Beranda / Fantasi / A Wandering Star / Part 34: Serangan Suku Bass

Share

Part 34: Serangan Suku Bass

Penulis: M.D.Samantha
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
"Maafkan aku, aku membuatmu dalam bahaya, aku bodoh, aku tidak mampu melindungimu, omonganku terlalu besar, janjiku sendiri tidak bisa kupegang, bahkan aku sendiri jatuh ke dalam perangkap mereka! Namun, Kenta, kumohon bertahanlah! Jangan tinggalkan aku! X memintaku menceraikan dirimu hari ini juga, namun, aku tidak bisa, aku tidak bisa! Kenta!" teriak Higiri dengan sangat kencang sambil menangis.

Air matanya mulai membasahi wajahnya, dan jatuh di atas Musical Scale yang dipegang Kenta. Higiri lalu mengambil dan menggenggam kalung itu dan lalu memeluk Kenta sambil menangis dan memejamkan matanya. Tiba-tiba saja, Musical Scale tersebut bersinar terang, lalu seberkas cahaya berwarna putih muncul, perlahan namun pasti, cahaya tersebut semakin lama semakin besar dan terang, hingga cahaya tersebut menjadi sangat menyakitkan mata jika terlihat. Cahaya tersebut lalu membawa Higiri ke waktu yang lalu, untuk melihat kejadian yang ia lewatkan:

----- Sang raja, ratu, dan Kenta sedang berjalan d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • A Wandering Star   Part 35: Perisai Langit

    Pria misterius tersebut langsung melindungi dirinya dan berupaya menahan serangan Kenta yang mulai handal memainkan Dual Flute-nya. Karena pria misterius tersebut hanya mempunyai satu buah belati saja, setelah diserang secara terus menerus untuk beberapa lama, salah satu Dual Flute milik Kenta berhasil melukai lengan pria misterius itu, lalu terlihat darah segar mulai mengalir dari luka di lengannya tersebut. Mereka lalu terdiam sebentar, menghentikan semua serangan. Pria misterius tersebut langsung memegang lengannya yang terluka, dengan merintih sedikit kesakitan, karena Dual Flute milik Kenta memang tajam sekali di setiap ujungnya. Namun, pria misterius tersebut rupanya masih memiliki tenaga, ia lalu berkata, "Kau berpikir bahwa kau sudah pintar? Kau adalah penyebab semua kekacauan ini, Kenta. Sebaiknya kau menyerah. Ikutlah denganku. Lupakan saja pernikahan ini dan Higiri. Kau akan menyebabkan kekacauan yang lebih besar daripada ini di kemudian hari!”Kenta sangat kesal mendengar

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • A Wandering Star   Part 36: Kekuatan yang Berbahaya

    Setelah Fortress Protect tersebut sudah terlihat mengelilingi seluruh wilayah suku Harmoni secara menyeluruh, Kenta lalu berhenti. Kedua lengannya sangat lemas, lalu terjatuh begitu saja ke atas tanah. Kenta tersenyum, lalu menatap X sambil berbisik, "Aku penyebab masalahnya. Aku tidak mau membuat kalian menangis dan menderita lagi. Aku ingin, dan akan mencoba melindungi semuanya, dan tidak ingin Higiri ataupun paman-paman sekalian menjadi korban selanjutnya. Mereka mengincar energiku saja, itu saja. Kalian tidak perlu repot-repot menjagaku."Fortress Protect yang dibuat Kenta, terlihat semakin melebar ke seluruh penjuru wilayah suku Harmoni sampai suku tersebut tertutup seluruhnya dengan cahaya putih-biru terang. Kenta lalu memiringkan badannya, terlihat darah semakin banyak keluar dari luka di bawah perut kirinya, serta Kenta mulai muntah darah. Melihat itu, X mulai menangis keras sambil berteriak, "Kenta, kau sudah gila! Kenta! Bertahan! Aku akan membawamu kembali ke istana suku S

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • A Wandering Star   Part 37: Kekuatan Berbahaya Lainnya

