Chapter: BAB 19: Akhir Kisah Kita“Bercandamu nggak lucu! Kamu mau nikah sama siapa? Kamu bahkan belum tamat kuliah, loh!” Lihatlah, ia bahkan masih bertanya saat ia tahu Andre adalah kekasihku. Tapi setidaknya, reaksi bang Shiraj masih lebih manusiawi ketimbang Alvi saat kuberitahu. “Pernahkah ada seseorang yang mengatakan kalau kamu orang yang bodoh, Sha? Maka, biarkan aku yang mengatakannya untuk pertama kali. KAMU BODOH!” “Sepertinya kamu harus dirukyah! Aku yakin, pasti ada sesuatu yang nggak beres!” Begitu kata Alvi.“Aku serius, Bang. Orang tua Andre sudah melamarku seminggu yang lalu.” Barulah ekspresi bang Shiraj berubah, seiring tatapannya yang semakin tajam. “Sampai segitunya kamu pengen lepas dariku, Sha. Apa ini masuk akal? Kamu bermaksud menikahi pria menjengkelkan yang katamu tak akan kau lirik meski ia adalah pria terakhir di dunia?” “Nggak ada satu pun manusia yang bisa mengatur perasaannya sendiri, Bang. Termasuk aku.” “Kamu mau bilang kalau kamu mencintainya? Itu bahkan lebih menggelikan!” “
Terakhir Diperbarui: 2024-03-01
Chapter: BAB 18: Kita Akhiri Semuanya, Bang“Mbak ….” Aku terbata, sekaligus terkunci. Firasatku benar, wanita ini telah mengetahui segalanya!“Saya sudah lama mengetahuinya, Dek, bahkan sebelum kita bertemu di Mall tempo hari. Hanya seorang istri yang bisa merasakan perubahan hati suaminya, sepintar apa pun ia menutupinya.” Mbak Adella tersenyum lembut yang malah semakin mengoyak hatiku.“Maaf, Mbak.” Aku tertunduk malu. Apa lagi yang bisa kukatakan? Menyangkal pun malah akan terkesan konyol. Lagi pula, aku tak cukup cakap untuk berakting seperti itu.“Dia memang pria yang baik. Saya yakin, kamu pun tak bermaksud untuk seperti itu sebelumnya. Iya, kan?”“Ya, Mbak. Bang Shiraj adalah pria yang baik. Maafkan saya yang bisa-bisanya terlanjur nyaman dengan suami Mbak.”“Saya juga yakin, belum pernah ada sesuatu yang jauh yang terjadi di antara kalian, kan?”“Tidak, Mbak. Kami tak pernah sejauh itu. Saya bersumpah!” Aku menjawab cepat, seolah takut akan prasangkanya.“Karena dari itu, mohon tinggalkan dia. Dek Shaina masih sangat m
Terakhir Diperbarui: 2024-02-27
Chapter: BAB 17: Jangan Panggil Aku Om lagiAku sadar, hati ini mulai tergelincir semakin jauh. Entah kapan tepatnya perasaan aneh itu mulai hadir. Mungkinkah seiring pertemuan kami atau jangan-jangan, semenjak pertama kali melihatnya?Bagaimana dengan om Shiraj sendiri, itu masih sebuah misteri. Yang jelas, tak ada yang berubah dari sikap pria itu padaku. Ia tetap hangat tanpa menunjukkan gelagat yang mencurigakan. Sementara, aku begitu kesulitan menutupi sinyal ketertarikan padanya.Hubungan pertemanan kami tetap berlanjut hingga aku duduk di bangku kuliah. Bahkan sepertinya, intensitas pertemuan kami menjadi lebih sering ketimbang dulu.Perlahan, aku juga mulai merasakan ‘perubahan’ sikap dalam dirinya. Aku mungkin terhitung gadis yang kurang pengalaman. Namun aku yakin, bisa merasakan ada yang berbeda dengan om Shiraj.Cara ia menatapku, terkesan lebih dalam dan intens. Hati kecilku mengatakan, kami memiliki perasaan yang sama.Terkadang, aku kerap tertantang untuk membuktikannya. Entah dengan berlama-lama menatapnya hingga
Terakhir Diperbarui: 2024-02-24
