Tukang Pijat Super
“Lastri, maukah kamu menjadi pacarku?” Tiba-tiba Juned berdiri menghadang perjalanan Sulastri dan kedua temannya.
“Minggir kamu, dasar pria lemah,” ujar Sulastri dengan kasar kepada Juned.
Juned frustasi setelah ditolak oleh seorang wanita yang selama ini ia incar.
Juned pun pergi ke hutan untuk mencari tanaman beracun demi mengakhiri hidupnya. Namun, ia justru memakan sebuah tanaman langka yang tumbuh 1000 tahun sekali, dan hal itu justru membuatnya mendapatkan beragam kemampuan supranatural serta membuat kemampuan fisiknya naik berkali-kali lipat, termasuk kejantanannya. Saat ia menyadari dirinya telah berubah, ia pun langsung membalas orang-orang yang selama ini telah mencemoohnya, dan membuat para wanita yang selama ini mencemoohnya kembali padanya dan memohon untuk
menjadi kekasihnya!
Read
Chapter: Bab 484Mobil yang membawa mereka berlima meluncur dengan lancar menuju sanatorium. Suasana di dalam kabin hangat dan akrab, diisi dengan canda tawa ringan sesekali. Pemandangan hijau pedesaan yang damai menjadi latar belakang perjalanan mereka.Alisa yang duduk di barisan tengah, tiba-tiba memecah keheningan dengan suara serius. “Kak Juned,” katanya, memanggil kakak iparnya yang sedang menyetir. “Boleh aku tanya sesuatu?”Juned menoleh sebentar. “Tentu, Ada apa, Alisa?”Alisa menghela napas. “Setelah melihatku kehilangan kekuatan super, apakah kau pernah berpikir untuk menghapus kekuatan supermu juga?”Pertanyaan itu menggantung di udara. Tania dan Dinda yang mendengar pun terdiam, menunggu jawaban Juned.Juned memandang jalan di depan sejenak sebelum menjawab. “Aku pernah memikirkannya,” akunya. “Tapi kemudian aku menyadari sesuatu.”Dia melirik Alisa melalui kaca spion. “Kekuatan ini adalah warisan, Alisa. Bukan hanya dari kakek, tapi juga bukti perjalanan kita. Kehilangan kekuatanmu adal
Last Updated: 2025-10-24
Chapter: Bab 483Juned melihat teman-temannya satu per satu. “Kakek menawarkan kita untuk tinggal dan membantu mengelola sanatorium. Tapi aku rasa... kita punya jalan masing-masing.”Alisa memegang tangan Juned. “aku telah memutuskan sesuatu." Dia menatap Tania. "Ke mana pun Kak Tania pergi, di situlah aku akan berada."Tania, yang duduk di samping Juned, juga langsung menyambut gagasan tinggal di sanatorium dengan antusias. “Aku setuju, Juned. Tempat itu begitu damai dan penuh makna. Kita bisa memulai kehidupan baru di sana, jauh dari semua kenangan buruk.”Devina mengangguk, matanya berbinar. “Aku juga setuju. Sanatorium itu seperti oasis yang tersembunyi. Dengan teknologi yang kukuasai, aku bisa membantu meningkatkan sistem keamanan dan kenyamanan tempat itu.”Namun, Dinda hanya diam menunduk. Jari-jarinya bermain-main dengan ujung bajunya, wajahnya dipenuhi keraguan. “Aku... aku belum tahu apa yang harus kulakukan,” bisiknya lirih.Alisa yang duduk di samping Dinda meletakkan tangan di pundaknya.
