Chapter: Akhir cerita Hubungan Revan dan Flora sudah di restui oleh Risa. Melihat putranya serius dan bersi kukuh membuat dia tidak bisa melakukan apapun.Revan adalah anak tunggal, jadi mau bagaimana pun dia akan tetap menjadi pewaris tunggal kekayaan Risa. Kehidupan mereka kini menjadi lebih baik dan bahagia.Kabar baik juga datang dari mereka, di ulang tahun pertama pernikahannya. Flora telah di percaya Allah untuk di beri sebuah amanah, sebuah janin berada di dalam perutnya.Sedangkan pada hubungan lain, Demian mulai menerima Nirmala dalam kehidupannya. Mereka mulai menjalin hubungan. Meskipun sedikit kaku. Demian tidak mau salah dalam memperlakukan wanita lagi, kali ini dia akan lebih hati-hati. Untuk hubungan yang ketiga ini, dia mau menjadi hubungan terakhir. Wanita terakhir yang akan menemani hidupnya sampai akhir.Mereka kerap kali berlibur bersama bersama Rey dan Key, kedua anak itu juga mulai memanggil Nirmala dengan sebutan Momy. Untuk pasangan ke yang paling sad, Rebecca masih bersikukuh dal
Terakhir Diperbarui: 2024-01-30
Chapter: Pertemuan Rebecca DionKita temui satu orang lain. Seorang pria yang telah merelakan istri dan putrinya semata wayang memilih keluar lain.Pria itu duduk di kursi besarnya. Dia menatap keramaian jalanan kota besar dari salah satu gedung pencakar langit, tempat perusahaannya didirikan."Sudah mendapatkan informasi,?" tanya Dion menatap sekertarisnya."Maaf Tuan Dion, kami masih belum bisa menemukan keberadaan Nona Rebecca. Bahkan Tuan Demian juga tidak tau dimana keberadaannya." Sekertaris itu menundukkan kepalanya.Sudah satu tahun ini mereka mencari sosok Wanita yang sukses membuat Tuan mudanya hancur. Untungnya ada beberapa karyawan yang bisa di andalkan, jadi perusahaan ini tidak sampai bangkrut.Sejak dia memutuskan untuk pergi. Dion menyesal karena mengingat Rebecca saat itu. Harusnya dia bawa paksa wanita itu bila tau kejadiannya akan seperti ini.Tak selang berapa lama, salah satu sekertaris masuk kedalam ruangan Dion. Wajahnya cerah secerah mentari yang saat ini berada tepat di atas mereka."Tuan, s
Terakhir Diperbarui: 2024-01-30
Chapter: Kehidupan Demian Di tempat berbeda mobil Demian berhenti di depan sekolah Rey dan Key, seperti hari-hari sebelumnya Dia akan berangkat kerja setelah kedua anaknya itu masuk ke sekolah.Untungnya Revan dan Flora berbaik hati padanya, mengizinkan dua anak itu untuk tinggal bersamanya. Tidak ada hal yang paling indah di hidupnya selain ini.Mobil Demian melaju pergi meninggalkan sekolah dan menuju tempat kerjanya. Saat ini dia membuka rumah makan di pusat kota, setahun ini dia memiliki empat cabang rumah makan yang tersebar di setiap sudut kota.Meskipun tidak sejaya dulu, Demian bersyukur dengan kehidupannya yang sekarang. Hidupnya lebih tenang tanpa rasa iri dan dendam yang tersimpan di hati.Terkadang dia juga teringat akan Rebecca, sang istri yang jujur, dia masih mencintainya. Di tambah lagi dengan bayi yang dia bawa. Pria itu tau kalau anak itu memang bukan darah dagingnya. Tapi kenyataannya, dia juga ikut andil bukan? Saat itu dia akui sangat sakit hati pada Wanita itu. Sikapnya yang merahasiaka
Terakhir Diperbarui: 2024-01-30
