author-banner
Nuga Reader
Nuga Reader
Author

Novel-novel oleh Nuga Reader

Ranjang Panas Sang Presdir

Ranjang Panas Sang Presdir

Dara sering memimpikan hal yang sama, yaitu bercinta dengan seorang pria misterius yang memiliki aroma maskulin yang terasa familiar bagi indra penciumannya. Mimpi itu terus berulang, hingga membuat Dara penasaran sosok di balik suara bariton yang menggetarkan hatinya. Sampai suatu hari, masalah di kantor membuatnya harus berhadapan dengan seorang CEO arogan bernama Alvian, rival bisnisnya. Terdesak, Dara terpaksa menerima bantuan dari Alvian, dengan syarat Dara harus menikah dengannya. Namun, satu per satu kejanggalan mulai muncul setelah mereka resmi menikah. Dara merasa Alvian menyimpan banyak rahasia. Terlebih, suara dan aroma khas Alvian mengingatkan dara akan pria misterius di dalam mimpinya....
Baca
Chapter: Bab 19. Menyembunyikan kehamilan
Clara jatuh lemas, dengan sigap Alvian memangkunya, dan mengalihkan pandangannya ke arah Dara nampak kaku dan memegang pisau yang terdapat noda darah. "Kau!" Alvian murka menunjuk ke arah Dara, Dara yang menyadari hal itu segera menjatuhkan pisau dalam genggamannya. "Tidak, bukan aku yang melakukan itu Alvian, percayalah kepadaku!" ucap Dara memohon, Dada nampak pucat. "Ikut aku!" Alvian berteriak sembari menggendong Clara memasuki mobilnya. Clara Nampak puas dan tersenyum mengejek Dara. Alvian berlari dan membawa Clara ke UGD. "Dok, tolong selamatkan dia!" Alvian panik, di sisinya ada yang lebih panik. Takut dengan tuduhan Clara, yang sama sekali tidak ia lakukan. "Tenang, Pak. Kami akan melakukan pemeriksaan dan tindakan, Bapak berdo'a saja dan tunggu diluar," ucap Dokter menenangkan Alvian. "Kalian harus menyelamatkannya! Jika tidak, aku akan menutup rumah sakit ini!" Sembari menarik kerang baju dokter, dan melepaskan setelah selesai memberi ancaman. "Ba-baik, Pak!
Terakhir Diperbarui: 2024-05-22
Chapter: Bab 18. Fitnah kejam untuk Dara
"Clara, ternyata dia tidak meninggalkanku," mendengar jawaban Alvian yang bersemangat itu membuat hati Dara terasa sakit, terlebih lagi ia tetap menatap ponselnya dengan senyum yang terus mengembang tanpa pedulikan Dara di sisinya. "Sepertinya aku sudah tidak penting lagi, lebih baik kamu bersama dia," ucap Dara mengabaikan perasaannya yang terluka. "Serius? aku boleh menikah lagi? aku boleh menikahi Clara," dengan semangat, Alvian menanyakan hal konyol itu, tentu saja Dara tidak sudi. "Iya," jawab Dara datar, justru Alvian menunjukkan wajah sebaliknya dari Dara, ia begitu senang. "Setelah kita bercerai!" lanjut Dara, dengan raut wajah sedih. "Tidak-tidak, kamu tetap milikku, aku tak akan melepaskanmu Dara," ucap Alvian dengan sorot mata tajam, membuat Dara bergidik ngeri. "Kenapa? Kenapa kamu menyiksa aku seperti ini? " lelehan bening mengalir dari sudut mata Dara tanpa permisi. Namun, hal itu tak membuat Alvian luluh, garis wajah tajam menyoroti Dara. "Sesuatu y
Terakhir Diperbarui: 2024-05-22
Chapter: Bab 17. Kebimbangan Cinta Alvian
"Kau tidak tahu cara berterima kasih Dara! akan aku ajarkan!" Dara beringsut mundur ke tepi ranjang, sedangkan Alvian mendobrak pintu kamar, hanya dengan sekali tendangan pintu itu terbuka. Mata Dara terbelalak melihat dada Alvian yang naik turun, Alvian murka. "Alvian," dikamar ber-AC itu Dara merasa panas, keringat mengalir di dahinya, ia benar-benar merasa ketegangan disana. Alvian mendorong tubuh Dara, dan menindihnya, Alvian sudah cukup menahan hasratnya selama ini. Dengan sekejap, Alvian merobek kemeja putih yang Dara kenakan, tampak kancing-kancing bertebaran ke sembarang arah. Alvian melanjutkan ke bagian bawah, sehingga Dara terlihat polos tanpa sehelai benang-pun. "Aku mohon, Al. Jangan!" Dara menggelengkan kepalanya, memohon belas kasihan Alvian, bulir air mata mengalir dari sudut matanya. Namun sayang, menurut Alvian tidak ada lagi toleransi. Tanpa pemanasan terlebih dahulu, Alvian langsung menerobos inti tubuh Dara dengan miliknya yang sudah menegang. "Aaaaa
