Chapter: Anakku, KatanyaAku sedang di tengah pekerjaan saat tiba-tiba aku menerima telepon dari sekuriti lantai dasar. Ia bicara dengan nada terburu-buru.“Halo? Mbak Diva?! Bapak ada di ruangan?!” tanya si sekuriti.“Bapak sedang meeting, Pak.” Kataku.Ya, meeting dengan membawa Hana. Kurang epic apa coba.Ia membiarkan aku berkutat dengan pekerjaanku, sementara ia menggendong Hana kemana-mana. Sepertinya dia ngambek padaku karena aku membawa Hana ke kantor diam-diam tanpa persetujuannya.Aku tahu aku sedang sangat sibuk, hari ini aku menerima banyak proposal yang harus kuteliti untuk dibuat study kasusnya, lalu kesimpulan dariku akan jadi acuan bagi manajemen untuk diputuskan hasilnya. Aku juga sedang banyak menerima laporan dari kinerja setiap cabang untuk dibawa ke Rapat Kinerja bulan depan. Sebagian keputusan dari manajemen sudah keluar, aku sedang berdiskusi dengan 43 cabang mengenai solusinya.Dia tahu, Hana akan membuat gerakku terbatas karena aku diharapkan mondar-mandir ke segala ruangan untuk foll
Terakhir Diperbarui: 2024-12-02
Chapter: Hana dan KantorAku memikirkan benar-benar hasil perbincanganku dengan Danesh kemarin. Selama ini kami tidak selalu dekat bahkan tidak selalu bertemu. Danesh lebih banyak berinteraksi dengan para asistennya yang laki-laki, jadi aku hanya ditugaskan untuk masalah dokumentasi dan jadwal.Tidak kukira, pemikiran Danesh akan berumah tangga, akan kehadiran seorang anak, begitu memikatku di kala selama ini aku berpikir pria itu sangat dingin.Jadi hari ini, karena aku berencana untuk mengurangi intensitas babysitter terhadap Hana, aku pun membawa Hana ke kantor.Iya, memang nekat aksiku ini.Aku membawa seorang bayi ke kantor.Sudah pasti hal itu akan membawa hal baru, lebih banyak fitnah tentunya.Tapi sekali lagi, aku bahkan tidak peduli hal itu. Kelebihan sekaligus kekuranganku, aku tidak banyak memiliki teman. Dan pendapat orang lain mengenai kehidupan pribadiku bukanlah hal besar bagiku. Kecuali pendapat orang mengenai pekerjaanku, nah itu baru penting. Karena orang lain tidak membiayai hidupku, tapi
Terakhir Diperbarui: 2024-11-30
Chapter: Mengenai AnakKehidupan pernikahan.Indah kalau kita menikah dengan kekasih yang tepat.Bahkan banyak kasus puluhan tahun bersama, nyatanya bukan sejodoh sesurga.Pernikahan akan bagai neraka kalau kita menikah dengan pasangan yang salah.Sebagai wanita, kehidupan pacaran banyak kujalani. Karena tak ingin seperti orang tuaku, aku menjaga betul kegadisanku. Aku menghindari pria yang mengajak kenalan lewat media sosial, atau yang menemuiku saat sedang jalan-jalan. Saat kencan pertama aku langsung tinggalkan pria yang minta split bill, atau yang pick me, atau yang narsis selalu membicarakan mengenai dirinya sendiri.Iseng kutanyakan saat kencan, istrimu atau ibumu, kalau jawabannya ibu, kutinggalkan. Kalau jawabannya istri, kutinggalkan juga. Karena jawaban yang tepat adalah, ‘Keduanya’. Suamiku nanti haruslah pria yang bisa menjadi pemersatu antara istri dan ibunya. Karena dua-duanya adalah investasi dunia akhirat yang tak kalah penting.Prioritasku mengenal laki-laki bukan untuk berpacaran lama-la
Terakhir Diperbarui: 2024-11-29