Chapter: Memulai kerja baru Di tempat yang jauh dari hiruk pikuk kehidupan perkotaan. Seorang wanita sedang sibuk dengan laptopnya. Di sampingnya ada seorang bayi yang tertidur nyenyak.Saat ini dia tidak mempunyai sandaran hidup. Yang bisa dia andalkan hanyalah dirinya sendiri. Sisa tabungannya pun sudah terkikis.Hal ini membuatnya memutar otak, hobinya yang sering membaca novel online membuat Rebecca memutuskan untuk mendalami hobi tersebut, di tambah dengan belajar membuat jajanan pasar.Sebenarnya dia ingin pergi bekerja, tapi Lydora masih sangat kecil tidak memungkinkan untuknya pergi.Di zaman serba modern ini, online adalah pilihan terbaik. Dia bisa mengurus Lydora dan juga mencari uang. Awalnya dia membaca di sebuah platform novel dengan bertabur koin yang bisa di tukar dengan pundi-pundi rupiah. Meskipun tidak banyak, dia bersyukur bisa membeli kebutuhan dapur.Jangan tanya bagaimana kehidupan Rebecca sekarang. Dia belajar untuk hidup sederhana dan bersyukur dengan apa yang dia dapat hari ini.Bila du
Terakhir Diperbarui: 2024-01-30
Chapter: Kehidupan baru Demian Mentari pagi bersinar terang, Key dan Rey baru saja membuka mata. Di sampingnya mereka ada seorang pria yang tertidur dengan damai.Keduanya menatap lekat sosok tampan yang masih terlelap itu. Mereka sangat merindukannya. Tapi apalah daya, perasaan Momy mereka jauh lebih penting untuk di jaga.Mereka ingin sekali bertemu Dadynya, sayangnya peristiwa kemarin membuat mereka mendewasa sebelum usia.Apapun yang mereka inginkan harus melihat situasi mood sang Momy. Mereka kerap kali melihat sang Momy menangis, jadi tidak mau melukainya lagi.Demian mengucek matanya, pria itu mulai membuka mata. Tanpa seutas senyum tipis menghiasi wajah tampannya.Luka yang tadinya menganga kini sembuh seketika, kehadiran dua malaikat kecil ini telah merubah segalanya."Sudah bangun?" tanya Demian mengelus wajah imut Key dan Rey.Dua anak yang sedang menatap Demian mengangguk pelan. Mereka tersenyum kecil ketika melihat Dadynya bangun."Bagaimana tidurnya Dad, apakah nyenyak?" tanya Key melempar senyum."Se
Terakhir Diperbarui: 2024-01-30
Chapter: Rasa Bahagia Sampai di rumah, Flora menghempaskan tubuhnya di sofa. Sementara Revan melangkah menuju dapur untuk mengambil dua gelas air putih."Minum, kau sudah banyak mengeluarkan air. Kau bisa dehidrasi," ucap Revan mengulurkan segelas air putih."Itu semua karena mu, kenapa kau mengizinkan mereka tinggal. Kita tidak tau apa yang akan di lakukan Demian. Kalau sampai dia di hasut bagaimana?" ucap Flora khawatir.Dari ujung tangga, Lidya menyambut kedatangan Flora dan Revan. Kepalanya celingukan mencari dia sosok mungil yang menggemaskan."Dimana cucu-cucu ku?" tanya Lidya menatap pintu.Flora menghela napas panjang, dia menghentakkan kakinya menaiki tangga dan melangkah menuju kamar. Di sana Flora segera membuka baju dan berendam air hangat di bathtub.Sementara Revan di lantai bawah, dia sedang membujuk Mama mertuanya. Dia tau betapa Lidya membenci Demian, kalau dia tau saat ini cucunya ada di sana. Tanpa menunggu lama, wanita paruh baya itu akan menjemput mereka."Mama mau cucu baru nggak?" ta
Terakhir Diperbarui: 2024-01-29