Last Updated: 2025-10-24
Chapter: Bab 482Juned maju ke depan, merebut mikrofon. “Tunggu! Semua ini adalah kebohongan!”Ruang gedung langsung gempar. Nyonya Lim membeku, matanya menyala kemarahan.“Penelitian ini pernah dihentikan karena menyebabkan impotensi massal dan kematian!” teriak Juned. “Kakek saya, Dr. Sugiarto, adalah ilmuwan yang bertanggung jawab!”Alisa mengangkat dokumen yang mereka bawa. “Ini bukti-bukti nya! Limbah penelitian ini telah mencemari lingkungan dan meracuni masyarakat!”Nyonya Lim mencoba mengambil alih mikrofon. “Ini hanya fitnah! Mereka tidak mengerti kemajuan ilmu pengetahuan!”Tapi Devina sudah menampilkan data-data di layar raksasa. “Lihat! Ini laporan korban jiwa dari penelitian masa lalu! Dan ini bukti bahwa Nyonya Lim melanjutkan penelitian berbahaya ini!”Kekacauan pun terjadi. Para wartawan berkerumun, mengambil foto dan video. Pejabat pemerintah terlihat panik.Nyonya Lim menghadapi Juned dengan wajah merah marah. “Kau merusak segalanya!”“Tidak, Justru kau yang telah merusak banyak nya
Last Updated: 2025-10-24
Chapter: Bab 481“Ini adalah sisa penawar untuk jamur-jamur itu,” ucap kakek Sugiarto dengan suara bergetar. “Aku menyimpannya selama bertahun-tahun, berharap tidak perlu menggunakannya.”Dia mengulurkan botol-botol itu pada Juned. “Semprotkan ini ke semua jamur di perkebunan itu. Cairan ini akan memutus siklus hidup mereka dan membuat semua spora menjadi tidak aktif selamanya.”Kemudian dia mengambil buku catatan tua itu, membalik-balik halamannya dengan perasaan haru. “Dan ini... ini adalah semua penelitian kami. Formula, catatan percobaan, segala sesuatu tentang jamur itu. Kau harus membakarnya, Juned. Pastikan tidak ada satu halaman pun yang tersisa.”Juned menerima botol dan buku itu dengan tangan gemetar. “Tapi Kakek, ini adalah hasil jerih payah bertahun-tahun...”“Jerih payah yang telah menelan terlalu banyak korban,” potong kakek dengan tegas. Matanya berkaca-kaca. “Ilmu pengetahuan tanpa kebijaksanaan hanya akan membawa kehancuran. Sudah waktunya kita mengakhiri ini.”Dia memandang cucunya d
Last Updated: 2025-10-24
Chapter: Bab 480Sugiarto membelai kepala cucunya dengan tangan yang bergetar. “Tidak ada yang perlu dimaafkan, Nak. Justru kakek yang harus minta maaf telah meninggalkanmu dengan begitu banyak pertanyaan.”Mereka akhirnya melepaskan pelukan. Kakek Sugiarto memandang wajah Juned dengan penuh kasih, matanya berkaca-kaca. “Kau sudah tumbuh menjadi pemuda yang tampan. Mirip sekali denganku saat muda dulu.”Dia kemudian menyadari kehadiran Alisa, Dinda, Tania, dan Devina yang berdiri dengan hati-hati di belakang Juned. Senyumnya melebar. “Dan kau membawa teman-teman? Mari, mari semuanya duduk di beranda. Kakek punya teh hangat dan kue tradisional yang baru saja dibuat tetangga.”Rumah kakek Sugiarto sederhana namun nyaman. Berbagai tanaman herbal dikeringkan di langit-langit beranda, dan buku-buku tua tertata rapi di rak kayu. Terasa seperti rumah seorang guru yang bijaksana, bukan mantan tahanan.Sambil menikmati teh hangat, kakek Sugiarto memandang Juned. “Ceritakan pada kakek, Nak. Bagaimana kau menemu
