Home / Romansa / A Perfect Hollow / Talented Girl

Share

Talented Girl

Author: Honey Dee
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Ha!" Abe membentangkan tangannya dengan berlebihan. Senyumnya mengembang dengan suara menggelegar mengejutkan di depan pintuku. "Adam! Aku senang melihatmu masih hidup, Brother!"

Aku mengangkat jari tengah--kedua jari tengahku--tinggi-tinggi untuknya.

"Aku dan Venus tidak akan heran kalau kau overdosis setelah pesta semalam," ucapnya lagi sambil terkekeh dan menepuk bahuku dengan keakraban keparatnya

Apa dia pikir kalimatnya lucu? Imut? Menggemaskan?

Apa dia tidak tahu kalau aku sedang berhadapan dengan Holy? Apa menurutnya omelan Holy dan istrinya masih kurang untukku?

"Jangan tertawa, Abe. Yang mulia Adam Rockwood akan menghabisimu soal proyek untuk anak magang." Holy mendahuluiku. Tampangnya bukan untuk membelaku, tapi untuk mengejekku.

Abe menaikkan alis. "Cattleya Aguilar?"

Entah ada apa dengan nama itu. Ketika mendengarnya, tubuhku merinding. Seperti ada angin dingin yang dihembuskan dengan lembut ke bagian belakang leherku. Tapi, aku tidak akan bisa merinding di depan tatapan tajam holy dan wajah bingung Abe. Mereka pasti akan menertawakanku habis-habisan Jadi, kualihkan dengan menggosok hidung keras-keras.

"Ya-ya. Apalah namanya!" kataku sambil mengibaskan tangan dengan bosan. Yah, kuharap memang aku terlihat tidak tertarik pada bahasan ini.

Apalagi yang bisa kulakukan untuk menyembunyikan perasaanku kalau bukan dengan amarah?

"Adam, kau ini kenapa? Rockwood Corps punya ribuan anak magang dan bukan hal baru kalau salah satu yang terbaik dari mereka melakukan sebuah proyek untuk kita. Miss Aguilar adalah yang terbaik. Kau harus melihat presentasinya. Dia mengagumkan. Dia menguasai banyak data, teori, dan dasar hukum yang baik, dan dia bisa membuat siapa pun yang ada di ruangan itu terpikat. Kemampuannya dalam menjelaskan segala hal yang diketahuinya juga mengagumkan. Apa aku masih kurang dalam memujinya?"

"Apa yang diberikannya padamu sampai kamu memujinya begitu? Ingin mengangkatnya jadi simpananmu, Abe?"

Entah apa yang membuatku merasa muak dan kesal mendengarnya memuji Cattleya Aguilar seperti itu. Aku merasa didahului. Dia sudah akrab dengannya. Dia sudah mendengarkan presentasi Cattleya. Dia sudah nengenal gadis itu sebelum aku. Ke mana aku selama ini? Sejak kapan dia berhubungan dengan Cattleya-ku?

Sialan! Abe sialan!

"Hei, Adam! Apa-apaan? Aku hanya memberinya pekerjaan sesuai dengan kapasitasnya. Dia mampu. Kenapa tidak? Lagi pula, aku hanya memberinya proyek kecil yang ... aku yakin kau pun tidak ingin mengerjakannya. Di mana letak kesalahannya?"

Holy melihatku dengan alis berkerut juga. Aku gelabakan. Aku bisa merasakan keringat dingin mengucur turun di punggungku. Alasan apa yang akan kugunakan? Apa yang harus kulakukan?

"Kau melibatkan orang luar dalam bisnis kita. Siapa yang tahu Cattleya adalah gadis suruhan Thompson atau orang lain? Kau sendiri tahu kita tidak bisa mempercayai siapa pun di sini, kan?"

"Apa-apaan, sih? Kau membesarkan masalah kecil, Adam. Cattleya tidak seperti itu. Kami sudah melacak kehidupannya. Dia  bersih. Kami bahkan melacak hingga ke Mexico. Dia dari orang susah. Dia--"

"Karena pantatnya?" Aku ingin menampar mulutku yang sembarangan bicara. Sumpah, aku tidak ingin mengatakan ini, tapi mulutku yang mengikuti emosi dalam diriku. Karena terlanjur malu, aku melanjutkan, "kau membelanya karena tertarik pada pantatnya?"

