author-banner
Andika
Andika
Author

Novel-novel oleh Andika

Cinta yang hilang

Cinta yang hilang

Dimas merupakan anak dari seorang ibu tunggal bernama Sonya. Ayahnya telah meninggalkan keluarga mereka karena masalah yang terjadi dengan ibunya di masa lalu. Dimas tumbuh menjadi anak yang cerdas dan pandai melukis. Hingga dia berhasil masuk di salah satu SMA favorit. Di SMA itu Dimas mulai menemukan cintanya. Refita merupakan kekasih pertama Dimas yang ia kenal selama di SMA. Mereka telah saling mengenal selama 6 bukan dan akhirnya mereka memutuskan untuk pacaran. Namun, semenjak itu Refita malah menghilang dan tidak pernah ke sekolah lagi. Refita masih bisa dihubungi lewat telepon dan ia mengatakan bahwa dirinya pergi ke Bandung. Itu merupakan kata-kata terakhir Refita setelah dirinya sudah tidak bisa ditelepon lagi Dimas tidak bisa berbuat apa-apa karena harus menuntaskan study di SMA-nya. Setelah lulus SMA, Dimas akhirnya memutuskan pergi ke Bandung berniat mencari Refita. Namun, Dimas tidak memiliki petunjuk apa-apa selain wajah kekasihnya yang pernah ia lukis tempo hari. Dimas pun harus menjadi pelukis jalanan untuk bertahan hidup di Bandung. Dia juga memasang lukisan wajah Refita di tempat ia bekerja. Selain untuk alat promosi, ia juga berharap ada orang yang mengenali wajah pada lukisannya itu. Hingga ia bertemu dengan seorang pria paruh baya bernama Rusli. Pria itu sering menemui Dimas dan mengajaknya untuk mengobrol. Hingga Rusli menceritakan bahwa dirinya merupakan ayah kandung Dimas. Ia menjelaskan bahwa Dimas merupakan hasil hubungan gelapnya dengan Sonya. Ia juga menjelaskan bahwa Refita merupakan hasil hubungan dengan Raya, istrinya yang sah. Rusli yang waktu itu mengetahui bahwa Dimas dan Refita berpacaran. Lantas mencoba memisahkan mereka karena tidak ingin terjadi hubungan yang sedarah. Rusli memutuskan untuk membawa Refita ke Bandung dan menyekolahkannya disana. Setelah bercerita, Rusli pun memberikan kesempatan kepada Dimas untuk menemui Refita. Rusli meminta Dimas untuk menerima Refita sebagai kekasihnya, namun sebagai adiknya. Dimas pun akhirnya menemui Refita dan mau menerimanya sebagai seorang adik.
Baca
Chapter: Obrolan dengan Mita
"Pagi kak," ucap Mita kepada Dimas saat baru datang di ruko Dimas. Mita melambaikan tangannya tanda sapaannya kepada Dimas dengan wajah tersenyum ramah. Kini Mita sudah bukanlah gadis cuek dengan muka datar yang selama ini Dimas kenal. Mita sudah menjadi gadis ceria dengan muka yang ekspresif. Entah apa yang sudah terjadi dengan Mita, tapi Dimas tetap mencoba bersikap biasa saja. "Pagi Mita, sini, duduk," Dimas pun menjawab salam Mita dengan ramah. Ia memberikan sebuah kursi supaya Mita dapat duduk disitu. "Paman yang kemarin belum kesini?" tanya Mita. Ia kembali menanyakan Rusli yang memang sampai sekarang belum juga datang. Kini Mita pun jauh lebih asik untuk mengobrol dengan sedikit berbasa-basi. "Belum Mit, sudah tiga hari ini paman nggak kesini," jawab Dimas. Raut mukanya pun sedih dan kepalanya tertunduk lesu. Sepertinya Dimas sudah merasa rindu kepada Rusli dan ingin segera bertemu dengan Rusli. Sikap Mita yang tidak cuek lagi itu pun membuat Dimas mau
Terakhir Diperbarui: 2021-09-30
Chapter: Kesepian
"Siang," sapa Mita kepada Dimas yang sedang melamun. Mita melambaikan tangannya tepat di hadapan Dimas yang pandangannya sangat kosong. Mita pun memberikan sedikit senyuman manis kepada Dimas. "Eh, siang, mau ambil lukisan ya?" ucap Dimas kaget. Ia pun terbangun dari lamunan panjangnya. Dimas pun sedikit kaget dengan Mita yang tak biasanya memberikan senyum tepat di depannya. "Iya," jawab Mita singkat. Dimas pun segera mengambil lukisan milik Mita yang sudah dibungkus dengan bingkisan yang menarik. Ide membungkus lukisan pesanan ini merupakan ide dari Rusli agar pelayanan Dimas terlihat lebih menarik. "Paman pelukis yang kemarin mana ya?" tanya Mita kepada Dimas. Dimas kali ini benar-benar heran kepada Mita. Tumben sekali Mita mau berbasa-basi menanyakan hal yang berada diluar tujuan utamanya, yaitu mengambil lukisan. "Eh, sudah dua hari paman Rusli tidak kesini," jawab Dimas. Sebenarnya sedari tadi Dimas melamunkan Rusli yang tak kunjung datang. Bias
