Share

22. Not Yet

Aku tidak bisa menebak apa yang ada di dalam pikirannya. Ia hanya menatapku melalui mata elang juga rahang kokohnya miliknya yang tengah mengunyah dengan irama pelan. Sesuatu di dalam diriku ikut terkoyak karena itu.

Bahkan bagaimana cara ia mengambil segelas jus, kemudian meneguknya pun begitu mampu menarik perhatian dan membuat mataku terpaku.

"Aku serius ingin memperbaikimu."

Keberanianku yang tak seberapa besar mulai berulah. 

Kedua tangan Louton yang masing-masing memegang garpu dan pisau, diletakkan di sisi kanan dan kiri piring. Wajahnya terangkat seiring dengan dadanya yang mengembang.

"Aku tidak memaksamu melakukan itu."

“Tapi aku bersikeras melakukannya.&rdquo

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status