Pantat Cattleya memang indah, bulat dan indah. Demi Tuhan, aku mau saja kalau disuruh menyembah pantat itu

"Pantat?!" Abe merengerutkan kening sebelum kemudian tersenyum sambil menjilat bibir bawahnya. "Pantatnya memang keren, Man." Dia mengeluarkan suara seperti bersiul yang membuatku maskin terasa panas. "Tapi bukan itu. Kami melihat wajahnya, bukan pantatnya. Walau harus kuakui, wajahnya juga menantang. Dia ... astaga! Dhaniel bilang gadis itu pasti panas di ranjang. Tapi, Man! Jangan pernah!kubilang jangan! Gadis itu tidak ingin membuat hubungan dengan siapa pun. Gadis itu hanya ingin bekerja. Katanya, dia ingin jadi kaya dan membuat keluarga yang membuangnya bangga."

"Membuangnya?"

Abe melihatku dengan prihatin. "Kau menghabiskan terlalu banyak waktu di selangkangan gadis-gadis, Adam. Sekali-sekali, datanglah ke bawah dan bergaullah dengan manusia."

"Oke!" Holy berkata keras. "Karena kalian sudah menunjukkan tanda kalau kalian tidak akan saling membunuh, aku akan pergi. Ada banyak hal yang harus kulakukan hari ini." Holy melambaikan tangan di depan wajahnya sebelum keluar dari ruangan.

"Kau bekerja terlalu keras, Holy," ucap Abe tak acuh. Lalu, dia berpaling lagi kepadaku. Matanya berbinar senang. "Dhaniel sampai tidak bisa diam melihatnya." Abe terkekeh

Dhaniel sialan!

"Percayalah, Adam. Cattleya Aguilar adalah orang terbaik untuk bisnis ini. Dia sempurna. Dia punya kehebatan luar dalam. Kau harus melihat ini," ucap Abe sambil menyalakan tablet di atas mejaku untuk menyalakan sebuah video.

Tiba-tiba monitor besar menampakan wajah Cattleya sedang berdiri di sebuah layar presentasi. Tailored dress biru elektriknya mengesankan sekali. Suaranya yang melodius memenuhi ruangan. Dia menjelaskan tentang segala yang dia ketahui tentang Hausser, perusahaan kecil yang tidak berarti untukku, proyek kecil yang kami berikan pada orang-orang di kelas rendah untuk diselesaikan. Namun, Cattleya membuat presentasi itu pantas dilihat samlai selesai.

Kemaluanku bereaksi lagi. Astaga! Apa aku benar-benar akan orgasme begitu video ini selesai?

"Dia luar biasa kan?"

Aku nyaris tidak bisa berkonsentrasi pada suara tegasnya yang mengisi ruangan. Kepalaku dipenuhi dengan senyum dan tatapan mata gelap yang terlihat fokus, cerdas, dan penuh wibawa. Aku sudah melihat banyak gadis latin dalam hidupku. Namun, gadis latin secerdas dan setangguh ini ....

Wow! Ini yang pertama kali. Apalagi ekspresi tenang itu benar-benar terlihat profesional.

"Ya, dia memang luar biasa." Astaga, ingin kutampar mulutku sendiri. Kenapa aku mengatakannya sambil ngiler begini?

"Adam?" Abe memandangku dengan heran.

Aku terkejut. Salah tingkah. Kuambil langkah bijak untuk mematikan video itu. Toh, aku juga bisa menontonnya berulang kali nanti.

Tatapan Abe membuatku menelan ludah. Kecerdasan, tolonglah jangan bersembunyi ketika aku membutuhkanmu. Abe bukan orang yang mudah dibohongi.

"Bukan berarti dia pantas mendapatkan proyek itu." Aku bersikeras.

"Apa masalahmu, Adam?" Abe menatapku seperti menatap orang sakit jiwa. "Ini cuma Hausser. Astaga, tidak ada apa-apa di sana. Proyek kecil Hausser yang seperti kutu di rambutmu."

Ini bukan masalah Hausser. Hausser cuma sampah kecil yang tidak akan mengganggu. Tapi, mempekerjakan Cattleya di sini sama saja dengan menghancurkan satu-satunya kesempatanku untuk mendapatkannya.

