Share

Sial!

Penulis: E. K
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-11 13:03:59
Dara dan Morgan menghabiskan waktu bersama mereka hanya dengan menonton dan bercerita. Lebih tepatnya Dara yang terus mengoceh bercerita sedangkan Morgan jadi pendengar.

Morgan merasa bosan, berulang kali ia tertidur namun, berhasil tersadar saat Dara menyadari jika Morgan tidur. Dara memukul paha Morgan. Selama satu tahun berpacaran, kegiatan seperti ini yang sukses membuat Morgan begitu bosan. Ia selalu berpikir, pacaran macam apa yang tengah ia lakukan? No kiss dan satu hal yang biasanya selalu ia lakukan dengan para kekasihnya-- berhubungan badan.

Tapi, anehnya Morgan malah mempertahankan Dara. Meski di belakangnya sering bersama wanita lain. Bukan selingkuh tapi hanya ia dijadikan sebagai pemuas nafsu belaka.

"Beb, kamu dengerin aku ngomong, gak, sih? Tidur terus!" Keluh Dara saat ketahuan jika Morgan tertidur lagi.

"Aku dengerin, kok, Beb."

"Apa coba. Tadi aku ngomong apa?" Tanya Dara.

"Eh ...." Bibir Morgan kelu. Ia terjebak dengan perkataan nya sendiri.

"Tu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • 30 Hari Mencintaimu    Di Interogasi

    Ashraf menunggu kepulangan Dara di teras rumah. Dengan ekspresi datar tanpa sedikitpun ekspresi. Dara yang saat ini sudah sampai di depan rumah, hanya bisa diam dan tertunduk di dalam taksi. Ia Bisa melihat ekspresi Ashraf, tetiba perasaannya mendadak takut. "Nona sudah sampai," ucapan sang supir menyadarkan Dara. Ia harus bisa menghadapi kenyataan. "Aku tahu pak supir. Tapi tidak bisakah kamu tetap membiarkan aku di sini? Aku customer -mu." Ujar Dara, ia protes karena supir malah menegurnya dan menyadarkan dirinya, jika ia sudah sampai. "Tapi..." Supir menjeda perkataannya, sepertinya ia ragu untuk mengatakan sesuatu. "Apa?" "Seseorang menunggu Nona di samping pintu taksi." Ujar Supir taksi kemudian. Dara tersentak. Ia lalu menoleh ke arah di mana katanya ada seseorang yang menunggu. Dara terperanjat, saat melihat Ashraf ada di samping taksi dengan berpangku tangan. Hanya berdiri dengan tangan yang dilipat di atas perutnya. Ia berpikir, sejak kapan Ashraf berdiri di

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-13
  • 30 Hari Mencintaimu    Seperti Maling

    Saat Dara tertidur dengan lelapnya. Tiba-tiba ia mulai gelisah. Tubuhnya terus saja berguling ke kiri dan ke kanan. Jangan lupakan suara decitan ranjang begitu terdengar dan sangat mengganggu. l Tidak tahan lagi, akhirnya Dara terbangun dengan tangan yang langsung memegangi perutnya. Ya, saat ini ia jadi tidak bisa tidur nyenyak karena rasa laparnya. Sekeras apa pun ia menahan, pada akhirnya ia kalah. Rasa laparnya tidak bisa untuk diajak kompromi. "Aish, sialan!" Umpat Dara dengan tangan kanan yang terus mengelus-elus perutnya. "Kenapa lapar begini, sih! Ini semua gara-gara pria Kolot itu. Aku jadi bersemangat membuat pria kolot itu menyerah dan menyesal. Setelah itu kami cerai. Huh!" Setelah bergerutu tidak jelas, Dara memilih beranjak. Ia teringat perkataan Ashraf. Jika ia menyimpan makanan di meja makan. Setelah berada di depan pintu hendak membuka pintu, tiba-tiba Dara ragu. Ia berpikir yang aneh-aneh. "Tunggu! Kalau aku makan makanan dari pria kolot itu bisa-bisa

