Home / Romansa / 7 Sumpah / Benci Tapi Rindu

Share

Benci Tapi Rindu

Author: Az Zidan
last update Last Updated: 2021-04-12 21:04:37

  - 7 Sumpah -

Mengapa kau pergi

Di saat aku mulai mencintaimu,

berharap engkau jadi kekasih hatiku,

Malah kau pergi jauh dari hidupku,

Menyendiri lagi,

Di saat kau tinggalkan diriku pergi,

Tak pernah ada yang menhiasi hariku,

Di saat aku terbangun dari tidurku,

Dadali -- disaat aku mencintaimu

-----------------

Jarum jam tepat berada di depan angka enam. Adzan Maghrib terdengar bersahutan. Sang Surya pun juga telah meninggalkan singasananya, bersembunyi dibalik Cakrawala. 

Semua para sahabatnya dengan wajah yang cemas mondar-mandir bak setrikaan. Berbeda dengan Haidar meski hatinya juga merasakan ketakutan yang luar biasa namun dia mencoba tenang jika dekat dengan Airin. Airin seperti kekuatan baginya, dia bisa melawan dirinya sendiri jika berada dekat dengan Airin.

Dokter memeriksa kembali keadaan Airin, pasalnya seharusnya Airin sudah sadar sejak tadi namun samapi menje

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • 7 Sumpah   Pembalasan

    Pembalasan - 7 Sumpah -Senja di sore ituMenemani kepergianmuSaat kau ucap kataKau tak lagi bersamakuPerih yang ku rasaMungkin takkan pernah kau dugaCinta yang dulu adaKini telah kau bawaCinta jangan tinggalkan akuKarena takkan pernah adaCinta selain dirimuJika kau tinggalkan akuSanggupkah diriku menghapusSegala bayangmu oh kekasihkuOrnito -- Segala bayangmu---------------Matahari telah setinggi telat di atas kepala. Panas terik sangat menyengat, angin yang berhembus menerpa kulit terasa segar saat ini.Haidar duduk di 'Star Cafe' menikmati Ocean blue cafe, minuman ini berwarna biru seperti birunya lautan, dengan gelembung-gelembung yang diciptakan dari soda, es batu yang berenang-renang didalam gelasnya, serta sepucuk daun mint diatasnya. Tentu minuman segar jika dini

    Last Updated : 2021-04-13
  • 7 Sumpah   Kasmaran

    Flashback 6th #1 - 7 Sumpah - Derai tetesan air mataKu rasa kini kering sudahMeratapi masa lalukuYang tak berpihak kepadakuKini engkau ada dimanaKu tak tahu apa kabarmuMungkinkah nanti ku temui dirimuYang aku cintaiZizan -- Masa lalu--------------Cinta mampu memberikan segala rasa dalam hati setiap insan manusia. Banyak rasa yang tercipta di dalamnya, kebahagiaan, ketenangan, kesenangan, kenikmatan, kesedihan, kesakitan, dan kesengsaraan.Namun cinta juga mampu membawa petaka. Memisahkan yang dekat dan menghancurkan hubungan yang terjalin baik sebelumnya. Mendekatkan yang jauh, menempatkannya di ruang hati tersendiri. - 7 Sumpah - Dibawah teriknya cahaya matahari siang ini, tak menyurutkan kebahagiaan yang mencuat dari kedua sejoli yang sedang dimabuk asmara. Gadis berusia tujuh belas tahun tersenyum sumr

    Last Updated : 2021-04-13
  • 7 Sumpah   Flashback 6th #2

    Flashback 6th #2 - 7 Sumpah - Hari berganti bulanBulan berganti tahunWaktu demi waktu berlaluNamun kau tak pernah berubahSeperti saat pertama kita bertemuMasih ingatkah saat pertama kukecup keningmu?Terucap janji sehidup semati kita bersamaBersama dalam suka dan dukaBersama dalam tangis dan tawaBersama dalam susah dan senangBersama melangkah seiring sejalanSampai hari ini 'ku masih setiaZivilia -- Setia ------------------Kesiur angin terdengar menggoyangkan dedaunan di alam terbuka, membuat udara di luar maupun di dalam ruangan menjadi semakin dingin. Bagi sebagian orang enggan untuk melangkahkan kakinya turun dari ranjang, namun tidak dengan Airin.Ia harus tetap bersemangat karena hari ini ada ujian yang mendebarkan yang akan dia lalui. Untuk menuju kelas selanjutnya. Dengan sedikit tergesa-gesa dia berla