Chapter: Akhir bahagia Debora masuk ke kamar mandi. Di sana sudah ada Alex yang memejamkan mata dan menikmati air hangat yang merendam sebagai tubuhnya. Harum aroma lili memenuhi seluruh ruangan."Alex, aku beri waktu lima menit untuk menjelaskan sertifikat yang ada di tasmu," ucap Debora dengan suara lantang.Pria itu tidak merespon. Dia masih memejamkan mata. Bahkan dia tidak bergerak sedikitpun."Alexander Vernandes, apakah kau mendengar suaraku?" Debora mulai sebal.Amarah Debora tak membuatnya bergeming. Pria itu masih berada di posisi ternyaman nya. Karena habis kesabaran, Wanita itu masuk kedalam bak mandi dan menepuk pipi Alex.Pria itu masih tidak merespon sampai Debora menarik paksa seekor naga yang sedang tertidur nyenyak."Argh, apakah kau sudah gila. Jangan sentuh asetku seperti itu," ucap Alex mengerang kesakitan."Kau yang memulai," jawab Debora cemberut."Aku! Kau yang menyiapkan semua ini, apa salah kalau aku menikmati semua ini?" Alex memicing."Sekarang jelaskan kenapa ada sertifikat ruma
Terakhir Diperbarui: 2023-12-06
Chapter: Kejutan untukmu Debora dan Lidya duduk di halaman belakang. Mereka duduk menemani Angel yang sedang sibuk dengan buku gambar dan crayonya.Lidya tak henti-hentinya memuji hasil coretan tangan mungil itu. Debora mendaratkan kecupan di ujung kepala Angel."Apakah aku menganggu?" tanya Alex yang baru saja bergabung.Ketiga orang itu menyambut hangat ke datangan Alex. Angel segera bangkit dan berhamburan menuju Paman baiknya.Alex meraih Angel dan mengangkatnya dalam gendongan. Keduanya sudah seperti sepasang Dady dan putrinya."Paman baik, aku puny gambar untgukmu," ucap Angel memeluk Alex."Terima kasih Sayang, Paman baik juga punya kejutan untumu," ucap Alex menatap bahagia mata bulat yang saat ini menatapnya."Yey ... apa itu Paman?" tanya Angel penasan.Alex menurunkan gadis kecil itu dan merogoh saku jas bagian belakang. Dia mengeluarkan sebuah amplop putih yang bertuliskan nama salah satu sekolah terbaik di kota tersebut.Karena penasaran, Debora dan Lidya melangkah mendekat. Mata Debora berkaca k
Terakhir Diperbarui: 2023-12-06
Chapter: Cinta dan kenyamananStevi duduk di atas kasur. Matanya melihat bintang yang bertaburan di langit malam. Terdengar suara pintu di ketuk."Masuk," ucap Stevi dengan suara lantang.Joe masuk membawa nampan yang berisi makan malam dan beberapa obat. Dengan hati-hati dia menaruh nampan itu di atas meja.Stevi turun dari ranjang dan memeluk Joe dari belakang. Wajah pria itu memerah. Dia tidak bisa menahan rasa bahagianya. Walau wanita ini bukan melihat dia yang sebenarnya."Kau harus makan dan minum obat," ucap Joe memutar tubuhnya dan mencubit pipi Stevi."Suapin dong," sahut Stevi manja."Oke, asal harus minum obat ya," jawab Joe menuntun Stevi untuk duduk di sofa.Pria itu menyodorkan sepotong steak yang sudah di potong kecil-kecil. Dengan semangat Stevi membuka mulut dan melahap daging tersebut.Joe menatap dalam wanita yang selama ini dia cintai. Sepertinya penyamaran ini tidak buruk juga. Dia bisa dekat dengan Stevi tanpa harus cek-cok setiap pagi."Ada apa?" tanya Stevi menatap dalam Joe.Joe menggeleng
Terakhir Diperbarui: 2023-12-06