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-16
  • 30 Hari Mencintaimu    Pesan dari Ashraf

    Keesokan paginya Dara terbangun, rupanya makanan semalam berhasil membuat Dara tidur nyenyak. Ia menggeliat meskipun tidurnya nyenyak tapi tubuhnya tetap terasa sakit dan pegal. Maklum, ia belum terbiasa tidur di kasur yang tingkat keempukannya rendah. Dara menguap seraya matanya menatap ke arah jam yang sudah menunjukan pukul tujuh pagi. Setelah melihat jam, ia justru kembali tertidur membaringkan tubuhnya dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. "Masih ada waktu sepuluh menit untuk bersiap ke sekolah. Lebih baik aku tidur lagi," gumam Dara dari balik selimut. Baru saja Dara hendak kembali memejamkan kedua matanya. Suara handphone miliknya bergetar. Ia tak acuh, ia memilih untuk membiarkan. Kemudian setelah panggilan pertama mati handphone miliknya kembali berbunyi. Sekali lagi Dara tak acuh ia justru menutupi telinganya dengan bantal agar tidak mendengar suara handphone. Sialnya, untuk ketiga kalinya handphone miliknya berdering kembali. Ini sukses membuat Dara mengera

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • 30 Hari Mencintaimu    Terlambat

    Efek terlalu kenyang makan, Dara pun tertidur di atas sofa. Bangun-bangun saat handphone miliknya terus bergetar. Ternyata itu dari Morgan. Masih setengah tidak sadar, Dara mengangkat panggilan suara dari Morgan. "Halo, Beb. Ada apa?" Tanya Dara pada Morgan. ["Di mana? Aku mencarimu,"] ujar Morgan. "Di rumah. Kenapa?" ["Apa, di rumah? Ini sudah setengah sepuluh dan kamu masih di rumah? Hari ini kamu gak masuk kah, Beb?''] Dara langsung terbangun, saat Morgan mengatakan waktu sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh. Sontak, Dara pun langsung menoleh ke arah jam. "Astaga, Beb. Aku kira masih pukul delapan. Aku ketiduran." Ucap Dara ia bahkan langsung berdiri dan berlari menuju kamar mandi. ["Astaga, pacarku ini. Ya udah aku jemput."] "Jangan! Aku bisa berangkat sendiri. Lagi pula kenapa kamu ada di kampus ku? Kamu bolos ya?" Tuduh Dara pada Morgan . ["Enggak lah, Beb. Gini-gini aku mahasiswa terbaik, enggak pernah absen,"] "Terus, buktinya sekarang ada di kampusk

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-21
  • 30 Hari Mencintaimu    Jadi Dosen

    Dara melongo, bahkan mulutnya sampai terbuka lebar. Ia terkejut saat melihat Ashraf ada di sekolahnya. Otaknya berpikir keras, apa yang tengah dilakukan oleh suaminya? Eh ralat yang dilakukan oleh pria kolot sikopat ini? "Ke-napa Om ada di sini?" Tanya Dara dengan terbata-bata. "Kamu nanya kenapa Abang...." "Ah, sepertinya aku dan Om ku harus pergi. Tunggu dulu di sini, ya, beb, Mer.'' Ucap Dara seraya membekam mulut Ashraf agar tidak terus bicara'. Meksipun ia harus jinjit. Dan Ashraf harus mengalah dengan sedikit membungkuk. Setelah cukup jauh, Dara melepaskan tangannya yang membungkam mulut ashraf . Ia berganti menarik tangan Ashraf agar menjauh dari Morgan dan Mery. Ia ingin tahu alasan kenapa Ashraf ada di sini. Saat mereka sudah berada di tempat sepi, Dara baru melepaskan cengkraman. Dara celingukan, takut ada yang melihat. Setelah dirasa aman, Dara pun langsung angkat bicara . "Tolong jelaskan kenapa kamu ada di sini? Kamu sengaja mau mempermalukan aku kan?" Tanya Da

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-30
  • 30 Hari Mencintaimu    Pulang!

