Chapter: BerakhirShela sudah berada di depan counter pembelian tiket. Dua tiket sudah dipegangnya tinggal menunggu Desi datang menemuinya.Ada sedikit perasaan kecewa dalam hati Shela. Mungkin karena Arthur mendadak tak bisa menepati janjinya. Namun ia harus kembali mengingat pada status yang mereka jalani. Jika mereka hanyalah teman. Ya, hanya teman."Shel!" seru Desi dari kejauhan, dia nampak setengah berlari menuju tempat Shela berdiri."Sorry, aku telat. Tadi kehabisan bensin motornya.""Oh ya udah nggak apa-apa." Shela tampak memaklumi, dia mengedarkan matanya untuk mencari tempat duduk sebelum film dimulai."Shel..." ucap Desi pelan. Dia tampak ragu melanjutkan kalimatnya."Kenapa Des?!""Emang bener ya, Arthur sama Neva pacaran?"Pertanyaan yang cukup membuat ekspresi Shela berubah 180 derajat. Bagaimana Desi bisa berpikir seperti itu?"Setahuku, enggak Des.""Oh, tadi aku salah lihat kali ya. Soalnya tadi nggak sengaja ketemu sama orang yang wajahnya mirip banget Arthur sama Neva di toko baju
Last Updated: 2022-12-16
Chapter: Sebuah RahasiaArthur memandangi ponsel yang terus-terusan berdering, bingung mau menjawab atau mengabaikan. Akan tetapi mengingat ancaman Neva, mau tidak mau dia tetap menjawab telepon itu."Halo, Arthur." Suara dari seberang sana terdengar sangat antusias."Iya Nev, kenapa?""Besok aku mau ngajak kamu nemenin belanja, bisa nggak?"Arthur mengurut keningnya, kembali merasa pusing dengan permintaan Neva. Dia sudah memiliki janji dengan Shela, tidak mungkin jika dia membatalkannya bukan? Apalagi kemarin dia sempat membatalkan janjinya juga gara-gara dia menolong Neva.Jika sekarang dia membatalkan pertemuannya besok pasti Shela akan kembali marah, tapi bagaimana dengan Neva? Dia sudah banyak mendengar tentang Neva yang seringkali serius dengan ucapannya."Aku sudah ada janji sama Shela besok." Arthur menjawab dengan hati-hati. Dia takut menyinggung Neva atau membuatnya marah."Janji ke mana? Kamu masih ingat 'kan apa yang aku bilang?"Arthur mengembuskan napasnya dengan kasar. "Oke, besok kita pergi.
Last Updated: 2022-12-16
Chapter: SakitShela tersenyum manis sambil menatap Arthur. "Ya, aku tahu."Itu adalah kebenaran. Arthur menyukainya dan dia tahu hal itu dengan cukup jelas. Tapi dia masih belum bisa membuat mereka bersama. Ada saja hal-hal yang membuatnya menggantungkan hubungan mereka. Lebih dari teman tapi bukan kekasih.Apa dia terlalu kejam?"Makasih," ucap Arthur lalu dia memberanikan diri untuk mencium kening Shela. "Jangan lupa minum obat lagi ya kalau panasnya belum turun."Shela mengangguk mengerti. Lalu dia melihat kepergian Arthur dengan senyum yang tersungging. Seandainya matahari akan tetap bersinar atau jika bumi masih terus berputar, bisakah dia tetap menyimpannya?Sebelumnya dia tidak pernah merasakannya. Jantung yang berdetak tidak normal atau pipi yang memerah hangat. Ini seperti cinta yang orang-orang katakan. Menjadi bahagia.Namun semuanya memiliki resiko. Lalu apa yang terjadi jika dia tetap seperti ini?***Arthur keluar dari tempat kost Shela dan menjalankan sepeda motornya. Hari ini dia bo
Last Updated: 2022-12-16
