author-banner
Mas S
Author

Novels by Mas S

Fitnah Ibu Mertua

Fitnah Ibu Mertua

Adam dan Nisa, yang tak tahan lagi harus angkat kaki dari rumah Siti -Ibunya Adam. Semua berawal dari tidak kesenangan Siti, lalu merambat ke Sri -Kakak ipar Adam dan Nisa. Fitnah terus berselancar dengan indah, menghantam Nisa dengan telak. Adam yang notabenya sebagai seorang suami membela sang istri. “Aku sudah tidak mau berbasa-basi lagi, aku juga tidak mau menumpang benalu dalam rumahku. SEKARANG KELUAR KALIAN DARI RUMAH INI!” -Siti “Kami pamit, Ma ….” -Adam
Read
Chapter: Bab 8 || Terasa sepi
Bab 8 || Terasa sepiPOV AdamSudah dua bulan, semenjak kejadian itu. Kala Nisa pergi dari rumah, keadaan sungguh senyap. Biasanya di pagi hari ia bakalan sibuk di dapur, menyiapkan makanan untuk semua penghuni. Kala kami makan bersama, batang hidungnya sama sekali tak nampak.Wanita berhati lembut itu bakalan mengurus Aqila, anak yang dicap anak haram oleh ibu. Demi Allah, anak itu ada setelah kami menjalani biduk rumah tangga dua bulan. Tapi yang sungguh mengejutkan, fakta sebenarnya terungkap. Siapa anak haram itu.Setiap malam juga aku susah tidur, aku dihantui dengan suara Aqila saat bermain. Tawanya juga membuat aku menangis, aku kasihan, tapi keegoisan lebih besar.Sampai Sekarang kepalaku seakan mau pecah, bingung. Aku juga merasakan kehilangan, berbagai cara aku mencari cara untuk melenyapkan rasa aneh itu, selalu aja ada celah untuk ia masuk. Kala malam, tubuhku sudah kehabisan tenaga, rasa kehilangan hadir bagaikan malapetaka. "Bu, kenapa ngak sarapan?" tanyaku setelah mem
Last Updated: 2023-12-01
Chapter: 07 || Semakin laris
07 || Semakin larisSudah ada seminggu aku berjualan di depan rumah bersama mas Adam, pembeli semakin ramai. Sate yang kami jual habis total sebelum pukul delapan malam. Pembeli juga datang dari gang-gang yang lain, hingga membuat gang tempat tinggal ku menjadi ramai.Sepaket skincare yang aku pesan sama Nada sudah sampai lima hari yang lalu, aku memakainya secara rutin. Kini kulihat wajahku yang cantik, bersih dan mampu membuat mas Adam makin cinta, hehehe.Mungkin nanti malam aku bakalan menghubungi Nada, kalau aku siap untuk jadi seller skincare. Sore ini, aku dan mas Adam bakalan mencoba menu baru, bakwan siram kacang, ide yang sudah biasa, hanya saja kali ini kamu buat sedikit spesial. Mas Adam mendatangiku, tangannya melingkar di pinggangku, lalu ia berbisik, "kamu semakin cantik, Sayang. Mas terbuai dengan cintamu." Aku geli mendengarnya."Mas harap setelah kamu berhasil mendapatkan apa yang kamu inginkan, kamu tidak meninggalkan Mas," lanjut mas Adam yang membuat aku mematung
Last Updated: 2023-11-08
Chapter: 06 || Usaha bersama
06 || Usaha bersamaAzan subuh berkumandang dengan indah, dengan mata berat aku terbangun. Tubuhku terasa remuk, kutatap jam lamat-lamat, pukul lima subuh. Buru-buru aku bangunkan mas Adam dan Raka untuk sholat di masjid. "Anak Bunda udah cakep," ucapku setelah memakaikan baju koko putih kebanggaannya, tak lupa kopiah bewarna hitam. "Mas cakep gak?" Tiba-tiba mas Adam sudah berada di sampingku, ia mencolek hidungku. "Enggak," jawabku cepat, yang langsung kabur. Aku terkekeh kecil kala mas Adam berhasil menahan pergerakanku. Ia memberikan ciuman yang sangat lama. Inilah kebahagian.Setelah mereka pergi ke masjid, aku siap bertempur dengan alat-alat dapur. Pagi ini aku hanya menyiapkan nasi goreng ala kadar plus ayam goreng tepung kesukaan Raka. Masakan itu selesai dengan cepat, aku bawakan keruang tamu yang hanya beralaskan tikar. Aku tata sarapan pagi ini dengan indah.Setelah selesai semuanya, aku merebahkan tubuh pada ranjang yang baru ada tadi malam. Dalam hitungan detik aku suda