    Harusnya, Dara senang karena ia bisa jalan-jalan bareng Morgan. Setidaknya kapan lagi dia bisa melakukan hal seperti ini. Namun, bayangan kebahagiaan itu musnah tatkala Ashraf terus saja menghubungi dirinya. Ashraf terus menggangu acara dirinya dengan Morgan. Saking kesalnya Dara pun terpaksa mengangkat telepon dari Ashraf. Kebetulan kala itu Morgan izin ke toilet sekalian ingin bawa minuman. "Hai! Kamu bisa tidak jangan menggangguku? Aku tengah bersama kekasihku. Aneh! Kenapa kamu tidak pernah mengizinkan aku hidup tenang, sih?" cerocos Dara pada Ashraf yang ada di balik telepon sana. Ashraf diam beberapa detik, lalu ia pun membalas teriakan Dara dari balik telepon sana dengan begitu tenang. ["Pulang!"] Titah Ashraf dari balik telepon.. "Apa? Pulang? Enggak!" Balas Dara dengan ketusnya. ["Abang bilang pulang, pulang! Apa perlu Abang susul?"] "Kenapa sih, kamu selalu ikut campur urusanku. Padahal urusin aja urusanmu." Lagi Dara menjawabnya dengan sangat ketus ["Mesti Ab

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-01
  • 30 Hari Mencintaimu    Muak

    Dara sampai di rumah sekitar pukul tujuh malam. Saat masuk rumah, ia berlaga tidak melihat Adam. Padahal Adam tengah duduk di kursi ruang depan. Tingkah Dara sudah diluar batas, ia sama sekali tidak menghargai dirinya sebagai seorang suami."Kenapa kamu tidak pernah mendengarkan perintahku? Sesulit itukah sampai kamu seperti ini?" Ucap Adam dengan sinis nya. Dara menghentikan langkahnya, tangannya terkepal erat. Ia benci jika harus di nasihati seperti ini. Meksipun kesal, Dara berusaha untuk menahan diri.Dengan wajah seperti tak punya salah, Dara membalikkan tubuhnya.."Aku cuma pergi sama pacarku, apa itu salah?""Jelas itu salah! Ingat posisimu, Dara. Kamu bukan lagi wanita lajang, tapi Kamu adalah wanita bersuami.""Bodo! Aku tidak peduli!" Seru Dara dengan lantangnya "Dara!" Adam meninggikan suaranya, Sebab Dara sudah sangat keterlaluan. Sepertinya niat untuk mendidik Dara dengan kelembutan akan sia-sia. Dara keras kepala. "Apakah kamu lupa tengah berhadapan dengan siapa? Ap

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-03
  • 30 Hari Mencintaimu    Lepas!

    Dara sedih, ia merasa tidak ada yang peduli padanya termasuk kedua orangtuanya. Ia serasa menjadi anak terbuang . Lalu sekarang, ia harus dihadapkan dengan pria Kolot yang berstatus suaminya. "Kenapa semua orang seperti membenciku? Mama papa bahkan kamu pun terlihat tidak menyukaiku? Kenapa? Apa karena aku bukan wanita baik-baik? Tidak seperti adikku Rani. Apa iya Takaran wanita baik-baik itu seperti Rani? Sedangkan wanita seperti ku, yang selalu memakai pakaian terbuka bukanlah wanita baik? Apa seperti itu?" tanya Dara. Saking emosionalnya Dara hampir saja mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas. Beruntung ia mampu untuk mengontrol diri. "Baik buruknya seorang wanita memang tidak ditakar oleh pakaian tertutup atau tidaknya. Hanya saja menutup aurat itu kewajiban seorang muslimah seperti kamu. Dengan demikian, wanita terbaik sudah pasti akan menutup auratnya dan ia akan senantiasa menjaga sopan santunnya. Kita harus bisa membedakan mana kewajiban mana bukan. Mana perintah mana buk

