Beranda / Romansa / 90 Days To Fall In Love / 38. Keresahan Laras.

Share

38. Keresahan Laras.

Penulis: Hi you
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Laras yang melihat tulisan itu lantas langsung mengecek seluruh ruangan pada kosan. Namun nihil ketika tak ada satu barang pun yang hilang atau berantakan. Lalu siapa yang sudah berani memasuki kamarnya tanpa meninggalkan jejak sedikitpun seperti ini?

Deru nafasnya masih tak teratur. Tubuhnya bergetar lemas.ia sandarkan tubuhnya pada tembok dapur untuk sekedar menormalkan rasa takutnya terlebih dulu. Bagaimana tidak. baru pertama kali ia mendapat teror seperti itu. Siapa yang melakukanya ?

Setelah keadaan dirinya sudah sedikit tenang sontak ia pun sedikit berlari dan langsung mengunci semua pintu lalu menutupi jendela rapat rapat. iIa nyalakan semua lampu di setiap ruangannya. Kemudian ia melangkahkan kakinya menuju dapur mengambil pembersih kaca , dan dengan tergesa ia langsung membersihkan tulisan berwarna merah itu hingga menghilang. Setelah semua selesai La

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • 90 Days To Fall In Love   39. Rasa takut Laras.

    Wanita yang masih dalam dakapannya itu kini sudah bergetar hebat. Max melihat wajah Laras yang sudah menahan tangisan dengan tatapan kosongnya. Max pun langsung menelusuri tubuh Laras, memastikan jika Laras tak terluka. Helaian nafas lega keluar tatkala melihat wanita yang masih melamun itu tak terluka sedikit pun. Lantas Max bangun dengan satu gerakan cepat Max bopong Laras yang masih shock akan kejadian tadi. Tak lama pelayan kedai pun datang membantu mengiringi Max ke tempat yang aman.Pelayan itu membawa Max ke sebuah ruangan Office kedai tersebut. Setelah sampai dengan perlahan Max menurunkan tubuh Laras pada sebuah sofa panjang berwarna coklat. Wanita itu masih terdiam dengan tatapan kosongnya. Max yang sedari tadi melihatnya akhirnya mencoba buka suara tatkala pelayan kedai membawanya sebuah air untuk Laras."Apa ada yang terluka" tanyanya sambil memberi

  • 90 Days To Fall In Love   40. Alex dan Max.

    Max sampai pada tempat dimana Alex bilang tadi. Rumah bergaya minimalis itu membawa kembali ingatan dirinya akan remaja dulu. Rumah yang dulu menjadi tempat serbaguna semasa remajanya ternyata masih sama dan tak banyak berubah. Alex lelaki itu hanya tinggal sendiri di kota ini. Kuliah dan pekerjaan membuatnya jauh dari kedua orang tuanya. Tak heran jika lelaki itu sangat mandiri dan sudah bersikap dewasa di usia muda. Mengingat lelaki itu sering sekali memberikan saran dan siap mendengarkan keluh kesan orang lain. Membuat Max senang berteman dengannya sampai sekarang.Max berjalan menaiki tangga dan langsung mengetuk pintu rumah tersebut. Terlihat Alex yang sedang mengeringkan rambut dengan handuk membukakan pintu untuknya. Lantas Max pun langsung masuk kedalam tanpa mendengar terlebih dulu perintah dari lelaki itu. Kemudian Max mendudukan dirinya pada sofa hitam ruang tamu. ia melonggarkan dasi dan membuk

  • 90 Days To Fall In Love   41. Menginap.

    Max masuk kedalam kosan Laras begitu saja. Sedangkan Laras yang masih shock akan semua itu lantas mengerjapkan matanya dan buru buru menutup pintu. Kini melihat Max yang berada dalam kosannya membuat Laras menjadi gugup. Dia bingung harus mulai berbicara apa.Max menelusuri kosan kecil Laras, mengecek dan memeriksa setiap sudut ruangan tersebut. Tatkala Dia mengingat ucapan wanita itu tentang teror yang telah membuat wanita itu sangat takut. Setelah beberapa menit Dia menyelusuri semua ruangan dan tidak menemukan sesuatu yang membahayakan, sejenak dirinya sedikit tenang, Lalu Max kembali menatap wanita yang masih berdiri di belakang nya."Kamu nggak papa kan?" tanya Max khawatir akan keadaan Laras.Laras bergerak kikuk. "Aku gapapa kok" mendengar itu Max menghela nafas tenang.

  • 90 Days To Fall In Love   42. Ungkapan Laras.