    Last Updated : 2021-04-14
  • 7 Sumpah   Flashback 6th #3

    Flashback 6th #3 - 7 Sumpah - - --------------- Di saat kita bersama, di waktu kita tertawaMenangis, merenung oleh cintaKau coba hapuskan rasaRasa di mana kau melayang jauh dari jiwaku juga mimpikuBiarlah, biarlah hariku dan harimuTerbelenggu satu oleh ucapan manismuDan kau bisikkan kata cintaKau telah percikkan rasa sayangPastikan kita seiramaWalau terikat rasa hinaShela on 7 -- Kita---------------Siang ini cuaca sedang labil tidak panas juga tidak hujan. Hembusan angin mengajak dahan-dahan dan dedaunan menari-nari, beberapa pohon mengikuti kemana angin bertiup. Beberapa lagi memilih melawan terpaan itu.Dibawah pohon kesayangan, Airin dan Haidar duduk di atas akar pohon yang menyembul dari dalam tanah. Pohon itu berusia puluhan tahun sehingga akarnya semakin kuat dan besar.Airin serta Haidar memakan beberapa makanan ringan yang sempat m

    Last Updated : 2021-04-23
  • 7 Sumpah   Flashback 6th #4

    Flashback 6th #4- 7 Sumpah --------------------Tak seharusnya kita terpisahTak semestinya kita bertengkarKarna diriku masih butuh kauMaafkanlah sikapkuLupakanlah salahku ituTerlalu bodoh untuk dirikuMenahan berat jutaan rinduApalagi menahan egokuMaafkanlah sikapkuLupakanlah salahkuLuapkan kepadakuSheila on 7 -- Bila kau tak di sampingku--------------Dengan membawa kresek berwarna putih bertuliskan salah satu nama apotik. Haidar dengan segera turun dari motor dan berlari ke arah Airin."Ayo kita obati lukamu Ai, aku tak mau kau kenapa-kenapa." papar Haidar." Ini hanya luka kecil Rey, bukan apa-apa. Jangan berlebihan." jelas Airin."Berlebihan untukmu adalah hal yang harus aku lakukan Ai, aku menyayangi semua yang ada pada dirimu, baik itu rambut, mata, alis, kuku, serta bekas luka yang muncul setelah ini. Namun aku takkan biarkan itu terjadi, jadi k

    Last Updated : 2021-04-24
  • 7 Sumpah   Flashback 6th #5

    Flashback 6th #5 - 7 Sumpah - Sabtu pagi yang sangat mendukung untuk bercocok tanam, rumah Airin terdapat sepetak tanah yang lumayan cukup besar untuk menanam berbagai sayur dan bunga, dari situlah Airin mulai menyukai bunga, namun dia tak sama dengan kebanyakan wanita yang terlihat feminim dan indentik dengan warna pink yang cerah. Dia lebih menyukai warna-warna yang lembut dan memperlihatkan kepribadian seseorang Airin.Dia memberikan pupuk pada bungaDianthus Bright Eyes. Bunga ini terlihat sangat indah, dengan balutan warna putih serta corak warna merah tua di bagian tengahnya. Salah satu bunga yang mempesona memanjakan mata Airin. Ada beberapa tanan hias lainnya di sana. Sungguh taman mini yang mampu membuat hari libur Airin tak kan merasakan kebosanan.Sang ibu memanggil Airin, karena sedari tadi ponselnya tak berhenti berdering. " Rin, ponselmu tak pernah lelah berbunyi. Terimalah dulu siapa ta

