author-banner
K. Sarman
K. Sarman
Author

Novels by K. Sarman

Pendekar Semesta Kapten Andromeda

Pendekar Semesta Kapten Andromeda

Dongeng masa lalu, mungkin juga fiksi masa depan. Di mana ilmu kanuragan dan ilmu pengetahuan berkembang bersamaan. Para Pendekar dan Ilmuan hidup berdampingan. Kapten Andromeda Nanggala adalah seorang kapten kapal perang sekaligus kapal jelajah Dewa Ruci. Seorang prajurit dari pasukan Union di galaksi Ursa Mayor. Ia bukanlah seorang prajurit biasa, melainkan juga seorang Pendekar tangguh yang sangat terkenal. Andromeda dan kru kapal tempur penjelajah yang ia pimpin adalah pahlawan perang pada masanya. Namun, keadaan berubah saat mereka tiba-tiba saja dianggap sebagai penjahat paling keji. kejahatan apa yang telah dilakukan oleh awak Dewa Ruci? Simak kisah mereka dalam, Pendekar Semesta : Kapten Andromeda
Read
Chapter: Raja Atlantis
Segera setelah mendapat persetujuan untuk mendarat dari menara pengawas, Jenny langsung mengarahkan Dewa Ruci ke daratan di wilayah selatan.Seluruh orang harap-harap cemas dengan senjata sudah siap ditembakkan untuk mengantisipasi jika ada serangan kejutan.Wynne juga sudah bersiap di dalam ruang tembak meriam sembari menatap ke arah lautan. Laut yang bisa dikatakan cukup tenang. Dari mata wanita ras peri itu terpancar kekaguman saat melihat banyak kapal laut dan kapal selam yang berlabuh di dekat gedung yang terlihat sedikit bergoyang.“Indahnya. Hebat sekali, mereka bisa membangun gedung bertingkat di tengah laut.”Semakin dekat ke daratan, Wynne bisa melihat jika beberapa gedung hanya terlihat ujung atapnya saja. Helipad untuk pendaratan heli dan pesawat kecil tepat di puncaknya.“Kapten, sepertinya semua aman. Tidak ada tanda-tanda pasukan penyergap,” ujar Wynne setelah melakukan pengamatan.”Jenny juga memberi konfirmasi, “Situasi aman. Sepertinya berita dari Union memang belum
Last Updated: 2024-05-12
Chapter: Halilintar
Kilek dan Jagau mendatangi Dr. Birkins. Pria tua berambut putih itu tengah berdiri mengawasi sepuluh bongkah batu yang diterangi oleh cahaya ultraviolet di balik jeruji besi yang dialiri listrik.“Bagaimana situasinya Dokter?” tanya Jagau berdiri melipat tangan di depan jeruji.“Aman dan terkendali, seperti yang kalian lihat. Makhluk ini memang memiliki kemiripan dengan Troll. Hanya saja tidak memiliki akal seperti troll pada umumnya,” jawab Dr. Birkins menjelaskan situasi.Kilek mendesah pelan, “Syukurlah mereka menjadi batu saat terkena cahaya matahari. Akan merepotkan jika kita menangkap makhluk ini hidup-hidup jika sedang aktif.” “Hehehe, makhluk-makhluk ini pasti bernilai tinggi. Sangat disayangkan kau tidak akan mendapat nama dari penemuan ini Dokter,” ucap Kilek setengah bercanda sembari mengangkat kedua alis pada Birkins.Dokter Birkins tersenyum masam mendengar candaan Kilek, lalu menghela napas ringan, “Setidaknya kita akan mendapat dua puluh juta Kupang untuk untuk kesepul
Last Updated: 2024-05-04
Chapter: Kebenaran Mencari Jalan Sendiri
Tepat satu bulan setelah hari kedatangan armada Lentera Hitam di Zeus, kapten Anggita sudah kembali memimpin kru navigasi untuk mempersiapkan kapal induk. Di bawah atap berkaca tebal kabin ruang kemudi, wajah Anggita menengadah ke langit-langit kapal. Menatap satelit alami planet Zeus. Bulan planet Zeus dinamakan Olimpus, di sanalah Kaisar dan orang penting lainnya tinggal. “Apa yang sebenarnya direncanakan oleh Kaisar? Mengorbankan milyaran makhluk hanya untuk mengkambing hitamkan Dewa Ruci, pasti ada hal besar dibalik ini semua,” batin Anggita bertanya-tanya. “Tidak bisa dimaafkan!! tidak ada kata yang pantas untuk menggambarkan dan mengutuk kebiadaban ini.” “Kalian adalah iblis berwujud manusia,” batin Anggita mengepalkan tinju untuk menahan kemarahannya. ... Kembali pada Dewa Ruci. Kapal tempur dan jelajah itu baru saja keluar dari Atmosfir luar planet Nasa G9. Setelah memasuki gelapnya angkasa luar, mereka langsung mengadakan upacara pelepasan jenazah rekan-rekan mereka ya