    Laras mencoba kembali memejamkan matanya. Tubuhnya terbaring kaku. Untuk bergerak sedikit pun ia ragu. Ia semakin mengeratkan genggaman pada selimut untuk sekedar menyembunyikan suara detak jantung yang semakin berdebar kencang. ia harap lelaki itu tak mendengar semua ini.Betapa ia sangat malu jika itu terjadi. Sampai tiba tiba suara lelaki tersebut membuat Laras kembali membuka matanya lebar."Apa kamu sudah tidur?" tanya Max yang ternyata belum bisa memejamkan matanya.Laras yang mendengar itu sontak bergerak menoleh ke samping melihat lelaki itu yang masih pada posisi membelakangi dirinya."Be..lum" jawabnya dengan suara gugupMax menghela nafas kecil ia memandang kosong arah depan."kamu tahu, karena saya kamu jadi nggak

  • 90 Days To Fall In Love   43. Bertemu Ria.

    Setelah berbicara dan membuat janji dengan Ria. Max langsung memutuskan sambungan pada ponselnya begitu saja. ia tak mau membiarkan masalah lebih lama atas apa yang sudah terjadi. Kemudian Max menghubungi Alex untuk datang ke apartemen nya. Hari ini Max akan memberi tahu rencana yang sudah ia susun kepada Alex. Ia juga ingin mencari tahu siapa lelaki yang mengincar Laras selama ini. Dan pasti ia akan mendapatkan siapa lelaki itu.Ia langsung membuka laptopnya dan memasukan flashdisk berisi salinan cctv waktu kejadian di kedai kemarin. Dengan teliti Max melihat setiap menit video tersebut. Tepat ketika wajah lelaki itu melihat ke kamera, ia pun langsung men zoom wajah tersebut, tak lupa ia terangkan sedikit layar laptopnya dan benar saja terlihat jelas wajah lelaki yang selama ini membuatnya penasaran. Sudah Max duga ternyata lelaki ini. Lelaki yang memang sejak awal bertemu dengannya sudah menunjukan keter

  • 90 Days To Fall In Love   44. Kepergian Ria.

    Alex yang sedari tadi menunggu di mobil akhirnya masuk. Ketika akan melangkah, sejenak ia ragu, namun mengetahui situasi semua ini yang sudah terlanjur dengan yakin ia lanjut melangkah menghampiri Max dan Ria yang sudah terlihat bersitegan itu.Terlihat Ria yang sudah terkejut akan kedatangan dirinya. Alex tersenyum simpul, dan langsung terduduk di antara Max dan Ria. Alex berdehem sekedar memecahkan suasana canggung yang sudah terasa pekat.Max masih menatap Ria datar. “semua bukti yang lo minta, Alex akan jawab” ucap Max bergantian menatap Alex.Alex ikut menatap Ria dalam diam. Wanita itu masih mengerutkan kening dengan ekspresi yang sudah bertanya Tanya.“gue yang kasih tau semua rencana lo” bilang Alex akhirnya. “waktu di bar tanpa sada

  • 90 Days To Fall In Love   45. Membantu Laras.

    Setelah mendengar Ria pulang ke Amerika. Max sedikit menjadi tenang. Ria, wanita itu hanya menitipkan surat pada Alex. Surat yang berisi permintaan maaf akan masalah kemarin. Sejenak Max merenungkan semua yang terjadi, entah mengapa setelah membaca isi surat tersebut membuat Max sadar, ternyata dengan cinta perlahan seseorang bisa berubah. Dan,,,dengan apa yang Max alami sekarang. Apa benar ia juga seperti itu?. Dengan wanita yang dulu sangat ingin ia lepas, kini malah berhasil membuat perasaan terjebak dan semakin terasa nyata akan dirinya. Jika sudah seperti ini tak ada alasan bagi Max untuk menyangkal nya. Sepertinya ia juga sudah sangat jauh keluar dari jalurnya?.Mungkin mulai besok ia akan lebih mencoba serius untuk semua perasaan nya terhadap wanita itu.~~~Suara dering ponsel membuat Laras sedikit berlari u

  • 90 Days To Fall In Love   46. Meeting Lanjutan.

    Jarum jam sudah menunjukan tepat di angka 12 malam. Max yang habis berkunjung dari tempat Laras kini sudah sampai di apartemennya. Ia taruh tas berisi laptop itu di sofa. ia melangkahkan kakinya menuju kamar. Kemudian ia baringkan tubuh di atas kasurnya. Dengan deru nafas yang masih terdengar ia pejamkan mata, pikirannya masih berkelana akan kata kata Laras tadi.Tak Max sangka ternyata sudah dua bulan ia bersama wanita itu. Lalu bagaimana dengan hati nya sekarang?. Kenapa wanita itu berhasil membuat hatinya menjadi selemah ini. kenapa Max menjadi peduli akan semua rencana wanita itu. Dan...kenapa ia masih ragu dengan semua ini. Apa sebaiknya ia mengalah dan membiarkan wanita itu menang akan rencana misinya?Namun jika begitu bukan nya semua menjadi tak adil untuk nya. Ia kembali ingat apa yang dikatakan Pandu. Semua benar apa adanya. Perihal perasaan memang ta