Last Updated: 2025-10-24
Chapter: Bab 479Juned menarik napas dalam. “Kami mencari seseorang. Namanya Sugiarto. Dia... kakek saya.”Seketika itu juga, perubahan halus terjadi pada raut wajah penjaga tersebut. Kerutan di dahinya mengendur, dan bahunya yang tegang sedikit turun.“Apa namamu Juned?” tanya penjaga itu, suaranya tiba-tiba lebih lembut. “Kau cucu kakek Sugiarto?”Juned mengangguk, tidak percaya dengan reaksi ini. “Iya, saya Juned. Apakah... apakah kakek saya ada di sini?”Senyum kecil muncul di bibir penjaga itu. Dia mengangguk pada rekannya di pos penjagaan, dan gerbang besi berat itu mulai terbuka dengan perlahan.“Kakek Sugiarto sering bercerita tentangmu,” kata penjaga itu sambil mendekat dan menjulurkan tangan. “Selamat datang. Kami sudah menantikan kedatanganmu.”Juned berdiri terpaku, tidak menyangka respons ini. Alisa, Dinda, Tania, dan Devina yang masih di dalam mobil sama-sama melonggar, mata mereka bulat karena keheranan.“Jadi... jadi kami boleh masuk?” tanya Juned masih ragu.Penjaga itu tertawa hangat
Last Updated: 2025-10-24
Chapter: Bab 160Beberapa minggu telah berlalu sejak penobatan Wirya, dan istana kerajaan Nusantara mengalami perubahan drastis. Aturan baru yang ditetapkan Wirya—bahwa semua penghuni istana harus telanjang—telah menciptakan atmosfer yang penuh dengan hawa nafsu. Suatu pagi, ketika Wirya sedang duduk di singgasananya dengan beberapa wanita telanjang mengelilinginya, tiba-tiba muncul kilatan cahaya terang di tengah ruang takhta. Dari cahaya itu muncul dua sosok—Joko Loyo yang tampak tua dan bijaksana, serta Murni, istrinya yang cantik dengan mata penuh kelembutan.“Wirya!” hardik Joko Loyo, matanya menyala-nyala melihat pemandangan tak senonoh di istana. “Apa yang telah kau lakukan?”Wirya bangkit dari singgasana, dengan sombongnya menunjukkan tubuh telanjangnya yang perkasa. “Joko Loyo! Lihatlah kerajaanku! Aku memiliki segalanya di sini!”Murni menutup matanya, malu melihat kemerosotan moral Wirya. “Wirya, kami mengirimmu ke masa lalu untuk menyelamatkan sejarah, bukan untuk menghancurkannya!”Joko
Last Updated: 2025-10-26
Chapter: Bab 159Wirya menarik napas dalam. “Cincin ini... lagi-lagi...”Amita meletakkan gelas dan mendekat. “Kau tidak harus melawan hasratmu sendiri, Wirya. Kau adalah raja sekarang.”Dia berlutut di depan Wirya, tangan hangatnya menyentuh kaki Wirya. “Biarkan aku membantumu malam ini.”Cincin itu berdenyut lebih kencang, seakan menyetujui. Dan untuk malam ini, Wirya memutuskan untuk menyerah pada takdir dan hasrat yang telah dipilihkan untuknya.Amita mendekat dengan langkah yang penuh keyakinan, matanya tidak lagi memancarkan sikap prajurit yang tegas, melainkan kelembutan seorang wanita. Cahaya bulan dari balkon menerpa sisi wajahnya, menciptakan siluet yang memesona.“Wirya,” bisiknya, tangannya yang biasanya memegang pedang kini dengan lembut melepaskan jubah kerajaan yang dikenakan Wirya. “Kau tidak perlu melawan ini. Cincin itu adalah bagian dari takdirmu, dan hasrat ini adalah bagian dari kekuatanmu.”Wirya menarik napas dalam, mencoba melawan gelombang gairah yang semakin menjadi. “Tapi...