Last Updated: 2024-05-01
Chapter: Jendral Besar Xyon
Seorang pendekar pengguna tombak memutar-mutar senjata di tangannya. Tombak dipenuhi oleh energi tenaga dalam.Satu tusukan runcing dari tangan alien menghujam ke arahnya. Pendekar menghindar ringan ke samping, namun mulut alien menganga lebar hendak menyemburkan asam.“Mati...” ucap pendekar yang bernama Wira. Dia menusukkan tombaknya ke dalam mulut alien sebelum monster itu menyemburkan asam. Alien mengejang beberapa saat, sebelum ambruk dan tewas.“Tidak butuh banyak tenaga dalam untuk membunuhnya jika mengenai mulut dan kepala,” ucap Wira memperingatkan semua orang.Akan tetapi saat menarik kembali tombaknya, wajah Wira berubah masam. Ujung mata tombaknya telah meleleh dan rusak.“Sial....” Wira berteriak melepas kekesalan.Sementara itu Jagau sudah melemparkan senjatanya ke udara, pedang melengkung yang disebut Mandau. Pedang itu langsung berputar-putar dan mengeluarkan suara dengungan di udara.Wira memperingatkan Jagau, “Hati-hati Letnan. Asam makhluk ini sangat keras dan tajam
Last Updated: 2024-04-27
Chapter: Pendekar vs Alien
Titik kumpul awal regu satu kini sudah sunyi dan gelap sepenuhnya. Tidak terdengar ada tanda-tanda kehidupan.“Kami sudah sampai.” Suara jagau terdengar di Dewa Ruci melalui pengeras suara. Kali ini gambar video langsung juga ditampilkan lewat kamera yang terpasang di helmnya.Lima belas orang pendekar lain bersenjata lengkap, serta sepuluh orang prajurit bersenjata berat dibawa oleh Jagau. Kilek juga ikut terjun untuk membantu juga kelompok Jagau.“Sial. Sepertinya mereka semua sudah tewas,” ucap Kilek saat melihat kendaraan yang dan perlengkapan yang dibawa oleh regu satu sudah rusak parah. Bahkan dinding baja kendaraan berat terlihat meleleh dan berasap.Tidak hanya itu, di tanah dan di dinding kendaraan lain juga terlihat banyak cipratan darah.“Bentuk barisan barikade dan tetap waspada,” ucap Jagau memberi arahan. Semua pendekar dan prajurit langsung menyebar dengan siaga tempur.Baru saja Jagau hendak memeriksa ke dalam kendaraan, satu suara mengurungkan niatnya.“Aku menemukan
Last Updated: 2024-04-25
Chapter: Makhluk di Kegelapan
...Akhirnya Dewa Ruci memasuki atmosfer planet Nasa G9 setelah tiga bulan pelayaran di angkasa. Planet Nasa G9 ternyata hanyalah planet berbatu tanpa ada ditumbuhi sebatang pohon dan tumbuhan. Namun di sana terdapat lautan yang selalu terlihat bergejolak.Letnan Jenny dan sersan Ayu mendaratkan kapal di daerah lapang di dataran yang tinggi.Jenny melakukan beberapa pemindaian dengan mengirim beberapa drone keluar dari Dewa Ruci. Suasana tampak seperti malam hari saat ini. “Sedang menganalisa status planet dan kemungkinan keberadaan makhluk organik,” ucap Jenny.Hingga beberapa waktu kemudian dia kembali melapor, “Status aman, tidak ada tanda-tanda keberadaan makhluk hidup.”Pintu palka menuju anjungan terbuka, ternyata Kilek dan Jagau datang untuk melapor.“Kami sudah siapkan satu regu yang berisi sepuluh orang kru untuk ekspedisi awal, tapi Dr. Birkins mengatakan sepertinya akan cukup sulit untuk menambang uranium dengan jumlah besar dalam kondisi seperti ini.”Andromeda mengangguk
Last Updated: 2024-04-24
You may also like
Sistem Legenda Sepak Bola
Sistem Legenda Sepak Bola
Fantasi · K. Sarman
5.6K views
A Wandering Star
A Wandering Star
Fantasi · K. Sarman
5.5K views
Penguasa Kaisar
Penguasa Kaisar
Fantasi · K. Sarman
5.5K views
KEKASIH HATI SANG PUTRI
KEKASIH HATI SANG PUTRI
Fantasi · K. Sarman
5.5K views
BEHIND
BEHIND
Fantasi · K. Sarman
5.5K views
DMCA.com Protection Status