Chapter: Curiga Rapat berjalan dengan lancar, Justin tersenyum sembari berjabat tangan dengan beberapa rekannya tadi. “Senang bekerja sama denganmu, Pak Justin.”“Terima kasih. Saya harap kerja sama kita kali ini berjalan lancar,” balas Justin.Setelah semua selesai, ia memilih untuk pulang ke rumah, padahal belum waktunya pulang dan ini masih jam makan siang. Justin berinisiatif untuk makan siang bersama Sarah tanpa mengabari istrinya itu lebih dulu. Langkah lebarnya menuju lantai bawah, kendaraan roda empat senantiasa menunggu di pelataran.Sepanjang jalan pikirannya berkecamuk, ia kembali mengingat kejadian kemarin, banyak kejanggalan yang terjadi, mulai dari Sarah yang memilih untuk menginap di hotel, dan juga aroma parfum pria, juga gelagat aneh yang ia tangkap seperti tak biasa. Lama kendaraan roda empat itu tiba di kediamannya, sengaja juga dirinya tak memanggil nama Sarah seperti biasa, hanya ingin memberi kejutan.Bangunan rumah yang luas membuat Sarah kadang tak mendengar bunyi kendaraan d
Terakhir Diperbarui: 2023-12-18
Chapter: Parfum Pria “Sayang, apa yang kau lakukan?”Justino membantu Sarah berdiri, wanita itu terlihat sembap. Dalam pikiran Justin, pasti Sarah menyesali pertengkaran mereka semalam, tapi mengapa harus seperti ini, seolah kesalahan yang Sarah lakukan teramat fatal. Padahal Justin sempat berpikir jika nanti Sarah yang akan marah dan mendiamkannya.“Aku sudah melakukan kesalahan?” lirih Sarah sendu.“Ya, aku tahu kau sudah melakukan kesalahan besar, kau memang pantas diberi hukuman,” sahut Justin dengan wajah serius. Mendengar itu, Sarah semakin panik, dugaan terburuk pun datang silih berganti apa Matheo memberitahu Justin tentang kejadian semalam, atau Justin yang memang diam-diam mengekori langkah Sarah. Melihat wajah Sarah yang memerah, Justin lekas mengecup kening Sarah, kedua tangan menangkup wajah istrinya dengan terus memberi tatapan cinta, kedua sudut bibir Justin juga terangkat.“Kesalahan terbesarmu adalah pergi ketika sedang ada masalah. Kau tahu, semalam aku mencarimu ke mana-mana. Berhenti
Terakhir Diperbarui: 2023-12-16
Chapter: Wanita KotorLucy terbaring pulas di ranjang pesakitan, Justin memilih untuk tetap terjaga. Karena melihat Lucyana yang tampak pulas, Justin berinisiatif untuk mengecek ponselnya, benda pipih itu ia aktifkan kembali, entah kenapa pikirannya mulai tak tenang dan itu tertuju pada Sarah, rasa bersalah menyergap begitu saja.Ia mungkin tidak adil sekarang, di sisi lain ada Sarah yang begitu menanti kepulangannya, tapi di sini juga ada Lucy yang harus ia awasi agar tak terjadi hal-hal yang tak diinginkan lagi, setelah menghidupkan ponsel, dia berniat menghubungi Sarah, malam semakin larut bahkan telah memasuki pagi, mungkin sudah waktunya ia pulang ke rumah dan kembali memperbaiki hubungannya dengan Sarah.Mereka tak pernah bertengkar sahabat ini sebelumnya, mungkin tadi ia terlalu dilanda ketakutan serta lelah yang datang secara bersamaan, beberapa kali telepon memang tersambung tapi tak ada jawaban akhirnya ia memutuskan untuk pulang setelah nomor Sarah tak lagi bisa dihubungi.“Semoga sesuatu tak te
Terakhir Diperbarui: 2023-12-15
Chapter: Hubungan Terlarang Mendadak pikiran Matheo buyar, seiring dengan bunyi bel pintu. Ia tahu itu pasti pesanannya, pintu terbuka dan benar saja, satu orang pria mengantar satu cup cokelat panas.“Terima kasih.”Matheo masuk setelah menutup pintu, kemudian menyerahkan minuman panas itu pada Sarah Lee.“Minum! Semoga cokelat panas ini bisa menenangkan hatimu, ya meski tak sepenuhnya menyembuhkan.”Sarah meraih pemberian Matheo, lantas menenggaknya perlahan. Memang benar tak sepenuhnya menyembuhkan, setidaknya ia mulai sedikit tenang. Rasa cemburu dan marah benar-benar melelahkan jiwanya dalam sekejap.“Bagaimana jika Justin benar-benar pergi meninggalkanku? Kemudian hidup bahagia bersama wanita itu. Tidak, Matheo! Aku tidak bisa membayangkan jika itu sungguh terjadi padaku.”Tangis Sarah pecah, ia menutup wajah dengan kedua tangan, dengan bahu yang bergetar. Matheo masih bingung, mengapa Sarah menyimpulkan sepihak, tidak tahukah ia bahwa dirinya sempurna, dari segi fisik, tutur kata, dan pembawaannya, jika a