Aku bisa saja mengatakan kepada Abe dengan jujur. Tapi, Abe tidak akan bisa menjaga rahasia ini dari Venus. Abe selalu menceritakan apapun yang diinginkan Venus, jika tidak, Venus akan membuatnya berbicara dengan berbagai macam cara. Membiarkan Venus menang? Tidak. Tidak akan pernah.

"Begini saja, Aku akan memanggil Cattleya Aguilar. Kau bisa menilai sendiri bagaimana dia. Aku yakin, kau akan tercengang melihat betapa hebatnya dia."

Tunggu! Aku tidak yakin punya kesiapan yang bagus untuk menemuinya hari ini. Tolong, tidak hari ini! Sudah cukup aku harus menahan gelombang aneh di dalam perutku melihat video itu. Tolong jangan bawa orang asli ke ruangan ini!

"Cattleya, bisa kau ke ruangan Mr. Rockwood?"

FUCK, ABE!

***

Related chapters

  • A Perfect Hollow   Frontal

    Pikiranku sama sekali tidak berada di tempatnya ketika Abe menjelaskan tentang apa yang ingin dilakukannya pada Hausser. Aku hanya duduk diam dengan tangan menyanggah dagu dan mata tertutup, berlagak memusatkan pikiranku padanya. Inilah satu-satunya cara untuk menghindari Abe Black. Dia itu pintar sekali membaca mimik wajah. Dari gerakan mata saja dia tahu kapan orang berbohong. Kemampuan Abe memang masih berada di bawah kemampuan Steve Thompson yang memang setiap hari menghadapi penjahat dalam pekerjaannya. Tetap saja, aku tidak mau Abe tahu apa yang kupikirkan.Suara ketukan pintu yang hampir bersamaan dengan terbukanya pintu ruangan membuatku terlonjak. Gadis itu berdiri takut-takut di depan pintu dengan senyum yang dipaksakan. Dia tidak menatapku. Dia menatap lurus pada Abe seolah aku tidak ada di ruangan itu.Dan, kuharap tidak ada yang mendengar suara jantungku."Cattleya cantik, kau mengejutkan kami," ucap Abe dengan s

  • A Perfect Hollow   Lobster Thermidor

    Adam Rockwood adalah seorang laki-laki penuh tekad. Sekali memegang prinsip, selamanya dia akan menggenggamnya. Sekalipun harus diseret keliling dunia dengan seekor kuda, ia akan tetap memperjuangkan apa yang dianggapnya benar.Aku adalah orang yang tahu benar apa yang kulakukan.Aku bisa menjadi sangat agresif untuk memperjuangkan keinginanku. Aku tidak pernah kalah. Aku menolak untuk kalah. Aku bisa bergulat dengan takdir dan aku akan memenangkannya. Takdir tidak punya kegigihan yang setara denganku.Inilah yang membuatku disebut Sang Pemangsa.Di mana saja, aku sangat mendominasi. Aku tidak suka ada orang lain yang menjadi pusat perhatian. Aku-lah superstar. Aku akan melakukan segala cara untuk melakukannya.Namun sekarang, semua itu seperti noda lengket di karpet. Tidak ada artinya selain kotoran.Pikiranku seperti keping puzzle yang berantakan.

  • A Perfect Hollow   Invitation

    Oke. Baiklah. Kuakui kalau ini fase paling aneh di dalam hidupku. Sebenarnya, aku malu mengakuinya. Sungguh. Namun, fase ini penting sekali untuk kuceritakan, seharusnya malah harus kuulang-ulang sampai hafal benar setiap detailnya. Siapa tahu anak cucuku nanti bisa mendapatkan sesuatu dari pengalaman ini. Fase ini adalah awal dalam kejadian besar di dalam hidupku. Tidak. Aku tidak bohong atau membual. Aku juga tidak sedang mabuk. Lihat wajahku? Ya, aku tahu aku memang tampan. Maksudku, lihat wajahku yang normal ini. Tidak ada tanda-tanda kalau aku sedang teler, kan? Aku tidak menggunakan obat jenis apa pun seharian ini dan hanya minum sedikit martini pada makan siang tadi. Hanya sedikit, sumpah. Kuawali fase ini dengan mondar-mandir seperti vacum cleaner ke penjuru ruangan di penthouse-ku. Aku tidak bisa menceritakan dengan detail kepadamu tentang kegelisahan yang kurasakan, hanya saja, seperti ada beban berat

