar Anggara mengusap wajah nya kasar.Toni mengedarkan pandangannya ke sekeliling.Ada banyak juga orang-orang yang di masukkan ke dalam sel sepertinya.Sel itu membentuk sebuah lingkaran dan ditengahnya ada brankar.Awalnya mimik wajah Toni biasa saja tapi begitu pandangannya menangkap beberapa benda tajam ia pun langsung tercekat."Bro apakah ini hari terakhir kita ada di dunia ini?"tanya Toni mendekat ke pembatas sel dirinya dengan sel milik Anggara."Gue nggak tau,tapi kayaknya iya,"jawab Anggara menghela nafas untuk kesekian kalinya.Toni menggeleng cepat,bagaimanapun dia tak ingin mati dengan cara nyeleneh,ia ingin ma

    Last Updated : 2021-11-10

Latest chapter

  • ADA DARAH DI DALAM AIR   41.Selesai

    Safira dan Daniel berada di satu ruangan.Gadis memainkan game di ponselnya,sedangkan sang ayah sedang berkutat dengan beberapa berkas.Tanpa ketukan,pintu ruangan itu terbuka dengan tiba-tiba.Kesal bercampur marah,Daniel menatap nyalang kearah pintu tersebut.Tetapi pandangannya berubah drastis begitu mengetahui siapa gerangan yang telah masuk itu.Martin.Anak kandungannya tengah berjalan sambil menodongkan sebuah pistol.Daniel mengecek keadaan diluar mansion dan didalam mansion dengan komputer.Sungguh mengejutkan para penjaga pada terkapar di lantai."Kenapa?kaget? bukankah seharusnya ini tempat tinggalku juga?""Kemana saja kau selama ini,kenapa tak pernah menemui ku.Jika sudah tak cinta dengan ibuku,seharusnya kau datang ke pemakaman nya.Aku tak butuh cinta maupun kata maaf mu,aku hanya ingin kau mengunjungi ibuku di pemakaman"cerocos Martin yang dianggap angin lalu oleh sang ayah."Apa maksudmu?pergilah dari rumahku,dan jangan pe

  • ADA DARAH DI DALAM AIR   40.Ulang tahunku

    Si pemimpin dari pihak lawan nampak begitu emosi,ternyata ruang CCTV kosong.Artinya mereka sia-sia saja lewat jalan khusus,dan beberapa pelurunya terbuang begitu saja."B*j*ngan kecil itu"umpatnya."Ayo kita cek diruangan lain"Mereka berbalik,melainkan belum keluar dari ruangan itu orang yang dicari-cari keluar tanpa menimbulkan suara.Safira dibantu oleh Theo menembaki orang-orang itu.Tentunya karena belum siap,mereka mati karena luka tembakan.Tak hanya didalam ruangan,keduanya menghabisi beberapa nyawa yang berdiri untuk berjaga didepan ruang CCTV.Selesai.Tak ada satu orang yang tersisa."Apakah orang tadi pemimpinnya?kenapa dia terlalu gegabah"kata Safira."Mungkin ada beberapa pemimpin lain"ucap Theo."Mungkin"Safira mengisi pelurunya lagi, berjaga-jaga jika ada beberapa orang yang mengincar dirinya.Dilain tempat.Azka mengelap keringat yang membasahi keningnya.Tangannya memegang erat sebuah pedang.Beberapa lawan s

  • ADA DARAH DI DALAM AIR   39.Markas Diserang

    "Kau mau langsung pulang?"Semua ketua GIGATAS menatap Safira lekat-lekat,menunggu sebuah jawaban yang diberikan oleh sang ketua GIGATAS kedua-MARTIN-.Gadis itu mengangguk,"aku titip susuku ya, tolong jangan diminum"pesanya yang membuat semua remaja dihadapannya mendengus kesal."Sudah sana pergilah"Bayu mengibas-ngibas kan tangannya,dia sudah jengah dengan kelakuan wanita itu.Adik dan kakak pokoknya sama aja, sama-sama bikin kesel."Jangan mampir-mampir,ini udah malem banget "Leo memasangkan jaket ke tubuh kecil Safira.Sungguh Safira disini sebenarnya bukan dianggap sebagai komandan,pembunuh,ataupun orang gila yang haus darah.Melainkan hanya anak kecil yang menurut saja ketika diberi perintah."Aku pulang, sampai bertemu besok"Sebelum mengendarai motornya,Safira sempat melambaikan tangan ke mereka.Dan motor sport berwarna merah itupun melaju menjauh dari area markas GIGATAS.Nando meregangkan otot-otot tubuhnya.Rasanya capek banget ngangkatin kard