Chapter: HarapanManis.Itulah yang dirasakan oleh Arthur. Setelah menyimpan perasaan selama hampir empat tahun, akhirnya dia memberanikan diri untuk mencoba lebih dekat. Dia ingin melebihi batas pertemanan mereka.Arthur ingat bagaimana dia pertama kali bertemu dengan Shela. Melihatnya duduk di kursi pinggiran lapangan dengan pakaian putih khas milik pengibar bendera di upacara kemerdekaan.Wajahnya yang manis memiliki butiran keringat di dahinya. Secara mandiri dia menyekanya dengan tissu kecil. Dia akan tertawa ketika temannya melontarkan lelucon, lalu akan bergidik ketika orang lain menakutinya.Entahlah. Sejak pertama melihat, Arthur sudah menyukai karakter riangnya. Semakin hari berjalan, ternyata dia memiliki kesempatan untuk mengenalnya lebih dekat. Tidak mau membuang peluang, akhirnya mereka dipertemukan dalam kegiatan rutin sekolah.Dia tidak ingat lagi bagaimana dia bisa menjadi dekat dengan Shela. Menyaksikannya tumbuh, dari gadis polos sampai menjadi perempuan yang cukup dewasa. Dan sekar
Last Updated: 2022-12-16
Chapter: Teman Tapi IntimShela sangat malas berdandan. Dia hanya memakai bedak tipis dan lipgloss natural untuk menutup bibirnya yang sedikit terlihat pucat. Meskipun dia merasa sedikit tidak nyaman dengan kondisinya, namun itu tidak menghalangi niatnya dari pergi kuliah.Arthur sudah menunggu di ruang tamu. Sementara Shela sangat malas untuk menemui pria itu tapi juga tidak tega jika harus membiarkannya. Akhirnya dengan langkah yang malas dia menghampiri Arthur yang sedang menundukkan kepala."Ehm!" Shela berdehem untuk memberitahukan Arthur bahwa dia sudah ada di sana.Benar saja Arthur langsung mendongak. Saat itu juga dia langsung bangkit dan mendekatinya. "Shel, kamu masih marah? Maaf, aku bener-bener nggak ada maksud buat lebih peduli ke Neva."Shela hanya terdiam tanpa mengatakan apa pun. Tatapannya berpaling ke arah lain, tidak memperhatikan Arthur sama sekali. Bukannya dia manja, tapi dia masih merasa tidak senang dengan kejadian kemarin. Benar-benar membuatnya kehilangan mood baik.Apalagi jika meng
Last Updated: 2022-12-16
Chapter: Terkena JebakanDalam ruangan yang cukup terang, Arthur duduk terdiam dengan kepala yang menunduk. Berkali-kali dia memeriksa ponselnya untuk melihat apakah Shela mau membalas pesan darinya. Sayangnya sampai saat ini perempuan itu tidak memberinya pesan apa pun.Perasaannya menjadi tidak nyaman. Dia takut Shela benar-benar marah padanya. Dia sangat paham bagaimana sikap Shela jika sedang marah. Mungkin perempuan itu akan mendiamkannya selama berhari-hari sampai dia merasa jengah sendiri.Selain merasa cemas, Arthur juga merasa tidak enak jika harus meninggalkan Neva seorang diri. Meskipun kondisinya tidak terlalu parah, namun tidak ada siapa pun yang menemaninya. Dia sudah bertanya tentang keluarganya, namun Neva hanya mengatakan jika orang tuanya sedang dalam perjalanan bisnis ke luar negeri.Entah itu kebenaran atau kebohongan Arthur tidak bisa melakukan banyak hal. Sebenarnya dia berharap jika Shela akan datang ke sana untuk melihat kondisi Neva. Sekalian untuk menemaninya di sini agar dia tidak ha
Last Updated: 2022-11-10
