author-banner
Maysah Sabrina
Author

Novels by Maysah Sabrina

Pernikahan Yang Tidak Ku Inginkan

Pernikahan Yang Tidak Ku Inginkan

Kalea tidak pernah menyangka akan menikah dengan pria yang berstatus duda dan memiliki seorang putri. Dia mencoba untuk menerima perjodohan yang dilakukan oleh om dan tantenya sebagai balas budi karena telah merawatnya selama ini. Pada saat ia mencoba untuk menerima pernikahannya dan takdirnya, Kalea dikejutkan dengan fakta bahwa adik iparnya adalah mantan pacar Kalea yang masih ia cintai. Tinggal bersama dengan suami sekaligus mantan pacarnya membuat kehidupan pernikahan Kalea semakin diambang kehancuran. *** "Berani sekali kamu membohongi saya, Kalea! Kita sudah menikah tetapi kamu masih mencintai adik saya?!" Teriakkan Aslan membuat Kalea memejamkan kedua matanya. Dia sangat takut melihat Aslan yang marah seperti sekarang. "Kalea tidak salah, mas. Seharusnya mas tidak menerima pernikahan ini dan tolong segera ceraikan Kalea. Aku dan Kalea masih sangat mencintai," sahut Nathan tanpa rasa takut.
Read
Chapter: Bertemu dengannya
Kalea menyantap sarapannya sendirian pagi ini. Om dan tante sudah pergi bekerja sedari tadi, karena kebetulan ia hari ini telat bangun. Kali ini Kalea tidak terlalu banyak mengambil sarapan. Ia hanya mengisi perutnya sedikit, setelah itu ia akan kembali menuju kamar dan memikirkan nasibnya. Sebenarnya Kalea sangat ingin bertemu dengan Zura. Ia sudah sangat merindukan Zura. Ingin sekali ia bertemu dengan Zura dan memeluk tubuh kecil putrinya itu. Tetapi Kalea tidak berani untuk bertemu dengan Zura. Ia takut Aslan akan semakin marah padanya jika ia bertemu dengan Zura tanpa sepengetahuan Aslan."Selamat pagi!"Lamunan Kalea terbuyarkan ketika melihat sosok Rizky yang sudah berada di depannya. Rizky berjalan mendekati Kalea dan duduk di kursi yang berada di depan Kalea. "Lo ngapain di sini?" tanya Kalea langsung ketika melihat wajah Rizky di depannya. "Sapa dulu kenapa sih? Pagi Kalea!" sapa ulang Rizky. "Pagi. Lo kenapa bisa
Last Updated: 2024-12-25
Chapter: Berkunjung
Kalea menghela napas panjang ketika melihat Riska yang sudah berdiri tepat di pintu kamarnya. Kalea pun merubah posisinya dari tidur menjadi duduk. Sedangkan Riska, dia menatap Kalea dengan pandangan yang sulit diartikan. "Lo berantakkan," ucap Riska pada Kalea.Mata sembab, wajah sayu dan rambut berantakan Kalea membuat Riska berkata demikian. Kalea tidak membalas ucapan Riska Ia hanya tersenyum tipis. "Lo tahu dari mana gue ada di sini?" tanya Kalea. Pasalnya Kalea tidak pernah membetahu kepada Riska tentang kondisinya saat ini.Riska berjalan mendekat kearah Kalea. Ia duduk di pinggir ranjang tepat di samping Kalea. "Tante yang ngasih tahu tentang keadaan lo. Tante pikir dengan kedatangan gue, keadaan lo akan menjadi lebih baik. Walaupun gue sedikit tidak yakin tentang hal itu," jelas Riska. Mendengar itu Kalea hanya bisa menganggukkan kepalanya."Lo gimana sekarang? baik-baik aja?" tanya Riska sembari mengenggam tangan Kalea. Kalea tersenyum pada Riska, ia juga membalas genggaman
Last Updated: 2024-12-24
Chapter: Berpisah
Pelukan hangat di dapat oleh Kalea ketika ia menginjakkan kakinya kembali ke rumah om dan tantenya. Tante Kalea tanpa bertanya apapun langsung memeluk keponakannya itu yang sudah ia anggap seperti anaknya sendiri. Tepukkan pelan dan menenangkan yang diberikan oleh tantenya di punggung Kalea membuat dirinya kembali meneteskan air matanya. Melihat air mata Kalea, seolah mengerti om Kalea berjalan mendekat kearah Kalea dan mengelus lembut puncak kepala Kalea. Kalea sangat beruntung memiliki om dan tante sebagai pengganti kedua orang tuanya."Mau istirahat dulu atau mau tante masakin makanan kesukaan kamu?" tanya tante Kalea ketika ia sudah melepaskan pelukan mereka. Kalea menghapus air matanya dan menatap tantenya dengan senyuman. "Kalea mau istirahat dulu tante," jawab Kalea. Tante menganggukkan kepalanya tanda mengerti. "Ya udah kamu istirahat aja dulu. Nanti malam kita makan sama-sama ya." Kalea menganggukkan kepala kepada tante. Setelah itu,
