Home / Romansa / 504 Not Found / 14. Panti Asuhan Kasih Ibu

Share

14. Panti Asuhan Kasih Ibu

Author: Ei Rin
last update Last Updated: 2021-09-19 07:23:38

Cuaca pagi ini sangat cerah, Bi Imah mengetuk pintu kamar Keysa, lalu dia masuk tanpa menunggu perintah, dia membuka gorden membiarkan matahari masuk mengisi ruang kamar.

"Non ini sudah siang," 

"Silau Bi."ucap Keysa sambil menutup wajahnya yang tersorot sinar matahari.

"Bibi bawakan sarapan,"

Keysa lalu menggeliat dan berusaha untuk bangun. Dia lalu melirik jam di dinding..

"Masih pagi ini Bi," 

"Katanya mau olahraga pagi,"

"Oh iya," Keysa lalu segera ke kamar mandi dan memakai pakaian olahraga lengkap dengan sepatunya. Tak lupa dia mengisi perutnya dengan minuman yang dibawa oleh Bi Imah. 

"Aku pergi dulu," ucap

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • 504 Not Found   15. Pengagum Keysa

    Keysa dan Keenan meninggalkan area panti asuhan, Keenan mulai mengagumi Keysa, dia tidak menyangka jika masih ada orang sebaik dan secantik Keysa di dunia ini, yang masih peduli dengan orang lain. "Keen, jangan katakan sama siapapun tentang hal ini ya," pinta Keysa. "Baiklah Key, aku janji," Keenan tersenyum ke arah Keysa, dalam hatinya dia sangat senang melihat Keysa, sejak pertama kenalan tadi, Keenan mulai memperhatikan. Namun, ini pertama kalinya mereka bertemu, Keenan tidak mau merusak suasana dan kesan pertamanya dengan Keysa. "Kamu tinggal dimana Keen?" "Hah, kenapa Key?" Keenan pikirannya sedang tidak fokus, dia tidak mendengar dengan jelas apa yang disampaikan Keysa. "Kamu ting

    Last Updated : 2021-09-20
  • 504 Not Found   16. Arisan Nyonya

    Setiap hari, seperti biasanya Elvina berangkat dari rumah setelah sarapan. Dia sibuk dengan urusannya sendiri, jarang sekali dia berkomunikasi dengan semua penghuni rumah. Bahkan ketika Sherli atau Billy pulang larut malam dia tidak peduli, dan tidak pernah menegurnya. Selain mengelola Galery, Elvina sibuk dengan arisan bersama kumpulan istri para pengusaha dan pejabat. Arisannya pun bukan arisan recehan, dalam satu bulan Elvina bisa mengeluarkan uang puluhan bahkan ratusan juta hanya untuk arisan, sedangkan saat ini Elvina mengikuti sekitar lima grup arisannya. Selain itu ketika mereka berkumpul terkadang dijadikan ajang pamer, pamer anaknya yang sekolah di luar negeri, pamer suaminya pengusaha sukses, bahkan tak jarang mereka menyebar isu yang sedang beredar. Elvina turun dari mobil mewah setelah sopir membukakan pintu untuk nya, dengan sepatu hak tinggi dan tas kecil di tangannya, dia mengayunkan langkahnya menuju tempa

    Last Updated : 2021-09-21
  • 504 Not Found   17. Billy Didesak Warga

    Pagi ini suasana rumah sangat sepi, meskipun baru beberapa menit yang lalu Elvina dan Sherli berangkat menuju Bandara. Tidak lama Billy juga berangkat bersama asistennya, menuju kantor. Ditengah perjalanan Billy menelpon seseorang, tetapi bukan bisnis yang dibicarakan, melainkan seperti sedang berbicara mesra dengan seorang perempuan. Namun tak lama Billy menutup telponnya. "Lahan untuk rumah sakit bagaimana perkembangannya, apa semua sudah dikosongkan?" Tanya Billy sambil memasukan kembali ponselnya kedalam saku pakaian. "Sudah Bos," "Bagus, secepatnya kita akan mulai membangun disana," "Iya Bos," "Kita mampir dulu ke gudang," "Siap Bos," Ketika sampa