    Last Updated : 2021-04-25
  • 7 Sumpah   Flashback enam tahun #6

    Flashback 6th #6 - 7 Sumpah - Dengarkanlah akuCerita hatiku, cerita tentangmuAku mau ikhlas, ikhlas menyayangimu, tutuplah matamuCukup aku dan Tuhan yang tahuAku telah berjanji menyayangimu lahir dan batinkuAku telah berjanji mendampingimu lahir dan batinkuAndai engkau tahu, 'ku siap mati untukmu, jiwa dan ragakuCukup aku dan Tuhan yang tahuAku telah berjanji menyayangimu lahir dan batinkuAku telah berjanji mendampingimu lahir dan batinkuAku telah berjanji menyayangimu lahir dan batinkuAku telah berjanji mendampingimu lahir dan batinkuAndai engkau tahu, 'ku siap mati untukmu( Wali -- Sayang lahir batin ) - 7 Sumpah - - ----------------- Udara segar dipagi hari, kesiur angin yang menerpa wajah. Berhasil mendirikan bulu-bulu di lengan. Sinar mentari pagi belum sepenuhnya lolos dari balik cakrawala, masih begit

    Last Updated : 2021-04-30
  • 7 Sumpah   Ulang tahun flashback #7

    Flashback 6th #7Ulang tahun - 7 Sumpah - Hari ini, hari yang kau tungguBertambah satu tahun, usiamu,Bahagialah slaluYang kuberi, bukan jam dan cincinBukan seikat bunga, atau puisi,Juga kalung hatiMaaf, bukannya pelit,Atau nggak mau bermodal dikitYang ingin aku, beri padamuDo'a s'tulus hati .( Jamrud -- selamat ulang tahun ) -----------------Setelah mengetahui hasil usahanya selama seminggu senyum selalu mengembang dari bibirnya, tak pernah hilang sampai waktunya jam pulang tiba. Masih di lingkungan sekolah, satu persatu temannya datang serta menyerahkan setangkai bunga mawar putih."Rin, selamat ya," sapa Amel, dia memberikan setangkai mawar putih."Rin, congrast ya, sukses selalu untukmu." Nadia pun memberikan satu tangkai bunga mawar putih.Sampai tangan Airin penuh dengan bunga mawar merah, dan satu tan

    Last Updated : 2021-04-30

Latest chapter

  • 7 Sumpah   Flashback 6th #13

    Flashback 6th #13 - 7 Sumpah - --------------Sudah tiga hari lamanya Haidar terbaring di rumah sakit. Kini beberapa lukanya cukup membaik, dan beberapa perban juga telah lepas, gips yang terpasang di lehernya pun telah tiada. Esok ia akan diijinkan untuk pulang.Sampai saat ini Airin masih setia menemani kekasihnya itu.Sebentar lagi juga adalah hari wisuda bagi Haidar, tentu dia menantikan waktu itu tiba.Setelah ini dia bisa mencapai mimpinya, sedikit lagi, tinggal sedikit lagi."Apa kau bosan?" tanya Airin pada Haidar."Bukan aku yang bosan tapi kau Ai, ayo kita keluar dari kamar ini, ini memang memuakkan." jelasnya."Baiklah, aku akan ambilkan kursi roda untukmu Rey, aku akan membawamu berkeliling." Dengan senyum yang terukir, Airin melenggang pergi dari ruangan itu.Ia kembali dengan sebuah kursi roda. Airin membantu Haidar untuk duduk di atas kursi roda itu, dengan hati-hati dan sangat telate

  • 7 Sumpah   Flashback #12

    Flashback 6th #12 - 7 Sumpah --------------Hari ini adalah hari awal liburan dimulai, seharusnya Airin tengah meminta ijin pada sang ayah untuk pergi liburan kemana ia ingin pergi, namun rencananya batal. Ya ... memang manusia bebas merencanakan apapun namun Tuhan lah sang penentu. Rencana itu batal karena insiden yang menimpa Haidar, luka yang di dapat cukup menyakitkan sehingga ia tak bisa beranjak barang hanya ke kamar mandi.Pagi ini Airin sudah terburu-buru menyiapkan segala sesuatu yang ia perlukan untuk beberapa hari di rumah sakit. Tentu saja, kali ini bukan ijin berlibur, melainkan dia meminta ijin untuk menjaga Haidar di rumah sakit. Meskipun sekuat tenaga Haidar melarangnya, Airin tetaplah Airin yang keras kepala untuk masalah ini.Kasih sayang Airin sangat tulus dan besar, mendapat curahan cinta dari Haidar adalah hak yang paling membahagiakan sepanjang hidup Airin.Tas ransel berukuran b

