author-banner
Yuni Rosa
Yuni Rosa
Author

Novels by Yuni Rosa

Istriku Selingkuh Pakai Handphone Mertuaku

Istriku Selingkuh Pakai Handphone Mertuaku

Julia dan Riyadi adalah pasangan suami istri. Hubungan mereka akhirnya sempat kandas, karena Julia yang ketahuan selingkuh dengan pria lain. Riyadi yang hanya seorang karyawan kontrak di sebuah perusahaan pembuat triplek, membuat Julia mengambil celah untuk selingkuh. Dengan kedatangan ibunya yang ia paksakan, membuat Julia memainkan perannya. Ya, Julia memaksa agar ibunya tinggal bersama dengan mereka. Padahal ada anak kakaknya Neti, yang harus ibunya rawat. Karena memang ibunya sendirilah yang meminta untuk merawat cucunya. Dengan menggunakan ponsel ibunya sendiri, Julia tega melancarkan aksinya. Meskipun Julia menggunakan handphone ibunya untuk selingkuh, tetapi Riyadi sempat beberapa kali hampir curiga. Setiap Riyadi pergi bekerja, saat itulah Julia pergi bersama selingkuhannya. Dengan berbagai alasan, Julia seolah bisa mengelak beberapa tuduhan. Dan, akhirnya ketahuan. Sehingga Riyadi mengusir istrinya sendiri, ia sangat marah. Karena selama bekerja, Riyadi selalu menuruti tuntutan sang istri yang meminta gaji lebih. Riyadi selalu mengambil waktu untuk lembur, tetapi demi nafsu dan keegoisan Julia tega berkhianat di belakang suaminya. Akankah, Julia dan Riyadi bersatu kembali? Dan apakah Riyadi akan memaafkan istrinya? Silakan baca dan ikuti kisahnya ya bestie.
Read
Chapter: Julia datang dan mengharapkan kehadiranku di pernikahannya.
Sebuah pesan whatsapp pun masuk ke ponselku, sore ini. Aku segera membuka, dan membaca pesan yang ternyata dari Julia. ["Assalamu'alaikum Mas Riyadi, ada di mana sekarang? Kebetulan aku mau ke rumah ..."]Segera aku berlari menjumpai Ririn, untuk memberitahukan kabar ini. Karena aku yakin, inilah kabar yang kami tunggu-tunggu. "Ririn sayang, coba lihat nih. Ada chat whatsapp dari Julia, katanya mau ke rumah sekarang. Gimana ya?" tanyaku, sambil menunjukkan ponselku padanya. "Balas aja Mas, suruh ke sini. Kita ngumpul di sini aja deh," jawab Ririn, dengan ceria. "Iya deh, tapi gak papa kan Rin?" tanyaku balik. "Loh Mas kok nanya gitu sih, bentar lagi kalau kita nikah ,,, rumah Ririn juga jadi rumahnya Mas juga. Kok jadi gitu sih nanyanya?" jawabnya, simpel dan bermakna. "Ya udah Mas balas ya?" saranku, sambil menuliskan sesuatu di sana. ["Waalaikumsalam Julia, Mas sama Ibu dan Deta sekarang di rumah Ririn. Ririn sedang sakit, kamu bisa ke sini ya? Entar kita shareloc aja," pesan
Last Updated: 2024-01-27
Chapter: Ririn sembuh dan boleh pulang ke rumah.
Setelah tiga hari di rawat, Ririn sudah bisa pulang ke rumah dengan sehat. Dan harus jaga pola makan yang teratur, dan jangan melanggar pantangan makanan. Dari dulu, aku sangat tidak suka dengan penyakit yang berkaitan dengan lambung. Karena sangat menyiksa, dan sering terjadi komplikasi. Tapi, syukurlah aku tidak mempunyai riwayat penyakit lambung. Hanya yang ringan-ringan saja. "Ibu mau masak dulu untuk siang ya? Kamu istirahat aja dulu. Ibu nanti nyusul istirahat kalau udah selesai masak," ucap ibu, setelah sampai di rumah. "Iya Bu, aku kangen masakan buatan Ibu. Tapi jangan yang di pantang kan untuk Ririn ya Bu?" seru Ririn sambil tersenyum riang. "Aman tuh Rin, nanti Ibu yang atur. Biar kamu bisa juga makan tanpa masalah," goda ibu, sambil menggoyangkan kuali di tangannya. "Makasih loh Bu, udah mau repot ngerawat Ririn. Ririn janji pasti akan menyayangi Ibu sampai kapan pun," ucap Ririn sambil berjalan kearah ibu, kemudian memeluk tubuh ibu yang sudah tua. "Ya udah, kamu isti
Last Updated: 2024-01-27
Chapter: Pov Riyadi.