Bab terbaru

  • 90 Days To Fall In Love   64. Tulip dan Sebuah permintaan

    Beberapa hari setelah kejadian Laras memundurkan diri. Max menjalankan harinya seperti biasa melakukan aktivitas lain dan tetap bekerja. Namun semua itu tak menutup perubahan sikap yang Max tunjukan, dia lebih sering banyak melamun bahkan kadang ia juga sering menunjukan emosinya sekarang. Dan Cindy yang sadar akan perubahan sikap Max hanya bisa memperhatikannya, sudah beberapa kali ia mendapati Max melamun ketika sedang bersamanya, seperti sekarang ini lelaki itu hanya menatap spaghetti yang ada di depannya tanpa memakannya . "Max... "panggil Cindy pelan berhasil buat Max sadar akan lamunannya. "Apa ada sesuatu yang ganggu pikiran kamu?,aku lihat dari tadi kamu melamun" tanya Cindy khawatir Max a langsung menyinggungkan senyum tipis"maaf... aku mas

  • 90 Days To Fall In Love   63. Antara Rinto dan Max.

    Laras berulang kali terus menghelaikan nafas. wanita itu hanya terdiam sambil melihat pemandangan diluar jendela mobil. Alex yang mengerti kondisi Laras hanya membiarkan wanita yang pagi tadi meminta tolong untuk mengantarnya ke kantor Max. Dan hanya ini lah yang bisa Alex lakukan, menemani Laras dalam keterpurukan. Alex tau hubungan Laras dan Max sudah berakhir. Alex juga tahu hari ini Laras mengundurkan diri. Ya.... semua itu sudah menjadi keputusan mereka yang tak bisa diganggu gugat, dan sebagai teman mereka Alex hanya bisa memahami semua itu. Alex melirik Laras dan mencoba membuka suara. "Laras.. apa rencana Lo setelah ini?" tanya Alex perlahan. Laras menegakkan tubuhnya menyinggungkan senyum tipis "Mungkin untuk selanjutnya aku akan menenangkan diri sejenak" ja

  • 90 Days To Fall In Love   62. Senja yang pergi.

    Keesokan harinyaWanita yang mengenakan celana coklat susu dan baju sifon putih itu melangkah memasuki gedung, dia datang bukan untuk bekerja melainkan untuk menyerahkan surat pengunduran diri yang semalam dia buat. Laras eratkan jemarinya pada tali tas dan menghirup nafas dalam. Lalu dengan sedikit percaya diri ia pun masuk ke ruangan tersebut.Terlihat lelaki yang membelakangi dirinya menatap luar kaca gedung tanpa menolehkan wajah sama sekali..“akhmm” Seketika pandangan mereka bertemu satu sama lain. Laras lantas bergerak maju ke depan lelaki yang sedang menatapnya dengan datar itu .Laras tatap lelaki di depannya itu dengan pias. Mendadak atmosfer sekitar mereka berubah menjadi canggung.Laras berikan singgungkan senyum kecut dan Sedetik setel

  • 90 Days To Fall In Love   61. Alex dan Laras.

    Pandangan pertama yang ia lihat ketika masuk kedalam gedung adalah para pegawai yang tengah berkumpul. Melihat sekitar itu membuat ia tahu tentang hal apa yang membuat para pegawai sudah berbisik bisik. Ternyata bukan hanya dirinya yang menampilkan raut wajah terkejut hingga heran dengan berita yang sedang beredar ini.. Dan Max, lelaki itu berhasil membuat semua orang tau betapa brengseknya dia!Segera ia menemui lelaki yang entah mengapa sudah membuatnya sedikit kesal. Dengan tak sabaran ia melangkah masuk tatkala pintu lift sudah terbuka dengan lebar. Ketika ia akan masuk lift tersebut tak sengaja seseorang menabrak pundak nya hingga berhasil membuat dirinya menjadi sedikit tak seimbang."sorry.. sorry saya gak sengaja" wanita yang sudah memunculkan raut wajah menyesal itu tergugup "anda gapapa kan?" tanyanya kemudian.

  • 90 Days To Fall In Love   60. Berita Max.