Chapter: Keluar kecil bahagia Debora duduk di hamparan rumputb hijau. Di hadapannya ada sebuah batu yang bertuliskan nama orang yang paling berarti di hidupnya.Orang itu rela berkorban untuk dirinya. Mengesampingkan kesenangannya demi dirinya. Memberi apapun yang dia miliki untuknya.Namun apa yang bisa dia berikan, dia tidak pernah memberi apapun pada wanita tua itu selain kesengsaraan. Tidak pernah ada kebahagiaan sdikitpun.Satu per satu orang meninggalkan pemakaman. Di sana hanya meninggalkan Alex dan Debora. Keduanya duduk dan menatap nanar batu yang di penuhi dengan kelopak bunga itu."Kenapa aku begitu tidak berguna Alex? Lihatlah, bahkan aku belum memberi kebahagiaan sedikitpun pada Bibi," ucap Debora pedih."Bibi sudah menganggapmu sebagai anak, melihatmu bahagia, dia juga merasakan hal yang sama Baby," jawab Alex memeluk pundak Debora."Ini tidak adil untuknya Alex, dia menjual segalanya demi kehidupanku dan Angel. Dia pergi sebelum aku membayar semuanya," ucap Debora dengan air mata yang terus berlina
Terakhir Diperbarui: 2023-12-05
Chapter: Kepergian Bibi LaurenSeorang gadis kecil menangis di depan pintu ruang IGD. Di sampingnya ada dua orng tua yang sedari tadi mencoba menenagkannya. Tak jauh dari mereka ada sekitar lima orang berpakaian serba hitam yang berdiri di depan lorong.Wanita gendut itu meraih gadis kecil dan mendekapnya dalam pangkuan. Berulang kali dia mengelus pucuk kepala anak itu. Mencob menghentikan tangisnya."Tenanglah Nak, Bibimu pasti akan baik-baik saja," ucap Wanta gendut itu."Bibi sakit Apa Nek, kenapa dia pingsan?" tanya Angel sambil menghapus air mata yang terus mengalir."Bibimu hanya kecapekan. Sebentaar lagi pasti dia akan sadar dan kembali bermain-main denganmu," ucap Nenek gendut yang memeluknyaa.Sementara Kakek gendut masih memperhatikan kelima orang yang berjaga di depan lorong. sesekali dia menatap Angel dan orang-orang itu bergantian.Dia hanya tak menyangka akan menyelamatkan seorang anak yang oraang tuanya memiliki kedudukan tinggi. Mereka pasti bukan orang biasa saat melihat penjagaan seketat ini.Seda
Terakhir Diperbarui: 2023-12-05
Chapter: Hari yang mendebarkan "Kakak tidak bisa datang?" tanya Stevi menatap Lidya penuh harap."Dia sedang dalam perjalanan bisnis. Mereka akan segera kembali," ucap Lidya mengelus pucuk kepala putrinya.Wanita yang baru saja tersadar dari depresinya itu melempar pandangannya kesamping. Dia menatap pria yang amat dia cintai duduk di sana.Pria itu memasang wajah sedih sebelum melempar senyum hangat padanya. Sama seperti sebelumnya, dia selalu bisa merubah mimik wajah dengan cepat."Kau membutuhjan sesuatu?" tanya Keanu menatap Stevi teduh."Aku lapar," jawab Stevi manja."Baiklah tunggu sebentar, aku akan membelikan makanan untukmu," jawab Keanu bangkit dari kursi dan melangkah menjauh.Lidya menatap pedih pria itu. Semua pengorbanan dan penantiannya selama ini tidak ada artinya. Dia yang beerjuang tetapi orang lain yang memetik manisnya."Tunggu sebentar, Mama mau pesan beberapa barang," ucap Lidya berlari kecil menyusul pria yang baru saja pergi."Joe!" panggil Lidya.Pria itu menghentikan langkanya. Sesaat Joe
Terakhir Diperbarui: 2023-12-05