Last Updated: 2023-10-13
Chapter: Bab 5 || Menceritakan semuanya
05 || Awal kisahPOV AuthorPagi-pagi sekali, saat matahari masih tidak menampakkan dirinya. Adam, Nisa dan Raka, mereka bertiga harus angkat kaki dari rumah itu. Pantang bagi Adam mengemis belas kasihan, walaupun itu sama ibunya sendiri.Adam menatap jalanan yang masih gelap, ia pusing tujuh keliling. Uang tidak ada di tangannya, karena ia belum berkerja. “Maafkan Mas, Sayang. Mas harus membawa kamu dalam kesusahan, Mas akan berusaha kembali seperti dulu,” ucap Adam seraya menggenggam jemari istrinya. “Mas merasa semakin gagal.”Nisa diam, dan tidak menanggapi ucapan suaminya. Dia merasa senang dan juga sedih, senang berhasil keluar dari rumah bak neraka itu, dan sedih karena terusir secara tak terhormat. “Mas, kita cari ATM terdekat yuk,” ajak Nisa.Adam hanya mengangguk, dan ikut berjalan dari belakang. Adam kualahan, ia lelah batin. Ingin sekali ia menjerit dan mengeluarkan semua unek-unek dalam dirinya. Ia butuh pelampiasan, namun ia tak mendapatkan itu.Yang sekarang bisa ia lak
Last Updated: 2023-09-18
Chapter: 04 || Angkat kaki
04 || Angkat kakiAku menatap tak percaya. Jam yang menunjukkan pukul setengah empat, membuat aku sujud syukur. Uang baru saja aku terima dari kampung dengan jumlah yang fantastis. Satu milyar baru saja masuk kerekeningku, hasil penjualan beberapa hektar tanah di kampung, membuat aku seketika menjadi jutawan dalam semalam. Sebenarnya sudah lama aku menjualnya, tapi tidak ada yang menawar dengan harga sefantastis ini. Aku berulang kali mengucapkan syukur, mungkin dengan uang ini aku bisa pergi dari rumah ini, dan memulai usaha baru bersama mas Adam.Aku juga tak rela, kalau setiap hari mas Adam dihina sama keluarganya karena tak kunjung dapat kerja. Apa lagi ibu mertua yang selalu menyindir mas Adam dengan berbagai dalih, kadang dari uang listrik, bahan dapur, dan banyak lagi lah. Mungkin pas sarapan saja aku bilang sama mas Adam nanti.Tok .... Tok .... Tok ....“NISA KELUAR KAMU! DASAR MENANTU KURANG AJAR!”Aku yang terduduk, langsung berdiri. Jangan tanyakan bagaimana kondisi jantun
Last Updated: 2023-09-18
Chapter: 03 || Merasa bersalah
03 || Merasa bersalahPOV AdamDemi Allah, aku nggak bermaksud meminta uang itu kembali, nggak sama sekali terbesit di hatiku. Aku ikhlas memberikan semuanya, apapun untuk keluargaku, asal Mama sama Mas senang. Tapi entah kenapa, mulut ini dengan mudah mengeluarkan kata-kata itu.Maafkan aku, Ma .... Sepanjang hari aku berpikiran itu terus, hatiku gelisah dan di mana aku melangkah, aku merasa was-was. Ucapan Nisa juga mengiang di kepalaku.‘Mas, apapun yang dikatakan Ibu patuhi lah. Dia Ibu kamu, surga ada di telapak kakinya, dia sumber ridho Allah untukmu. Kalau Ibumu tidak ridho padamu Mas, yakinlah kalau Allah enggak ridho juga sama kamu. Jangan pernah menyela ucapannya, Mas.’‘Berbaktilah pada Ibumu Mas, Kalau sudah nggak ada, baru menyesal. Walaupun aku hidup dalam keadaan yatim piatu, aku paham semuanya. Andai Ibu sama Ayahku masih ada Mas, aku akan berbakti pada mereka.’Aku semakin kalut, rasa bersalah semakin mengukung jiwaku. Hingga kini, malam telah menyambut, bulan semakin
Last Updated: 2023-09-18
You may also like
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status