  • 7 Sumpah   Flashback #11

    Flashback 6th #11 - 7 Sumpah -"Dia sudah melewati masa kritis, kita hanya menunggu dia sadar saja Nona." jelas Jay. Antony dengan wajah bantalnya hanya memperhatikan Airin. Begitu juga dengan Rama, ia heran seorang gadis SMA yang menjadi kekasih temannya itu.Airin menoleh saat mendengar suara bariton itu, wajahnya tak menyiratkan apa-apa yang bisa di baca oleh Jay, yang Jay tahu gadis di hadapannya hanya sedang bersedih. Mungkin dengan memberinya sedikit informasi yang di dapat dari Dokter ia akan tenang. Biar bagaimanapun ia yang menyebabkan ini terjadi, dan dia tak ingin sampai gadis ini semakin sedih karena perbuatannya itu.Airin menghampiri Jay, dengan wajah berubah merah padam dan juga penuh kebencian, tangannya mengepal di bawah. Dengan secepat kilat ia melayangkan bogem pada perut Jay. Jay Chou yang tak tahu bahwa dirinya akan dipukul sontak kaget dan sedikit mundur kebel

  • 7 Sumpah   Tragedi

    Flashback #10 - 7 Sumpah -Teruntuk kamu, hidup dan matikuAku tak tahu lagi harus dengan kata apa aku menuliskannyaAtau dengan kalimat apa aku mengungkapkannyaKarena untuk keberkian kalinyaKau buat aku kembali percaya akan kata cintaDan benar, bahwa cinta masih berkuasa di atas segalanyaKetika hati yang mudah rapuh iniDiuji oleh duniawi, diuji oleh materi untuk kesekian kaliLagi, lagi, dan lagiKutuliskan kenangan tentangCaraku menemukan dirimuTentang apa yang membuatku mudahBerikan hatiku padamu( Virgoun -- Surat cinta U/Starla )-------------------Suara roda brankar rumah sakit yang beradu dengan garis-garis lantai keramik, dan keadaan yang begitu mencemaskan. Beberapa perawat serta 3 orang sahabat Haidar mendorong ranjang itu menuju ke ruangan Unit Gawat Darurat. Pasca kejadian malam tadi Haidar terpaksa harus dilarikan

  • 7 Sumpah   Tragedi Haidar

    Flashback 6th #9Rumah pohon - 7 Sumpah - --------------Kau mau apa pasti 'kan ku beriKau minta apa akan aku turutiWalau harus aku terlelah dan letihIni demi kamu, sayangAku tak akan berhenti menemani dan menyayangimuHingga matahari tak terbit lagiBahkan bila aku mati, ku 'kan berdoa pada Ilahi'Tuk satukan kami di Surga nantiTahukah kamu apa yang ku pintaDi setiap doa sepanjang hariku?Tuhan, tolong aku, tolong jaga diaTuhan, aku sayang diaWali -- Doaku untukmu-----------------"Hai, Ai, ayo! Naiklah dan tutup matamu dengan kain ini." ucap Haidar.Airin menurut ia mengambil kain hitam panjang itu dari tangan Haidar, lalu memakainya untuk menutupi mata. Dalam perjalanan yang singkat. Jantung Airin bergemuruh bak ingin mencuat keluar. Airin memegang erat perut Haidar."Oke, kita sampai Ai, t