Chapter: Bukan Tanpa AlasanAku tidak tertawa, tapi bisa dibilang aku sedang meneliti keadaan.Para bodyguard itu seakan sudah sangat mengenal Bu Kristinah, terlihat dari sikap mereka yang secara sekilas seenaknya, tapi mereka begitu perhatian pada Ibu Mertuaku. Karena itu, kesimpulanku, Ibu mertuaku sebenarnya orang baik, tapi gengsinya tinggi.“Kamu perlu tahu, Diva,” Ibu Mertua membuka obrolan denganku. Wajahnya terlihat serius dan kelam. “Bertahun-tahun saya berusaha menyembuhkan penyakit Danesh, akan phobianya terhadap wanita. Ia pernah diulik saat usia 14 tahun, oleh sekelompok wanita dari... ah, entah dari club mana. Danesh pulang dalam keadaan linglung dan sempoyongan. CCTV di sekolahnya dulu menangkap adegan sekelompok wanita berpakaian seksi menculik Danesh menggeretnya paksa masuk ke dalam mobil van. Mereka tidak meminta tebusan apa pun, bahkan tidak menghubungi kami sedikit pun. Hasil Visum menunjukkan kalau Danesh dicekoki miras dan obat, lalu mereka merudapaksa Danesh. Danesh seringkali berteriak-t
Terakhir Diperbarui: 2024-11-28
Chapter: Rawat InapMbak Diva, saya tahu saya egois. Saya membebani Mbak Diva. Tapi... tolong Mbak! Tolong! Jangan sampai anak ini jatuh ke tangan ayahnya. Jangan...Akan jadi apa masa depan anak ini kalau sampai Ayahnya menemukannya...Kata-kata terakhir ibu-ibu random yang kuserempet dengan mobilku itu memenuhi pikiranku.Berhari-hari, Berminggu-minggu setelah kejadian itu, Tak terasa kini sudah hampir sebulan lamanya sejak kejadian itu, Kata-kata mengiba itu tidak hilang dari mimpiku.Aku mebuka mata karena bias cahaya silau yang masuk ke pelupuk matakuApa sih yang terjadi, kok badanku sakit semua?Belakangan ini mimpi saat di rumah sakit bersama Bu Suprihartini yang menggenggam erat tanganku, menghiasi tidurku.Dan sekarang... aku sepertinya tahu di mana aku berada. Rumah sakit, selang infus dengan jarum menghujam punggung tanganku. Terasa nyeri dan perih.Dan wangi ini.Aroma Oud Musk bercampur Bergamot yang kukenal.“Diva, jangan dipaksa bangun. Nanti malah pusing.” Suara bariton yang berat.W
Terakhir Diperbarui: 2024-11-27
Chapter: Dia DatangTidak kusangka aku masih gemetaran saat kami sampai di apartemen.Aku memberi Hana sufor sambil duduk di sofa. Di bayanganku terdengar sosok Pepen yang gempal dan berkulit hitam, sedang berteriak-teriak dengan kasar.Aku yang baru kali ini mendengarnya saja begitu ketakutan, bagaimana Bu Suprihartini, Almarhum istrinya dulu? Setiap hari ia diancam hal seperti itu. Dalam keadaan hamil pula!“Diva, kamu duduk saja. Minum teh hangatnya.” Danesh membelai bahuku dan mengambil Hana dari gendonganku.Sambil berdiri ia menggendong dan memberi Hana susu.Kami mendengar suara tawa bayi mungil itu.Terlihat seutas senyum di bibir suamiku.“Kamu tahu siapa preman yang tadi teriak-teriak?” tanya Danesh.Aku ragu, karena aku baru kali melihat Pepen.Kuingat-ingat, menikah dengan Pepen ini bukanlah keinginan Bu Suprihartini.Pepen ini preman di kampung, Bu Suprihartini pendatang baru di kampung itu. Dia sangat cantik, wajahnya seperti artis blasteran. Bu Suprihartini dari Sukabumi, menikah dengan se
Terakhir Diperbarui: 2024-11-26