Last Updated: 2025-10-26
Chapter: Bab 158Hampir tiap hari Wirya dan Ratu Arunya sering mengunjungi gua tersebut.Di dalam gua yang diterangi cahaya keemasan dari cincin Wirya, ketika dua tubuh itu terpisah dengan napas masih tersengal. Arunya berbaring di atas jubahnya yang terhampar, wajahnya memancarkan kepuasan dan kedamaian yang lama hilang. Dari luar gua, suara Amita memanggil dengan hormat. “Yang Mulia? Pemukiman pertama sudah siap. Rakyat menanti perintah berikutnya.”Wirya dan Arunya saling memandang. Saatnya kembali kepada tanggung jawab. Dengan gerakan perlahan, mereka mengenakan kembali pakaian mereka. Wirya membantu Arunya berdiri, dan di matanya kini terlihat penghormatan yang berbeda.“Siapakah yang akan kau pilih sebagai permaisuri?” tanya Arunya sambil merapikan rambutnya. “Amita mungkin pilihan yang tepat. Dia kuat dan disegani.”Wirya menggeleng. “Masih terlalu cepat untuk memikirkan itu. Kerajaan harus dibangun terlebih dahulu. Dan...” dia menatap Arunya, “apa yang baru saja terjadi antara kita...”“Adala
Last Updated: 2025-10-26
Chapter: Bab 157“Aku...” gumamnya, suaranya bergetar. “Aku akan tinggal.”Dia berlutut menghadap Ratu Arunya, mengangkat tubuhnya perlahan. “Bangunlah, Yang Mulia. Aku bersumpah akan membantumu membangun kerajaan baru. Masa depanku... biarlah menjadi masa lalu.”Ratu Arunya memeluk Wirya erat, tangisnya pecah melegakan.Di tepi pantai, rombongan terakhir kerajaan yang hancur mulai menaiki perahu-perahu yang telah disiapkan. Wirya berdiri di samping Ratu Arunya, memandang lautan luas yang akan mereka seberangi.“Tanah baru itu bernama Nusantara,” ucap Ratu Arunya, matanya menerawang mengingat sesuatu. “Tempat di mana leluhur kita pertama kali menginjakkan kaki.”Amita mendekat dengan beberapa peta kuno di tangannya. “Menurut catatan, di sana terdapat tanah subur dengan sungai-sungai yang jernih. Tapi...” dia berhenti sejenak, “menurut legenda, tempat itu juga dijaga oleh roh-roh penjaga yang perkasa.”Wirya merasakan cincin di jarinya bergetar halus. “Aku merasa... ada yang memanggil dari sana. Sepert
Last Updated: 2025-10-26
Chapter: Bab 156Wirya memeluk Arunya erat, mengarahkan telapak tangannya sekali lagi. Kali ini, dengan keyakinan penuh, dia membayangkan melindungi Arunya dan menghentikan Candra Damar untuk selamanya.Cincin itu menyala dengan intensitas luar biasa, membentuk perisai energi yang mendorong Candra Damar hingga terpental ke dalam terowongan. Batu-batu mulai runtuh, menutup pintu keluar.Saat debu mengendap, Wirya dan Arunya terduduk lelah. Mereka selamat, tapi kehilangan Surya. Di kejauhan, asap masih membubung dari istana yang hancur.“Perjuangan belum berakhir,” bisap Arunya, “tapi hari ini, kita masih punya harapan.”Wirya memapah tubuh Ratu Arunya yang lemah melalui hutan belantara menuju titik evakuasi di Pantai Gua Karang Timur. Dengan setiap langkah, harapan mereka untuk menemukan para pengungsi yang selamat semakin berkobar. Namun, yang menyambut mereka hanyalah pemandangan yang menghancurkan hati.“Tidak...!” tercekik Arunya begitu matanya menangkap sosok yang terbaring di antara reruntuhan pe
Last Updated: 2025-10-26
