ARUNIKA dan Mega Phoenix
Bagaimana jika kehidupanmu adalah kehidupan orang lain yang telah meninggal? Apakah perjalanan hidupnya akan sama?
Seorang gadis beranama Arunika (Aru) memulai hidup barunya di sekolah Mangata yang di khususkan untuk orang – orang yang mempunyai keistimewaan, mereka menyebutnya Peculiar (Peca). Aru adalah gadis cantik, ceria, kuat, mempunyai rasa penasaran yang tinggi juga pemberani. Dia mempunyai teman yang selalu menemani nya yaitu Rayi dan Naya. Di tahun pertama, mereka bertiga mencoba memecahkan misteri yang berpengaruh terhadap kehidupan sekolah, semua itu bermula dari liontin milik Aru yang ia dapatkan dari bibinya.
Visual masa lalu yang memperlihatkan kematian seseorang di lain zaman membuat Aru harus menyelamatkan orang tersebut namun semua itu menyebabkan konflik pertemanan yang mempertaruhkan nyawa. Misteri sekolah Mangata dan kemunculan mahluk legenda menjadi alasan kuat mereka untuk bersatu kembali.
Baca
Chapter: CANDRAMAWA DHARMENDRAKemampuanku yang tiba - tiba tak bisa ku gunakan membuat ku terjaga semalaman karena mencoba mengendalikannya, mulai dari buku hingga barang – barang yang ada di sekitar tempat tidurku ku raih perlahan agar tak membuat kegaduhan dan membangunkan teman – teman, lalu ku coba menggenggamnya kemudian fokus pada ingatannya. Namun, sia – sia sama sekali tak membuahkan hasil.Aku terus mencoba, mengganti barang dan fokus hingga tak terasa waktu sudah menunjukan pukul setengah 3 pagi. Aku yang sebenarnya belum menyerah pun harus cepat tidur karena pagi nanti adalah hari pertamaku belajar di sekolah ini.“Aru... Aruuu... Bangun, cepat” Teriak Sara padaku yang sudah berpakaian rapiAku yang masih mengantuk merespon Sara dengan sedikit lesu sambil menutupi wajah dengan selimut.“Cepat bangun, ganti bajumu. Kelas pertama sebentar lagi dimulai”“Hah? Apa?” Sontak ku sambil membukakan mata.Akupun bang
Terakhir Diperbarui: 2021-11-01
Chapter: LIONTIN PHOENIXWaktu makan malam sudah tiba, aku Naya, Sara dan Ami pergi meninggalkan Mega Wit. Semua siswa serempak menuju ruang makan begitu pun para senior dan profesor – profesor.Saat menuju ruang makan aku bertemu Rayi dan dengan semangat dia memberitahuku bahwa setelah makan malam ada yang ingin ia sampaikan kepadaku dan Naya.“Aru.. Aru.. setelah makan malam ku tunggu kalian di perpustakaan Mega dan jangan lupa bawa liontinmu”Ami dan Sara terkejut karena melihat Rayi yang datang menyapa kami, bagi para siswa baru Rayi adalah anak yang populer bukan karena anak dari kepala sekolah tetapi karena wajahnya yang tampan dan orang nya yang sangat cerita memberikan suasana positif ketika bersamanya.“Hai Rayi” Sapa Sara“Oh Hai.. Waw kalian sulit dibedakan ya, ku kira rumor anak kembar yang selalu masuk Mega Wit itu hanya sebatas rumor, sekarang aku akan mempercayai setiap rumor yang ada!” Seru Rayi dengan gaya becanda
Terakhir Diperbarui: 2021-10-27
Chapter: PECA (Peculiar)Tibalah kami di depan kamar, dan aku melihat Sara sedang mencoba masuk kamar yang sama denganku. Akupun menyapanya“Hei Sara, kita satu kamar ternyata”“Aku Ami” Jawabnya dengan tersenyum,Kamar kami pun terbuka dan ternyata ada dua orang wanita yang mirip disini, di dalam kamar sudah ada Sara yang tadi berkenalan denganku. Lalu Sara memperkenalkan kembarannya sambil berjalan masuk kedalam kamar.Wajah Sara dan Ami terlihat begitu mirip bahkan sangat sulit membedakannya, dari bentuk wajah, mata, hidung bahkan bibir pun sama yang membedakan hanya postur tubuh dan gaya rambutnya saja. Sara sedikit berisi dan rambutnya pendek hitam terurai sedangkan tubuhnya Ami sedikit kurus dengan rambut yang sama namun berponi.“Ini adikku namanya Ami. Kami kembar tetapi dia sedikit pendiam orangnya” Jelas Sara“Aku pernah mendengar rumor katanya jika orang kembar kemungkinan besar akan terpilih di Mega Wit ini&rdquo
