author-banner
Atma Anatya
Atma Anatya
Author

Novel-novel oleh Atma Anatya

Menantu Buruk Rupa Idaman Oma

Menantu Buruk Rupa Idaman Oma

Nona Muda Theresia Nikhen, itulah panggilannya setelah dirinya terlepas. Theresia adalah berlian di bawah tumpukan jerami, yang selami ini dilumuri tanah. Theresia seketika berubah dalam sekedip kala semuanya terkuak. Theresia berlian menyinari terang benderang mengalahi orang-orang yang mencibirnya. Orang-orang mungkin memberikan cap padanya sebagai gadis buruk rupa, dengan ekonomi yang sering dijadikan cibiran. Bahkan tak sebatas sakit hati yang dirinya dapatkan. Ntah sudah berapa kali luka luar dalam dirinya dapatkan. Bagaimana alur kehidupan Theresia hingga terlepas dari jerat? Sebesar apakah penyesalan Sean Alfrado? Apa yang akan Sean Alfrado dan Theresia lakukan setelah status keduanya berubah?
Baca
Chapter: Posisi
Masih dalam keheningan sama, penindasan juga berlaku sama tiap menitnya. Hanya satu yang berbeda yaitu waktu berubah, tetapi tak kunjung membuat hati orang-orang dia kumpul berubah. Dengan pintu masih belum diperbaiki, membuat netra melintas ruang tersebut akan memanaskan hati.Apabila masakan tanpa garam kurang sedap rasanya. Maka apabila menurut orang sekitar Theresia tak geram dengan Theresia maka kurang sedap. Seperti Laura beralasan hendak menyusul sang suami. Namun langkahnya justru dibelokkan ke kamar Theresia. Senyum licik penuh kepuasan tercetak di pahatan wajah Laura.Engsel pintu telah diujung tanduk membuat, cukup dengan sekali sentuhan semata agar pintu seutuhnya terlepas. Bak mimpi buruk menyandang Theresia. Tubuh gempalnya seketika terlonjak terkejut"Hai babi!""Woy babi!"Theresia bukan bergeming karena terima diperlakukan lebih manusiawi dibanding hewan. Tetapi dia justru tengah menahan rasa geram menggebu-gebu. Kukunya meremas kuat walau sadar dia tak bisa meluapkan
Terakhir Diperbarui: 2024-02-25
Chapter: Kumpul Bersama-Sama
Tak lagi bersama polusi udara bertebaran dimana-mana. Kebisingan masing-masing kendaraan juga tak menyapa telinga. Disiplinnya aturan lalu lintas terasa bebas. Padat nan bisingnya jalan tak lagi terasa, terganti dengan lenggangnya jalan area perumahan.Polusi suara dan udara membaur abstrak pun ikut berganti menjadi keheningan. Pepohonan berseragam sedari masuk area perumahan, menyejukkan netra sehabis penat dengan jalan raya. Mesin mobil mulai dimatikan oleh sang pengemudi. Sang pengemudi berputar ke arah kursi pintu sampingnya. Bak membantu orang berdarah kuning turun dari kendaraan.Kupu-kupu terasa berterbangan ke sana kemari. Bunga-bunga juga terasa bak ditabur untuk menyambut kedatangan keduanya. Aura pengantin baru masih mengguar dari keduanya. Sang lelaki dengan posesif merangkul pemilik pinggang kecil, hingga jarak keduanya tak tersisa sedikitpun.Lelah membuat keduanya merasa hendak menjadi pemakan antar sesama. Bel telah berulangkali ditekan, te
Terakhir Diperbarui: 2024-01-27
Chapter: Lebih Layak Dari Pembantu
"Hei babi! Ayo cepat bergegas!""Cih, apa sih yang kau lakukan hingga lambat?!""Kau tuli kah?" "Tak tahukah bila di luar panas?""Babi bodoh!"Dengan langkah tergopoh-gopoh, nafas tersengal-sengal, dan peluh tak henti menetes. Peluh menetes merata dari tiap inci kulit. Baju yang lembab kian tampak lepek oleh keringat. Bukan melalui leher jenjang dengan keringat mengalir, melainkan dadalah menjelma menjadi bak kawah peluh.Mama Sean menatap penampilan gadis gempal di hadapannya. Dirinya membuang pandangan lalu menuntut kerjasama hidung dan mulut dengan mengerut. Mengalahkan abstraknya semerbak bau memusingkan di pasar bercampur, antara amis darah hewan dan daging hewan. Begitulah menurut Mama Sean kala bau tubuh Theresia menusuk indera penciumannya."Kau tak mandi berapa hari hah?! Busuk sekali baumu!"Theresia tersenyum sendu, hatinya berdenyut nyeri. Sakit nan sesak menyerang menyapa tiap sudut hati tanpa mel