Terakhir Diperbarui: 2021-09-29
Chapter: Kemampuan Melukis Rusli
"Aku tidak menyangka, paman bisa melukis," ucap Dimas kepada pamannya. Kini Rusli sedang melukis di rukonya, tempat Dimas biasa melukis. Rusli sebenarnya sudah tidak ingin melukis lagi, tapi kini dirinya harus menuruti permintaan Dimas yang memaksanya untuk melukis. "Ah, paman ya cuman bisa melukis, nggak jago," begitulah jawab Rusli merendah. Dimas pun hanya tersenyum karena memang Rusli bukanlah pelukis biasa. Bahkan lukisan yang Rusli buat saat ini pun benar-benar indah di mata Dimas. Sebuah lukisan yang menggambarkan suasana luar angkasa yang begitu menakjubkan dengan beebagai bintang yang tersebar di sana. "Oh iya, kemarin gadis itu tidak jadi datang ya?, Kapan dia mau kesini?" lagi lagi Rusli menanyakan tentang Mita kepada Dimas. Semenjak ketidakdatangan Mita di acara pameran itu, Rusli selalu menanyakan kapan Mita akan ke rukonya. Rusli seperti tak sabar ingin melihat bagaimana sosok gadis yang berani membayar mahal lukisan Dimas itu. "Eh, gak tau juga
Terakhir Diperbarui: 2021-09-28
Chapter: Pameran
"ini adalah karya paling berkesan bagi saya, lukisan wajah seseorang yang sangat saya cintai," terang Dimas kepada orang-orang yang melihat lukisannya. Kini Dimas dengan gagah memamerkan semua lukisannya. Tangannya menunjuk lukisan wajah Refita itu sebagai lukisan yang paling berkesan baginya. "Yang ini bagus ya kak," ucap salah seorang anak muda. Ia sepertinya sangat menyukai sebuah seni, khususnya seni rupa. Pengamatannya begitu detail, matanya berkeliaran menyusuri setiap aksen yang ada pada ruangan tersebut, hingga ia menemukan satu lukisan yang sangat hidup baginya. Lukisan tentang sebuah kelas yang diisi oleh banyak siswa yang sedang melakukan kegiatannya masing-masing. Itu adalah lukisan Dimas yang menggambarkan suasana kelasnya dulu. "Iya kak, itu adalah suasana kelas saya dulu, ketika saya masih SMA," begitu terang Dimas. Ia memang benar-benar melukisnya dengan nyata. Setiap wajah yang tergambar memiliki detail yang sangat bagus, dari lekuk tubuh, rambut hin
Terakhir Diperbarui: 2021-09-27
Chapter: Harga yang Terlalu Mahal
"Pagi Dim," sapa Rusli yang baru saja datang ke ruko tersebut. Tangannya menenteng sebuah kresek berisi nasi kotak. Seperti biasa Rusli selalu datang ke ruko itu setiap pagi dengan membawakan sarapan untuk Dimas. "Pagi paman," jawab Dimas tersenyum kepada Rusli. Dirinya tengah sibuk mengerjakan lukisan pesanan Mita yang akan diambil hari ini juga. Ternyata tidaklah mudah jika harus menggunakan background pantai yang sebelumnya memang tidak pernah dilakukan Dimas. "Ada pesanan?" tanya Rusli kepada Dimas sembari tangannya meletakkan nasi kotak tersebut ke meja yang berada di tepi ruangan ruko. "Iya paman," jawab Dimas singkat karena ia begitu fokus dengan lukisannya. Dia masih mengerjakan detail-detail lukisannya seperti batu karang ataupun manusia yang sedang bermain selancar. Apalagi dia juga harus dikejar waktu. "Eh, kamu nggak mau ikut pameran lukisan di graha?" lagi kata Rusli sembari ia menyodorkan sebuah selebaran kepada Dimas. "Apa
Terakhir Diperbarui: 2021-09-25
Chapter: Gadis Cantik yang Menyebalkan
"Halo, ini dengan Kakak Dimas?" sebuah suara yang keluar dari telepon Dimas setelah Dimas menjawab panggilan dari nomor tidak dikenal tersebut. Dimas yang semula melukis pun menghentikan kegiatan melukisnya dan meladeni telepon itu. "Iya, saya Dimas, ini dengan siapa ya?" Balas Dimas sopan dengan nada suara yang merendah. Bisa jadi itu adalah orang yang akan memesan jasa lukisannya. "Kakak dimana? Sudah tidak melukis lagi ya?" ucap orang dalam telepon itu yang sepertinya seorang gadis muda jika didengar dari suaranya. Gadis tersebut pun langsung menanyakan keberadaan Dimas tanpa sedikit basa basi. Bahkan pertanyaan tentang siapa dirinya tidak dihiraukannya. "Oh iya kak, saya sekarang masih tetap melukis kok, hanya saja sudah tidak di jalanan lagi, kalau kakak mau kesini, nanti saya kirim i alamat baru saya ya kak?" Begitulah ucap Dimas halus dengan menjelaskan kejadian sebenarnya. Dia pun tidak memikirkan siapa gadis dibalik suara itu. Nanti jika bertemu Dima
Terakhir Diperbarui: 2021-09-24
Anda juga akan menyukai
DMCA.com Protection Status