Terakhir Diperbarui: 2021-10-27
Chapter: MEGA WITProf Gina membawa kami semua menuju Mega kami masing – masing, Aku, Naya dan Rayi berjalan bersama kembali sedangkan Dera sudah menemukan teman satu Mega nya. Kami pun berjalan mengikuti Prof Gina menuju keluar dan ternyata gedung Mega berada jauh terpisah di belakang gedung utama, kami harus melewati halaman dan memutari gedung lalu menyusuri jembatan yang terbuat dari bebatuan dimana jurang berada tepat dibawahnya.“Pemandangan yang cukup tak membuat bosan” Ucapku kepada diri sendiri.Gedung Mega berada di sebrang jembatan dan jelas terlihat sangat besar untuk seukuran asrama, walau tak sebesar gedung utama, gedung Mega ini masih terlihat sama seperti kastil dan layaknya rumah, isi di dalam nya pun mampu menampung satu desa sepertinya.Di lantai bawah terdapat ruang utama yang dipenuhi banyak kursi dan meja lalu ada ruang makan yang sangat luas begitupun dapurnya, kemudian ada aula, perpustakaan juga ruang belajar di lantai dua. Untuk Mega Ro
Terakhir Diperbarui: 2021-10-27
Chapter: PENDAR DAN SEKOLAH MANGATAPagi hari kami tiba di kota Pendar, suasana begitu ramai sama seperti yang dikatakan Rayi penuh dengan kendaraan dan bangunan. Orang – orang terlihat sibuk, kebanyakan mereka pergi sepagi ini untuk bekerja.Hari ini, hari dimana sekolah Pendar menerima siswa baru dan tak sedikit juga kendaraan yang beriringan dengan kami menuju arah sekolah. Penduduk Pendar menyebutnya sekolah Mangata karena berada di puncak tebing Mangata yang katanya dikelilingi oleh danau, jika malam hari akan memantulkan cahaya bulan yang begitu indah diatas airnya.Kami sudah agak jauh dari perkotaan, melewati hamparan rumput dengan sajian bukit bukit kecil ditepi nya, sekolah pun sudah mulai terlihat dari sini lalu kami melewati hutan, diujung hutan itu ada jembatan gantung yang begitu besar menghubungkannya dengan tebing Mangata. Sajian alam berupa hutan, danau, tebing cantik dan terangnya langit akan terasa ketika berada diatas jembatan itu.Kereta pun berhenti dan kami turun tepat
Terakhir Diperbarui: 2021-10-27
Chapter: KEISTIMEWAANDi perjalanan aku mulai bertanya pada Rayi apa yang sudah ia bicarakan dengan Noa sampai begitu lama.“Dia menyuruhku menjaga mu, itu saja” Kata Rayi“Padahal aku bukan anak kecil lagi”“Tapi kau suka membuat kekacauan”“Akan ku kacauakan hidup mu”“Jangan memanjat ketika di sekolah nanti!! jika begitu anggap saja kau tak mengenal ku”“Aku akan memanjat ke setiap pohon dan bergelantungan sambil teriak namamu, RAYYII... SANG PANGERAN TERSUNGKUR DARI PENDAR” Ucap ku sambil meragakan teriakanku.“Dasar Betina Gila...”Kami semua tertawa saat itu dan kini berbincang tentang bagaimana keadaan kota Pendar. Dimulai ketika aku bertanya apakah Naya pernah berkunjung kesana?.Naya pun bercerita, waktu kecil ia pernah tinggal disana lalu pindah karena pekerjaan orangtua nya. dulu ia sering meminta tukang kebun di rumahnya mengganti warna
Terakhir Diperbarui: 2021-10-27