Terakhir Diperbarui: 2024-01-27
Chapter: Curiga Kian Pertajam
Tak puas dengan panjangnya barisan belanja di pasar dengan ongkos minimalis. Hal serupa kembali dialami oleh Theresia dalam hitungan waktu ke depan. Barang-barang hasil pindahan orang tua Laura disimpan ke gudang, kian menyesakkan isi kamar Theresia. Semua perabot di kamar Laura akan diganti menjadi baru. Theresia diminta ke salah satu toko, yang terkenal dengan barang-barang kualitas tinggi, serta hasil dari tangan profesional luar negeri."Babi!""Woy pemalas!""Apa yang kau lakukan di dalam?!""Kau bodoh tadi aku suruh apa?!""Cepat cepat cepat!""Lemak saja menumpuk tetapi tenaga seuprit! Cih, apa gunanya jatah beras ART juga untukmu!"Theresia melengkungkan senyum kakunya, sembari melangkah perlahan karena sempitnya ruang. Ruang tak begitu longgar, kian terasa menyesakkan. Ranjang menjadi alas kasur tipis telah tak lagi mampu berada di gudang. Ntah kemana nasib jelas sang ranjang pun Theresia tak tahu.Ser
Terakhir Diperbarui: 2024-01-27
Chapter: Perintah Berbelanja
Tanpa perlu disambung dengan melibatkan solasi agar memanjang bak ular. Kertas-kertas diberikan ke gadis bertelapak tangan lebar, itu asli dengan panjang bisa jadi mengalahkan rel kereta. Tebal dan panjang itulah selembar benda, agaknya sukar terbawa angin karena sepanjang jalan tol. Hampir saja harapan bodoh terbit, sebelum gulungan itu berbaik hati memutuskan pita tipis.Mengira berisi makanan mewah nan lezat rasanya, kertas pengisi apa yang diinginkan dan harapkan, atau setidaknya rentetan kalimat maaf. Bukan-bukan-- Bukan hal manis dalam khayalan terealisasikan. Khayalan tetaplah khayalan sebatas gumpalan tak kasat mata, bahkan walau telah mengembang sekian besarnya. Bodoh dan konyol rasanya berharap lebih ekspetasi sebanding dengan realita.Mana mungkin seseorang lebih layak menjadi sosok itu sadar. Mana bisa juga jiwa keras mengalahkan batu itu terpecah. Bukan dingin bisa mencair bak es tengah pada gurun, tidak pula psikopat mendapat hikmah tiba-tiba tersadar. Ntahlah Theresia p
Terakhir Diperbarui: 2024-01-04
Chapter: Pertemuan Kedua
Ntah mengapa si gelapnya kelabu selalu sukses membuat langkah ragu. Apalagi bila si kelabu yang keras ditusuk kilat dari sang sinar kuning. Terkesan janggal memang sekeras kelabu mampu ditusuk si kuning. Luas dan hampa jalan komplek perumahan, telah terasa sejak beberapa meter lampau jauhnya. Jalanan perumahan terasa lenggang kala siang hari, membuat sang mentari kian menantang. Di atas sana sang bundar menyilaukan, kian menusuk kulit dan netra bagi umat bawah. Benda dengan terselimuti baja dan aluminium, yang menjadi sedikit pemanis kesunyian tampak memantulkan mentari kala di dekati. Kulit spontan akan dibuat bak manula dengan keriput hanya pada satu titik saja. Atau bisa juga layaknya kulit jeruk yang terdapat keriput.Dahi bagian itulah yang menjadi korban tak langsung si mentari. Kerutan samar-samar menghilang kala menatap pinggiran jalan. Layaknya sihir menghipnotis netra dan lisan untuk menuturkan kekaguman. Perpaduan antara rindangnya pohon tanjung, berbau
Terakhir Diperbarui: 2024-01-01
Dosenku Calon Suamiku

Dosenku Calon Suamiku

Arion Prakasa. Lelaki berusia 40-an lebih yang menyukai mahasiswi berusia 22 tahun Gila? Ya, silakan berkata demikian, karena Arion telah terbiasa dikatai oleh Azelina. Viera Azelina Clarissa--Mahasiswi 22 tahun yang sukses membuatnya kembali jatuh cinta layaknya remaja puber. Hanya karena paras, badan, dan sifat yang duplikat oleh sang mending istri. Akankah hati Azelina berhasil Arion dapatkan? Bagaimana lika-liku keduanya? Akankah mencapai ending yang bahagia? Atau justru perjuangan Arion berakhir sia-sia?