Bab 30Pov RiyadiRirin mual, dan tambah lemas. Aku tak mau terjadi apa-apa dengannya. Ya Allah, sembuhkanlah Ririn. Kuatkan dia, kembalikan kesehatannya. Aku berkali-kali membatin memohon kesembuhan untuk Ririn, calon istriku. "Rin, pokoknya sekarang juga kita ke rumah sakit ya? Aku gak mau terjadi apa-apa dengan kamu. Badan kamu lemah," saranku, sambil merangkul tubuh Ririn ke posisi duduk. "Gak usah pake tanya-tanya Riyadi, pokoknya kita bawa sekarang Nak. Takutnya nanti, Ririn kenapa-kenapa, gimana?" desak ibu, sambil memijit punggung Ririn. "Terserah kamu Mas, aku merasa tambah lemah sekarang. Tolong Mas ke kamar, ambilin dompet Ririn sama perlengkapan Ririn ya Mas?" pinta Ririn, dengan nada lemah. Ya, Ririn memang memiliki riwayat asam lambung. Sedikit saja salah makan, akan berdampak buruk bagi lambungnya. Tapi, aku yakin kok Ririn pasti sembuh. Aku segera menuju kamar atas persetujuan Ririn. Dan segera menyiapkan segala perlengkapan untuk di rumah sakit. Jujur saja, aku ta
Last Updated: 2024-01-27
Chapter: Mbak Ratna perlahan pulih.
Dua hari tak bertemu mas Fajar, batinku seolah hampa. Ada rasa yang tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata. Hari ini, adalah hari yang telah aku janjikan untuk bertemu mbak Ratna. Entah mengapa, aku mulai menyayangi mbak Ratna seperti mbak sendiri. Aku pun bersiap, dan kemudian memberikan arahan seperti biasa kepada karyawan restoranku. Aku juga tidak mau ada pikiran yang negatif dari mereka, karna aku sering bepergian. Setelah kurasa sudah klop, aku pun segera pergi. Grabcar pesananku pun tiba di depan halaman restoran sekaligus rumahku. Iya, aku bukan tak punya uang buat beli mobil pribadi untukku. Tapi, aku hanya ingin menyisihkan sejumlah uang untuk kuberikan pada Deta kelak. Dan aku sudah mengalihkan sejumlah uang ke deposito, atas nama Deta. Bagaimanapun, Deta telah lama tak pernah ku rawat. Tak pernah lagi memasak untuknya, tak pernah membelainya sebagai anak semata wayangku. Ini wajar aku lakukan untuk menebus rasa bersalah ku padanya. Tak lama perjalanan yang ku tempuh,
Last Updated: 2024-01-27
Chapter: Mbak Ratna mulai sadar dari koma.
"Baik Julia, aku akan bersikap baik sama Azizah. Aku akan anggap dia sebagai anakku sendiri. Kamu jangan khawatir ya? Apapun pasti aku lakuin untuk kamu," ungkapnya, dengan bibir tersenyum manis. "Oh ya Mas, setelah perlengkapan Nabilla siap, kita harus cepat ke rumah sakit. Takutnya perawatnya udah jenuh, yok?" usulku, kemudian di anggukkan sama mas Fajar. Segera kubantu Azizah membereskan perlengkapan Nabilla, begitu juga dengan pakaian dan susu formula untuk Nabilla. Tampak Azizah begitu bersemangat melakukan tugasnya. Dengan telaten dan penuh kesabaran ia menimang bayi kecilnya mas Fajar. Ia perlahan mengusap kepala Nabilla. Aku jadi bangga punya keponakan yang sangat bijak. Insya Allah, Azizah betah dan baik ke depannya. Amin. "Julia, ayo kita berangkat ke rumah sakit. Nabilla sudah sangat anteng dengan Azizah. Aku ingin bilang sama Ratna kalau Nabilla sudah berada di tangan yang pas," ajak mas Fajar dengan bersemangat. "Oke, sekarang kita berangkat. Aku juga gak bisa lama-la
Last Updated: 2024-01-09
Chapter: Aku menemukan pengasuh untuk bayinya mas Fajar.
Akankah aku yang akan mengurus bayinya mas Fajar? Aku belum sanggup untuk mengurus seorang bayi, apalagi sekarang aku sedang merintis usaha baruku. Mana mungkin aku bisa mengambil alih tugas mbak Ratna sebagai ibunya. Bukan maksudku untuk mengelak, tapi aku masih ingin fokus dengan usahaku. Terlihat mas Fajar suntuk dengan pikirannya, dan tentunya berkaitan dengan kondisi anaknya. Ia enggan memintaku untuk mengurus bayinya, sungguh! Aku belum sanggup. "Julia, bisakah kamu mencarikan untuk bayiku pengasuh?" tanya mas Fajar, sambil duduk terpaku. "Nanti aku carikan Mas, insya Allah. Aku akan usahakan yang terbaik untuk anakmu Mas," ucapku memberikan semangat. "Makasih Julia, Mas sudah gak bisa berfikir normal. Mana Mas harus memperhatikan dan mengurus Ratna, nyusul lagi keadaan anakku yang memang harusnya sudah di rumah, Mas stress banget sayang. Mas gak tau harus apa," keluhnya, sambil tertunduk layu. "Udah Mas gak usah terlalu stress, ingat kerjaan Mas. Kalau Mas sakit, siapa ya
Last Updated: 2024-01-08
You may also like
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status