Chapter: 20. Amplop Tanda Lulus“Aw …”ringisnya pada kakinya yang terkilir saat jatuh dengan tak mengenakan.“Rasain tuh. Itu buat si gatal kaya kamu.” Para wanita justru mengejek Aya tanpa menolongnya.Saat itu Suichi berlari ke arah Aya dengan berusaha untuk menolongnya. Namun langkahnya dihalangi oleh para gadis yang menyiapkan spidol warna-warni untuk meminta tanda tangan dari pria tampan idolanya. Lebih tepatnya setelah membaca surat dinyatakan lulus dari masing-masing siswa.Aya berusaha berdiri sendiri ketika semua orang sibuk dengan kesenangan dan kebahagiaan masing-masing. Namun kakinya yang sakit membuat ia harus memijat kakinya sendiri.Saat itu Gerald datang dan membantu Aya memijat kakinya.“Aku bisa sendiri,” tolak Aya ketika Gerald ikut memijat kakinya.Namun pria itu berikeras hingga membuat kaki Aya lebih baik. Gerald pun membantu Aya berdiri hingga mendapatkan sebuah ucapan terimakasi dari Aya.“Aku ingin li
Terakhir Diperbarui: 2021-09-17
Chapter: 19. Kelulusan Yang Miris“Wanita sialan!” serunya melayangkan balasan.Namun dengan lihainya Aya bisa menghindar. Rupanya hal itu akan menjadi tontonan yang sangat menarik ketika semua orang di sekitaran situ langsung berkumpul.Namun keinginan Brian untuk membalas tak terlaksana dan segera berakhir ketika suara yang keras berasal dari aula pertanda jika seluruh murid kelas 12 harus segera berkumpul.Saat itu Suichi keluar bersama dengan Bapak Wali Kelas dan mengambil posisi berbaris di tempat paling belakang.Sementara Aya sudah berlari mendahului Brian barusan juga nampaknya sudah berbaris di tempat paling belakang. Suichi pun bisa bercakap dengan Aya.Biasanya Aya akan sering penasaran dengan hal yang dilakukan oleh Suichi. Namun kali ini tidak. Bahkan memandang Suichi pun juga tidak. Suichi hanya mengendikan bahunya ketika matanya lebih terfokus kepada Pak Kepala Sekolah yang akan menyampaikan informasinya. Ia meang sempat melihat wajah muram pada Aya. Lebih muram
Terakhir Diperbarui: 2021-09-16
Chapter: 18. Terbongkar"Hahaha.. aku sekarang tahu! Rupanya kamu seorang anak dari brondong!" ejek pria itu dengan suara keras.Aya langsung saja gelagapan ketika Brian berkata dan seolah ingin membuat orang lain mendengar hal itu."Mulut kamu itu bisa dijaga gak!" Aya seolah berkata dengan sedikit mengancam. Tangannya sudah terkepal saat ini."Memangnya kenapa? Semua orang di sini juga tahu lagi. Bagaimana sosok seorang ibu dari Aya si urid badung. Seseorang yang merokok dan gadis yang nakal. Pantas saja anaknya nakal seperti ini, ibunya saja seorang tante girang. kamu itu tidak cocok untuk sekolah di sini,” tandas pria itu.Rahang Aya mengetat, kemudian tangannya menggenggam roknya dengan erat. Ia sudah sangat marah saat ini. Namun seberusaha mungkin ia mencoba menahan rasa marahnya.Hal yang membuat Aya semakin marah lagi adalah beberapa gerombolan wanita mendekat ke arahnya."Untung saja aku tidak terlalu dekat dengan dia. yang ada nanti kita Jadi ketularan,"
Terakhir Diperbarui: 2021-09-16
Chapter: 17. Kelulusan"Mana mungkin tentunya aku sehat seperti biasanya." Gadis itu nampaknya mengelak dengan enteng. ia langsung saja menandaskan minuman coklat hangat di tangannya.Suichi memandangi Aya yang nampak seperti biasa. Seperti orang sehat, namun bibir pucatnya membuat Suichi tidak terlalu yakin. Pandangan Pria itu kini beralih pada ponselnya yang tergeletak di meja, Lebih tepatnya di antara keduanya duduk."Sebaiknya kita segera bersiap menuju ke sekolah!" ucap pria itu sembari beranjak dari tempat duduknya."Tapi aku belum ada seragam.Sseragamku di mana?" tanya gadis itu mengingat seragamnya yang mungkin saja sudah tak terbentuk lagi."Seragammu sudah aku buang!"celetuk pria itu dengan santainya. Setelah itu ia langsung saja berjalan meninggalkan Aya.Aya langsung berteriak, "apa!"Suara yang keras itu membuat telinga Suichi serasa sakit. Namun setelahnya, Suichi langsung saja tertawa dengan lebar."Hahaha ... begitu saja pakai acar
Terakhir Diperbarui: 2021-09-16
Chapter: 16. Tuduhan Geli“. Akhh … “Tiba-tiba saja Aya langsung berteriak membangunkan Suichi yang masih bermimpi indah. Ia menyadari pakaian yang sudah berganti itu dan membayangkan hal yang memalukan bagi Aya.Jantungnya berdebar debar dan langsung saja mendudukan diri di samping Aya. Dia itu memandang Aya dengan wajah pucat pasi efek terkejut. Untuk tidak punya riwayat penyakit jantung."Eh! Nggak tahu orang masih tidur apa?" kesal pria itu menatap Aya dengan tajam.Aya memajukan bibirnya, "Siapa yang sudah mengganti pakaian ku? Kamu ya? Dasar ya kurang ajar! Memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan!" tuduh wanita itu berteriak kalap kepada Suichi.Bantal yang baru saja ia gunakan untuk menyanggah keplanya ketika tidur langsung saja dilayangkan ke tubuh Suichi. Aya langsung memukul Suichi dengan brutal.Sementara Suichi hanya terkekeh kali ini sembari mengelak pukulan-pukulan dari Aya. Pria itu pun akhirnya turun ranjang dan menjauhi Aya yang sangat murka
Terakhir Diperbarui: 2021-09-14
Chapter: 15. Pelukan Sang SahabatSuichi mengerang kesakitan ketika bumbunya tertabrak benda keras. Terlebih lagi ia harus menahan tubuh Aya dipelukannya. Tetapi pria itu berusaha untuk menahan rasa sakitnya dan langsung saja duduk. Dipandanginya Aya yang menangis dengan keras di hadapannya. Jadi itu kali ini nampak sangat rapuh sekali.Sementara kedua pasangan kekasih di dalam sana sepertinya tidak menampakkan batang hidungnya sama sekali. Mereka sama sekali tidak penasaran dan mungkin saja melanjutkan aktivitas mereka.Gadis yang ada di hadapannya ini masih saja menangis sehingga Suichi langsung saja menarik tubuh gadis yang ukurannya lebih kecil. Gadis itu nampak sangat rapuh berbeda dengan seperti biasanya. Ia selalu terlihat baik-baik saja di depan teman-temannya, bahkan selalu menyelesaikan masalah teman-temannya yang memiliki latar belakang keluarga yang sama. Tetapi mereka tidak ada yang tahu bagaimana kesedihan Aya sebenarnya, dan bagaimana hubungan keluarga Aya."Tenanglah!" lirih Suichi mem
Terakhir Diperbarui: 2021-09-13