author-banner
Arjuna Wiraguna
Arjuna Wiraguna
Author

Novels by Arjuna Wiraguna

Perjalanan Waktu Sang Penjelajah Takdir

Perjalanan Waktu Sang Penjelajah Takdir

Seorang arkeolog muda bernama Raka tanpa sengaja menemukan sebuah cermin perunggu kuno yang mampu membuka gerbang waktu. Ia terlempar ke era Kerajaan Gilingwesi. Kerajaan ini adalah sebuah kerajaan kecil yang pernah berdiri sekitar abad ke-9 M, jauh sebelum kerajaan besar seperti Kediri, Singasari, atau Majapahit muncul. Letaknya tersembunyi di lembah pegunungan yang dikelilingi hutan lebat dan sungai mistis. Dalam sejarah, kerajaan ini tidak pernah terdeteksi karena suatu alasan misterius
Read
Chapter: BAB 220: RAKAI WISESA MENYERAHKAN TAHTA
Ruang tahta Kerajaan Gilingwesi adalah ruang yang hidup. Dindingnya yang terbuat dari batu andesit tua diukir dengan relief naga berkepala tujuh, setiap sisiknya dilapisi emas yang redup oleh waktu. Di langit-langit, lukisan langit berbintang ditempati oleh dewa-dewi dengan mata terbuat dari batu obsidian yang seolah mengikuti gerakan setiap orang di bawahnya. Bau kemenyan menyengat, bercampur dengan aroma kayu cendana dari lampu minyak yang berkedip-kedip seperti kunang-kunang yang gelisah.Rakai Wisesa duduk di singgasana kayu jati yang diukir dengan motif bunga teratai, simbol kesucian dan kekuasaan. Jubahnya yang keemasan terurai seperti air sungai yang tenang, tetapi tangannya yang gemetar menggenggam tongkat kerajaan dengan erat. Di depannya, Dyah Sulastri berdiri dengan kain jarik biru tua yang menjuntai seperti air laut dalam, matanya yang berkaca-kaca menatap ayahnya dengan campuran kepasrahan dan pembe
Last Updated: 2025-04-14
Chapter: Bab 219: Ki Jagabaya Melarikan Diri Lagi
Malam yang pekat menyelimuti istana Gilingwesi. Di bawah tanah, di mana udara lembap dan bau lumut menyengat, Ki Jagabaya duduk dalam selnya yang sempit. Dinding batu yang berlumut dan jeruji besi berkarat menjadi saksi bisu penderitaannya. Ia menatap tajam pada bayangan yang bergerak-gerak di sudut sel, seolah mencari celah untuk melarikan diri. Tubuhnya yang tegap dan wajahnya yang penuh bekas luka menunjukkan bahwa ia bukan tahanan biasa. Matanya yang tajam seperti elang meneliti setiap inci lorong penjara, mencari kelemahan penjagaan. Sejak ditangkap karena pengkhianatannya, Ki Jagabaya tak pernah berhenti merencanakan pelarian. Ia tahu, keberadaannya di penjara hanyalah kesalahan fatal yang harus diperbaiki. "Mereka mengira rantai ini bisa menahanku?" gumamnya pelan, suaranya parau namun penuh keyakinan. Tangan kasarnya menggenggam erat jeruji besi, menguji kek
Last Updated: 2025-04-13
Chapter: Bab 218: Arya Kertajaya Mengambil Keputusan Akhir
Langit kelabu menggantung seperti kain berkabung yang basah oleh embun pagi, menyelimuti lapangan latihan kerajaan dengan kesan murung. Angin dingin berhembus pelan, menggoyang rumput liar yang tumbuh di antara bekas jejak kaki prajurit. Arya Kertajaya berdiri di sana, tubuhnya tegak seperti patung perunggu, namun jemarinya gemetar menggenggam Keris Pusaka Kyai Slamet . Pedang warisan itu terasa semakin berat, seolah menyerap seluruh beban penyesalan yang menggerogoti hatinya. Bayangan di tanah tiba-tiba bergerak sendiri, membentuk siluet Buto Ijo yang mengangkat kapak perunggu. Ini pertanda , pikirnya. Alam gaib tidak merestui keputusanku . Kilas balik menghantuinya: bocah delapan tahun yang berlari di halaman istana, tertawa riang bersama Dyah Sulastri kecil. "Arya, kau lambat!" serunya dulu. "Jika kau tertangkap Buto Ijo, aku ti