Chapter: BAB 16: Awal JumpaPoV Shaina Dewayani, 10 tahun lalu.“Om Shiraj?” Kutatap pria tinggi tegap yang berdiri tak jauh dari gerbang sekolah itu dengan seksama.“Ya. Kamu Shaina, kan?”Aku mengangguk cepat, mencoba menghalau rasa terpaku yang konyolnya datang begitu saja. Astaga, Shaina, macam tak pernah melihat pria ganteng sajalah kau!“Aku pasti mengganggu waktu Om banget, ya?”“Nggak, kok. Sabtu kan om memang libur. Ayok, mana kelasmu?”Kami pun berjalan beriringan menuju kelasku. Aku memang meminta bantuannya untuk menyamar sebagai waliku untuk mengambilkan rapot, karena mama tak mungkin meminta ijin di tempat kerja barunya.Ini adalah pertemuan pertama kami setelah berteman di sosmed enam bulan lamanya. Selama ini, aku bahkan tak ingin tahu seperti apa rupa fisik teman mayaku itu.Aku juga tahu kalau ia adalah seorang suami dan papa. Tapi, menurut kacamata ABG sepertiku, itu bukanlah sebuah masalah.Bukankah kita bisa berteman dengan siapa saja tanpa harus memandang status pribadinya? Tapi, kenapa ta
Terakhir Diperbarui: 2024-02-23
Chapter: BAB 15: Fenita Adalah Sebuah KesengajaanShaina menatap sang suami dengan tatapan nyalang. Masih terngiang di telinganya pengakuan Andre kemarin dulu tentang perasaannya terhadap sang ABG. Cara bertuturnya yang mengisyaratkan perasaan yang tak bisa dibilang main-main. Fenita bahkan sanggup mengubah sifat Andre secara perlahan.Dan seperti yang baru saja terjadi, Andre masih nekad berusaha menemui gadis itu di atas janjinya untuk menghindari dan mengakhiri hubungan terlarang mereka. Dan haruskah Shaina percaya, itu tak berarti apa pun bagi sang suami?Andre masih terdiam tanpa pembelaan apa pun. Hal yang justru semakin membenarkan dugaan Shaina padanya. Atau mungkin, pria itu tengah merancang seribu satu dusta lagi untuk dikatakan?“Atau … kau masih penasaran karena belum sempat mereguk apa pun darinya?” tanya Shaina, mencemooh.Kilas ingatan ucapan Shiraj tentang keputusannya membawa Fenita periksa keperawanan, seketika membayang. Setidaknya, ia tahu belum ada yang terlalu jauh di antara mereka.Ada kilat kemarahan dalam ta
Terakhir Diperbarui: 2024-02-02
Chapter: BAB 14: Aku Hanya Iseng Dengannya“Dari mana, Kamu?”Shaina terlonjak, kaget setengah mati.Ruangan berubah benderang kala Andre menyalakan saklar tak jauh dari tempatnya berdiri. Meski telah bertekad dan merasa siap, nyatanya, Shaina merasa sedikit gentar juga.Seumur-umur membersamai Andre, baru kali ini pria itu tumben-tumbenan sengaja menunggunya pulang dalam kegelapan disertai kalimat tanya yang begitu dingin.Shaina melirik sang suami sambil terus berjalan menuju kamar. Keadaan tubuh yang basah, sungguh membuatnya merasa tak nyaman untuk menghadapi Andre. Setidaknya, ia merasa harus membersihkan diri dan berganti pakaian dulu.“Aku sedang bertanya padamu, Shaina!” Andre menegur kesal melihat sang istri yang melewatinya begitu saja.Shaina? Bila diingat-ingat, rasanya sudah beberapa kali ini Andre menyebut namanya secara lengkap. Heran, kan, padahal toh, ‘Shaina’ memang namanya. Namun ketika diucap secara lengkap olehnya, Shaina paham kalau Andre sedang dalam kondisi hati yang tak terlalu baik.“Bertanya pun haru
Terakhir Diperbarui: 2024-02-01