author-banner
Asma Aziz
Asma Aziz
Author

Novel-novel oleh Asma Aziz

Istri yang Kau Buang

Istri yang Kau Buang

Tak ada yang bisa menjamin kesetiaan seseorang. Begitu pun dengan suami yang dianggap paling baik dan setia. Seperti yang dialami oleh Sofia, perempuan cantik yang mengabdikan diri untuk sang suami. Siapa sangka laki-laki yang baik dan perhatian itu akhirnya berubah. Memilih madu yang tak lain adalah mantan iparnya sendiri.
Baca
Chapter: Bab 11. Perempuan Bergincu Merah
"Penampilanmu itu merusak pemandangan," pungkas lelaki itu membuat hati Sofia mencelos.Sofia menunduk. Apa yang diucapkan oleh lelaki itu memang benar adanya. Siapa pun yang melihatnya, mungkin akan berpendapat seperti itu. Sofia sudah menduga ini sebelumnya. Apa boleh buat, ia tak punya pakaian lain. Dia tidak mungkin memaksakan diri untuk membeli beberapa lembar baju baru yang lebih pantas. Bisa-bisa ia harus puasa sebulan penuh.Menyaksikan perubahan raut wajah Sofia, Alif merasa bersalah. Laki-laki itu menyesal telah berkata seperti itu. Kalimat yang barusan ia ucapkan telah menyakiti perasaan wanita yang belum genap sejam bekerja di kantor itu."Maafkan perkataanku barusan. Terserah kamu mau menerima atau tidak. Tapi jika kamu menolak, berarti harus siap-siap menyaksikan pemandangan seperti tadi." Alif berkata datar. Laki-laki itu kemudian kembali ke mejanya untuk meneruskan pekerjaan.Tak lama kemudian terdengar suara lirih Sofia yang mengucapkan terima kasih. Perempuan itu akh
Terakhir Diperbarui: 2022-09-24
Chapter: Bab 10. Kembali Bekerja
"Nih, upahmu. Karena kerjamu nggak becus, kamu hanya akan dibayar dengan sebungkus nasi putih." Bu Jenar lalu melemparkan sebuah bungkusan pada Sofia, yang kemudian dipungut oleh Sofia dengan tangan bergetar. Dengan mata berkaca-kaca, ia melangkah keluar meninggalkan tempat itu.Para pelanggan yang kebetulan menyaksikan bagaimana Sofia diperlakukan, hanya bisa geleng-geleng kepala. Sikap semena-mena pemilik warung membuat mereka ilfil. Beberapa diantaranya langsung berdiri meninggalkan tempat itu. Pun dengan seorang pria bertopi dan berkaca mata hitam yang sejak tadi memperhatikan Sofia. Laki-laki itu meninggalkan meja, setelah sebelumnya membayar makanan yang belum sempat disentuhnya.Pria berkaca mata hitam berdiri terpaku di pinggir jalan. Netranya memandang punggung Sofia yang berjalan menjauh. Untuk beberapa saat lamanya ia mengarahkan pandangan pada wanita itu. Ia kemudian melangkah menuju mobil sport hitam miliknya yang terparkir tak jauh dari situ.Di depan sana, Sofia melangk
Terakhir Diperbarui: 2022-09-23
Chapter: Bab 9. Lembaran Baru
"Oke, sudah lengkap. Silahkan masuk," ucap wanita itu, kemudian membuka pintu ruangan yang sejak tadi tertutup. Menarik napas panjang demi mengurangi rasa gugup, Sofia lalu melangkah masuk dengan ucapan basmalah. Di dalam ruangan itu telah duduk empat orang dengan draf pertanyaan masing-masing. Dua diantaranya wanita, sisanya adalah laki-laki. Sofia dipersilahkan duduk tepat di hadapan para pewawancara. Jantungnya seakan berhenti berdetak ketika salah seorang laki-laki yang tadi duduk membelakangi, tiba-tiba membalikkan badan dan langsung menatapnya tajam.Sofia berusaha bersikap tenang, mengabaikan sorot dingin dan menusuk dari pria yang sempat ditemuinya di toilet lantai bawah. Bersikap biasa saja meski sebenarnya ia begitu gugup saat ini. Dia yang tadinya sudah menyiapkan diri untuk melakukan interview, mendadak kehilangan konsentrasi karena keberadaan lelaki yang tadi membentaknya karena salah masuk toilet.Sofia yang sempat merasa tegang karena menjadi pusat perhatian akhirnya me
Terakhir Diperbarui: 2022-09-20
Chapter: Bab 8. Keputusan Sofia