Chapter: Awal pertemuan (END)Peperangan antara pasukan langit dan iblis sudah berakhir. Donghae di beri gelar Dewa perang karena berhasil mengalahkan pemberontakan iblis.Saat ini dia melangkah menuju aula kerajaan langit. Raja langit menyambutnya dengan sennag hati, bukan sebagai musuh yang dulu pernah dia rasaan.Bahkan para dewa juga memberi hormat. Dia merasa tersanjung. Akan tetapi tetap saja hatnya mersa sedih. Iblis kalah, hal itu membuat Klannya kehilangan kesempatan untuk hidup.Inti jiwa naga hitam dan rubah menyatu pada dirinya. Meski darah iblis masih mengalir dalam tubuhnya. Itu tidak membuatnya tersisih."Sebagai dewa perang, kau layak mendapatkan penghormatan," ucap Raja langit.Donghae menekuk kedua lututnya dan memberi hormat. Semua ini erlalu berlebihan dalam menyambut kedatangannya."Maaf Raja, hamba tidak bisa menerima semua tanggung jawab ini," ucap Donghae.Semua dewa terbelalak saat mendengar jawaban pria tersebut. Padahal anyak orang yang menginginkanposisi ini. Di tambah dengan posisi kh
Terakhir Diperbarui: 2024-05-15
Chapter: Karma iblis Donghae terkapar di tanah dan bersimbah darah. Sementara Ling masihmeratapi nasibnya yang begitu tragis.Rasa cintanya pada Longwei begitu besar, bahkan dia tidak pernah menerima cinta tulus dari pria lain. Tapi apa yang dia dapatkan? Longwei sangat peduli dengan dunia kahyangan dan semua aturannya Dia tida mau melaan takdir padahal dia bisa melakukannya dengan mudah. Tapi Langi tidak pernah mendengarkannya.Ling menatap sekitar. Semua masih sama. Sepuluh pilar yang berdiri tinggi melambangkan betapa jayanya kerajaan ini pada masanya.Kini semua berbeda, kerajaan ini sudah seperti pemakaman masal. Tidak ada rakyata, bahkan orang pun enggan untuk datang ke negari ini.Semua usaha Ayahnya berakhir sia-sia. Ling melempar pandangan ke arah Donghae yang tidak sadarkan diri. Wanita itu melangkah mendekati pria yang terkapar tak berdaya tersebut."Kau harus membaya semuanya" "Aku tidak peduli bagaimanapun caranya. Kau harus bertanggung jawab dengan semua kerusakan yang kau uat,""kau mengh
Terakhir Diperbarui: 2024-05-10
Chapter: Tidak MenyerahTubh Longwei terkapar takberdaya. Darah yang mengalir dari tubuhnya semaki deras. Semua pertolongan tidak mempengaruhi apapun.Sementara itu Donghae dan Qiang masih bertarung.Suara gesekan pedang masih terdengar begitu nyaring. Hati Ling semakin hancu saat pria yang dia peluk memejamkan mata untuk selamanya. Tangis Ling pech sudah."Longwei, aku tidak peduli takdir tidak akan pernah menyatukan kita. Tapi tidak akan rela bila takdir memisahkan kita secepat ini. Aku mohon buka matamu ..." Tedenar isak tangis yang menyayat hati.Teriakan Ling membuat konsentrasi Donghae terpecah. Melihat Donghae yang melempar pandanganya ke arah Ling, Qiang segera menghunuskan pedangnya.Crass ...Lengan Donghae mendapatkan luka dalam saat pedang Qiang berhasil merobeknya. Aliran darah mengalir deras."Sudah aku bilang padamu. Jangan pernah percaya pada wanita. Gunakan otakmu saat memilih keputsan. Kenapa kau masih saja bodoh," ucap Qiang meremehkan."Kau tidak akan pernah tau bagaiaman rasanya karena
Terakhir Diperbarui: 2024-05-06