    Last Updated : 2021-09-22
  • 504 Not Found   18. Saling Memuaskan

    Billy membanting pintu ruangan nya ketika sampai di kantor, dia masih merasa jengkel karena warga mendatanginya di lokasi. Sementara saat ini keuangan nya sedang kacau, karena beberapa bisnisnya mengalami penurunan. Sehingga sangat berpengaruh terhadap pemasukan kantor. Billy terdiam sambil memegang kepalanya, mencari cara dan memutar otaknya untuk mendapat uang yang banyak. Dia kemudian mengendurkan dasi yang menggantung di leher. Lalu dia meneguk segelas air mineral. Perlahan emosinya mereda. Beberapa menit kemudian dia tersenyum merekah. Dan mengambil ponselnya. "Aku butuh refreshing, selagi ada kesempatan baik," gumamnya sambil menyentuh layar ponselnya dan menghubungi seseorang. "Halo sayang," sapa Billy. "Halo juga," bala

    Last Updated : 2021-09-23
  • 504 Not Found   19. Brian Gagal Memaksa Keysa

    Ponsel Keysa berdering beberapa kali ketika dia sedang dikamar mandi, ketika keluar dari kamar mandi Keysa langsung meraih ponselnya yang tergeletak diatas meja. Keysa membuka layar ponselnya dan melihat beberapa panggilan dari nomor Keenan. Kemudian Keysa menelepon balik nomor Keenan karena khawatir ada hal penting atau ada sesuatu yang terjadi."Keysa, maaf tadi ganggu kamu, lagi sibuk ya?" Terdengar suara Keenan."Aku baru selesai mandi, kenapa? Keysa balik bertanya."Aku hanya mau ngundang kamu ke acara peresmian kantor,""Wah..selamat ya,""Terima kasih, kamu bisa datang?""Jam berapa acaranya?""Sore, karena aku men

    Last Updated : 2021-09-24
  • 504 Not Found   20. Law Firm Keenan Ezra

    Setelah menempuh perjalanan yang sedikit lama, berhubung arus jalanan sedang padat, Keenan, Keysa dan Rere, mereka sampai di sebuah gedung dengan tulisan "Law Firm Keenan Ezra and Partners" gedung itu tidak terlalu besar terdiri dari tiga lantai. Keysa beserta Rere, mereka masuk setelah Keenan memberinya kode ajakan. Tercium aroma bau cat yang masih belum kering, terlihat meja resepsionis masih rapi tidak ada berkas apapun yang terdampar di sana, Keysa melihat sekeliling nya mulai dari lantai bawah hingga lantai paling atas, kebetulan tamu lain belum datang sehingga mereka dengan leluasa melihat seluruh isi ruangannya. Di lantai dasar itu untuk menerima tamu yang hendak konsultasi, lantai kedua ruang staff sementara lantai tiga untuk rapat dan ruang khusus ibadah. "Kalian mau minum apa?" Keenan lalu memanggil pegawainya untuk melayani permintaan K

    Last Updated : 2021-09-25
  • 504 Not Found   21. Paket Anggur

    "Sial!" umpat Brian sambil memukul tembok dinding apartemen. "Tenang Bos," Jack berusaha meredakan amarahnya. "Kalian bertiga begitu saja tidak bisa, masa kalian kalah sama satu orang," sambil tangan menunjuk satu per satu wajah temannya. "Dia kuat sekali Bos," ucap Pras. "Alah..kalian tidak becus!" Wajah Brian memerah pertanda amarahnya memuncak. "Maaf Bos, lain kali kami pasti bisa," "Siapa orang itu, kenapa dia menyelamatkan Keysa?" Tanya Brian. "Tidak tahu Bos, kami juga baru melihatnya," "Gara-gara dia, kita gagal membawa Keysa,"

    Last Updated : 2021-09-26
  • 504 Not Found   22. Kecurigaan Keenan

    Pagi ini suasana rumah kediaman Cashel kembali ramai, Sherli dan Elvina sudah kembali dari Korea dengan membawa beberapa barang belanjaannya. Mereka berkumpul di meja makan menikmati hidangan sarapan pagi. Keysa tidak banyak bicara dia hanya menyimak obrolan Sherli yang sejak tadi menceritakan perjalanannya selama di Korea. "Aku bawakan ini buat kamu Keysa," Sherli menyerahkan salah satu barang yang dibeli dari Korea. "Makasih Sherli," "Buat Papa mana?" Tanya Billy. "Buat Papa pasti aku beli dong," "Selama Mama pergi, Papa pulang kerumah kan?" Elvina membuka pertanyaan yang sejak tadi dia ingin ungkapkan. "Papa selal