    Higiri menatap Kenta, lalu dengan penuh rasa bingung, ia menjawab, “Aku sendiri tidak tahu, cahaya tadi, iya, cahaya tadi yang kemungkinan besar mengembalikan Kenta seperti sedia kala, namun selebihnya, aku tidak tahu. Ah, bukan hal ini yang sekarang seharusnya menjadi perhatian kita. X! Kemana X berada!”Tidak bisa menjawab, mereka berempat justru hanya bisa menggelengkan kepala saja. Kenta sendiri, yang terlihat masih lemah, lalu melepaskan pelukan Higiri, dan duduk di sebelahnya, lalu berucap, "Aku sangat senang melihat paman-paman sekalian sangat sehat!" seru Kenta. Higiri tersenyum melihat Kenta akhirnya bisa kembali seperti sedia kala, bagaikan keajaiban. Bukankah seharusnya Kenta tadi sudah tidak ada? Ia sudah menjadi debu halus, kan? Namun, Higiri tidak sempat berpikir seperti itu. Ia langsung memeluk erat Kenta dan berujar, "Kenta aku sangat minta maaf, kau yang harus menanggung semua penderitaan ini, setelah menikahiku. Aku sama sekali tidak tahu bahwa Ichigo adalah prajur

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • A Wandering Star   Part 38: Dual Flute yang Berbahaya

    Higiri lalu membungkuk hingga kepalanya menyentuh lantai. Ia memberi hormat terakhir kepada kedua orangtuanya. Di dalam kamarnya, Kenta yang terbaring lemah, sedang terlihat ditemani oleh keempat pamannya yang sedang duduk-duduk sambil berbincang satu sama lain. Setelah menghela nafas panjang, Kenta berujar, "Paman X sepertinya sangat marah kepadaku, aku rasa ia tidak akan mau kembali bersamaku."Nozomi tertawa kecil mendengarnya, lalu membalas, "Tidak mungkin. X sangat menyayangimu. Ia hanya sedih sekali dan tidak kuat melihatmu menanggung beban yang kelewat besar ini." Ahr juga berucap, "Ya, seharusnya kita berempat, bisa terbangun terlebih dahulu sebelum kekacauan tersebut terjadi, sehingga tidak perlu ada drama seperti ini."Kenta hanya tertawa kecil mendengar keduanya yang berusaha menghiburnya. Higiri tiba-tiba masuk ke dalam kamar, lalu menghampiri mereka semua, dan duduk di atas ranjang, di samping Kenta, sambil berucap, "Ardee sudah memintaku melaksanakan penobatan raja dan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • A Wandering Star   Part 39: Kekuatan Darah Campuran

    Nozomi yang dari tadi melihat Kenta tiba-tiba berubah tatapan matanya, berpikir bahwa Kenta hanya memusatkan energinya, justru mulai khawatir ketika Kenta terlihat sangat fokus serta semakin agresif serangannya, lalu ia menyadari bahwa rambut Kenta sudah berubah warna, serta seluruh serangan yang dilancarkan Kenta kepada Higiri, semuanya adalah serangan mematikan, terlebih lagi, Kenta tiba-tiba terlihat terlalu mahir mengendalikan senjatanya. Kali ini Nozomi langsung berdiri dari duduknya, dan langsung berusaha melerai mereka berdua sambil berteriak, "Kenta, Kenta! Sadar!!! Kenta! Itu suamimu, Kenta, hei!!!"Kenta lalu menatap Nozomi dengan tatapan tajam, kali ini, Nozomi sendiri yang justru sekarang menjadi targetnya. Kenta mulai berlari, dan melancarkan serangannya ke arah Nozomi, kali ini, tentu Nozomi harus mengeluarkan senjatanya, seruling panjang berwarna abu-abu. Higiri yang melihatnya, juga berteriak, "Kenta! Sadarlah! Kenta! Kita sedang tidak dalam perang, ini sebuah latiha

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • A Wandering Star   Part 40: Penobatan