Chapter: Cinta terakhir Butiran abu milik Jiali beterbangan di udara. Abu tersebut membentuk sebuah layar yang menggambarkan sebuah kejadian.Bagai vidio berputar, detik demi detik Longwei di buat terharu saat melihat kehidupannya dulu. Dirinya, Geming, dan Qixuang hidup bahagia. Sampai pada slide terakhir.Di sana dia melihat dengan jelas bagaimana Qiang mencoba membujuk Geming untuk meresap kekuatan iblis.Saat itu Qixuang datang dan berusaha untuk mencegah sahabatnya itu. Tapi ... Geming seakan tuli dan tidak menggubris ucapan wanita tersebut.Bayangan itu hilang saat memperlihatkan Geming yang sudah menjadi iblis dan menyerang kerajaan langit. Di saat itu juga mata Longwei berkaca.Tangan pria itu mengepal kuat. Dia tidak membayangkan orang yang selama ini dia kenal ternyata dalang di balik kehancurannya."Aku tidak percaya kau melakukan ini!" Longwei menahan amarahnya."Memang aku melakukan apa? Aku hanya berbuat apa yang harus aku perbuat," Qiang membalik badan dan menatap tajam Longwei."Aku pastikan
Terakhir Diperbarui: 2024-05-04
Chapter: Terbongkarnya rahasia besar Waktu yang ditentukan tiba, setelah perjuangan keras longwei melatih para prajurit langit. Sudah saatnya mereka menujukkan hasil pelatihan tersebut. Ratusan prajurit terbaik kahyangan berjajar di hamparan awan putih. Mereka menunggu instruksi dari sang panglima perang untuk memulai penyerangan.Di kubu berbeda dapat di kerajaan Xuang dan ratusan prajurit sudah siaga menantikan penyerangan dari langit. Iblis Wencheng sudah percaya diri akan menang karena prajuritnya jauh lebih banyak dari pada musuh.Terdengar gemuruh petir. Langit yang tadinya biru bersih kini menghitam. Kilatan petir mulai menyambar. Namun itu tidak membuat prajurit iblis gentar. Mereka tetap berdiri tegak di halaman istana.Wencheng sudah siap dengan kedua pedang pusakanya.Dia tidak peduli seberapa kuat dan banyaknya prajurit langit yang akan menyerang. Yang jelas dia tidak mau rakyat iblis harus tunduk pada aturan langit. Longwei berteriak. Kuda yang yang dia tumpangi segera terbang turun ke bumi dan menuju keraj
Terakhir Diperbarui: 2024-05-03
Chapter: Raja Iblis sesungguhnya Longwei terbang menuju istana langit. Pagi ini ada salah satu prajurit langit menyampaikan kabar kalau Raja Langit mengundangnya untuk datang.Beribu bayangan buruk memenuhi kepala Longwei. Pantas saja semalaman dia tidak bisa menutup mata dan tidur dengan nyenyak. Apakah ini ada hubungannya dengan Ling?Longwei mendarat di gerbang istana. Melihat kedatangan sang Panglima. Prajurit utusan Raja datang dan mengantarkannya ketempat Raja Langit berada.Alis Longwei mengkerut saat melihat prajurit melangkah ke arah yang berbeda. Tidak di aula istana kerajaan seperti biasanya. "Kita mau kemana?" Longwei menghadang langkah prajurit."Raja ada di tempat penyimpanan pusaka," jawab prajurit singkat.Tidak mau berdebat Longwei mengikuti langkah prajurit tersebut. Mata pria hanfu putih yang memiliki pedang naga yang menggantung di pinggang menatap ukiran dinding. Terukir senyum kecil pada wajah tampannya. Ingatan Longwei kembali pada masa di mana dia sering berada di tempat ini. Dia, Geming dan
Terakhir Diperbarui: 2024-05-03