Baca
Chapter: Siaga
Jam yang tak asing, posisi parkir, tempat parkir, mobil, serta plat tak asing lagi membuat kerumunan layaknya awal kedatangan sang pria kembali terjadi. Atmosfer yang terasa kali ini terasa berbeda dengan saat awal kedatangan. Sang gadis menatap ragu kaya spion mobil dari dalam. Dia memainkan ujung jari, mengigit-gigit bibir gelisah, lalu menatap ragu pria di sampingnya."Ada apa? Apakah kamu kesusahan melepaskan sabuk? Sebentar..."Arion mencari kotak tisu lalu mengambilkan selembar. Dia menutupkan pada bibir gadis di sampingnya, agar tak lagi memainkan bibir. "Jangan menyakiti dirimu dengan cara apapun dan seinchi pun itu."Azelina meneguk ludah kasar seketika merasa gugup. Dia tersenyum kecil diperlakukan demikian, karena kala bersama Xavier dia mengigit bibir hingga berdarah dan lecet. Azelina menganggukkan kepala patuh."Ada hal yang kamu pendam?"Ntah mantra dari penyihir mana pun Azelina tak tahu. Setiap Arion menyebutkan kata aku kamu maka debat jantungnya akan menggila. Mengg
Terakhir Diperbarui: 2025-03-16
Chapter: Pendapat Teman
PesanPak ari-Arion off| Kamu dimana?| Sudah sampai di apartemen?| Sepertinya belum ya.| Jangan pulang kemalaman.| Apakah baik-baik saja?| Kamu dimana? Mau dijemput?| Sebenarnya aku ada kejutan mau kuberikan langsung. Tapi kamu sibuk jadi aku taruh balkon ya? Atau aku simpan dulu nanti ketuk pintu buat ambil.Gadis itu menatap ragu layar handphone-nya tak berhenti menyala dan mati. Dia melirik layar handphone, mengintip siapakah pelaku penimbun notifikasi. Rahangnya jatuh dengan netra terbelalak terkejut, kala membaca nama kontak sang pengirim. Obrolan sang lawan bicara rasanya tak menarik lagi.Dia menatap kosong luar jendela, membaca berulang kali notifikasi. Dia memiringkan kepala lalu mengusap kepala tak gatal. Tidak, dia tidak menerka-nerka akhir dari drama, komik, atau novel dia baca, melainkan heran dengan Arion sejak pria itu mengungkapkan perasaan padanya. Ah, membahas perasaan... Dia juga mulai memiliki perasaan yang sama.Hanya saja ketidakpercayaan diri, malu diperb
Terakhir Diperbarui: 2025-03-15
Chapter: Bolehkah Aku Menyukaimu?
