author-banner
Dewi Safrida
Author

Novels by Dewi Safrida

Ketika Mantan Menjadi Ibu Susu

Ketika Mantan Menjadi Ibu Susu

Livyna luntang-lantung mencari dana untuk operasi bayinya yang berusia 7 bulan. Satu-satunya kelebihan yang dia miliki adalah ASI-nya yang melimpah. Berawal dari brosur mencari Ibu Susu, Livy melamar dan diterima karena hanya dia yang cocok. Sayang, sebelum kontrak ditandatangani, seorang pria menjegalnya. Kay, mantan kekasih yang dia khianati. "Aku tidak mau anakku meminum ASI dari wanita murahan!” “Kay… aku mohon! Izinkan aku. Aku butuh pekerjaan ini. Aku mohon….” Bagaimana nasib Livy dan anaknya? Apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu?
Read
Chapter: 45. Penemuan Potongan Kain
“Sebentar.” Kay langsung beranjak. Dia keluar dari kamar Albern, meninggalkan Jenna dengan wajah kesal.“Kenapa lama sekali?! Bagaimana?” tanya Kay.“Kami kehilangan jejak, Tuan. Kami tidak punya informasi apa-apa untuk bisa melacak keberadaannya. Tadi, saat kami tiba di pemakaman, dia sudah tidak ada di sana.”Kay berdecak kesal. “Kalau begitu tetap cari tahu keberadaannya.” Tangan kirinya menekan pelipisnya.“Bolehkah kami meminta kontaknya, Tuan? Agar lebih mudah melacaknya.”“Ya, akan aku kirim.” Kay mengakhiri panggilan itu. Tangan dan jarinya pun langsung mengirim kontak Livy pada anak buahnya. Detik berikutnya, ia malah menghela napas panjang. ‘Kenapa aku malah memikirkan dia?! Kenapa aku ini?!’ batin Kay.Jenna kembali mendekati Kay. Dia memeluknya dari belakang.“Kak? Ada apa?” tanyanya, menempelkan kepala di punggung Kay.Kay menoleh dan langsung membalik badan. “Sudah malam… sebaiknya kamu tidur,” ucap Kay lembut.“Bolehkah temani aku tidur?” tanya Jenna terang-terangan.“J
Last Updated: 2025-03-26
Chapter: 44. Albern Terus Memanggil
Saat anak buah Kay tiba di pemakaman, ternyata Livy sudah tidak di sana. Mereka kehilangan jejak. Membutuhkan waktu lebih untuk bisa melacak keberadaannya.Ternyata setelah dari pemakaman anaknya, Livy mencari penginapan murah di pinggiran kota. Tak apa sederhana asal dia bisa tenang, tak ada yang mengganggu. Sepanjang perjalanan dari peristirahatan terakhir anaknya itu, dia terpikir untuk meninggalkan kota New York. Pergi entah ke mana saja untuk menata kembali hidupnya.‘Tapi, aku tidak tahu harus pergi ke mana…” batin Livy, saat dia sudah merebahkan diri di atas kasur kecil. Ia mengingat hidupnya yang malang. Tak punya siapa-siapa. Bahkan suaminya pun tak layak untuk disebut sebagai suami.Teringat pada David, Livy merasa dia harus segera menyelesaikan urusan mereka terlebih dahulu agar dia bebas. Tak ada hal yang mengikat dia dan David. Itu adalah langkah awal untuk mendapat ketenangan batin.Saat itu juga Livy menghubungi suaminya.“Halo…” sapa David.“Pekerjaanku sudah selesai.
Last Updated: 2025-03-25
Chapter: 43. Ikuti Livy!
“Sini Kak… biar aku yang menenangkan Albern…” Jenna mengambil Albern dari Kay. Dia langsung membawanya ke kamar.Kay masih mematung. Seperti ada yang hilang dari hatinya, dari hidupnya. Namun, semua perasaan itu terus dia sangkal. Kebenciannya pada Livy membuatnya menganggap Livy pantas mendapatkan apa yang terjadi tadi malam.‘Aku mengatakan rindu padanya sampai dia rela untuk bercinta denganku. Lalu pagi harinya aku merendahkannya dengan bayaran. Tidak! Tidak ada yang salah. Aku sudah melakukan dendamku!’“Kay? Apa yang sedang kamu pikirkan?” tanya Richard, menepuk bahunya.Kay kembali dari lamunan. “Ah, tidak apa-apa, Pa.”“Kalau begitu, kamu lihat Albern. Kamu dan Jenna harus punya chemistry untuk sama-sama merawat Albern,” jelas Richard mengingatkan.Kay mengangguk.Sepanjang perjalanan, Livy menangis.“Ibu Livy? Maaf kalau lancang. Aku mendengar percakapan Ibu dan suami Ibu yang datang membuat keributan hari itu. Jadi, benar Ibu dan Tuan Kay dulunya…”“Pak… tolong rahasiakan ini