Chapter: Situasi mencekam Malam itu gelap dan sunyi, hanya suara angin dan desiran dedaunan yang terdengar di tengah hutan lebat. Rumah persembunyian Olivia yang biasanya aman. Kini menjadi target serangan berbahaya. Max dan Angel memimpin kelompok kecil bersenjata yang bergerak perlahan melalui bayangan pohon, memanfaatkan setiap celah dalam penjagaan ketat."Pastikan kalian tidak membuat suara, "bisik Max pada anak buahnya dia tahu bahwa satu langkah salah akan membawa kehancuran. Angel, di sisinya menatap rumah yang sama terlihat di kejauhan dengan mata penuh kebencian.Olivia sedang membaca buku di ruang tamu sambil meminum teh hangat. Perutnya yang semakin membesar membuatnya cepat lelah, tetapi ia berusaha tetap tenang. Dante telah memastikan semuanya aman, namun rasa cemas tetap menghantui hatinya.Tiba-tiba, seorang penjaga masuk ke ruangan dengan wajah tegang "Nona Olivia, kami mendeteksi gerakan mencurigakan di perimeter luar. Harap anda tetap di dalam."Jantung Olivia berdegup kencang. Dia tahu apa
Terakhir Diperbarui: 2024-12-10
Chapter: MenyerangPagi itu, ruang rapat di salah satu gedung pencakar langit kota dipenuhi aura tegang. Nicholas Yana, CEO sekaligus mantan pemimpin dunia hitam, duduk di ujung meja panjang dengan sikap tenang namun berwibawa. Setelan jas hitamnya yang sempurna mempertegas wibawa yang memancar darinya. Tidak ada tanda-tanda pria yang mabuk dan meratapi masa lalu di bar beberapa malam lalu. Dante, yang juga hadir dalam rapat tersebut, memperhatikan perubahan total pada Nicholas. Di hadapannya kini berdiri sosok pria yang dingin dan tak tersentuh, jauh dari pria emosional yang ia temui di bar. "Jadi, Nicholas," kata salah satu peserta rapat, mencoba memulai diskusi, "bagaimana pendapat Anda tentang akuisisi ini?" Nicholas menganggukkan kepala dengan tenang, mengambil beberapa dokumen di hadapannya. Dengan nada datar namun tegas, ia berkata, "Angka-angka ini tidak sesuai dengan target kami. Jika kalian tidak bisa menyesuaikan margin keuntungan menjadi minimal 30 persen, maka kerja sama ini tidak ada art
Terakhir Diperbarui: 2024-12-10
Chapter: Mulai mengintai Di sudut bar yang remang, seorang pria dengan hoodie gelap duduk diam, tampak menyatu dengan kegelapan. Matanya tajam mengamati Nicholas dan Dante yang tengah berbincang. Gelak tawa mereka bercampur dengan denting gelas dan suara musik yang menggema di ruangan. Pria itu tidak pernah melepaskan pandangannya, memperhatikan setiap gerakan, ekspresi, dan bahkan bisikan mereka.Tidak jauh darinya, seorang wanita dengan gaun merah dan riasan mencolok berpura-pura menikmati malam. Dia sesekali melirik ke arah pria itu, memberi tanda bahwa semuanya terkendali. Mereka bekerja sebagai satu tim, mengintai dalam senyap.Setelah beberapa jam, pria itu bangkit perlahan, menyembunyikan wajahnya di balik bayangan hoodie. Dia berjalan menuju pintu belakang bar, bertemu dengan wanita itu di lorong sempit. Tanpa banyak bicara, mereka meninggalkan tempat itu, menyelinap ke dalam kegelapan malam.Pria itu tiba di sebuah apartemen kecil di pinggiran kota. Angel membuka pintu dengan ekspresi penuh rasa ingi
