Share

DUA ISTRI CUKUP.

"Menurut kamu, apakah aku adalah perencana hebat? Aku ini hanya raja naga!" Cheng kesal dengan Davey.

"Maksud aku bukan itu," ucap Davey.

"Lalu?" tanya Cheng.

"Apa sebaiknya kita tidak usah menyusun rencana? Kita lihat bagaimana dengan keadaan di kantor?" tanya Luna sengaja menengahi masalah kedua orang itu.

Davey dan Cheng mengangguk paham. Mereka memilih diam memandang wajah Luna. Sedangkan Mia mendekati Luna lalu berkata. "Kalian ini kalau bertemu selalu saja berantem! Bisa enggak sih kalau bertemu enggak usah berantem?"

"Kami tidak berantem," jawab mereka serempak.

"Lalu kenapa kalian berdebat?" tanya Mia.

Mereka diam lagi karena tidak memiliki alasan tepat. Mia memandang wajah Luna sambil meminta penjelasan. Luna berjalan menuju ke ranjang dan menghempaskan tubuh mungilnya.

"Lha, kakak malah tidur," celetuk Mia.

"Kemarilah adikku Mia. Biarkan saja mereka berantem. Aku sangat mengantuk sekali," ucap Luna yang memejamkan matanya.

Mia tersenyum lucu melihat sang kakak sudah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status