Chapter: 11. Bermain Dengan Cukup BeraniTanpa Daniel sadari, pintu ruangan yang tak ia tutup membuat orang lain yang berada diluar ruangan dapat melihat semua yang terjadi di dalam ruangan. Termaksud Aland yang sudah berdiri disana dari beberapa menit lalu saat Daniel memberikan mantelnya untuk Xana.Aland masuk ke dalam ruangan itu, berdiri tepat di sebelah kursi yang Xana duduki. Kemudian meremas lengan Daniel yang sedang menyentuh helain rambut Xana. Daniel yang terkejut langsung melihat sosok yang menahan tangannya.Mata mereka berdua bertemu. Aland menatap tajam pria yang sudah dengan lancang menyentuh Xana tanpa Xana ketahui. Aland memegang lengan taangan Daniel terlalu kuat hingga Daniel merasa kesakitan dan menarik tangannya dengan cepat hingga terlepas dari cengkraman Aland.Tak ada satu patah katapun yang keluar dari bibir Aland. Ia hanya melihat dengan tatapan tajam dan aura yang mencekam.Xana kemudian bangun karena merasa ada pergerakan disekitarnya. Ia dibuat kaget dengan sosok Aland yang sudah ada disana. “Al
Terakhir Diperbarui: 2024-10-07
Chapter: 10. Hubungan Yang Tak Di Akui“Urusan pekerjaan?” gumam Aland sambil tersenyum tipis, menatap Xana dengan lekat.Tingkah Aland sungguh membuat Xana sangat tegang hingga ia minum cukup banyak. Tingkah Xana memperlihatkan bahwa ia sedang tegang hingga membuat Aland tersenyum tipis sambil mengangkat satu alisnya. Godaan yang begitu ia nikmati.“Benar, urusan pekerjaan,” sambung Aland.“Selamat atas keberhasilan tuan muda Elanz dalam kerja sama luar negeri. Saya cukup kaget karena kemunculan anda ke public. Banyak yang semakin penasaran dengan sosok anda,” kata Selna. Selna berusaha mengalihkan pembicaraan yang terjadi antara Aland dan Xana.“Terimakasih sahabatku, aku tak akan melupakan jasamu,” batin Xana.“Aku cukup senang karena Aland disambut baik oleh banyak orang. Sebenarnya dia tidak menginginkan hal semacam itu. Tetapi entah mengapa dia berubah pikiran. Itu cukup baik,” jelas tuan Ernando.“Mungkin tuan muda Elanz punya rencana sendiri,” balas Selna sambil tersenyum.“Bagaimana menurut pengacara Bliss. Apakah
Terakhir Diperbarui: 2024-10-05
Chapter: 9. Malam Menegangkan“Apa kau bisa melakukannya untukku?” lanjut Xana.“Tergantung pelayananmu,” balas Aland, smirk. Tatapan pemangsa dengan aura buasnya seolah ingin menerkam jiwa dan tubuh Xana.Sesudah mengobrolkan masalah Bliss Group, Xana berpamitan untuk pulang. Besok pagi ada rapat penting yang harus ia hadiri. Sebelum itu tentu saja Xana memberikan ciuman perpisahan untuk Aland.***Dikantor yang sudah ramai didatangi oleh karyawan, Xana masuk kedalam ruangannya. Mempersiapkan dokumen yang diperlukan untuk rapat setengah jam lagi.Setelah setengah jam, Olive datang ke ruangan Xana. “Pengacara Bliss, sudah waktunya rapat.”Di ruangan rapat, Daniel datang bersamaan dengan Xana. Bersama dengan sekretarisnya. Sementara itu tuan Geon belum tiba. Jadi mereka menunggu lebih dulu.Beberapa menit setelahnya, tuan Geon datang. “Selamat pagi, maaf membuat kalian menunggu.”“Silahkan duduk,” ucap Xana.Rapat dimulai dengan pembicaraan mengenai urusan perceraian tuan Geon. Mulai dari data yang sudah dikumpulka
Terakhir Diperbarui: 2024-10-03