  • 7 Sumpah   Flashback enam tahun # 8

    Flashback 6th #8Rumah pohon - 7 Sumpah -Sudah satu Minggu sejak pembuatan rumah mini pohon itu, dan Airin menepati janjinya tidak datang ke sana semenjak hari itu. Liburan masih panjang sembilan hari lagi menuju kelas baru. Airin menantikan waktu itu, namun Airin juga tak ingin liburan ini segera berakhir, karena dia ingin menghabiskan banyak waktu dengan Haidar.Ah ... Mungkin yang sudah bucin si Airin ya geng's 🥰.Denting jam berbunyi berulang tiga kali, artinya saat ini jarum jam menunjukkan pukul tiga. Airin yang sedang asyik di teras belakang menyapu pemandangan dengan mata bulat hitamnya, serta gitar yang berada di tangannya. Bernyanyi lagu sendu yang sangat merdu dari Virgoun -- BuktiInt. G..D/F#..F..C..G D/F#meruntuhkan egoku F Cbukanlah satu hal yang mudah Am D

  • 7 Sumpah   Ulang tahun flashback #7

    Flashback 6th #7Ulang tahun - 7 Sumpah - Hari ini, hari yang kau tungguBertambah satu tahun, usiamu,Bahagialah slaluYang kuberi, bukan jam dan cincinBukan seikat bunga, atau puisi,Juga kalung hatiMaaf, bukannya pelit,Atau nggak mau bermodal dikitYang ingin aku, beri padamuDo'a s'tulus hati .( Jamrud -- selamat ulang tahun ) -----------------Setelah mengetahui hasil usahanya selama seminggu senyum selalu mengembang dari bibirnya, tak pernah hilang sampai waktunya jam pulang tiba. Masih di lingkungan sekolah, satu persatu temannya datang serta menyerahkan setangkai bunga mawar putih."Rin, selamat ya," sapa Amel, dia memberikan setangkai mawar putih."Rin, congrast ya, sukses selalu untukmu." Nadia pun memberikan satu tangkai bunga mawar putih.Sampai tangan Airin penuh dengan bunga mawar merah, dan satu tan

  • 7 Sumpah   Flashback enam tahun #6

    Flashback 6th #6 - 7 Sumpah - Dengarkanlah akuCerita hatiku, cerita tentangmuAku mau ikhlas, ikhlas menyayangimu, tutuplah matamuCukup aku dan Tuhan yang tahuAku telah berjanji menyayangimu lahir dan batinkuAku telah berjanji mendampingimu lahir dan batinkuAndai engkau tahu, 'ku siap mati untukmu, jiwa dan ragakuCukup aku dan Tuhan yang tahuAku telah berjanji menyayangimu lahir dan batinkuAku telah berjanji mendampingimu lahir dan batinkuAku telah berjanji menyayangimu lahir dan batinkuAku telah berjanji mendampingimu lahir dan batinkuAndai engkau tahu, 'ku siap mati untukmu( Wali -- Sayang lahir batin ) - 7 Sumpah - - ----------------- Udara segar dipagi hari, kesiur angin yang menerpa wajah. Berhasil mendirikan bulu-bulu di lengan. Sinar mentari pagi belum sepenuhnya lolos dari balik cakrawala, masih begit

  • 7 Sumpah   Flashback 6th #5

    Flashback 6th #5 - 7 Sumpah - Sabtu pagi yang sangat mendukung untuk bercocok tanam, rumah Airin terdapat sepetak tanah yang lumayan cukup besar untuk menanam berbagai sayur dan bunga, dari situlah Airin mulai menyukai bunga, namun dia tak sama dengan kebanyakan wanita yang terlihat feminim dan indentik dengan warna pink yang cerah. Dia lebih menyukai warna-warna yang lembut dan memperlihatkan kepribadian seseorang Airin.Dia memberikan pupuk pada bungaDianthus Bright Eyes. Bunga ini terlihat sangat indah, dengan balutan warna putih serta corak warna merah tua di bagian tengahnya. Salah satu bunga yang mempesona memanjakan mata Airin. Ada beberapa tanan hias lainnya di sana. Sungguh taman mini yang mampu membuat hari libur Airin tak kan merasakan kebosanan.Sang ibu memanggil Airin, karena sedari tadi ponselnya tak berhenti berdering. " Rin, ponselmu tak pernah lelah berbunyi. Terimalah dulu siapa ta

DMCA.com Protection Status