author-banner
Moyna Pakhi
Moyna Pakhi
Author

Novels by Moyna Pakhi

Pria Tak Kasat Mata

Pria Tak Kasat Mata

"Kenapa, Pak? Ada yang salah?" tanyaku. "Eh, nggak, nggak .. Cuma, kalian orang pertama yang menempati rumah ini semenjak ... " Pria tua itu terlihat gugup seolah tak ingin melanjutkan perkataannya. "Semenjak apa?" *** Entah kenapa aku tergerak untuk melangkahkan kakiku ke kamar gadis itu untuk melihatnya. Ia sedang berbaring sambil memejamkan matanya. Perlahan aku beranjak mendekatinya lalu duduk di ujung tempat tidurnya. Aku memperhatikan wajah gadis itu sesaat, ia tampak lelah. Aku tersenyum. Aku bahagia karena aku tak lagi sendirian di rumah ini.
Read
Chapter: Bab 21 Saling Memaafkan
AryaAku merasa sangat buruk, kenapa aku bertingkah seperti itu pada Sella! Aku harap ia akan berbicara denganku lagi. Tapi kalau ia tidak mau berbicara denganku lagi, aku tak akan menyalahkannya.Kenapa aku berbicara seperti itu padanya aku seharusnya ikut bahagia untuknya, karena Daniel adalah pria yang baik. Dan Sella benar, aku tidak mengenalnya sama sekali. Apa yang salah denganku?Dan juga, ia tidak perlu memberitahuku apa pun tentang masa lalunya, itu bukan urusanku, dia menghargai masa laluku dan tidak menanyakan apa pun padaku. Tapi aku hampir bertindak seolah-olah aku cemburu? Padahal aku bukan siapa-siapa baginya seperti yang ia katakan kami hanya bersahabat tidak lebih, meskipun aku menginginkan lebih dari itu. aku sudah sendirian begitu lama dan sekarang aku menemukan seorang teman dalam hidupku, aku malah ingin menghancurkan perasaannya. Tidak! Aku tidak ingin kehilangannya, ia adalah hal terbaik yang aku punya setelah w
Last Updated: 2022-01-09
Chapter: Bab 20 Rencana Kencan
"Aku seneng banget." Kia berkata keesokan paginya."Aku tidak bisa tidur sama sekali setiap suara yang kudengar membuatku terus berpikir bahwa hantu itu akan berada di ujung tempat tidur siap untuk membunuhku," ucap Icha sambil menggigil.Aku senang arya berada di ruang bawah tanah."Dan sekarang kamu tahu tidak ada yang perlu ditakuti," ucap Kia mencoba melihat sisi baiknya."Terima kasih telah datang, aku senang sekali," ucapku jujur."Kami juga senang," ucap Kia sambil memelukku."Bye," ucap Icha sembari berjalan ke mobil."Sampai jumpa hari Senin," ucapkan sebelum ia benar-benar pergi."Arya, kamu bisa ke atas sekarang." Aku membuka pintu ruang bawah tanah dan memberitahunya. Setelah beberapa menit dia naik ke atas."Apakah mereka baru saja pergi?" Ia bertanya."Ya" jawabku."Apakah kamu senang bersama mereka?" tanyanya."Iya aku sangat senang," jawabku. Ia tersenyum mending harinya.
Last Updated: 2022-01-09
Chapter: Bab 19 Cemburu?
"Suara apa itu?" bisik Kia."Suara apa, mungkin kamu salah dengar," ucapku berpura-pura, namun kemudian aku mendengar suara itu lagi."Nggak ada orang lain di rumah ini kan?" tanya Kia. Aku bisa melihat dengan jelas, ia berusaha untuk tidak panik."Gak ada, hanya kita," dan Arya."Kuharap aku nggak akan sekarat di rumah ini," ucap Icha ketakutan.Aku melihat Arya berjalan ke jendela dan menghela nafas. "Itu hanya beberapa anak lelaki yang melempar barang-barangnya ke jendela."Aku berjalan ke jendela dan dia benar. "Itu Daniel dan Evan," ucapku sembari menghela napas."Apa yang dilakukan orang-orang idiot itu di sini?" Icha memutar bola matanya jengah.Kia membuka jendela, "Kenapa kalian ke sini? Acara ini khusus untuk perempuan!" ucap Kia geram.Aku melirik ke arah Arya, ia terkekeh sambil menatapku, aku memutar bola mataku."Ayo, biarkan kami masuk," ucap Daniel."Ya! Kami ingin melihat rumah hantu!