Last Updated: 2024-12-19
Chapter: Pergi
Jantung Kalea berdetak cepat ketika Aslan menutup pintu kamar dengan cara dibanting. Ia tidak tau apa yang sedang terjadi sekarang. Apa kesalahannya hingga Aslan bersikap seperti ini. "Mas ada apa?" tanya Kalea dengan suara lembutnya. Langkah lebar Aslan mendekatinya. Wajah Aslan ya g terlihat sangat dingin serta amarahnya bisa Kalea rasakan. Aslan memegang beberapa foto yang tidak Kalea ketahui apa isi foto-foto itu. Tetapi dari raut amarah Aslan, sepertinya itu foto yang penting sehingga ia bisa bersikap seperti ini. Tangan Aslan meraih tangan Kalea. Ia memberikan foto-foto yang ia pegang sedari tadi kepada Kalea. Dengan tangan yang sedikit gemetar, Kalea melihat foto itu. Matanya seketika melebar ketika melihat foto dirinya yang sedang bersama dengan Nathan. Tapi wajah Nathan sama sekali tidak terlihat. Hanya wajah Kalea yang terlihat dengan jelas. Foto dimana Kalea sedang bersama dengan Nathan di rumah Nathan yang ada di Jerman. Lengan Nat
Last Updated: 2024-12-18
Chapter: Berenang
Suasana meja makan sama seperti biasanya. Hanya saja kehadiran Nathan yang merubah sedikit suasana. Kalea menikmati makanannya dengan santai. Hingga mama mertuanya memberikan sebuah paper bag yang Kalea sendiri tidak tau apa itu. "Ini untuk kamu, sayang." Kalea menerima paper bag tersebut dengan senyuman tipisnya. "Ini apa, ma?" tanya nya. "Obat sayang. Kemarin ada teman mama dari luar negeri. Katanya obat itu manjur untuk cepat dapat anak. Kamu cuman perlu minum satu hari satu aja. Tapi harus rutin," jelasnya penuh semangat. Kalea tersenyum kikuk ketika mendengarnya. Ia menoleh ke arah Aslan. Tetapi Aslan terlihat sangat santai dan seperti tidak perduli. "Iya ma nanti aku minum. Terimakasih," jawab Kalea. Tidak mungkin dia menolak pemberian mamanya itu. "Ya.. sebenarnya mama sama papa ini udah gak sabar nunggu cucu dari kamu dan Aslan. Kalau ada satu lagi kan rumah ini jadi ramai. Zura juga ada temannya nanti. Zura mau adik kan?" Sang mama beralih bertanya kepada
Last Updated: 2024-10-12
Chapter: Sebuah Foto
Aslan menatap Kalea datar. Tidak ada ekspresi apapun di wajahnya saat ini. Hal ini tentu membuat Kalea merasa sangat terintimidasi. Kalea hanya sesekali menatap wajah Aslan, selebihnya ia membuang pandangannya kearah mana pun di dalam ruangan ini. "Seharusnya kamu minta izin terlebih dahulu dengan saya sebelum kamu pergi dengan Nathan, Kalea." Akhirnya Aslan mengeluarkan suaranya setelah lima belas menit dia diam. Kalea memberanikan diri menatap wajah Aslan. Sangat tidak mungkin dia menceritakan yang sebenarnya kepada Aslan. "Maaf.. aku bosan di rumah makannya aku belanja beberapa barang," jawab Kalea. Akan lebih baik dia meminta maaf kepada Aslan. Kalea sedang tidak ingin berdebat terlalu panjang. "Saya tidak masalah kalau kamu belanja di temani Nathan. Tetapi seharunya kamu minta izin terlebih dahulu dengan saya. Dan juga kamu seharunya menjaga jarak dengannya. Bagaimana pun dia adik ipar kamu kan?" "Iya.. aku akan minta izin sama kamu kalau aku mau keluar rumah. Tapi a
Last Updated: 2024-08-18
DMCA.com Protection Status