    Setelah beberapa saat, ia akhirnya menjawab, “Kau benar, kekuatan darah campuran pada dirinya, justru akan berubah menjadi sangat berbahaya, karena semua serangan yang akan ia gunakan, adalah serangan untuk membunuh, serangan mematikan. Dan jika ia berhasil membuat luka fatal pada dirimu kau tidak akan punya waktu berbicara sama sekali. Senjata apapun yang ia gunakan dalam kondisi itu, akan memiliki kekuatan yang berlipat ganda. Berbeda seperti senjata yang kita gunakan yang mungkin hanya mampu melukai lawan saja, dan, berbeda dengan kematian yang selama itu kita saksikan. Kau, dalam akan sekejap akan langsung menghilang tertiup angin, menjadi debu cahaya, tanpa ada waktu untuk bisa berkata-kata. Dalam sekejap!"Nozomi sangat terkejut mendengarnya, lalu berkata, "Aku tidak menyangka, kita sudah membesarkan sesuatu yang berbahaya! X, aku tidak yakin Kenta bisa mengontrol energi sebanyak itu dalam dirinya, ia bisa saja dijadikan alat pembunuh massal jika suku Bass menangkapnya, ya ampun!

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • A Wandering Star   Part 41: Pria Bernama Kaito

    X membelai lagi kepala Kenta dengan lembut, lalu berbisik, "Tidak, tidak, kau jangan takut akan kekuatanmu, kau harus percaya dan jangan takut. Kami percaya kepadamu, sangat percaya, bahwa kau bisa menyelamatkan Dunia Musik ini dari perang akibat keserakahan suku Bass! Namun, tetap kau harus ingat, kekuatan dalam dirimu akan memberikan energi ganda yang terfokus, pada senjata apapun yang kau gunakan. Aku hanya berharap kau bisa mengendalikannya, tanpa harus takut kekuatan mematikan itu muncul kembali."Kenta lalu terdiam mendengar kata-kata X, lalu berucap, "Paman, terima kasih, kalian semua sudah percaya kepadaku. Aku akan berusaha menggunakan kekuatan ini sebaik-baiknya demi Dunia Musik."Mendengar itu, X tersenyum, lalu ia berdiri, dan mengucap pamit, "Kalau begitu, aku akan kembali, Kenta, jaga dirimu."Lalu ia beranjak pergi meninggalkan Kenta. Setelah kepergian X, Kenta yang sudah sendirian, lalu memulai lagi latihannya. Nampak suasana istana suku Harmoni mulai sepi, satu per sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • A Wandering Star   Part 42: Antara Dua Pria

    Kaito lalu mengangguk dan membalas, "Ah begitu. Aku lihat kau cepat sekali sudah menikah, kapan? Lihat, bahkan aku saja semakin hitam karena matahari di sini dan cuaca yang panas, mana ada gadis yang mau denganku, haha! Ah, iya, lalu, bagaimana dengan Ichigo? Bukankah kalian waktu itu pacaran?”Kali ini, Higiri mengubah wajahnya menjadi serius, lalu membalas Kaito, "Aku tidak ingin membicarakannya."Kaito sadar bahwa ucapannya kurang enak di dengar, karena Kenta berada di sebelah Higiri, ia lalu berucap, "Ah iya maaf, maaf, kalau begitu aku akan kembali ke depan, di sana. Panggil saja kalau kau butuh! Dah!"Kaito lalu berdiri, namun, Higiri tidak sengaja melihat lengan Kaito, ada sebuah luka bekas sayatan benda tajam yang agak panjang. Ia lalu teringat pria misterius yang menyerangnya di pantai waktu itu, yang berhasil ia lukai di bagian lengannya, terlihat sama persis seperti luka yang terdapat di lengan Kaito.Lalu tiba-tiba Higiri mendekati Kaito dan bertanya, "Kaito, dari mana kau

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • A Wandering Star   Bonus part: Kisah yang Terlupakan 2