Chapter: 8. Bisa Melakukan Apa SajaBeberapa detik termenung Xana memutuskan untuk pergi ke Elanz company. Membuat kejutan untuk kekasihnya yang masih lembur.Xana datang sambil membawa cemilan malam. Suasana didalam kantor masih cukup ramai. Seperti sedadang tidak malam disana. Situasi disana seperti jam kerja pada umumnya. Perusahaan raksasa memang berbeda.Xana tiba di lift. Lift itu terbuka, mata Xana dan Lius bertemu. Ini memang kantornya jadi wajar jika bertemu.Huft, pertemuan yang tak pernah Xana inginkan terjadi. “Xana?” sapa Lius. Mendekati Xana.Tak ada jawaban dari wanita itu, ia langsung masuk ke dalam lift. Tetapi pria bengsek itu masih mengikutinya. Kembali ikut masuk ke dalam lift.Walaupun sudah tak dihiraukan tetapi ia bersikeras mendekati Xana. “Tolong bicaralah denganku. Aku tak bisa berpisah, aku masih mencintaimu,” mohon Lius.Tatapan menjijikan yang penuh dengan hafsu, Xana menyesal sudah menutup mata dimasa lalu. Dia hanya pria rendahan yang tak seharusnya mendapatkan sebuah cinta murni dari Xana
Terakhir Diperbarui: 2024-10-01
Chapter: 7. MerindukanmuXana berbohong kepada keluarganya jika Aland mungkin akan datang terlambat. “Mungkin dia akan terlambat datang. Dia adalah orang yang sibuk, bukan seperti orang lain yang dapat menikmati makan malam dengan santai,” kata Xana, menyeringai.Xana lalu duduk dengan santai. Didepannya ada seseorang yang mungkin merasa tersindir oleh ucapannya. Tetapi Xana tak peduli.Makan malam berlangsung dengan damai. Untuk pertama kalinya Xana merasakan makan malam yang hangat untuknya. Walaupun itu karena pengaruh Aland tetapi Xana menikmati moment ini.Orang yang menjadi pusat perhatian pada malam ini tidak datang. Walaupun sosokmya tak ada tetapi namanya selalu terdengar. Selalu disebut dan membuat orang lain iri.“Makan malam sudah mau selesai, kapan dia akan datang?” sindir Hilda.“Apa kau sudah bertanya kapan dia akan sampai?” tanya Bernan.“Apa perlu dilakukan?” balas Xana, datar.“Sepasang kekasih tidak akan keberatan jika dihubungi oleh kekasihnya,” ucap Hilda, seolah sebuah sindiran pedas yan
Terakhir Diperbarui: 2024-09-30
Chapter: 6. Kehangatan Di RumahBerita: “Selama bertahun-tahun keluarga Elanz menyembunyikan identitas putra tunggal mereka. Hari ini mereka mengumumkannya secara resmi. Aland Elanz, pewaris satu-satunya yang akan segera mengambil alih Elanz Company dalam waktu dekat.”Mata Selna terbuka dengan lebar. Seseorang yang selalu ia pikirkan dengan prasangka buruk adalah putra tunggal konglomerat paling dihormati. Takdir memang tak pernah terduga.Sementara itu Xana yang merupakan penyebab dari kejadian ini masih terpaku melihat ke arah layar. Jadi ini kejutan yang Aland maksud untuknya. Kejutan yang jauh lebih mengejutkan dari perkiraan.Telapak tangan Selna memukul lengan sahabatnya. Menyadarkannya bahwa ini adalah kenyataan. “Wah, sebenarnya dimana kau mendapatkan pria seperti itu?” gumam Selna, begitu syok, ia bahkan tak tau harus berkata apa lagi.“Pantas saja marganya sama. Ternyata mereka adalah orang yang sama. Aku terlalu bodoh untuk jadi pengacara,” kata Xana. Berita yang datang secara tiba-tiba membuat otaknya m
Terakhir Diperbarui: 2024-09-30