Terakhir Diperbarui: 2023-12-15
Chapter: TEMAN CERITA Sarah terdiam di pojok ruangan kamarnya sendiri, sembari meremas kuat benda pipihnya. Ada foto di mana Justin tengah menyuapi Lucy di ruang rawatnya. Rupanya Sarah diam-diam mengirim mata-mata untuk mengawasi gerak-gerik Justino, Sarah tahu Lucy tengah kritis dan itu mengancam janin yang dikandungnya, tapi rasa cemburu lebih mendominasi sehingga ia menjadi semakin membenci Lucyana, karena menyangka bahwa Lucy akan merebut semua apa yang ia miliki, dengan memperalat janin yang berada di dalam kandungannya.“Berani-beraninya kau mempermainkan seorang Sarah,” umpatnya kesal.Air mata sudah menganak sungai, dari luar ia memang terlihat kuat, tegar, dan tegas. Tapi hatinya rapuh. Sejak kehadiran Lucyana, sikap Justino berubah perlahan-lahan. Malam semakin mencekam dan sedikit pun Justin tak juga hadir untuk menenangkannya, ia benar-benar memilih untuk menghilang dan menjauh dari Sarah, demi menjaga Lucy.Dalam kesedihannya, benda pipihnya berdering, ia mulai merasa senang, berpikir bahwa y
Terakhir Diperbarui: 2023-12-14
Chapter: BERHASIL Justino masuk dengan tergesa, setelah pintu kamar Lucyana didobrak paksa. Darah yang mengucur dari perut refleks membuat Justino menangis. Ya, ia lebih mengabaikan Sarah dan memilih kembali ke rumah Lucy, terlebih ketika mengingat ancaman perempuan itu.Tubuh Lucy bersimbah darah, digendong masuk ke dalam mobil dengan tergesa, denyut jantung Lucy pun terdengar melemah. Sepanjang jalan ia terus mengutuk diri sendiri, andai bayi dalam kandungan dan juga Lucyana tak bisa diselamatkan.“Bodoh! Ini semua salahku. Andai aku tak berdebat dengannya tadi, semua tak akan seperti ini.”Justino terus saja menyetir, hingga tak lama mereka tiba di rumah sakit. Justino menggendong Lucy, membuat banyak pasang mata tertuju ke arahnya yang tengah dilanda kepanikan. Justino berteriak, memanggil bantuan secepat mungkin, ia ingin Lucy segera ditangani, itu saja.“Pastikan keduanya selamat!” pesan Justino ketika Lucy berhasil dibaringkan ke brankar dorong. Lucy segera dibawa ke ruang UGD, kondisinya terlam
Terakhir Diperbarui: 2023-12-14
Chapter: Jangan Membantah!“Tingkat kepercayaan dirinya lumayan bagus. Tapi, aku sama sekali tidak tertarik melihat dada lempengmu, Pak Marley!”Mendengar penuturan Almeera, pria dengan tubuh tegap itu tersinggung, akhirnya ia memperbaiki pakaiannya, kemudian duduk bersandar di ranjang. Ia menatap Almeera yang terlihat sibuk memakai jaket tebal, dan meraih kunci motor dari dalam koper, tubuh kecilnya terlihat semakin mungil tenggelam di dalam pakaian hangat itu. “Ke mana?” tanyanya singkat. Almeera menyahut tanpa menatap Marley, karena berpikir pria itu masih senantiasa memamerkan dada bidangnya yang terbilang gagah dan bersih.“Menjenguk ibu.”“Sendiri?”Almeera mengangguk. Setelah selesai, ia bergegas ke arah pintu. “Jangan bepergian di malam hari! Kau perempuan, dan sangat rawan berada di luar.” Marley berusaha mencegahnya, tapi Almeera keras kepala.“Aku bisa jaga diri,” balasnya mantap. Marley tertawa meremehkan.“Melihat postur tubuhmu saja, saya yakin mudah patah saat dibanting.”Mendengar itu, refleks
Terakhir Diperbarui: 2023-12-06