  • ADA DARAH DI DALAM AIR   38.Hei dia ayahmu juga

    Flashback on"Benda apa itu?"tanya Safira sambil menunjuk kesebuah benda asing baginya.Tapi tidak dengan laki-laki berumur 12 tahunan,pria itu mengerem sepedanya dan sedikit menoleh ke adiknya."Itu namanya perahu,"jelas Martin."Bentuknya kok aneh.Perahu milik ayah warnanya putih bersih,ini kok kayak mau carnival."Safira turun dari boncengan sepeda.Kaki gadis itu perlahan mendekati perahu."Gimana gak beda coba,perahu milik ayahmu saja kapal pesiar,kalau ini memang perahu,perahu asli yang untuk para nelayan di pantai,"ujar Martin sembari mengayuh sepedanya mendekat ke Safira."Maksudmu untuk mencari ikan?"Martin mengangguk dan turun dari sepedanya.Matanya mengamati setiap bentuk perahu dihadapannya.Sangat bagus menurutnya."Perahu ayah untuk mencari ikan bukan seperti ini.Sangat besar bahkan perahu ini bisa saja terlindas oleh perahu ayah."Safira mulai naik keatas.Gadis kecil itu penasaran dengan dalam perahunya.Nyatanya perahu itu tak puny

  • ADA DARAH DI DALAM AIR   37.Duar

    "lari goblok bukannya diam aja,"teriak Bayu memecah lamunan mereka semua.Bahkan suara-suara gedubrakan dari dalam mobil bisa terdengar hingga luar.Mobilnya terguncang hebat.Para petinggi GIGATAS keluar dengan tergesa-gesa pasalnya nih waktunya itu tinggal 2 menitan.Mereka sedikit berlari untuk menjauh dari mobil yang terdapat peledak waktu.Jika tak melakukannya,pasti mereka akan terkena puing-puing mobilnya.Duar.Selang beberapa waktu kemudian,suara yang amat besar nan menakutkan terdengar dan berhasil membuat mereka menutup telinga dengan tangannya sendiri-sendiri.6 remaja itu menoleh kearah belakang,dimana disana sudah ada mobil yang terbakar hebat.Puing-puing mobilnya bertebaran kemana-mana.Lebih parahnya lagi mobil itu bukan milik mereka,melainkan milik 'Si Macan Tidur' GIGATAS.Sebenarnya mereka ingin memakai mobil milik anggota lain,tapi mobil itu ternyata malah dipakai untuk kepentingan organisasi.Ada yang membeli pistol,ada yang

  • ADA DARAH DI DALAM AIR   36.Kau berbicara dengan siapa?

    "sepi banget kayak kuburan,"ucap Nando memecah keheningan di dalam mobil yang ditumpangi oleh 6 orang.Leo sebagai sopirnya.Dibangku tengah ada Safira,Martin,dan Nando.Sedangkan di kursi belakang ada Azka dan Bayu yang asik bermain game online."Bakar aja biar rame,"ketus Martin masih memejamkan matanya."Hukumnya makan mie gelas dalam mangkok apa ya?"celetuk Nando membuat laki-laki disampingnya mendengus kesal."Jangan buat gue darah tinggi ya.Udah mending diam aja,nanti diusilin malah nangis,"ejek Martin mengelus-elus kepala Safira yang tengah bersandar di bahunya.Gadis yang menjabat sebagai komandan GIGATAS itu ternyata sudah terlelap sejak mereka berangkat dari markas,mangkanya Leo tak menyalakan musik yang bisa-bisa menganggu ketenangan gadis itu."Apakah haram?"Seolah budeg,Nando malah tak mendengarkan ucapan dari Martin.Pria itu masih kekeh untuk menanyakan hukum makan mie dalam mangkok."Tulisannya mie gelas,jadi kalau makannya di mangkok hu

  • ADA DARAH DI DALAM AIR   35.Leo pengkhianat?