Terakhir Diperbarui: 2024-12-10
Chapter: Pelarian sementara Lampu neon berwarna ungu dan biru menerangi suasana bar yang penuh dengan tawa, musik, dan kemewahan. Nicholas dan Dante duduk di area VIP, di sofa kulit hitam yang menghadap langsung ke lantai dansa. Di atas meja kaca, botol anggur merah premium telah terbuka, ditemani beberapa gelas kristal.Wanita-wanita cantik dengan gaun mini yang berkilauan berkumpul di sekitar mereka. Tawa menggema di udara, dan musik yang memekakkan telinga tampak seperti soundtrack sempurna untuk malam yang penuh kebebasan.Nicholas duduk dengan santai, segelas anggur merah di tangannya. Ia tampak menikmati suasana, meskipun matanya sering kali terlihat kosong ketika tidak ada yang memperhatikan. Wanita di sampingnya mencoba menggoda, membisikkan sesuatu di telinganya, tetapi Nicholas hanya tersenyum tipis, memberikan jawaban singkat tanpa benar-benar peduli.Dante memperhatikan itu dari sisi lain sofa. "Kau tampak seperti tidak benar-benar di sini," kata Dante sambil menyesap ang
Terakhir Diperbarui: 2024-12-07
Chapter: Pertemuan tak terduga Hari-hari berlalu dengan monoton di vila yang sepi dan jauh dari keramaian. Olivia mulai merasa nyaman dengan rutinitas barunya, meskipun rasa terasing dan terkurung masih menghantuinya. Setiap bulan, mobil pengiriman datang membawa kebutuhan Olivia, mulai dari makanan hingga perlengkapan bayi yang akan segera ia hadapi.Selain itu, seorang tenaga medis juga ditugaskan untuk memantau kesehatan Olivia dan bayi yang dikandungnya. Setiap dua minggu sekali, dokter dan perawat datang untuk memeriksa kondisi Olivia, memastikan semuanya berjalan lancar. Meskipun hal ini memberikan rasa aman, namun dalam hati Olivia, ada perasaan terjebak yang semakin membesar.Dante, yang selalu datang dengan senyum dan kata-kata menenangkan, berusaha menjaga segala sesuatunya tetap berjalan lancar. Setiap kali ada pengiriman atau kunjungan medis, ia memastikan semuanya berjalan sesuai rencana, memastikan bahwa Olivia merasa nyaman dan aman. Namun, ia tidak bisa menyembunyikan kecemasannya setiap kali mobil
Terakhir Diperbarui: 2024-12-06
Chapter: Sangkar emas Olivia mengemasi barang-barangnya dengan hati-hati, memasukkan pakaian dan barang-barang penting ke dalam koper sederhana. Sudah sepekan sejak percakapan dengan Dante, dan setelah merenung panjang, ia akhirnya membuat keputusan besar dalam hidupnya: ia akan mengikuti Dante dan meninggalkan kota ini. Pagi itu, saat matahari baru saja menyembul dari balik cakrawala, Dante mengetuk pintu apartemen Olivia. Ia berdiri di sana dengan senyum tenang, mengenakan setelan kasual tetapi tetap berwibawa. Di belakangnya, sebuah mobil hitam mewah menunggu. "Sudah siap?" tanya Dante lembut. Olivia mengangguk, meski hatinya masih bergejolak. "Ya. Aku siap." Perjalanan menuju tempat baru terasa penuh campur aduk bagi Olivia. Ia merasa lega karena akhirnya bisa menjauh dari bayang-bayang Max dan Angel, tetapi juga tidak bisa menghindari rasa kehilangan. Kota ini, meskipun penuh luka, telah menjadi tempat ia mencoba membangun kembali hidupnya. Dante, yang duduk di kursi pengemudi, sesekali melirik O
Terakhir Diperbarui: 2024-12-06