    Last Updated : 2021-09-27

Latest chapter

  • 504 Not Found   72. Danish Mallory

    Keysa sedikit gemetar ketika dia melihat pria tampan di depannya, dengan pikiran yang terus berkecamuk. "Yakin kamu tidak mengenaliku?" Tanya Pria itu. Keysa hanya menggelengkan kepala. Keysa melihat ke sekeliling ruangan memperhatikan satu per satu orang yang dan di sana, tetapi semuanya bergeming. Mungkin semua orang yang ada disini berada dalam perintah lelaki yang kini dihadapannya. Lelaki itu kemudian mengeluarkan sebuah benda dari dalam pakaiannya, sebuah kalung. Kerja mengamati kalung itu, persis dengan yang dipakainya. Lalu Keysa pun mengeluarkan kalung itu dari balik pakaiannya. "Kau?" Keysa berusaha mengucapkan sebuah nama, tetapi dia takut jika orang yang dihadapannya bukanlah orang yang dimaksud. "Sudah ingat sekarang?" Tanya lelaki itu. "Aku tidak yakin," "Siapa yang kau pikirkan? Katakan," tanya lelaki itu penasaran. "Percuma juga disebutkan, kamu mungkin tidak mengenalnya," "Coba saja," "Danish," Keysa terdiam sejenak, lidahnya terasa menyebutkan nama itu. "D

  • 504 Not Found   71. Pertemuan Rahasia

    Keesokan harinya.Keysa akhirnya luluh, dia mengikuti apa yang diminta oleh Nathan. Dia menunggu apapun yang akan terjadi kedepannya. Namun Keysa yakin ada sesuatu dibalik semua ini, tapi apa? "Kenapa misteri ini begitu panjang sehingga aku sulit menemukan jawabannya?" Keysa mengeluh, sambil duduk termenung sendiri di dalam kamar.Menjelang malam, beberapa kendaraan berdatangan, Keysa mengintip dari balik tirai, tapi dia tidak bisa melihat dengan jelas siapa orang-orang yang baru saja datang di rumah itu, karena suasana diluar begitu gelap."Siapa mereka, dan ada urusan mereka datang kesini," Keysa hendak keluar dari kamar, namun ternyata pintunya dikunci dari luar. "Sial, aku terkurung disini," ucapnya, tubuh Keysa terkulai kemudian terduduk dengan menyandarkan tubuhnya ke pintu.

  • 504 Not Found   70. Menyingkap Tabir

    Pagi hari, suara kicauan burung terdengar dari celah kamar. Keysa menggeliat seiring dengan geliat mentari pagi yang berusaha masuk ke dalam kamar. Keysa menatap langit langitnya, dia baru ingat jika semalam bersama Nathan. Dengan cepat dia beranjak dari tempat tidur dan keluar dari kamar."Oh rupanya aku di rumah ini," Keysa masih ingat suasana rumah yang pernah dia datangi dulu.Kemudian dia perlahan mencari sosok Nathan ke arah ruang tengah, namun Nathan tidak ditemukan. Keysa kembali berjalan menuju pantry, tak kunjung menemukannya juga. Keysa kemudian duduk di sofa ruang tengah, memikirkan apa yang harus dia lakukan sekarang.Suara pintu rumah terdengar ada yang membuka, Keysa menoleh ke arah pintu dan muncul Nathan dengan membawa beberapa kantong sayuran dan segala kebutuhannya.

  • 504 Not Found   69. Rindu Yang Terobati

    Setelah beberapa bulan magang di kantor Keenan, kini Kesya telah menyelesaikan tugasnya dengan baik, begitu juga dengan Rere. Mereka sama-sama mendapat nilai yang sangat memuaskan."Selamat ya Key," ucap Rere ketika mereka berada di kampus, mengambil surat kelulusan."Kamu juga Re," balas Keysa, kemudian mereka saling berpelukan erat. "Mulai detik ini pertarungan kita dimulai, masa depan kita ada didepan, kita harus berjuang Re," lanjut Keysa."Apa yang akan kamu lakukan sekarang Key," tanya Rere.Keysa melepaskan pelukannya, kemudian dia menyandarkan tubuhnya ke dinding di depan ruangan Dosen. "Entahlah Re, aku ikuti arus saja," Keysa menghela nafas."Gimana kalau kita liburan?"