    Higiri kecil hanya bisa terdiam, ia lalu membalas lagi ibunya, “Ibunda, aku akan segera masuk dan melanjutkan makananku, pemandangan di sini sangat luar biasa. Aku akan memandangnya sebentar, boleh?" Ibunya lalu mengangguk sambil menjawab, “Baiklah aku akan menunggu di dalam, jangan terlalu lama, oke?" Lalu Higiri kecil melihat ibunya masuk ke dalam rumah makan tersebut, namun Higiri kecil sendiri masih melihat sekitarnya, berharap gadis kecil itu akan datang lagi, ia sangat penasaran dengan gadis kecil tersebut. Tiba-tiba saja, seorang wanita bertopi agak lebar dan panjang, menghampirinya, lalu berlutut di hadapan Higiri kecil sambil tersenyum. “Apakah kau mencari gadis kecil berambut biru tua dan mempunyai bola mata biru langit?” tanya wanita tersebut. Higiri kecil mengangguk. Wanita tersebut tersenyum semakin lebar. “Ia pergi ke arah sana, ia sedang menuju ke sebuah ladang di mana bunga-bunga matahari mulai tumbuh besar, dan ia hendak mengambil biji bunga-bunga matahari tersebu

  • A Wandering Star   Bonus Part: Kisah yang Terlupakan 1

    Suatu hari yang cerah, di halaman belakang rumah Kenta yang berada di Dunia Manusia, nampak Higiri, X, Ahr, Westo dan Nozomi sedang berkumpul bersama sambil menikmati hidangan kecil bersama teh. Mereka sedang menikmati teh dan cemilan di sore hari, sementara Kenta sendiri sedang tidak ada di rumahnya, karena sedang menemani Putri Aoi di suku Harmoni. Higiri lalu memulai pembicaraan. “Hei, X, apakah selama ini kau, dan kalian semua, berpikir bahwa Ratu Angel sudah menjodohkan diriku dan Kenta, sejak kami masih kecil?” tanya Higiri.X lalu menatap Higiri dan membalas, “Tentu saja, tidak mungkin Yang Mulia Ratu Angel akan membuat Kenta mencari jodohnya sendiri? Kemungkinan besar perang yang ada di Dunia Musik, tidak akan pernah berhenti, sepertinya." Higiri lalu tersenyum kecil. “Ada apa? Apakah ada yang salah? Atau jangan-jangan X sebenarnya hanya mengarang cerita saja?" tanya Nozomi. Higiri menghela nafasnya dalam-dalam. Kali ini, ia mulai serius. “Ratu Angel tidak pernah menjodohk

  • A Wandering Star   Part 92: Finale

    "Kenta!! Kenta!!! Kenta, apa yang terjadi!! Tunggu, aku akan panggilkan perawat!!" seru Higiri, namun, Kenta langsung menarik lengan baju Higiri dan menggelengkan kepalanya. Masih dengan darah yang mengalir dari mulutnya, Kenta lalu berusaha berbicara dengan pelan, "Higiri, melihatmu saja sudah cukup." Higiri khawatir mendengar pernyataan Kenta tersebut, dan membalas, "Kau, kau kenapa!! Tolong jangan menyembunyikan apapun dariku lagi!! Kau membuatku menderita, membunuhku dengan rasa penasaran!! Kenta! Katakan kepadaku, apa yang terjadi!" Kenta tersenyum kecil, lalu membalas Higiri pelan, "Maafkan aku. Dadaku sering terasa sakit beberapa minggu ini. Paman X berkata bahwa kemungkinan besar energi yang terlalu kuat, yang berasal dari dalam diriku, waktu itu, termasuk energi yang kuhabiskan untuk mempertahankan kehamilanku yang sangat menguras tenaga, dan juga kelahiran anak-anak kita yang sangat berat. Semakin lama, badanku sendiri semakin tidak kuat, terlebih lagi, aku sudah lama tid