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-09

Bab terbaru

  • 30 Hari Mencintaimu    Memberikan Waktu

    Mobil Morgan berhenti tepat di depan rumah Dara. Sebelum mereka benar-benar berpisah, Dara meminta pada MOrgan agar tidak memikirkan hubungan pernikahan dirinya dengan Adam. Karena sudah dipastikan mereka akan bercerai."Beb, inget, ya, aku milikmu jangan berpikir yang tidak-tidak tentang ku. Aku bersumpah....""Iya, aku percaya. Masuk gih!" Morgan memotong perkataan Dara.Morgan berusaha untuk bersikap tidak peduli, karena dia memang tidak peduli meksipun Dara memiliki pria lain. Sebab ia hanya butuh tubuh Dara ini. Bukan hatinya apalagi cinta.Dara melambaikan tangan disertai tersenyum ke arah Morgan, lalu dibalas oleh MOrgan. Setelah itu, mereka benar-benar berpisah. Saat mobil Morgan semakin jauh hingga tidak nampak lagi. Dara pun membalikkan tubuhnya. Hingga ia menatap rumah yang ia dan Adam tempati. Dara menarik napas dalam sebelum akhirnya ia masuk. Sebenarnya, ia malas bertemu dengan Adam. Karena ia yakin saat dirinya masuk akan langsung diintrogasi. Sudahlah! Sepertinya ia h

  • 30 Hari Mencintaimu    Aku Mencintaimu

    "Kamu percaya kan jika pernikahan ini hanya sementara dan aku sama sekali tidak mencintai dia, karena orang yang aku cinta itu hanya kamu." Ucap Dara kepada Morgan saat mereka sudah berada di dalam mobil.MOrgan tidak bicara, ia memilih diam ia bingung apa yang harus ia jawab."Tolong percayalah , orang yang aku cinta itu hanya kamu. kalau seandainya bukan kamu yang aku cintai, dari awal aku menikah sama dia sudah pasti aku akan bilang, akan aku beritahu ke orang. tapi ini apa? aku memilih menyembunyikannya.''Morgan masih terdiam tatapannya terlihat kosong ke depan. Ia bingung kenapa dirinya begitu marah mengetahui Dara menikah? Padahal yang ia tahu dirinya pacaran pun bukan karena cinta tapi dia Hanya penasaran. karena Dara sosok wanita yang sangat susah untuk disentuh. jangankan disentuh tangan untuk mencium dan memeluk saja pun tidak bisa.Apa selama ini dia benar-benar mencintai dara? tidak dia tidak mencintai Dara , dia tidak percaya dengan cinta dia hanya menginginkan k

  • 30 Hari Mencintaimu    ceraikan aku!

    Belum juga Adam bilang mengizinkan Dara sudah pergi bersama Morgan. Morgan langsung menggandeng tangan Dara menjauh dari Adam. Namun, Baru beberapa langkah, langkah Morgan dan Dara terhenti tatkala baju bagian belakang Morgan ditarik oleh Adam.Melihat Morgan berhenti membuat dara pun menoleh ke Morgan yang mengisyaratkan dirinya bertanya-tanya kenapa Morgan malah berhenti?Lalu Dara pun menyadari, jika baju bagian belakang Morgan dipegang oleh Adam."Om, apa-apaan sih? lepasin baju Morgan!'' titah Dara kepada Adam. Jangan lupakan ia memasang wajah kesal."Aku nggak izinin kalian pergi, tapi kenapa kalian malah pergi?'' Ujar Adam dengan dinginnya. Seraya tatapannya mengarah pada Morgan. Tatkala Morgan menoleh membalikkan tubuhnya jadi berhadapan dengan Adam.Morgan bersikap santai, dia memang tidak pernah ada sopan-sopannya terhadap orang yang usianya di atas dirinya. "Lagian, kenapa om harus larang dara? Om kan hanya omnya nggak ada hak sepenuhnya pada Dara,'' ujar Morgan dengan perc