  • 504 Not Found   68. Ketahuan

    Siapa Sarah?" Ekspresi wajah Elvina berubah, yang awalnya terlihat bergairah, kini mengernyitkan dahi. Pernyataan Elvina sontak membuat Billy diam sejenak. Kemudian dia mengangkat tubuhnya dan berbaring disamping Elvina yang memandangnya aneh sambil menunggu jawaban.Billy yang awalnya begitu bersemangat, tiba-tiba kehilangan gairahnya, meskipun yang dipikirkan saat itu dia bersama Sarah.Sudah sejak lama dia tidak memiliki hasrat untuk bercumbu dengan Elvina, karena memang dia tidak begitu mencintai Elvina sejak awal menikah, ditambah lagi karena Elvina yang tidak begitu memperhatikannya, yang ada dipikiran Elvina uang dan bersenang-senang diluar."Kamu salah dengar," Billy akhirnya membuka suara. Dia mengutuk dirinya kenapa sampai menyebutkan nama itu.

  • 504 Not Found   67. Rugi Besar

    Kabar mengenai musibah kebakaran itu menyebar ke semua rekan pengusaha, hingga beritanya muncul di media sosial. Billy maupun Elvina sangat terpukul dengan kejadian itu, apalagi ketika mereka mendapat kabar jika pihak asuransi tidak bersedia untuk mengeluarkan sedikitpun dana untuk mengganti kerugian perusahaannya."Sial!" Teriak Billy sambil membanting sesuatu yang ada didekatnya. "Bagaimana pihak asuransi tidak mau menanggung semua ini, sudah jelas ini semua murni, tanpa sengaja kebakaran, kamu pikir siapa yang sengaja membakar semua ini?" Billy memandang tajam ke arah Rama yang baru saja melaporkan terkait informasi dari pihak asuransi."Maaf Bos, informasinya mereka ada bukti bahwa itu bukan murni kebakaran," ucap Rama dengan kepala tertunduk."Bukti apa yang mereka temukan di lokasi?"

  • 504 Not Found   66.Menunggu Kabar

    Pagi harinya Elvina terlihat sudah bangun, Sherli mengucek matanya yang masih merasa ngantuk. "Mama sudah bangun?" "Papa mu mana? Bagaimana keadaan disana?" Elvina langsung meluncurkan beberapa pertanyaan. "Mama sebaiknya tenang dulu, biarlah itu semua Papa yang urus," ucap Sherli berusaha menenangkan. "Mama harus melihatnya kesana," Elvina berusaha bangkit dari tempat tidur, tetapi Sherli segera menahannya. Keysa memicingkan matanya yang terlihat sangat mengantuk, namun telinganya mendengar obrolan Elvina dan Sherli. Dia langsung bangkit dari sofa. "Tante sebaiknya disini saja, biarkan Om Billy yang atur semua, jangan sampai Om Billy mala

  • 504 Not Found   65. Siapa Dia?

    Imah keluar dari kamar Keysa, dia langsung menuju kamarnya dan mencari sesuatu di dalam lemari pakaian, dan tak lama Imah mengeluarkan sebuah kotak kayu berukuran kecil, kotak itu sepertinya sudah lama berada di dalam lemari pakaian Imah.Imah mencari sesuatu dan akhirnya dia terlihat bibirnya tersenyum dan memegang selembar foto anak kecil.Tapi kemudian wajah Imah berubah sayu, dia seperti mengkhawatirkan sesuatu.'Apa aku ceritakan saja sama Non Keysa ya?'Beberapa detik Imah terdiam, dia sedang mempertimbangkan apa yang akan dilakukannya sekarang.Imah kemudian bergegas keluar dari kamarnya, dan kembali menuju kamar Keysa. Dia langsung disambut Keysa di depan pintu, Keysa dengan cepat m

  • 504 Not Found   64. Kehadiran Febri dan Sarah

    Semua pandangan keluarga Cashel diruangan itu tertuju pada sepasang suami istri yang baru saja datang dan berdiri di hadapan mereka."Sarah?" Elvina yang pertama kali mengeluarkan suara dan memanggil nama Sarah yang sedang berdiri dengan senyumnya yang terlihat sedikit menggoda, ya... dia sedikit menggoda Billy yang terkejut juga ketika melihatnya, Sarah melirik Billy dan dia cukup paham sikap Billy yang sedikit panik. Sarah begitu senang karena berhasil membuat Elvina dan yang lainnya terkejut. "Hai Elvina," jawab Sarah santai.Sarah dan Febri kemudian menghampiri mereka dan mengulurkan tangannya. Elvina terlihat enggan menerima uluran tangan Sarah, selama ini Elvina merasa tersaingi oleh Sarah. Billy dan Sherli pun terlihat biasa saja menyambut kedatangan mereka. Tetapi Keysa dia mengerutkan dahinya, dia merasa pernah bertemu dengan Sarah, tapi Keysa lu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status