Last Updated: 2025-03-24
Chapter: 42. Tidak Punya Hati
Livy terbangun dari tidurnya yang sangat lelap. Dia menoleh ke sebelahnya dan tidak mendapati siapa pun di sana. Ke mana Kay? Apa dia sudah bangun?Menyadari tubuhnya yang masih polos di bawah balutan selimut, membuatnya sadar bahwa apa yang terjadi tadi malam bukanlah mimpi. Jantungnya berdebar.Jam sudah menujukkan pukul 8 pagi. Livy benar-benar tidak menyangka dia akan bangun se-siang itu. Cepat-cepat dia beranjak, menghentak selimut untuk turun dari tempat tidur.Detik berikutnya, dia mematung melihat tumpukan uang di atas tempat tidur. Seketika perasaannya tidak tenang. Hatinya hancur. Sebuah kertas menyertai tumpukan uang yang berserakan itu.‘Ini bayaranmu untuk kejadian malam ini. Jika masih kurang, katakan saja berapa kau memberikan tarif untuk permainan satu malam.’ Hati Livy tercabik-cabik membaca pesan tulisan tangan Kay. Semua itu lebih buruk dari mimpi buruk. Ternyata Kay melakukan semuanya hanya dengan nafsu, bukan cinta seperti apa yang Livy rasakan dari apa yang dia
Last Updated: 2025-03-23
Chapter: 41. Saling Memeluk Erat
Kay mengusap kepalanya. Dia merasa frustrasi dengan apa yang dia lihat dan dia dengar. Sedangkan akalnya terus menolak Livy. Dia tidak bisa memaafkan wanita itu. Hatinya terlalu sakit. Kebenciannya terlalu dalam. Lalu kenapa dia menitikkan air mata?Malam sudah larut, Livy pun meninggalkan Albern. Itu adalah malam terakhir dia melihat anak susunya. Besok dia akan pergi. Pekerjaannya sudah selesai.Ingin rasanya waktu berhenti agar Livy terus bisa bersama Albern, tetapi apa boleh buat. Dia bukanlah siapa-siapa.Livy berjalan lambat dari kamar Albern menuju kamarnya. Rasanya sangat berat untuk menjalani semuanya. Meski begitu, dia sudah sampai di kamarnya.Semua barang-barangnya yang tidak seberapa sudah dia siapkan dalam sebuah tas. Seperti perintah Kay yang menyuruhnya untuk mengemas semuanya.Livy menghela napas yang sangat berat. Air matanya kembali bercucuran. Ia membuka handphone-nya dan melihat foto kebersamaannya dengan Albern di sana. Bibirnya tersenyum namun suaranya terisak m
Last Updated: 2025-03-23
Chapter: 40. Tiba-Tiba Kay Menangis
Dokter Rico mengangguk.Livy menutup mulutnya dengan kedua tangan. Dia terlihat resah dan bersedih.Sementara Kay, tiba-tiba dia terdiam. Ada perasaan yang dia sendiri tidak dapat mengerti. Apa dia akan merasa kehilangan jika Livy tidak ada lagi? ‘Tidak mungkin!’ batinnya menolak.“Ya sudah Dok, terima kasih,” ucap Kay pada Dokter Rico.Tak lama setelah itu Doter Rico pun pamit.Livy sudah dihantui rasa kehilangan. Hatinya mengatakan tidak siap untuk berpisah dengan Albern, tapi apa daya, dia hanyalah ibu susu yang dikontrak. Selama ini Albern sudah menjadi obat baginya. Tapi setelah beberapa hari ke depan, besar kemungkinan mereka tidak akan bersama lagi alias harus berpisah.“Artinya waktumu di sini hanya satu minggu lagi. Lebih baik kau mulai mengemas barang-barangmu sejak hari ini agar setelah kontrakmu selesai, kau bisa langsung pergi…” Kay menjelaskan pada Livy. “Apa kau mengerti?”Dada Livy sudah teramat sesak. Dia hanya bisa mengangguk. “Tuan… bo- bolehkah selama satu minggu i
Last Updated: 2025-03-22
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status