  • A Perfect Hollow   Heredity

    Makan malam di rumah keluarga Black memang merupakan makan malam rutin. Sebagai saudara yang telah ditinggalkan kedua orangtua yang ingin hidup tenang di pedesaan, kami harus benar-benar akrab dan saling menjaga. Ini alasan Venus menginisiasi makan malam rutin sebulan sekali ini. Namun, acara yang seharusnya sakral ini jadi lebih seperti perkumpulan orang-orang yang ingin merisakku. Saudara-saudaraku yang jahat itu meledekku habis-habisan sampai rasanya aku ingin sekali membakar mereka. Bahan utama ledekan selalu saja tentang masa kecilku yang mereka anggap terlalu manja untuk ukuran Rockwood. Memangnya harusnya bagaimana? Apa aku harus dilempar ke hutan? Apa aku salah kalau masih menyusu pada ibuku hingga usia lima tahun? Aku masih kecil dan tidak punya pilihan selain menurut pada perempuan yang melahirkan dan mengasuhku itu. Tentu s

  • A Perfect Hollow   Matchmaking

    Steve terbahak. Dia tertawa sampai matanya berair. Sebagai turunan keluarga tua yang menjunjung tinggi keningratan, dia tidak sering tertawa. Jika memang tawanya serius begini, berarti memang kondisiku menggelikan sekali. "Ayolah, Steve! Jangan jadi keparat begini. Tolong jangan rusak hari ulang tahunku, Pal." Tawanya yang sudah agak reda jadi makin keras lagi. Dia sampai memegangi perutnya. Begitu selesai tertawa, dia memberikan tanda dengan tangan seperti memintaku berhenti. Apa memangnya yang kulakukan? Aku hanya bertanya. Dia saja yang sinting. "Aku akan ke dalam," katanya bertepatan dengan datangnya Venus ke ruangan kami lagi. Steve menggeleng pada Venus. "Venny Sayang, sepertinya kau perlu menyadarkan adikmu kalau dia lucu sekali. Dia pantas menjadi komika." Venus melihatku dengan bingung setelah Steve melewatinya. "Ada apa? Kenapa dia pikir kau bisa melakukan stand up comedy? "Dia menertawakanku." Aku melotot

  • A Perfect Hollow   Volkov

    "Aku tidak akan memilihkan gadis sembarangan, Adikku. Kamu harus tahu itu. Miss Volkova bukan gadis yang bisa kau lihat di diskotek atau tempat hiburan lainnya. Dia gadis baik dan memiliki dua gelar di belakang namanya. Penampilan dan catatan kriminalnya sama bagusnya. Dia tidak pernah melanggar aturan lalu lintas atau melakukan pencurian." "Tentu tidak, Ven," kata Steve tanpa melihatnya. Dengan senyum tipis mengembang, Steve berkata lagi, "Miss Volkova adalah anak dari pengusaha perkapalan dan senjata. Dia anak pertama dari dua bersaudara dengan selisih usia lima belas tahun. Kekayaannya tanpa perlu bekerja saja sudah mencapai dua pulu juta dolar yang didapat dari pembagian saham dan investasi yang dia lakukan sejak kecil pada beberapa perusahaan milik keluarganya yang lain. Dia tidak akan pernah punya catatan kriminal lalu lintas karena dia tidak pernah menyetir. Dia juga tidak akan mungkin mencuri sesuatu karena dia hanya perlu menyebutkan barang yang dia mau dan mendapat