    "Bay,tau dimana susu ku gak?"Bayu yang asik bermain game di ponselnya pun berbalik.Dan ia sudah mendapati Safira yang terduduk di pinggiran kasurnya."Mana ku tahu...memangnya di kulkas tak ada?"Bayu berbalik bertanya."Tak ada loh,bahkan sudah ku cek 5 kali,tetep aja gak ada,"jawab Safira apa adanya."Di lemari?"Safira menggeleng."Mungkin habis susunya,"ujar Bayu sambil memulai kembali bermain game online di ponselnya."Terus gimana dong?""Ya gak gimana-gimana lah,coba tanyakan ke Martin sama Nando,mereka kan biang keroknya di markas,palingan mereka punya simpanan susu kotak"Tanpa berkata-kata lagi,Safira segera ngacir mencari keberadaan Martin dan juga Nando.***"Tin,"seru Nando yang hanya dijawab deheman oleh sang empu."Y/n tuh siapa sih?kok gue baca cerita,tapi yang keluar namanya malah y/n terus."Nando menyenggol lengan Martin beberapa kali,dan laki-laki itupun memperlihatkan sebuah c

  • ADA DARAH DI DALAM AIR   34.Tentang Dafa

    14 Oktober 2019,pukul 03.00Dafa Nelson,pria tampan yang pernah menjadi murid di Stride Highschool itu kini malah mondar-mandir tak jelas di sebuah gang sempit nan kecil.Mimik wajahnya jelas menyiratkan sebuah ketakutan,ditambah dengan dirinya yang menggigiti ibu jari.Suara-suara dentuman keras yang dibuat oleh Dafa menggema keseluruh gang kecil.Laki-laki itu tengah meninju dinding yang mengapitnya.Gumaman-gumaman tak jelas ia keluarkan."ini bukan salahku...benar ini bukan salahku kan...ini bukan salahku...pokoknya ini bukan salahku.""Ini salahmu."Entah sejak kapan Safira berada disana.Gadis itu dengan santai bersandar di dinding dengan asap yang mengepul dari mulutnya.Dafa dengan cemas mulai menjauh dan mundur kebelakang.Pria itu tentunya kaget."Dafa Nelson...itu kan namamu?"kata Safira tanpa menoleh ke Dafa,gadis itu membuang rokoknya ke tanah dan langsung menginjaknya dengan kaki."Sepertinya kita akan sering bertemu,"uj

  • ADA DARAH DI DALAM AIR   33.Di malam itu

    13 Oktober 2019Malam ini adalah malam yang sangat indah bagi anak-anak Stride Highschool,dimana mereka bisa bebas memperlihatkan bakat-bakat yang mereka pendam.Dari mulai tari,menyanyi, teater,sulap,melawak,dan yang terakhir tentunya pantomim,mereka dengan senang hati menampilkan kehebatannya diatas panggung.Satu persatu mereka naik keatas panggung sesuai dengan nomor yang sudah ditentukan.Pastinya setelah mereka turun dari atas panggung akan dihadiahi tepuk tangan dari anak-anak Stride Highschool yang memilih menjadi penonton.Hingga tinggallah satu anak yang akan menampilkan pantomim diatas panggung,dia adalah bendaharanya OSIS STRIDE.Siapa lagi kalau bukan Toni.Laki-laki itu dengan sangat pedenya naik keatas panggung,wajahnya sudah dihiasi oleh make up berwarna putih dan ia memakai baju bergaris-garis layaknya pantomim pada umumnya.Diiringi musik laki-laki itu dengan sangat baik melakukan berbagai gerakan.Bahkan ada adegan yang membuat penon

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status