author-banner
Aksa Gege
Aksa Gege
Author

Novels by Aksa Gege

Dua Titik (Dilamar CEO Dinikahi Dosen)

Dua Titik (Dilamar CEO Dinikahi Dosen)

Nyaris tidak saling kenal, tiba-tiba Asoka melamar Riri untuk menikahinya. Ternyata niat baik Asoka tidak selancar jalan tol, seakan takdir tidak mengizinkan Asoka dan Riri bersatu terlebih dari orang tua Asoka maupun Riri menolak keras hubungan percintaan mereka. Disaat Asoka memperjuangkan cintanya ke Riri, tiba-tiba Dia dimintai untuk berangkat ke London. Terlepas dari perjuangan Asoka, datang Kris yang diam-diam menyukai Riri. Setelah Kris dan Riri resmi menikah tanpa disangka ternyata Asoka telah datang untuk memperjuangkan kembali cintanya. Bagaimana Asoka menanggapi kenyataan bahwa Riri telah menikah bersama Kris?
Read
Chapter: Bab 29
"Setiap ujian hidup pasti ada hikmahnya. Tergantung kita menyelesaikan ujian tersebut, apa lulus atau harus mengulang kembali." ~ Amarilis Jelita~"Riri!"Aku segera melirik ke sumber suara tersebut, samar-samar terlihat seorang wanita mengenakan (...) berjalan menghampiriku. Setelah cukup dekat barulah aku mengenalinya dia Angel, salahsatu teman sekolahku dulu. 'Tumben dia sendirian gak sama dayang-dayangnya?" pertanyaan itu terus berputar dalam benakku."Hai," sahutku singkat sambil membalas cipika-cipiki dengan wanita cantik didepanku."Kamu lagi piknik juga sama keluarga kamu?" tanyanya langsung duduk lesehan disampingku."Iya, An. Mumpung lagi libur tahun baru, jadi keluarga aku semua mengusulkan piknik kesini," jawabku seadanya tidak lupa aku memberikan senyum tipis.Aku melihat dahinya mengernyit dengan jawabanku."Kenapa gak ke Bali," tanya Angel terjeda sejenak, "aku denger Hasna sama keluarga nya kesana?""Enggak ah, An. Hasna juga sempat mengajakku, cuman Nana kalau perjal
Last Updated: 2024-05-05
Chapter: Bab 28
Sementara di sebuah rumah sakit yang ditempati oleh Kris dirawat, terlihat sepasang suami-istri tersebut terus beradu mulut, seperti serial kartun identik dengan pemeran kucing dan tikus yang dulu sering muncul di layar televisi. Mereka selalu tidak akur, namun jika terpisah akan ada yang kehilangan."Ri, cukup aku udah kenyang," ucap Kris sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya.Riri langsung menyingkirkan kedua tangan Kris sambil tangan kanannya melayang sesendok penuh bubur tanpa topping."Kamu terus bilang kenyang. Baru juga tiga kali suap," jawabnya sambil memasukkan sesendok bubur tersebut kedalam mulut suaminya."Pokoknya aku gak mau tahu, kamu harus habiskan semangkok bubur ini. TITIK."Satu minggu setelah berlalu, semenjak pertama kali Kris ditemukan di gudang terbengkalai dengan kondisi yang memprihatinkan.Ada beberapa luka lebam di wajah tampannya, tangan kirinya patah akibat hantaman keras dari benda tumpul. Dan lebih membuat Riri tersentuh itu, terdapat sebuah li
Last Updated: 2024-05-04
Chapter: Bab 27
Flashback onDisebuah rumah berlantai tiga yang begitu kental dengan nuansa arsitektur bangunan ala Eropa. Terdapat satu keluarga kecil dari pemilik perusahaan elektronik ternama.Mereka sedang berkumpul di ruang makan untuk menyantap makan malam dengan anak sulungnya itu bernama Bagas."Mas, kamu serius memercayai Mas Sultan memegang saham sebesar itu?" tanya seorang wanita cantik yang mempunyai bulu mata lentik itu ialah Lita.Bukan tanpa alasan Lita bertanya seperti itu, karena suaminya sudah terlalu loyal terhadap sahabat yang telah dikenalnya dibangku kuliah. Karena dia telah memercayai sahabat yang dikenalnya sejak bangku kuliah itu 50% dari saham yang didapat dari perusahaan suaminya. Bahkan saham yang diberikan kepada anak kandungnya tidak lebih dari 15%.Pria yang berstatus sebagai suami Lita itu bukan menjawab, tapi berbalik bertanya, "Kamu masih meragukan kesetiaan Sultan terhadap keluarga kita?" tanyanya tanpa melihat lawan bicaranya sambil melanjutkan suapan terakhir maka