  • A Perfect Hollow   Virgin Mary

    "Terima kasih, Mr. Black. Aku tidak minum." Nova tersenyum dan mengangguk pada Abe yang menawarkan anggur pada tamu-tamunya. "Tidak minum atau tidak bisa minum untuk saat ini, Miss Volkova?" Steve bertanya dengan suara yang lembut seperti yang sering digunakannya untuk menggaet perempuan. "Aku memang tidak pernah minum, Mr. Thompson. Aku ini peminum yang payah. Aku hanya minum seteguk anggur atau sampanye pada acara tertentu dan itu sudah membuat kepalaku sakit." "Biasanya keluarga Rusia sangat suka minum dalam berbagai acara," ucap Steve lagi setelah mengucapkan terima kasih pada Abe. "Sejak kecil ibuku melarangku minum. Katanya, aku harus belajar untuk tetap sadar. Minuman itu bisa membuatku ketagihan dan kehilangan kesadaran. Aku baru boleh minum saat berumur dua puluh satu. Ternyata, aku memang tidak bisa minum. Saat natal tahun kemarin, aku hanya minum satu teguk sampanye dan harus ke dokter untuk meminta obat penahan sakit." "Andai semua

  • A Perfect Hollow   Russian Girl

    "Kami bertemu pada malam amal penggalangan dana untuk Rockwood Foundation. Venus dengan baik hati mengundang kedua orang tuaku untuk menghadiri malam amal itu. Kalian tahu, selama ini orang berpikir keluarga Volkov adalah keluarga yang buruk. Kami memiliki jaringan kejahatan yang dianggap kalangan atas New York sebagai biang keladi berbagai permasalahan di kota ini. Beberapa kali kulihat Mama ingin melihat kami berada dalam acara sosial atau acara lain seperti keluarga normal di New York ini. Tapi, yang mengundang kami hanyalah orang-orang dari kalangan kami sendiri. Mama sempat merasa rendah diri dan stres karena ini." Dia melihat Venus dengan mata berkaca-kaca, ekspresif sekali. "Aku tidak merasa melakukan hal yang istimewa. Aku mengundang orang tuamu karena mereka memang keluarga yang baik. Sekalipun pamanmu memiliki ... uhm ... jaringan apa kau bilang tadi? Yah, pokoknya itu. Aku tidak merasa kalian musuh kami. Jadi ... uhm ... kenapa tidak?" Venus tersenyum cang

Latest chapter

  • A Perfect Hollow   Spy

    Tentu saja Venus tidak mengizinkanku menyentuh Cattleya sama sekali. Menurutnya, Cattleya masih termasuk tamunya dan aku tidak boleh sama sekali menyentuh tamunya yang dalam keadaan mabuk. Dia meminta Daniel menggendong gadis itu ke kamar tamu. Kuharap Daniel keparat itu ingat pacarnya yang sedang mengandung anak mereka. Dari kilatan pada matanya itu terlihat betapa bejatnya pikirannya. Sebelum berbalik membawa Cattleya ke kamar saja dia masih sempat tersenyum licik padaku, memamerkan keberhasilannya. Aku sama sekali tidak memperhatikan Holy yang dengan bersemangat menceritakan betapa tololnya anak magang yang bernama Wales itu. Dia mencampur beberapa data dalam kotak kertas-kertas yang akan dihancurkan. Untung Saja Cattleya datang dan membaca lagi kertas-kertas itu. Dia langsung mencabut mesin penghancur kertas dan mulai memunguti bagian kertas yang sudah berada di dalam mesin. Holy mengatakan sesuatu tentang musibah dan kesengajaan, tapi aku tidak bisa menyim

  • A Perfect Hollow   Cute Kiss

    Aku melepaskan bibirnya setelah sadar kalau kelakuanku ini bisa menyeret kemaluanku ke pengadilan keluarga Volkov. "Maaf," kataku pelan, benar-benar minta maaf dan berharap dia tidak membuat hal ini menjadi masalah panjang di antara kami. Dia tidak melihatku. Dia sibuk mengelap bibir dan wajahnya sendiri. Sepertinya dia memang menghindari bertatapan denganku. Melihat gelagatnya yang seperti itu, aku curiga ini ciuman pertamanya. Dia memang tidak terlalu banyak membalasku tadi. Dia hanya membiarkan aku melakukan yang bisa kulakukan atas bibirnya. Dia tidak mencengkeram pakaianku atau menyentuh bagian tubuhku seperti gadis-gadis lain yang berciuman denganku. Dia juga memejam dengan erat sampai matanya berkerut, seolah dia menahan sesuatu di dalam dirinya. "Teleponnya?" tanyanya dengan suara parau, sama sekali tidak menatapku. "Di sana. Silakan," kataku menunjuk telepon di atas meja kerja yang memang sering digunakan oleh para tamu sebagai jalur am