    “Itu saya taruh karena saya lagi cari dompet mbak! jangan asal nuduh ya” seru Rina dengan penuh emosi"Udah mbak bawa ke kantor polisi aja" teriak seseorang yang ada di kerumunan melihat menyudutkan Rina."iya bener tuh bener" sahut lainnya.Laras yang mendengar itu lantas memajukan tubuh masuk ke dalam kerumunan dan langsung ikut ambil peran dengan kejadian tersebut."Ada apa ya mbak?" tanya Laras meminta penjelasan menatao pegawai toko dan bergantiajn melihat Bu Rina"Laras" Rina membesarkan matanya terkejut."ibu ini ketahuan mau maling obat mbak saya sendiri yang liat ibu ini masukin obat ke dalam tasnya" jelas pegawai sembari menunjuk ke arah Rina.

  • 90 Days To Fall In Love   59. Jawaban Max.

    Laras yang masih terdiam di depan pintu tersebut. Seketika jantung berdebar hebat menunggu jawaban Max akan penawaran yang lelaki tua itu ucapkan tadi. Ia semakin menggenggam erat tangkai pintu seraya menguatkan tubuhnya agar tak jatuh. "Maaf sedikit keluar jalur. Cindy anak saya cerita semenjak … ketemu bapak di rumah sakit dia sudah tertarik dengan pak Max. Saya datang ke sini juga atas permintaan Cindy, ketika dengar saham ayah kamu turun. Dan kami juga rekan bisnis pak Rinto. Mungkin gak ada salahnya saya mengajukan penawaran tadi. Lagi pula kita akan sama sama menguntungkan di sini, jadi bagaimana dengan tawaran ini pak Max? apa bapak bersedia mengikat diri dengan putri saya?" tanya lelaki paruh baya itu. Max belum menjawab sama sekali ucapan lelaki di hadapannya itu, ia masih terdiam, seketika beban pikirannya bertambah banyak. Mendengar tawaran dari le

  • 90 Days To Fall In Love   58. Perasaan kelut.

    Laras melangkah ke lorong koridor rumah sakit termenung menatap dengan pandangan kosong jalan di depanya. Pikirannya resah dengan semua yang ia lihat tadi. ia hembuskan nafas panjang dan berhenti menatap taman di depan sana. ia melangkahkan kakinya menuju kursi besi yang berada di taman tersebut.Suasana sore di taman itu cukup sepi. Hanya ada beberapa suster yang berlalulangan di belakang nya. Ia tatap sinar matahari sore yang sebentar lagi akan tenggelam. lagi, ia hembuskan nafas ia angkat wajah menatap langit berwarna orange sembari menutup mata merasakan angin yang bertiup ke arahnya. Entah mengapa sejak tadi perasaannya tak karuan, bahkan melihat lelaki itu menatap wanita lain saja berhasil membuat ia takut dengan semua peruntungannya akan menjadi sia sia begitu saja selama ini."Laras" panggil seseorang yang sudah menyentuh pundaknya pelan.

  • 90 Days To Fall In Love   57. Max dan Dia,

    Laras terbangun bingung ketika melihat Max yang sudah memunculkan raut wajah panik dan gusar. Segera ia dudukan tubuhnya di atas ranjang dengan ekspresi yang sudah ikut memunculkan raut wajah bertanya tanya memandangi lelaki itu."Ada apa?"Laras majukan tubuh nya menyentuh pundak Max saat Max masih terdiam."Max,,kenapa?"Max tersentak dengan sentuhan tangan Laras,ia menolehkan wajah menatap Laras yang ada di samping."kita akan pulang hari ini" jawabnya "cepat berkemas" lanjut Max dengan suara yang terlihat khawatir lalu turun dari ranjang.Mendengar perintah itu Laras hanya menatap heran punggung Max yang sudah menghilang di balik pintu kamar mandi. Sebenarnya ada apa ini?.Apa ada sesuatu yang mendesak sekarang,

  • 90 Days To Fall In Love   56. Sebuah kabar buruk.

    Max tersadar akan lamunannya saat tangan wanita itu menyentuhnya. Ia terlalu terhanyut dengan semua yang dilakukan Laras. Kemudian Max bentangkan senyum ir tipis yang diiringi dengan anggukan wajah membalas ucapan terimakasih wanita itu tadi. Hanya itu yang bisa Max lakukan, Ketika semua alasan Laras tadi selalu berhasil membuat Max terdiam dan tak tau harus membalas apa. Kini ia merasa keadaan semakin menyudutkan dirinya. "Aku seneng liat kamu senyum" ucap Laras dengan wajah berbinar sangat jelas. "berdua kamu di sini, mungkin bakal jadi moment terindah dalam hidup aku" lanjutnya sembari melepaskan sentuhan pada Max. "Max, sekali lagi terimakasih udah buat kesempatan malam ini berjalan lancar" Max mengerutkan kening tatkala kata kata Laras terdengar putus asa.

DMCA.com Protection Status