Chapter: Bab 155Surya melemparkan busurnya dan menghunus pedang. “Laporan kematianku terlalu berlebihan, Candra. Dan sekarang, aku datang untuk mengembalikan kehormatan kerajaan!”Dia melompat ke tengah ruangan, pedangnya berkilat di cahaya bulan. “Anak muda! Lindungi Ratu! Aku yang akan menghadapi mereka!”Wirya segera berlari ke arah Arunya, melepaskan jubahnya sendiri untuk menutupi tubuh ratu yang setengah telanjang. Pertarungan sengit pun pecah antara Surya melawan pasukan Candra Damar, memberikan harapan baru di tengah keputusasaan.Surya bergerak lincah seperti harimau, pedangnya menari-nari membentuk lingkaran cahaya perak. Setiap tebasannya tepat sasaran, menjatuhkan prajurit Pasukan Bulan satu per satu. Darah berceceran di lantai candi yang dingin.“Wirya, bawa Ratu pergi dari sini!” teriak Surya sambil menangkis serangan tiga prajurit sekaligus.Wirya dengan sigap mengangkat tubuh Ratu Arunya yang masih lemah. “Ke mana kita harus pergi?”“Terowongan di balik patung dewa!” sahut Surya singk
Last Updated: 2025-10-25
Chapter: Bab 55 - Menelpon Pemilik Kartu MisteriusSetengah jam berlalu.“Ah.. Beni lebih cepat lagi!” Di ruang tamu yang hangat, hanya terdengar desahan dan bisikan nama.Tangan Beni meraih erat pinggul Nadia, napasnya memburu di dekat telinganya. Nadia, dengan jari-jari yang mencengkeram bahu Beni, mendekatkan wajahnya, siap untuk menghilang bersamanya.DRRING! DRRING!Suara dering telepon yang keras dan menusuk memecah gelembung dunia mereka. Nadia tersentak kaku. Beni mendengar degup jantungnya sendiri yang berdebar kencang, bercampur dengan suara pengganggu itu."Itu... teleponku," desis Nadia, napasnya terengah. "Pasti dari Bu Catherine." Nada was-was dan kewajiban profesional berhasil menyusup ke dalam suaranya yang penuh nafsu.Beni mengerang, tidak berhenti sepenuhnya, tubuhnya masih mengikuti ritme yang terlanjur terbangun. “Dia... dia pasti sudah menunggu kita.”“Benar,” balas Nadia, matanya memohon sambil tangannya meraba-raba mencari ponselnya yang terjatuh di karpet dekat sofa. “Dia akan semakin khawatir... kalau kita be
Last Updated: 2025-12-07
Chapter: Bab 54 - Pelarian dari Ketakutan
Nadia yang sedang duduk di seberangnya terdiam sejenak, lalu menatap Beni dengan mata membelalak. “Apa? Kenapa tiba-tiba? Kamu baru beberapa hari bekerja!”“Aku sudah memikirkannya,” sahut Beni, suaranya mulai bergetar. “Kamu tahu kalau organisasi ular hitam itu menerorku. Aku merasa kalau semua orang yang ada di dekatku seperti terhubung dengan organisasi itu. Aku terjebak dengan banyak masalah yang mengancamku setiap hari... aku selalu waswas. Dan sekarang, hari ini, di sebuah hotel, seorang preman hampir menikamku.”Nadia terlihat bingung. “Hotel? Preman? Kenapa kamu di hotel? Apa ada hubungannya dengan organisasi itu?”“Itu masalahku yang lain” kata Beni, terdengar putus asa. “Tapi orang-orang seperti mereka terus mengikutiku, mengancamku jika aku terus mencari tahu tentang sesuatu yang besar. Aku lelah. Aku takut. Aku tidak mau mencari tahu lagi.”“Tapi kita kan sudah sepakat untuk menyelidiki ini bersama,” bantah Nadia, suaranya lembut namun tegas. “Kamu juga bilang kita harus m
Last Updated: 2025-12-05
Chapter: Bab 53 - Aku Ingin BerhentiDia masuk ke lift, mencoba menenangkan diri. Tombol lantai dasar dipencetnya, tetapi jarinya tergantung di tombol lantai 3. Sebuah ide muncul.Di lantai 3, Beni keluar dan menemukan troli linen hotel yang ditinggalkan. Dengan cepat, dia mengambil seragam housekeeping yang terlipat rapi dan memakainya. Topi dan masker wajah menyembunyikan identitasnya.Kembali ke lantai 5, dia mendorong troli itu mendekati kamar 507. Kali ini, dia bisa mendengar lebih jelas.“Aku benar-benar merindukan sentuhanmu,” desis Maya, suaranya bergetar penuh emosi.“Kamu tahu betapa sulitnya bagi kita untuk bertemu,” jawab Bagas, suaranya lembut. “Belakangan ini semua kegiatan bisnisku berjalan semakin rumit.”“Lebih dekat, sayang,” bisik Maya. “Aku ingin merasakan hangatmu.”Ada suara gemeresik pakaian, lalu erangan lembut. “Bagas... jangan berhenti.”“Maya, kau tahu aku tidak akan pernah bisa menolakmu.”Percakapan mereka diikuti suara-suara mesra yang membuat Beni semakin tidak nyaman. Dia kini mengerti—ini