Last Updated: 2022-01-08
Chapter: Bab 18 Menginap
"Jadi, apakah kamu akan membongkar barang-barangmu sebelum tidur bersama teman-temanmu Minggu depan?" Arya bertanya padaku. Aku terus menundanya untuk membuka barang-barangku dari rumah lama. aku tahu aku harus melakukannya, tapi aku belum siap. Aku tidak tahu apakah aku akan pernah siap untuk melihat barang-barang yang penuh kenangan itu."Aku mungkin akan memindahkannya ke sudut," ucapku berharap ia tidak bicara lebih banyak tentang hal ini. Untungnya ia tak membicarakannya lagi."Kapan kau akan selesai?" Arya mengeluh melihatku begitu lama mengerjakan pekerjaan rumahku. Apakah ia merindukanku?"Sabar," ucapku sambil menghela napas.Aku tergelak ketika melihatnya cemberut, ia menjatuhkan dirinya di tempat tidurku, sembari menungguku mengerjakan pekerjaan rumah."Aku sudah selesai sekarang, kau senang?" ucapku sambil meletakkan buku-bukuku di meja."Yeeeeyy!!" ia bersorak."Kamu seperti anak-anak," Aku memutar bola mataku."Ak
Last Updated: 2022-01-08
Chapter: Bab 17 Perang Bantal
Akhir pekan berlalu cukup cepat. Aku lebih banyak menghabiskan waktu bersama Arya. Hingga keesokan paginya, tiba lagi."Selamat pagi. Semangat ya, sekolahnya," ucap Tante El."Aku males banget hari ini," keluhku."Harus semangat, dong." Kulihat Tante El cemberut."Akan kucoba," ucapku sambil terkekeh.***"Hey, ayo duduk," ucap Kia sambil mengambil bekal makan siangku."Hai teman-teman," sapa Daniel yang sudah lebih dulu duduk dari tadi."Hai," balasku."Gimana pestanya kemarin, seru?" tanya Evan yang tidak tahu kalau aku hampir pingsan kemarin."Iya," ujarku sambil mengangguk, sedikit menahan malu karena aku telah merepotkan teman-temanku."Jadi, kemarin kalian masuk ke rumahnya?" Icha bertanya sambil menatap Daniel dan Kia."Tentu saja. Itu kan cuma rumah. Apa yang perlu ditakuti?" Daniel memutar bola matanya malas."Iya, tapi dulu kan di rumah itu ada banyak or
Last Updated: 2022-01-08
Chapter: Bab 16 Mabuk
"Mau kau bawa ke mana dia?" tiba-tiba aku mendengar suara Daniel, namun aku merasa mabuk.Kurasakan Daniel menarik lenganku dari pria itu dan kurasakan kesadaranku semakin berkurang, rasanya seperti mau pingsan."Kamu tidak apa-apa, kan?" tanya Daniel khawatir. Aku mengangguk."Jangan terima minuman dari orang yang tidak kamu kenal," ucap Daniel. Aku kembali mengangguk, namun kepalaku terasa berat."Hei, kamu baik-baik saja, kan?" tanya Kia ketika melihatku memijit keningku."Aku merasa nggak enak badan," ucapku."Ayo kita antar kamu pulang," ucap Daniel terlihat khawatir. Ia menggandengku menuju parkiran, namun langkahku terseok-seok karena aku memakai sepatu hak tinggi."Ayo masuk ke mobil," ucapnya."Ya," ucapku namun aku tak bisa menggerakkan kakiku."Kamu harus menggendongnya," ucap Kia pada Daniel."Ayo, Sella!" Daniel mengangkat tubuhku dengan kedua lengannya, aku melingkarkan lenganku di lehernya. Ia mendu
Last Updated: 2022-01-07
You may also like
Pedalaman Gumantra
Pedalaman Gumantra
Horor · Moyna Pakhi
893 views
Terjebak di Dimensi Lain
Terjebak di Dimensi Lain
Horor · Moyna Pakhi
882 views
Misteri Loteng
Misteri Loteng
Horor · Moyna Pakhi
874 views
DMCA.com Protection Status