  • 30 Hari Mencintaimu    Di Parkiran

    Mery langsung menoleh saat mendengar seseorang bertanya padanya. Tentunya ia mengenali pemilik suara tersebut. Ia terkejut dan langsung menyembunyikan handphone miliknya.Dara yang awalnya tersenyum berubah jadi terdiam saat melihat respons Merry yang terlihat ketakutan serta terkejut."Dara," seru Mery."Kenapa kamu begitu terkejut? Apa benar itu kekasih mu?" Tanya ulang Dara ia lalu mendekatkan posisi duduknya."Mmmm, bukan, ini ... Ini....""Jujur aja, mer. Tega ih gak kasih tahu. Kapan-kapan boleh dong kita double date.""Ini bukan pacar ku, Dar. Dia....""Ayolah! Jangan disembunyikan kaya gini. Kenalin ke aku dong. Apa mungkin aku kenal orangnya?" Tanya Dara seraya memotong perkataan Mery.Mery ke susahahan menelan Salivanya, bagaimana ia menjawabnya? Bagaimana ia mengatakan jika orang yang baru saja menelepon dirinya adalah Morgan? "Kenapa diam, sih!" Seru Dara seraya menepuk bahu Mery.Mery langsung terperanjat kaget. "Wajarlah aku diam, orang yang tadi telepon bukan pacarku.

  • 30 Hari Mencintaimu    Ubah Penampilan Om!

    Dara menarik lengan Adam. Ia membawa Adam menjauh dari keramaian kampus. Adam terus menatap ke arah lengannya yang dipegang Dara. Sungguh ia bahagia bisa dipegang Dara.Setelah mereka berada di tempat sepi, lebih tepatnya di samping gedung kampus. Dara langsung melepaskan pegangannya dan menghentikan langkahnya."Ubah penampilan, om. Jangan seperti ini." Ucap Dara seraya memalingkan wajahnya. Jangan lupa tangannya ia bersidekap tangan di atas perut."Ubah?" Tanya ulang Adam dengan kening yang berkerut.Adam mengerti dengan maksud Dara. Tapi kenapa harus? Bukannya Dara harusnya senang melihat dirinya berubah? Bukankah selama ini dia selalu mempermasalahkan penampilannya? Lalu kenapa setelah ia berubah malah meminta dirinya seperti dulu? Adam begitu banyak pertanyaan dalam hatinya. Hingga Adam bisa menarik kesimpulan saat kalimat selanjutnya Dara ucapkan.Hal ini justru membuat dirinya tersenyum tipis. "Om sengaja mau menggoda para wanita di sini? Apa Om tidak sadar setiap wanita di k

  • 30 Hari Mencintaimu    Om-om Ganjen!

    Di kampus, semua mata tertuju pada Adam. Mereka terkesima dengan penampilan baru Adam. Tatapan orang-orang itu tidak luput dari tatapan Dara. Entahlah! Dia kesal sendiri melihat mata memuja dari para wanita. Tak terkecuali Mery ia pun sama halnya terpesona.Dara tidak suka melihat tatapan para wanita itu. Tatapan yang membuat hatinya terasa terbakar. Ia pun berpikir jika Adam sengaja tebar pesona. "Dasar om-om ganjen!" Gerutu Dara dalam hati.Mery yang melihat wajah Dara di tekuk seperti itu meninggalkan sejuta tanda tanya. Ada apa gerangan yang membuat temennya itu seperti ini."Kamu kenapa? Muka ditekuk kaya gitu? Apa karena Morgan belum datang? Tenang saja, sebentar lagi dia pasti datang. Tadi dia baru bangun," Ucap Mery, namun tiba-tiba Mery menutup mulutnya. Ia sepertinya merasa salah bicara.Wajah di tekuk Dara seketika berubah keterkejutan. Saking terkejut keningnya sampai berkerut. "Tadi kamu bilang apa? Baru bangun? Tahu dari mana?" Tanya Dara penuh kecurigaan Mery langsung