  • A Wandering Star   Part 91: Masih Belum Selesai

    Part 91: Masih Belum Selesai Higiri yang terlihat mengenakan pakaian formal, masuk ke ruangan utama sambil menggandeng Kenta yang terlihat cantik menggunakan gaun formal untuk acara itu, lalu mereka menaiki tangga menuju panggung utama. Sesampainya di atas panggung utama, Higiri lalu menghadap para tamu, lalu berbicara dengan suara lantang, "Para tamu terhormat sekalian, aku, Hijiribashi Higiri, raja dari suku Harmoni, ingin menyampaikan permohonan maaf yang sangat, sangat, sungguh besar, dari dalam hatiku, karena tiga tahun ini aku berduka, mengira bahwa setelah kejadian yang dahsyat itu, istriku sudah tidak ada, dan ia dalam kondisi hamil saat itu. Karena kesedihan yang besar sekali, aku menutup rapat hatiku, pikiranku, hingga istana suku ini. Aku merasakan kesedihan yang amat mendalam tiga tahun ini. Namun beberapa waktu lalu, aku bertemu dengan istriku, Kenta, di dunia manusia, dan ternyata selama ini ia berhasil menyelamatkan dirinya, aku sangat berterima kasih kepada Ratu suku

  • A Wandering Star   Part 90: Kebahagiaan yang Kembali

    Higiri kesal sekali mendengar cerita itu, lalu berkata, "Mengapa tidak ada yang memberitahuku? Sampai aku mengira kau sudah hilang menjadi debu!" Kenta tersenyum kepada Higiri, dan membalas, "Paman-pamanku sendiri saja, baru terbangun, setelah hampir sebulan pemulihan di ruang musik. Para pelayan bergantian bernyanyi di sana. Mereka langsung berusaha mengunjungimu namun wilayah sukumu sudah tertutup untuk semuanya. Ketika aku sudah sadar, dan mereka bercerita seperti itu, aku tidak percaya bahwa kau menutup akses masuk bagi semua orang yang ingin menuju ke wilayah suku Harmoni, sendirian. Namun, para prajuritmu berjaga di sana dan mengatakan bahwa kau tidak menerima tamu bahkan aku." Kenta lalu menangis, Higiri memeluknya dengan erat, lalu Higiri mengeluarkan tongkat magisnya dan mulai menggoyangkan tongkat itu. Sebuah kotak coklat lalu muncul di atas tangan kanannya. Higiri lalu bertanya, "Lalu mengapa kau merahasiakan ini dariku?" Kenta terkejut, lalu menjawab, "Maafkan aku, aku

  • A Wandering Star   Part 89: Rencana yang Tidak Diinginkan

    Anak perempuan itu tiba-tiba menunjuk ke arah Higiri, lalu berteriak, "Ah!! Ibu, siapa paman itu?" tanyanya lalu menoleh ke arah dua kakak laki-lakinya, dan terlihat bingung. Kenta tersenyum menatap anak perempuannya itu, lalu berjalan menghampirinya, berlutut dan bertanya, "Ah, iya, Aoi, apa kau ingat ketika kau bertanya di mana ayahmu?" Kenta ternyata berhasil mempertahankan kehamilannya dan melahirkan tiga orang anak kembar, dan satu-satunya anak perempuan, bernama Aoi. Kedua anak laki-lakinya masing-masing bernama Kenzo dan Hikaru. Aoi menatap ibunya dan membalas, "Hmm, iya! Namun, ibu selalu mengatakan ayah sedang sibuk dan akan kembali, nanti." Aoi lalu bersedih. Kenta lalu menoleh ke arah Higiri, dan menunjuknya, sambil berkata kepada ketiga anaknya, "Ah, ayahmu sudah kembali. Aoi, Kenzo, Hikaru, pria yang di sana itu, adalah ayah kalian!" "Ayah? Benarkah itu ayah?" tanya salah satu anak laki-laki yang bernama Kenzo. Kenta mengangguk sambil tersenyum. “Ayah sudah kembali d