Chapter: Satu Malan Yang HangatEsok harinya, Sean baru saja sampai di kota K tempat kerja barunya selama satu tahun ke depan. Dia menatap pintu masuk studio yang tak begitu besar, namun tak juga terbilang kecil. Setelah menarik napas panjang, lelaki itu mendorong pintu berfilter hitam itu dan masuk untuk menyapa penyiar yang akan bekerja dengannya hari ini.Sean masuk dan melihat studio radio yang menyala. Seorang wanita duduk di sana dan sedang membicarakan sesuatu dengan salah satu staff. Rasanya tak percaya, Sean membeku di tempatnya dan menatap lama Aliya yang belum menyadari kehadiran Sean di sana. Aliya sendiri tidak tahu jika Sean lah yang akan menjadi kameramennya selama di sana.Aliya tanpa sengaja menatap ke depan dan melihat Sean yang masih berdiri di tempatnya. Wanita itu tersenyum dan melambaikan tangannya, membuat jantung Sean tiba-tiba berdesir. Dia salah tingkah hingga tak membalas sapaan dari Aliya.“Takdir macam apa ini?” gumam Sean seakan tak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini. Entah har
Last Updated: 2023-02-17
Chapter: Sean Pergi“Baiklah, aku akan mencarikan rumah sakit lain. Bagaimanapun juga kenyamanmu lebih penting dari apapun saat ini.” Untungnya jawaban dari Reza membuat Ruby bernapas lega. Dia sudah berpikir jika Reza akan berpikir yang tidak-tidak padanya. Yang terpenting dia bisa terbebas dari Satria untuk sementara waktu.Sesampainya di rumah Reza tak mendapati Aliya berada di rumah. Dia tak mengerti kenapa istrinya itu begitu sibuk dan semakin sulit untuk ditemui. Dan hal itu membuatnya sedikit kesal pada Aliya.“Ada apa?” tanya Ruby ketika dia melihat Reza yang terlihat gusar ketika baru sampai di rumah.“Aliya tidak ada di rumah. Dan dia sering begini sekarang. Pergi tanpa bilang, dan sekarang tidak jelas dia ada di mana.”“Mungkin masalah pekerjaan. Bukankah Aliya memang selalu sibuk?”“Tidak. Dia jadi semakin parah akhir-akhir ini.”Melihat Ruby yang tampak ikut cemas, membuat Reza tak tega. Sepertinya sudah cukup bagi Ruby dengan masalah kehamilannya. Reza tak ingin menambah beban wanita itu de
Last Updated: 2023-02-05
Chapter: Kecurigaan Reza“Aku akan cepat kembali.” Setelah mengatakan itu, Ruby bergegas meninggalkan Reza yang masih membeku di tempatnya berdiri. Dia sangat penasaran dan ingin tahu apa yang sebenarnya dipikirkan oleh istri keduanya itu saat ini. Namun, ia kemudian langsung membuang jauh-jauh pikiran tak pentingnya tersebut. Lagipula, tak ada alasan juga untuk ia curiga terhadap Ruby.Sementara itu, Ruby mulai mencari sosok yang ia pikir sebagai Satria sebelumnya. Dia yakin jika laki-laki itu mengarah tangga menuju loby. Tanpa memedulikan hal lain, Ruby pun menuruni tangga yang menuju ke loby di lantai bawah tersebut.Dan benar saja, ketika ia baru menuruni beberapa anak tangga, dia melihat Satria yang berdiri bersandar pada tembok di dekat tangga yang dituruninya. Laki-laki itu menoleh saat ia menyadari kehadiran Ruby yang memang sudah ditunggunya sejak tadi. Dia tersenyum miring, seolah tahu apa maksud Ruby mengejarnya saat ini.“Ternyata benar kamu Satria. Apa yang kamu lakukan di sini? Kenapa kamu terus
Last Updated: 2023-01-17