Last Updated: 2024-05-03
Chapter: Bab 26
Suasana hening perhutanan berubah menjadi bising dari beberapa kendaraan roda empat maupun roda melaju dengan kecepatan sedang.Langkah kaki panjang yang sebelumnya telah turun dari kendaraan yang mereka tumpangi, terus berjalan mengendap-endap ke sebuah gudang terbengkalai di tengah hutan.Sinar matahari siang hari ini seakan terhalang oleh awan yang lambat laun berubah abu-abu, mengakibatkan pantulan cahaya mentari sedikit menggelap. Namun semua itu tidak menyulitkan indera penglihatan puluhan pria berseragam coklat yang khasnya.Brukkk...Terdengar nyaring suara pintu dibuka dari luar secara paksa. Bertepatan dengan itu, puluhan pria berseragam coklat yang telah menunggu diluar langsung masuk kedalam lengkap dengan senjata api yang berada di tangannya."Angkat tangan. Tempat ini telah dikepung!" titah seorang polisi dengan suara baritonnya yang khas.Spontan semua orang yang berada di dalam ruangan itu mengangkat kedua tangan mereka sambil terjongkok ditempat, setelah itu puluhan p
Last Updated: 2024-05-02
Chapter: Bab 25
Siang ini matahari memancarkan sinar nya yang cerah serta terasa panas, sepanas kabar terkait penyakit yang diderita oleh Riri. Kabar tersebut langsung menyebar melalui grup media sosial yang identik dengan icon berwarna hijau.Banyak tanggapan dan komentar beragam dari anggota grup yang berisikan angkatan sekolahnya, sampai kabar itu terbaca oleh kedua sahabat Riri.Melihat kabar yang belum tentu pasti kebenarannya, Hasna mencoba meluruskan permasalahan yang ada. Namun Indah selalu membela diri bahwa kabar ini bukan hanya kabar burung saja, seakan terus terpojok Hasna maupun Putri menghentikan perdebatan di grup tersebut walaupun puluhan chat terus membanjiri grup tersebut. Karena mereka akan menanyakan langsung ke korban yang tengah menjadi viral di grup angkatan sekolah mereka.*****Sudah hampir setengah jam mereka berada didalam ruangan yang ditempati Riri dirawat.Keadaan langsung hening, disaat Hasna memberitahukan tentang kabar yang membuat grup angkatan sekolahnya heboh, samp
Last Updated: 2024-05-01
Chapter: Bab 24
Hani masih setia duduk disamping Riri menunggu adik iparnya yang telah tertidur pulas disana, sambil mengelus rambut hitam Riri dengan lembut. Matanya terus berembun seakan air matanya terus berdesakkan untuk turun, namun wanita yang mengenakan khimar berwarna peach itu terus menahan air matanya untuk tidak jebol dari pelupuk matanya.BIP... BIP... BIP...Suara dering gawainya cukup terdengar dari arah tas branded nya.Hani meraih tasnya yang tersimpan di atas nakas dan langsung mengeluarkan gawainya didalam sana.Hubby calling...Melihat nama kontak di layar gawainya, wanita bergamis abu-abu itu bangkit dari duduknya untuk berjalan keluar ruangan. Setelah sampai di ruang tunggu, Dia segera menggeser tombol berwarna hijau yang ada pada layar gawainya itu."Hallo, Mas," ucap Hani untuk seseorang di seberang sana."Gimana keadaan Riri?" tanya Pria di seberang sana dengan suara baritonnya yang khas."Alhamdulillah. Riri baru tidur, mungkin suster yang bertugas sudah memberikan obatnya,"
Last Updated: 2024-05-01
DMCA.com Protection Status