  • A Wandering Star   Part 88: Buah Dari Cinta

    X tahu Higiri marah besar, namun ia justru membalas Higiri dengan penuh amarah juga.X lalu berdiri dan berseru, “Aku mengijinkannya? Menurutmu begitu? Mengapa Kenta hanya memberitahuku kehamilan dan rencananya? Mengapa bukan dirimu? Higiri, ia memang mencintaimu, namun ia takut kau tidak mempercayainya!!! Aku mengijinkannya berperang, karena aku tahu dan percaya ia mampu!! Aku tidak akan melakukan kesalahan lagi, seperti kesalahanku kepada Rine! Aku mempercayai Kenta kali ini!! Kau lihat, ia berhasil! Ia berhasil, Higiri! Ia berhasil mengubah total Dunia Musik, ramalan itu tidak terjadi! Kau lihat betapa seluruh penduduk di Dunia Musik sekarang sedang bersenang-senang dan berpesta karena perang sudah tidak ada lagi? Bahkan kau harus melihat langsung wilayah suku Bass dengan matamu sendiri! Itulah yang dikorbankan Kenta! Kau tidak akan pernah mengerti, Kenta sadar bahwa tugasnya lebih berat daripada harus menemanimu di atas ranjang atau singgasana istana suku Harmoni! Kau sendiri sehar

  • A Wandering Star   Part 87: Penyesalan yang Terlambat

    Ada sebuah surat yang tidak terlipat, bertuliskan, "Higiri! Aku hamil! Selamat!! Kau akan menjadi seorang ayah! Aku sangat mencintaimu! Hey, lihat! Aku sudah mual sejak beberapa hari ini, dan aku rasa kita akan memiliki seorang bayi mungil yang akan mewarnai hidupmu di istana ini!"Higiri mulai menangis setelah membacanya, gemetar di tangannya menunjukkan bahwa ia benar-benar tidak percaya apa yang ditulis Kenta. Ia melihat lagi kotak kecil tersebut, dan menemukan benda lain dalam kotak tersebut, satu strip obat yang bahkan Higiri tidak tahu obat apa itu. Ia lalu memasukan obat itu ke dalam saku celananya, lalu menutup kotak kecil berwarna coklat tersebut. Ia lalu meletakkan kembali kotak berwarna coklat tersebut di pojok lemari pakaiannya, lalu menutup lemari tersebut. Higiri lalu keluar dari kamarnya dengan wajah serius, lalu berlari ke arah ruang medis istana. Sesampainya di sana, Higiri mengeluarkan obat tersebut dari saku celananya, dan memperlihatkan kepada mereka, obat mencurig

  • A Wandering Star   Part 86: Akhir Sebuah Perang

    Kaito tersenyum, menurutnya Kenta sudah setuju, dan Kaito mulai berkata, "Baguslah kau sadar, Kenta!! Akhirnya, akhirnya!! Kau akan menjadi milikku selamanya dan kita akan menjadi penguasa nomor satu di Dunia Musik! Katakanlah padaku, bahwa kau berjanji akan setia bersamaku dan suku Bass, sekarang juga!" Kenta hanya bisa menangis sedikit walaupun ia tersenyum kepada Kaito. Kaito lalu memeluk Kenta, dengan perasaan bahagia dan senang. Kenta dengan ragu, meneteskan air mata lagi, lalu menoleh ke arah Higiri dan tersenyum kepada suaminya itu, sambil membalas pelukan Kaito, lalu memejamkan matanya. Higiri melihatnya, hatinya sakit teramat sangat hancur, dan berteriak, "Kenta!!! Tidak!!!! Katakan kau mencintaiku, kau mencintai kami semua!!! Kentaaaaaaaa!!!" teriaknya. Tiba-tiba saja, seberkas sinar mulai muncul, dari Musical Sce milik Kenta. Sinar tersebut mulai membesar, dan semakin lama semakin besar. Melihat sinar berwarna putih gading yang tiba-tiba muncul dari Musical Scale milik Ke

DMCA.com Protection Status