Terakhir Diperbarui: 2024-05-20
Chapter: Bab 16. Haus Akan Cinta
"Tidak, Alvian jangan lakukan ini," Dara meringis terasa sesak. "Kamu istriku, dan sudah tidak ada lagi kontrak perjanjian kita, aku bebas melakukannya denganmu," "Tapi, kita tidak menikah sungguhan, kita menikah bukan karena cinta!" ucap Dara sembari terisak, Dara tidak ingin di perlakukan dengan kasar. Alvian melepas cengkramannya, dan berdiri menghadap Dara yang sudah berantakan. "Baiklah, jika kamu tidak ingin melayaniku," Alvian berlalu pergi dan membanting pintu, saat ini ia sangat kesal karena hasratnya harus ditunda, sedangkan ia sangat tak tahan. Dara sedang menonton televisi diruang santai, lalu dengan santai Alvian berjalan dengan seorang wanita cantik namun pakaiannya sangat terbuka, Alvian merangkul pinggang wanita itu dengan mesra, membuat Dara terbelalak terlebih lagi ketika mereka masuk ke kamar Alvian dan Dara. Tak terasa air mata Dara menetes, lalu ia memilih pergi, sebelumnya ia melihat jam di dinding yang menunjukkan pukul 10 malam. Dara tak ingin mendengar at
Terakhir Diperbarui: 2024-05-05
Chapter: Bab 15. Bukti Kejahatan Elshiana
"Dara adalah Istriku, aku yang lebih berhak atasnya," merekapun berlalu pergi. Entah mengapa, Alvian mencium sesuatu yang berbahaya bagi Dara, maka dari itu Alvian harus menjauhkan Dara dari orang yang bukan kepeecayaan Alvian. Setibanya mereka di panthous, Alvian langsung menurunkan koper Dara dan membawanya ke kamar, dan Dara bingung karena disana ada barangnya Alvian. Melihat kebingungan Dara, Alvian berinisiatif memberi tahunya tanpa harus Dara bertanya. "Sekarang kita satu kamar!" ketika Dara hendak berkata, Alvian langsung memotongnya, seakan tahu apa yang akan Dara ucapkan. "Tidak menerima penolakan! dan satu lagi, kamu dilarang masuk ke kamar berpintu biru!" ucap Alvian benar-benar tal terbantahkan. Dara tak menyangka akan tetap tinggal dengan seseorang yang merebut perusahaannya. 'Dia benar-benar kejam!' ucap Dara dalam hati. Sedangkan Alvian sedang menerima telepon diluar. [Sudah ku duga, selama ini mereka tidak sebaik yang kulihat, terima kasih Sinta, aku minta hard
Terakhir Diperbarui: 2024-04-24
Chapter: Bab 14. Masa Lalu Yang Datang Kembali
Dara bergegas mebuat perjanjian perceraian, dimana disana dituliskan pihak wanita tidak menuntut harta apapun. Karena Dara ingin prosesnya lebih cepat, jika ia menginginkan perusahaanya di kembalikan pasti Alvian akan menolaknya mentah-mentah, Dara akan memikirkan cara lain untuk mengambilnya kembali. Di sore harinya Dara datang kembali ke perusahaan, dan disana Alvian sedang bersama Collega bisnis perempuan, dengan penampilannya yang sexy, terlihat sekali dia mencoba menggoda Alvian. ‘Cih, dasar lelaki hidung belang,’ batin Dara, ada rasa gemuruh panas di hatinya. Alvian melihat kehadiran Dara dan menyuruhnya duduk di sofa dengan menggunakan matanya, Dara mengerti maksud alvian. Namun, entah Alvian sengaja atau tidak, Dara benar-benar dibuat menunggu lama sekali tanpa diberi minum, bahkan Dara saat ini benar-benar mendidih melihat Alvian yang diam saja disentuh oleh wanita genit itu. Dara sama sekali tidak di anggap sebagai istrinya, membuat hatinya terluka, dan berdiri sambil me
Terakhir Diperbarui: 2024-04-23
Anda juga akan menyukai
Bad Duda
Bad Duda
Romansa · Abigail Kusuma
29.3K Dibaca
My Favorit Servant
My Favorit Servant
Romansa · Ainin
29.3K Dibaca
Bukan Cinderella
Bukan Cinderella
Romansa · Kanietha
29.2K Dibaca
Pasutri Jadi-jadian
Pasutri Jadi-jadian
Romansa · Indy Shinta
29.1K Dibaca
Karma Sang Penggoda
Karma Sang Penggoda
Romansa · Azzila07
29.0K Dibaca
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status