Chapter: Anugerah SembilanHari berganti dan seperti biasa, pagi adalah waktu yang paling ku tunggu. Apalagi kalau bukan karena akan bertemu dengan calon suami di kantor. Enak juga pacaran sama bos sendiri, bisa ketemu tiap hari hahaha."Selamat pagi Yasmin," sapaku saat melihat Yasmin bermain sendiri di depan ruangan Pak Egar.Arumi memang memutuskan untuk membawa Yasmin bekerja agar bisa menjaganya. Butuh tenaga ekstra untuk membantunya karena aku harus bernegosiasi alot dengan bos super nyebelin yang kebetulan adalah tunanganku sendiri. Entah apa alasan bos tengil itu hingga akhirnya mengijinkan Arumi membawa Yasmin ke kantor, aku sih bodo amat yang penting misi membantu Arumi selesai."Pagi Tante Ina, tante cantik deh hari ini," sahut gadis kecil itu dengan senyum yang sangat manis sambil bermain boneka Barbie, pemberian Pak Egar."Aduh terimakasih Yasmin, Tante jadi malu deh. Eh tau nggak, Yasmin juga cantik benget loh hari ini." Aku pun juga memuji Yasmin
Terakhir Diperbarui: 2022-03-19
Chapter: Anugerah DelapanYa Tuhan perasaan apa ini?Sangat nyaman, merasa aman. Itulah yang aku rasakan. Apakah aku terlalu dini jika menyebut ini cinta? Udah deh Sienna, belaga sok mikir. Telat tau, inget deh udah mau nikah! Ckckck."Dokter? Bagaimana anak saya?" Panggilan Arumi membuat Pak Egar sontak melepaskan pelukannya, cie malu haha."Ehm, em. Adakah keluarga pasien yang bergolongan darah A negatif? Yasmin kehilangan banyak darah dan kebetulan stok darah di rumah sakit sedang kosong."Aku melirik Arumi. "Golongan darah saya B, Dok," jawab Arumi sambil kembali menangis sesenggukan. "Na, please," imbuh Arumi memohon padaku."Golongan darah aku B juga Arumi." Aku langsung bergegas memeluk tubuh sahabatku itu. Ya Tuhan berikah kami pertolongan."Ambil darah saya Zam, eh Dok. Ambil darah saya saja Dokter, golongan darah saya A negatif."Mendenga
Terakhir Diperbarui: 2022-03-11
Chapter: Anugerah TujuhHari Senin yang biasanya menjadi hari paling menyebalkan sekarang menjadi hari yang aku tunggu-tunggu setelah weekend yang membosankan. Bagaimana tidak, katanya pacaran, katanya sudah tunangan, tapi ngapel tiap hari Minggu saja nggak pernah! Dasar bos menyebalkan.Mau nyamperin duluan? Gengsi dong! Mau chat duluan? Memangnya aku cewek apaan? Astaga dirimu ini memang ruwet ya Sienna! Kangen tapi gengsi. Ya mau gimana lagi saat gengsi dan Sienna sudah bersatu? Hahaha.Saat menunggu ojek online ponselku berdering. "Halo, assalamualaikum Umi," sapaku setelah menggeser tombol hijau pada layar benda pipih kesayangagku ini."Selamat pagi Sienna." Aku menatap malas pada motor yang berhenti di depanku. Mantan tukang ojek kesayangan bersama istri tercintanya. Siapa lagi kalau bukan Shaka dan Ester yang sok mesra."Hmm," jawabku sekenanya dan kembali fokus dengan Arumi d
Terakhir Diperbarui: 2022-03-06
Chapter: Anugerah EnamSebulan berlalu setelah acara lamaran. Catat ya bestie, la-ma-ran! Si Bos Egar ngelamar aku, dududu senangnya...Jadi gini ceritanya, sepulangnya dari puncak. Aku, Mas Alif, Bos Egar yang sekarang jadi tunangan aku dan Mas Azzam, temannya Masku yang paling ganteng itu ikut ke Semarang. Awalnya sih bilang ada kepentingan, jadi ya aku nggak mau tau.Dan sesampainya di rumah, Bunda dan Ayah menyambut kami dengan sangat antusias. Entahlah, seperti ada yang mereka sembunyikan. Ternyata oh ternyata, anak gadisnya mau dilamar. Makanya seneng banget tuh.Saat acara mau mulai tiba-tiba ponsel Mas Azzam berbunyi, panggilan darurat dari rumah sakit yang mengharuskan dia cepat-cepat kembali karena salah satu pasiennya harus di operasi. Kami melanjutkan acara tanpa Mas Azzam yang ternyata dia adalah saudara Pak Bos Egar, dunia memang sempit!"Jadi kedatangan saya kesini yang pertama tentu saja bersilaturahmi ingin mengenal Ayah dan Bunda Sienna
Terakhir Diperbarui: 2022-03-04
Chapter: Anugerah Lima Kicauan burung dan dinginnya pagi menyapa hari liburku yang seharusnya bobok dengan nyaman dan tenang di atas tempat tidur yang hangat, bukan di dalam tenda seperti ini. Sepertinya sudah lama aku tidak bisa menikmati waktu liburku dengan tenang, buktinya sekarang atas dasar paksaan aku berada bersama karyawan kantor di pucak untuk acara gathering. Sungguh hal yang membosankan! "Na, mau kopi atau susu aja?" tanya Ulin. "Kopi aja, thanks Lin," sahutku sambil keluar dari tenda dan meregangkan badan yang terasa pegal-pegal. "Selamat pagi Sienna," sapa suara bariton yang serak-serak seksi, duh apaan sih. Sepertinya udara dingin membuat otakku sedikit membeku. "Selamat pagi Pak Egar," jawabku tak berani menatap kearah bosku. "Bagaimana tidurnya? Nyenyak?" tanyanya lagi, sesi pendekatan berlanjut bung! "Mau jawaban jujur apa nggak nih?" "Hemm, dua-duanya boleh." "Nggak nyenyak, dingin, banyak nyamuk," ja
Terakhir Diperbarui: 2022-02-13
Chapter: Anugerah Empat Kepada Yth.Calon ibu dari anak-anak sayaDi tempat Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.Sebelumnya saya mohon maaf jika saya sudah sangat lancang mengirim surat seperti ini. Tapi tolong bacalah surat dari saya sampai akhir, baru kamu boleh memutuskan akan membuangnya atau membakarnya. Tapi lagi-lagi saya berharap kamu menyimpannya. Tanpa mengurangi rasa hormat, saya sudah jatuh hati padamu saat pertama kali melihatmu. Dan saya sangat yakin untuk menjadikanmu masa depanku, menjadi istriku, ibu dari anak-anakku dan menantu untuk orang tuaku. Oleh karena itu, maksud dari saya mengirim surat ini adalah ingin mengenalmu lebih jauh lagi sesuai dengan syariat islam. Saya tau saya bukanlah laki-laki yang sempurna, tapi saya ingin belajar bersamamu untuk membangun rumah tangga yang di ridhoi oleh Allah, yang sakinah mawadah dan warahmah.Saya akui, saya belum mempunyai tempat tinggal tetap karena masih mengontrak, tapi saya me
Terakhir Diperbarui: 2022-02-13