Last Updated: 2025-12-04
Chapter: Bab 52 - Hubungan Spesial Maya
Setelah rekaman pengakuan Reza selesai, Beni menyimpan file tersebut dengan hati-hati.“Terima kasih, Beni,” ucap Reza dengan suara lelah sambil berdiri. “Setidaknya sekarang ada bukti jika ada hal buruk padaku. Aku harus pergi.”“Kau akan ke mana?” Tanya Beni dengan khawatir.“Aku akan coba sembunyi dulu di rumah saudaraku yang berada di luar kota.” Jawab Reza sambil menuju pintu. “Jaga dirimu baik-baik. Mungkin mereka akan memburumu jika tahu kau terlibat dalam urusan ini.”Setelah Reza pergi, Beni segera mengunci pintu. Pikirannya berpikir cepat. Dia memiliki rekaman yang dapat menghancurkan jaringan narkoba itu, tapi juga bisa membahayakan nyawanya dan nyawa Reza.Tanpa berpikir dua kali, Beni menghubungi Nadia.“Nadia, aku ingin bertemu denganmu sekarang.” Ucap Beni begitu telepon diangkat, suaranya tegang.“Kenapa? Ada apa?” tanya Nadia di seberang telepon, langsung menangkap keseriusan dalam nada bicara Beni."Aku dapat informasi penting. Sangat berbahaya. Tidak bisa dibicaraka
Last Updated: 2025-12-03
Chapter: Bab 51 - Obat Berbahaya Bernama Silver NatureReza masuk dengan tergesa-gesa, napasnya tersengal. “Aku dapat ancaman, Beni! Aku dapat ancaman dari seseorang setelah transaksiku gagal!”“Transaksi? Apa maksudmu?” tanya Beni, meski sudah bisa menebak.“Kejadian kemarin...” Reza menunduk malu. “Kau melihatku bertemu dengan seseorang di kampus. Aku sempat berbohong padamu!”Beni menghela napas panjang. “Lebih baik kau lapor polisi jika ada yang mengancammu.”Reza memegangi kepala dengan panik. “Aku tidak bisa lapor polisi, karena aku juga terlibat. Aku bingung harus bagaimana!”Beni menarik napas dalam, mencoba tetap tenang. “Siapa mereka yang kau maksud, Reza?”“Aku tidak tahu pasti! Komunikasi hanya lewat pesan teks dan telepon samar,” jawab Reza gemetaran. “Tapi mereka tahu segalanya tentangku – jadwal kuliah, alamat kos, bahkan nomor induk mahasiswaku!”Beni memandangi tubuh Reza yang kurus. “Tunggu. Apa kau memesan obat pelangsing dari mereka? Tapi untuk apa? Lihat saja tubuhmu, sudah kurus.”Reza terdiam lama, lalu menghela nap
Last Updated: 2025-12-03
Chapter: Bab 50 - Tamu yang Tak DisangkaBeni menatapnya tak percaya. “Investor? Tapi... kau kan hanya punya usaha ekspedisi kecil-kecilan?”“Itu yang selalu kau pikir,” sahut Bagas dengan senyum getir. “Sebenarnya, bisnis ekspedisiku cukup sukses. Dan aku menginvestasikan sebagian keuntungannya ke beberapa bisnis, termasuk rumah produksi Rendra.”Dia mencuri pandang ke arah Beni. “Tapi aku sama sekali tidak tahu kalau Rendra menjalankan bisnis kotor seperti ini. Selama ini yang aku ketahui, rumah produksinya hanya membuat film pendek dan iklan.”Beni menggeleng-gelengkan kepala, masih sulit mempercayainya. “Jadi selama ini... sebagai investor kau tidak tahu video yang dibuat Rendra.”“Aku hanya mengirim uang dan menerima uang darinya,” tegas Bagas. “Aku sama kagetnya sepertimu ketika mengetahui kenyataan ini.”Mereka melanjutkan perjalanan dalam diam beberapa saat, sebelum Bagas kembali berbicara. “Aku mendapat informasi tentang syuting ilegal ini dari salah satu kru yang merasa bersalah. Dia mengirimiku lokasi dan waktu. A
Last Updated: 2025-12-03