Chapter: Ruby Masih Dengan Krisisnya“Jangan bertindak bodoh!” teriak Sean sembari membuka pintu atap gedung kantornya.Aliya yang sedang berdiri di atap tersebut menoleh ketika ia mendengar teriakan Sean. “Apa kamu bilang?” tanyanya sedikit bingung.Dengan langkah lebar-lebar, Sean berjalan menghampiri Aliya dan meraih tangan wanita itu. Membuat wajah Alia menjadi terlihat semakin bingung.“Kamu tidak sendirian. Masih ada aku di sini,” kata Sean kembali tanpa ragu. Dia tak peduli dengan apa kata Alia nanti. Yang Sean inginkan hanyalah Alia tidak bertindak bodoh dengan cara mengakhiri hidupnya seperti ini.Alia terdiam untuk beberapa saat. Dia tidak tahu bagaimana harus bereaksi, karena sikap Sean saat ini sangatlah aneh.“Emm, baiklah aku tersanjung,” sahut wanita itu pada akhirnya. Membuat situasi mendadak menjadi canggung. Apalagi ketika Sean menyadari kesalahpahamannya.“Huh?”“Huh?”Melihat reaksi Alia yang kebingungan, dengan cepat Sean melepaskan tangan wanita itu. Dia lalu memalingkan wajahnya yang memerah karena
Last Updated: 2023-01-15
Chapter: Sebagai Tempat Keluh Kesahmu Hari minggu pagi.Aliya bangun dari tidurnya dan melihat selimut dan bantal yang berada di sisinya sudah rapi. Dia tak menemukan Reza berada di sebelahnya lagi. Entah sudah kesekian kalinya Reza melakukan hal ini padanya.Padahal semalam Aliya memastikan jika suaminya itu berada di dalam kamarnya. Namun sepertinya hal itu bahkan tak berlangsung sampai pagi datang. Reza sudah pergi ke kamar Ruby ketika Aliya sudah lelap dalam tidurnya.Dengan malas Aliya bangkit dari tempat tidurnya untuk menyiapkan sarapan untuk Reza. Setidaknya dia tak boleh membiarkan Ruby merebut rutinitasnya selama ia menjadi istri Reza selama ini. Namun ketika dia sampai di dapur, dia sudah melihat Ruby telah selesai melakukan semua hal yang biasa ia lakukan.“Eh, Alia. Aku sudah selesai menyiapkan sarapan. Kamu mau makan bersama? Reza sebentar lagi turun,” ucap wanita itu tanpa merasa bersalah sama sekali.“Tidak. Aku ada urusan pekerjaan,” jawab Aliya singkat.“Kenapa?”“Tidak apa-apa.” Aliya lantas kembali ma
Last Updated: 2023-01-12
Chapter: Mencari Solusi Lain“Haruskah kamu berkata seperti itu? Sekarang? Di depan Ruby?” Wajah Aliya tampak serius saat ini. Sepertinya dia lebih sensitif dari Ruby yang sedang hamil.“Aliya, aku tidak bermaksud begitu…”“Alah, kamu memang sengaja mau mempermalukan aku kan di depan Ruby?” Aliya yang merasa malu lantas keluar dari ruangan Reza saat itu juga. Dia mengabaikan beberapa karyawan yang dengan sopan menyapanya, membuat orang-orang itu semakin berbicara buruk di belakangnya.“Pantas saja pak Reza menikah lagi, ternyata sifat istri pertamanya memang buruk.” Samar terdengar ucapan seperti itu di belakangnya. Jika saja Aliya tak sedang merasa buruk hari ini, dia akan membuat para karyawan itu bungkam saat itu juga.“Menyebalkan!” Aliya memukul setir mobilnya setelah ia berhasil keluar dari kantor Reza. Dia lantas meninggalkan perusahaan itu dengan emosi yang ia tahan. Sampai sekarang dia tak habis pikir, mengapa Reza berkata seperti itu di hadapan Ruby.“Apa hanya Ruby istrinya? Apa hanya dia yang boleh ke
Last Updated: 2023-01-09