Sofia segera menutup pintu rumahnya dengan kasar. Wanita itu duduk terkulai di sofa. Kepalanya yang tadi pusing semakin berdenyut sakit. Dengan malas, ia lalu meraih amplop putih yang tergeletak di atas meja, yang tadi diberikan Dewi. Dibukanya benda itu perlahan. Netranya membeliak tak percaya saat menghitung jumlah lembaran rupiah yang ada di dalamnya."Tiga ratus ribu?" tanyanya lirih pada diri sendiri sambil mengeluarkan tiga lembar uang kertas berwarna merah dari dalam amplop."Tega kamu, Mas, membiarkan istri mudamu memperlakukan aku seperti ini." Tangan Sofia mengepal menahan amarah. Ditariknya napas dalam-dalam untuk mengisi rongga paru-paru yang terasa sesak. Sedih dan marah bercampur jadi satu. Perempuan itu bangkit dari tempat duduk, menghapus lelehan air mata dengan kasar. Habis sudah kesabarannya kini. Sudah cukup ia diperlakukan semena-mena seperti ini. Ia tak mau lagi mengemis belas kasihan pada laki-laki yang masih berstatus sebagai suaminya itu. Tak sudi terus ditind
Terakhir Diperbarui: 2022-09-20
Chapter: Bab 7. Masih Bertahan
"Demi Allah, Bu. Saya tidak pernah menyakiti Alisa.""Jangan bohong kamu! Ibu memang sudah muak melihat wajahmu yang sok lugu itu. Perempuan mandul seperti kamu ini, lebih baik diceraikan saja!""Astaghfirullah, Bu. Ini tentang masalah Alisa, kenapa sampai bicara soal perceraian? Saya bersumpah atas nama Allah, kalau saya tidak pernah menyakiti cucu Ibu!""Halah! Kamu ini banyak omong. Lebih baik kamu tinggalkan saja rumah ini, daripada menjadi sumber malapetaka bagi cucuku." Wanita tua itu kembali menghardik."Haris tidak membutuhkan istri mandul seperti kamu. Yang dia butuhkan adalah perempuan yang subur seperti Dewi." Tanpa mempedulikan perasaan Sofia, ibunda Haris terus bicara sambil telunjuknya mengarah ke wajah sang menantu. Sama sekali tidak menghiraukan keadaan sekitar di mana orang-orang telah berdatangan dan menyaksikan semuanya.Salah seorang kerabat ibu mertua yang kebetulan melintas, segera menghampiri untuk menenangkan wanita yang sedang dikuasai oleh amarah itu. Dengan
Terakhir Diperbarui: 2022-09-20
Chapter: Bab 6. Sandiwara Dewi
"Kamu benar-benar keterlaluan, Sofia!" Haris menatap tajam pada Sofia, bersamaan dengan gerakan tangan lelaki itu yang tiba-tiba melayang ke arah sang istri.Sofia tersentak saat merasakan kibasan tangan milik Haris mengenai wajahnya dengan keras. Rasa sakit seketika menjalar pada pipi yang barusan terkena tamparan. Menyisakan perih pada kulit wajah dan rasa pusing di kepala. Wanita itu mengerjapkan mata yang terasa berkunang-kunang, lalu menyentuh pipi yang terasa seperti terbakar. Rasa sakit yang ditimbulkan bukan hanya terasa di pipi, tapi juga di hati. Sofia tak menyangka Haris telah tega melakukan kontak fisik dengan menamparnya. Lelaki itu bertindak kasar hanya karena hasutan dan tuduhan tak berdasar yang dilontarkan oleh Dewi, perempuan yang belum genap seminggu menjadi istri kedua. Wanita itu telah berhasil mengubah Haris yang dulu sangat lembut dan perhatian menjadi sosok yang pemarah.Dengan mudahnya Haris termakan hasutan Dewi padahal Haris tahu pasti, Sofia adalah perempu
Terakhir Diperbarui: 2022-09-10
Anda juga akan menyukai
Aku Tidak Mandul, Mas!
Aku Tidak Mandul, Mas!
Rumah Tangga · Jannah Zein
1.5K Dibaca
Suami Wasiat dari Kakakku
Suami Wasiat dari Kakakku
Rumah Tangga · Nona Sagitarius
1.5K Dibaca
Pelakor vs Istri sah
Pelakor vs Istri sah
Rumah Tangga · Ruby jane
1.5K Dibaca
ISTRI PAPAKU (MASIH) KEKASIHKU
ISTRI PAPAKU (MASIH) KEKASIHKU
Rumah Tangga · Wildatuz Zaqiyyah
1.5K Dibaca
Mendadak Talak
Mendadak Talak
Rumah Tangga · El Nurien
1.5K Dibaca
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status