  • A Perfect Hollow   Two Girls

    "Aku ... pulang saja. Maafkan aku." "Siapa bilang?" Abe yang pertama berdiri, kemudian Daniel. Dia menghampiri Cattleya dan mengulurkan tangan padanya. "Aku sudah mengatakan pada istriku akan memperkenalkanmu padanya. Istriku melihatmu di TV dan langsung menyukaimu. Kuharap kalian bisa menjadi teman. Ayolah, Miss Aguilar. Kami sudah menyiapkan tempat untukmu." Abe menunjuk meja makan yang sedang ditata untuk satu orang lagi di samping Venus, pada kursi kosong yang tadi ditempati Isabelle. Sebenarnya, tidak sopan memberikan kursi orang lain pada tamu yang baru datang. Namun, akan lebih tidak menyenangkan lagi kalau Cattleya harus duduk di bagian paling ujung dengan jarak dua bangku kosong antara dia dan Venus. Aku tidak menyapanya. Bukannya aku sengaja ingin berbuat jahat padanya. Aku hanya merasa tidak bisa berbuat apa-apa. Aku datang ke tempat ini untuk melupakannya. Aku ingin melupakan obsesiku tentangnya. Bisa-bisanya sekarang aku mal

  • A Perfect Hollow   Russian Girl

    "Kami bertemu pada malam amal penggalangan dana untuk Rockwood Foundation. Venus dengan baik hati mengundang kedua orang tuaku untuk menghadiri malam amal itu. Kalian tahu, selama ini orang berpikir keluarga Volkov adalah keluarga yang buruk. Kami memiliki jaringan kejahatan yang dianggap kalangan atas New York sebagai biang keladi berbagai permasalahan di kota ini. Beberapa kali kulihat Mama ingin melihat kami berada dalam acara sosial atau acara lain seperti keluarga normal di New York ini. Tapi, yang mengundang kami hanyalah orang-orang dari kalangan kami sendiri. Mama sempat merasa rendah diri dan stres karena ini." Dia melihat Venus dengan mata berkaca-kaca, ekspresif sekali. "Aku tidak merasa melakukan hal yang istimewa. Aku mengundang orang tuamu karena mereka memang keluarga yang baik. Sekalipun pamanmu memiliki ... uhm ... jaringan apa kau bilang tadi? Yah, pokoknya itu. Aku tidak merasa kalian musuh kami. Jadi ... uhm ... kenapa tidak?" Venus tersenyum cang

  • A Perfect Hollow   Virgin Mary

    "Terima kasih, Mr. Black. Aku tidak minum." Nova tersenyum dan mengangguk pada Abe yang menawarkan anggur pada tamu-tamunya. "Tidak minum atau tidak bisa minum untuk saat ini, Miss Volkova?" Steve bertanya dengan suara yang lembut seperti yang sering digunakannya untuk menggaet perempuan. "Aku memang tidak pernah minum, Mr. Thompson. Aku ini peminum yang payah. Aku hanya minum seteguk anggur atau sampanye pada acara tertentu dan itu sudah membuat kepalaku sakit." "Biasanya keluarga Rusia sangat suka minum dalam berbagai acara," ucap Steve lagi setelah mengucapkan terima kasih pada Abe. "Sejak kecil ibuku melarangku minum. Katanya, aku harus belajar untuk tetap sadar. Minuman itu bisa membuatku ketagihan dan kehilangan kesadaran. Aku baru boleh minum saat berumur dua puluh satu. Ternyata, aku memang tidak bisa minum. Saat natal tahun kemarin, aku hanya minum satu teguk sampanye dan harus ke dokter untuk meminta obat penahan sakit." "Andai semua