Last Updated: 2025-04-12
Chapter: BAB 217: IDENTITAS SEJATI DYAH SULASTRI
Matahari pagi mulai muncul di balik awan kelabu, menyinari istana Gilingwesi yang hancur akibat pertempuran besar. Udara masih dipenuhi oleh asap tipis yang membumbung dari reruntuhan bangunan-bangunan kerajaan. Di dalam ruangan pribadi Dyah Sulastri, lilin-lilin kecil yang diletakkan di sekeliling tempat tidurnya mulai padam satu per satu, seolah-olah memberi isyarat bahwa sesuatu yang penting akan terjadi.Raka duduk di sisi ranjang, matanya tertuju pada wajah Dyah Sulastri yang pucat namun damai. Ia telah berjaga selama berjam-jam, menunggu tanda-tanda kehidupan dari gadis itu. Tangannya yang gemetar memegang artefak perunggu, benda yang menjadi kunci dari semua kekacauan ini. Tetesan air hujan mengalir di wajah Raka, bercampur dengan air mata yang terus mengalir. Setiap tetesan itu terasa seperti be
Last Updated: 2025-04-11
Chapter: BAB 216: RESI AGUNG DARMAJA MENGUNGKAP SEMUA
Malam itu, langit di atas istana Gilingwesi dipenuhi oleh awan kelabu yang menyelimuti bintang-bintang. Udara terasa berat, seolah-olah alam semesta menahan napasnya untuk sesuatu yang akan terjadi. Raka mengikuti Resi Agung Darmaja ke ruangan pribadinya yang terletak di menara tertinggi istana. Ruangan itu dipenuhi gulungan-gulungan kuno, artefak-artefak spiritual, dan lilin-lilin yang memancarkan cahaya redup. Di tengah ruangan, sebuah meja kayu tua menopang artefak perunggu yang dikenalnya—cermin waktu yang membawanya ke sini.Resi Agung Darmaja berdiri di depan jendela besar, punggungnya menghadap Raka. Suaranya rendah namun menggema seperti guntur di ruangan sempit itu. "Kau telah melalui banyak hal, Raka," katanya tanpa berbalik. "Namun, ada sesuatu yang harus kau ketahui sebelum semuanya terlambat."Raka merasakan beban tak terlihat menekan dadanya. Ia meraih artefak perunggu di pinggangnya, memastikan bahwa ia siap jika sesuatu terjadi. "Apa yang ingin kau katakan, Resi Agung?
Last Updated: 2025-04-10
Chapter: BAB 215: KEPUTUSAN TERAKHIR
Malam itu, angin dingin berdesir melalui reruntuhan istana Gilingwesi. Raka berdiri di ruang bawah tanah yang gelap, tempat portal waktu kini aktif kembali. Cahaya biru keperakan dari artefak perunggu memancar dengan intensitas yang membuat udara di sekitarnya bergetar seperti gelombang energi kosmik. Ia merasakan tarikan kuat dari portal itu—sebuah panggilan yang sulit diabaikan.Namun, suara lain juga terdengar di kepalanya. Suara-suara halus dari masa lalu dan masa depan bergema bersamaan, membisikkan pilihan-pilihan yang saling bertentangan. "Kembalilah... duniamu menantimu," bisik salah satu suara. "Tetaplah... hanya kau yang bisa menyelamatkannya," balas suara lainnya.Raka menutup matanya erat-erat, mencoba menghalau keraguan yang mulai memenuhi pikirannya. "Apa
Last Updated: 2025-04-03
You may also like
The Cold Villains Lady
The Cold Villains Lady
Fantasi · Sischa Nabilla
103.3K views
Sang Kultivator Terbuang
Sang Kultivator Terbuang
Fantasi · Adnosekai
103.1K views
Kelahiran Kembali
Kelahiran Kembali
Fantasi · Yu Liani
100.4K views
Istri Gaib
Istri Gaib
Fantasi · Evhae Naffae
99.5K views
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status