  • 30 Hari Mencintaimu    Punya Morgan

    Adam ikut terdiam saat melihat Dara terdiam. Adam Lalu menatap tampilan dirinya. Apa mungkin ada sesuatu yang aneh? Hingga Dara menatap dirinya segitunya.Namun, Adam merasa tidak ada yang aneh. Ia lalu mengibaskan tangannya di depan wajah Dara. Berharap Dara tersadar tidak terus melamun.Bukannya tersadar, Dara justru semakin terdiam membisu dengan mulut yang terbuka lebar. Baru saat Adam menyentuh pipi Dara, Dara sadar. Dara pun langsung merutuki dirinya sendiri karena sudah terpesona pada Adam.Dara tidak terima karena dirinya sudah terpesona. Padahal bagaimanapun penampilan Adam, ia tidak boleh terkecoh, ingat ia memiliki Morgan yang tengah menunggu dirinya."Kamu sengajakan berpenampilan seperti ini? Kamu mau menggodaku? Hah, sorry aku gak akan tergoda. Di mataku kamu tetap pria kolot!"Dara langsung melengos meninggalkan Adam. Adam termangu tidak mengerti maksud perkataan Dara, menggoda? Mendadak wajah Adam berubah sedih. Ia pikir dengan mengubah penampilannya Dara bisa meneri

  • 30 Hari Mencintaimu    Terpesona

    Dara tidak bisa tidur ia berusaha untuk memejamkan matanya namun sayangnya rasa kantuknya hilang Ia hanya bisa berguling sana berguling sini tidak karuan.Perlakuan manis Adam berhasil membuat hatinya sedikit goyah, hatinya merasakan sesuatu yang sejak dulu memang ingin ia dapatkan. Perhatian. Selama ini kedua orang tuanya terlalu sibuk dan banyak menuntut ini itu.. meskipun Dara tahu perintah orang tuanya baik. Namun, ia tidak suka. Dia tidak suka untuk diperintah.Dara mengacak-acak rambutnya, ia lalu menggeram Frustrasi. Ia ingin tidur, ingin melupakan apa yang terus saja ia pikirkan."Ya Tuhan, ada apa denganku? Kenapa pria Kolot itu terus mengganggu pikiranku? Kenapa?" Racau DaraDara menghela napas kasar, ia lalu menatap langit-langit rumahnya. Tiba-tiba ia kembali teringat seharian ini Adam mengurusnya. Bahkan ia sampai lupa kemarahannya pada sang mama. Saat pikirannya tertuju pada Adam, ingatan lain muncul. Ia lupa perjanjian mereka sudah berjalan berapa hari.. saking tidak

  • 30 Hari Mencintaimu    Merasa Malu

    Sudah tiga jam lamanya Dara mengurung diri di kamar, Adam mulai khawatir. Pasalnya Dara belum makan dan keadaan Dara yang memang kurang sehat.Adam berdiri di depan pintu kamar, dengan sebuah kunci cadangan tergenggam di tangannya. Ia bermaksud untuk membuka pintu tanpa seizin Dara. Sebab Adam yakin jika dirinya mengetuk pintu dan meminta izin masuk tidak akan diizinin masuk.Pintu terbuka, Adam bisa melihat jelas tubuh Dara yang meringkuk di atas kasur. Tidak ada pergerakan, sepertinya ia tidur. Pikir Adam.Perlahan, Adam pun berjalan mendekat ke arah di mana Dara berada. Tepat di samping ranjang, Adam memanggil Dara namun tidak ada respons sedikitpun. Lalu, Adam memberanikan diri untuk menyentuh Dara bermaksud untuk membangunkan Dara. Mungkin dengan disentuh bisa membuat Dara bangun.Karena Dara memakai baju lengan pendek, hingga saat Adam menyentuh lengannya. Adam langsung membulatkan kedua matanya seraya terus menatap Dara. Tubuh Dara kembali panas. "Astaghfirullah, dia demam lag

DMCA.com Protection Status