  • A Perfect Hollow   Volkov

    "Aku tidak akan memilihkan gadis sembarangan, Adikku. Kamu harus tahu itu. Miss Volkova bukan gadis yang bisa kau lihat di diskotek atau tempat hiburan lainnya. Dia gadis baik dan memiliki dua gelar di belakang namanya. Penampilan dan catatan kriminalnya sama bagusnya. Dia tidak pernah melanggar aturan lalu lintas atau melakukan pencurian." "Tentu tidak, Ven," kata Steve tanpa melihatnya. Dengan senyum tipis mengembang, Steve berkata lagi, "Miss Volkova adalah anak dari pengusaha perkapalan dan senjata. Dia anak pertama dari dua bersaudara dengan selisih usia lima belas tahun. Kekayaannya tanpa perlu bekerja saja sudah mencapai dua pulu juta dolar yang didapat dari pembagian saham dan investasi yang dia lakukan sejak kecil pada beberapa perusahaan milik keluarganya yang lain. Dia tidak akan pernah punya catatan kriminal lalu lintas karena dia tidak pernah menyetir. Dia juga tidak akan mungkin mencuri sesuatu karena dia hanya perlu menyebutkan barang yang dia mau dan mendapat

  • A Perfect Hollow   Matchmaking

    Steve terbahak. Dia tertawa sampai matanya berair. Sebagai turunan keluarga tua yang menjunjung tinggi keningratan, dia tidak sering tertawa. Jika memang tawanya serius begini, berarti memang kondisiku menggelikan sekali. "Ayolah, Steve! Jangan jadi keparat begini. Tolong jangan rusak hari ulang tahunku, Pal." Tawanya yang sudah agak reda jadi makin keras lagi. Dia sampai memegangi perutnya. Begitu selesai tertawa, dia memberikan tanda dengan tangan seperti memintaku berhenti. Apa memangnya yang kulakukan? Aku hanya bertanya. Dia saja yang sinting. "Aku akan ke dalam," katanya bertepatan dengan datangnya Venus ke ruangan kami lagi. Steve menggeleng pada Venus. "Venny Sayang, sepertinya kau perlu menyadarkan adikmu kalau dia lucu sekali. Dia pantas menjadi komika." Venus melihatku dengan bingung setelah Steve melewatinya. "Ada apa? Kenapa dia pikir kau bisa melakukan stand up comedy? "Dia menertawakanku." Aku melotot

  • A Perfect Hollow   Heredity

    Makan malam di rumah keluarga Black memang merupakan makan malam rutin. Sebagai saudara yang telah ditinggalkan kedua orangtua yang ingin hidup tenang di pedesaan, kami harus benar-benar akrab dan saling menjaga. Ini alasan Venus menginisiasi makan malam rutin sebulan sekali ini. Namun, acara yang seharusnya sakral ini jadi lebih seperti perkumpulan orang-orang yang ingin merisakku. Saudara-saudaraku yang jahat itu meledekku habis-habisan sampai rasanya aku ingin sekali membakar mereka. Bahan utama ledekan selalu saja tentang masa kecilku yang mereka anggap terlalu manja untuk ukuran Rockwood. Memangnya harusnya bagaimana? Apa aku harus dilempar ke hutan? Apa aku salah kalau masih menyusu pada ibuku hingga usia lima tahun? Aku masih kecil dan tidak punya pilihan selain menurut pada perempuan yang melahirkan dan mengasuhku itu. Tentu s

  • A Perfect Hollow   Invitation

    Oke. Baiklah. Kuakui kalau ini fase paling aneh di dalam hidupku. Sebenarnya, aku malu mengakuinya. Sungguh. Namun, fase ini penting sekali untuk kuceritakan, seharusnya malah harus kuulang-ulang sampai hafal benar setiap detailnya. Siapa tahu anak cucuku nanti bisa mendapatkan sesuatu dari pengalaman ini. Fase ini adalah awal dalam kejadian besar di dalam hidupku. Tidak. Aku tidak bohong atau membual. Aku juga tidak sedang mabuk. Lihat wajahku? Ya, aku tahu aku memang tampan. Maksudku, lihat wajahku yang normal ini. Tidak ada tanda-tanda kalau aku sedang teler, kan? Aku tidak menggunakan obat jenis apa pun seharian ini dan hanya minum sedikit martini pada makan siang tadi. Hanya sedikit, sumpah. Kuawali fase ini dengan mondar-mandir seperti vacum cleaner ke penjuru ruangan di penthouse-ku. Aku tidak bisa menceritakan dengan detail kepadamu tentang kegelisahan yang kurasakan, hanya saja, seperti ada beban berat

DMCA.com Protection Status