Chapter: Jadi Orang Kaya“Selamat, ya! Ngga nyangka akhirnya pensiun juga jadi bejat.”“Akhirnya kamu bisa buktikan ke kita kalau kamu normal.”Marley hanya tersenyum masam menanggapi pernyataan beberapa teman dan sepupunya, tak satu pun yang ia tanggapi, rasanya malas. Sementara di sebelahnya, Almeera terlihat diam dan kaku, entah apa yang ia khawatirkan, padahal pernikahan sudah berjalan dengan se mestinya hanya secara hukum. Mungkin berat bagi Almeera, ia akan tinggal satu atap bersama lelaki yang tak tahu apa itu religius yang sebenarnya.Jika bukan karena Mariam, ia tentu tak akan mengambil langkah berbahaya ini. Pernikahan berlangsung meriah, tapi tak ada gurat bahagia yang terpancar dari wajah Almeera, ia justru merasa asing di tengah-tengah mereka, keringat dingin sudah membasahi telapak tangannya. Mungkin sebentar lagi ia akan pingsan, entahlah.Persendiannya juga seperti lemas tak bertulang. Benar-benar sendiri, berulang kali meyakinkan diri sendiri jika ia mampu melewatinya, lagi pula hanya satu t
Terakhir Diperbarui: 2023-12-06
Chapter: Khawatirnya Seorang Ibu “Kau yakin akan menikah dengannya, Al?” Suara parau Mariam terdengar sendu di telinga Almeera, meski berat ia harus melakukan itu, tak ada waktu untuk menolak jika ia ingin Mariam tetap selamat. Netra beningnya berembun, ia tahu keputusannya salah, beruntung Mariam tak tahu jika Marley dan keluarganya tak memiliki keyakinan apa pun, tak bisa ia bayangkan bagaimana dengan kesehatan Mariam jika mengetahuinya.“Mereka orang kaya, Al. Ibu takut kau diperlakukan dengan tak wajar di sana,” selorohnya lagi berat.Almeera masih terdiam, hari ini ia akan bertemu dengan Marley, tapi dengan taraf hubungan yang sedikit berbeda, ia calon istri Marley sekarang. Tangannya masih terlihat menyuapi Mariam, semangkuk bubur tawar terasa semakin hambar di lidah wanita paruh baya itu, seperti halnya Almeera, ia juga tipikal wanita yang gampang terharu dan menangis. “Maaf, kedatangan ibu malah menyusahkanmu di sini. Andai ibu menuruti perintah ayahmu untuk tak perlu menyusul ke mari, andai ibu tak menurut
Terakhir Diperbarui: 2023-12-06
Chapter: Pria TerjahatTepat sekali, seperti dugaan Marley pasti ada yang tidak beres di rumahnya. Kendaraan roda empat Marley memasuki pelataran rumahnya, ia sudah disambut oleh keberadaan Medusa yang kini melipat kedua tangannya di dada, dengan tatapan menusuk seperti ingin membunuh ke arah Marley. Medusa tak sendiri, di sebelahnya ada wanita kurang bahan yang merupakan salah satu teman kencannya. Mata wanita itu sembap, sepertinya ia datang di waktu yang salah, di mana harus berhadapan langsung dengan Medusa. Marley turun dari mobil, belum sempat mengeluarkan jurus basa-basi, wanita di sebelah Medusa sudah berlari ke arahnya dan menggamit lengan kekar Marley erat, seperti meminta perlindungan. Keputusan yang salah, tak ada yang bisa berlindung dan menghindar dari amarah Medusa.“Sayang, ibumu memarahiku.” Dia mengadu, tapi masih membuat Marley bergeming.“Kenapa kau ke sini?” tanyanya ketus. Sukses membuat air muka wanita itu berubah.“Kenapa katamu? Aku ke sini untuk meminta pertanggungjawaban.” Usai b
Terakhir Diperbarui: 2023-12-06
Chapter: Perjanjian “Tanda tangani surat ini!”Damian Marley, pewaris tunggal perusahaan Design Mobil menyodorkan selembar kertas di atas meja, tangan kekarnya memainkan pena dengan gerakan memutar, menunggu reaksi sekretarisnya yang masih mematung penuh kebimbangan.“Saya tidak memaksa. Kau butuh uang, dan saya butuh ketersediaanmu menjadi istriku,” lanjutnya kemudian. Ia masih terlihat tenang, padahal sangat berharap jika Almeera, gadis berhijab ini setuju. Lagi pula apa masalahnya, hanya satu tahun, sampai ia benar-benar meyakinkan Medusa, jika ia sejatinya bisa berubah, dan mendapatkan istri yang baik, tak seperti tuduhan dan kutukan Medusa, yang mengatakan jika Marley akan mendapatkan istri dari dunia malam karena tabiat buruknya yang selalu main perempuan.Marley kembali sibuk dengan laptopnya, mengetik sesuatu, dan tak lama selebaran kertas muncul dari mesin print. Lalu kembali menyerahkannya pada Almeera, tak ada gurat senyum di sana, lagi pula ia juga tak memiliki perasaan apa pun pada Almeer
Terakhir Diperbarui: 2023-12-06