Semilir pantai kemarin sore sepertinya membuahkan hasil. Kesesakan di dada seakan dihempas oleh deburan ombak hingga gelapnya malam. Otak yang terasa sempit dengan aneka hal dipikirkan meringan terbawa waktu. Ntah sementara atau selamanya tetapi Arion rasa dirinya sedikit lebih baik.Dia menatap pembatas balkon masih tertutup tirai lalu membukanya. Dia terlebih dahulu menyesap segelas kopi penyemangat hari. Pertanyaan Valko yang terputus tanpa jawaban, sekaligus menjadi kegundahan juga mulai terjawab. Perkataan sang mendiang istri kala berjuang di nafas terakhir, serta percakapan kala di mimpi pun terbesit.'Mas, aku yakin kau tidak hanya dejavu pada gadis itu. Apabila dejavu mengapa sampai kau membela dia.''Kau perlu teman hidup, Mas. Setidaknya barangkali mampu menyembuhkan kesedihan sejak kematianku.''Jangan berlarut-larut dan mulailah dengan gadis itu. Yakinlah gadis itu karena aku mendukung dan menjaga kalian dari atas.''Kau tidak lupa bukan bila aku pernah berkata madulah aku
Terakhir Diperbarui: 2025-03-14
Chapter: Menepi Sejenak
Jalanan tak begitu macet selagi bukan di hari akhir pekan. Melainkan otaklah yang terasa macet karena terisi banyak hal untuk dipikirkan dan dipertimbangkan. Hatinya tak sepanas sang otak yang terasa sesak. Tak terlewatkan absen tiap inci tubuh yang terasa lelah.Setengah inci pun bahkan seluruh tubuhnya sangat lelah. Otak dan hatinya kompak tengah berkecamuk, antara memutar kenangan dan mengingat hal baru bersama Azelina. Dasi telah kendur, lengan kemeja telah dilepas bahkan digulung selengan, jas telah tergantung di belakang membuat penampilan lelaki tersebut terkesan seksi. Ntah terlampau fokus menyetir atau tengah menjadi remaja yang gundah gulana.Tatapan lelaki tersebut terkesan kosong, pikirannya penuh namun terasa kosong. Jemari lelaki itu tak langsung pulang. Lelah sebagai dosen sekaligus sebagai CEO, seharian penuh hingga melewatkan makan siang membuatnya spontan berbelok ke arah kemari. Tenang saja karena Arion tak merasa bila dituntun dan diikuti makhluk halus agar berbelo
Terakhir Diperbarui: 2025-03-13
Chapter: Tulus atau Dejavu?
Matahari tak lagi malu-malu menampakkan sinarnya. Pencahayaan masih terkesan remang-remang, lampu kamar yang dibuat gelap gulita serta pencahayaan alami belum ditampakkan seutuhnya. Tirai transparan belum tersibak agar pencahayaan memasuki ruang tidur. Panasnya sinar pagi belum terasa karena pendingin ruangan masih bekerja.Alarm tak bersuara karena keduanya masih lelah sejak kejadian di rumah sakit. Kursi seharusnya di samping meja sudut kamar masih berada di samping ranjang Arion. Selimut masih belum tersibak, guling masih rapi menjadi penghadang keduanya. Ya, keduanya sekasur tapi tenang saja pemikiran Arion bukanlah seperti lelaki hidung belang. Arion masih memiliki akal sehat walau perasaan dan sebatas dejavu berkecamuk berperang diri.Gadis itu membuka mata perlahan lalu mengedip-ngedipkan mata. Dia yang takut gelap hampir saja memekik kala berada di tempat asing dengan penerangan remang-remang. Gadis itu terduduk lemas mencari cara kabur terlebih dahulu, sebuah ingatan tiba-tib
Terakhir Diperbarui: 2025-03-12
Chapter: Sama-Sama Di Rumah Sakit
Bangunan sering identik dengan pintu bercat sama semua, aroma obat menyengat, infus serta temannya alias si jarum bertebaran ke sana kemari menyapa indera penciuman. Gadis ayu yang tengah menjadi bahan misteri, melanjutkan langkahnya setelah helai demi helai rambut menerpa wajah. AC (Air conditioner) menjadi si antagonis tetapi juga protagonis, yang menerpa helaian rambut Azalea.Komunikasi yang merenggang karena ketidak sepahaman, dan sekian lama tak berkomunikasi sejak dirinya pindah ke apartemen tak membuatnya lupa kewajiban. Darah masih mengalir tentulah membuat pemikiran bahwa dia wajib ke rumah sakit. Mengesampingkan ego dan emosi berkecamuk tanpa henti. Bagaimana tak berkecamuk apabila mereka sama-sama tak mengalah dan memenangkan keinginan masing-masing.Dengan wajah masam yang biasa ceria, tatapan teduh tapi kini terkesan bak singa mencari mangsa, serta hati berharap tak terjadi keributan, dia mencari dimana letak lantai rawat inap serta resepsionis. Dia yang belum ke rumah sa
Terakhir Diperbarui: 2025-03-11
Anda juga akan menyukai
DIHAMILI TEMAN LAMA
DIHAMILI TEMAN LAMA
Romansa · Ubaidillahs
975 Dibaca
PERFAKE HUSBAND
PERFAKE HUSBAND
Romansa · Rahmani Rima
974 Dibaca
Istri  yang terbuang
Istri yang terbuang
Romansa · Megacecung
972 Dibaca
Setiap Momen adalah Kamu
Setiap Momen adalah Kamu
Romansa · Jane Lestari
972 Dibaca
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status