Chapter: 18The Coven Ertozagza (Delapan Belas) Pagi hari, penghuni coven menjalani rutinitasnya masing-masing. Meja makan sudah ramai dengan anak-anak yang ingin sarapan mengisi perut mereka. Suasana hangat itu selalu menjadi ciri khas di dalam bangunan coven ini. Mereka berkumpul dalam satu atap. Walau tak sedarah, namun memiliki ikatan bagai keluarga.Mandy, Helyna, dan Cat sudah duduk berkumpul di satu meja. Ada yang kurang. Helea dan Dannies tidak bergabung bersama mereka. Belum. Dua anak itu masih belum kelihatan badang hidungnya.“Si anak cengeng itu mana? Belum bangun?” cetus Mandy. Dia sibuk mengoleskan selai pada rotinya.“Tadi aku lihat Helea masuk ke ruangannya. Mungkin mereka sedang bicara empat mata,” jawab Cat. Dia menyantap sup hangat di hadapannya. Sesekali menawarkan Helyna menu sarapan miliknya.Helyna tak banyak bicara pagi ini. Padahal biasanya dia selalu cerewet di setiap keadaan. Entahlah, ses
Terakhir Diperbarui: 2022-01-24
Chapter: 17The CovenGartaagza (Bagian Tujuh Belas)“Tujuanku memang menghancurkan coven kecil ini, Nona Madicum.” Theo bersiap dengan cambuk listrik di tangannya.Baku hantam pun tak bisa dihindari. Cambuk listrik milik Theo berhasil dihindari dengan Delnessie dengan mulus. Di mata Delnessie, pergerakan cambuk itu lambat, dengan mudah dia menghindarinya.Delnessie melompat mundur. “Kau berurusan dengan penyihir yang salah, Theo.” Delnessie menggerakkan telunjuknya, membentuk sebuah rune.Detik berikutnya, sosok Delnessie lenyap dari pandangan. Theo sudah memahami trik murahan ini. Dia tidak panik, matanya mengamati tiap detail keadaan di sekitarnya. Theo mengeluarkan sesuatu dibalik jubahnya, sebuah botol kecil berisi cairan perak.Botol kecil itu dia pecahkan dengan melemparnya ke tanah. Seketika cairan silver itu mengeluarkan asap yang tak tampak
Terakhir Diperbarui: 2021-07-26
Chapter: 16The CovenInamuagza (Bagian Enam Belas)Pagi itu, Dannies berdiri di depan sebuah pintu yang tertutup rapat. Mata Dannies menyapu keadaan di sekitarnya. Bosan. Dia menunggu salah satu kakaknya yang menjanjikan tontonan menarik. Sebenarnya Dannies ragu. Menarik bagi Mandy, belum tentu manrik bagi dirinya. Contohnya saja seperti kejadian di kuburan waktu itu.“Lama,” keluh Dannies. Dia ingin sekali pergi meninggalkan tempat itu. Tapi Mandy memintanya menunggu sebentar.”Hal apalagi yang mau Kak Mad tunjukkan?”Tiba-tiba saja sesuatu menyentuh bahu Dannies dari belakang, sukses membuatnya meloncat terkejut. Spontan Dannies berbalik badan. Didapatinya Mandy yang cekikikan pelan melihat reaksinya.“Jantungku, Kak. Tidak kasihan sama jantungku?” Dannies menunjuk dada.“Tapi kau masih hidup, tuh,” balas Mandy santai.Dannies menggel
Terakhir Diperbarui: 2021-07-16
Chapter: 15The CovenElidmaagza (Bagian Lima Belas)Helyna menopang dagu dengan kedua tangan. Kedua matanya tak lepas dari sosok Cat yang memberikan penjelasan mengejutkan. Helyna buta situasi. Dia tidak tahu kalau saudarinya sedang menghadapi situasi yang buruk. Kenapa tidak ada satupun yang memberiahukan ini padanya? Helea? Mandy? Bahkan Momo? Lupakan soal Dannies, Helyna tak ingin melibatkan dia dalam hal berbahaya semacam ini.“Informasi terakhir yang kudapatkan, Kak Hena berhasil mendapatkan cawan suci untuk ritual pemanggilan itu,” tambah Cat. Dia menutup buku tua di hadapannya lalu mengembalikannya ke dalam rak perpustakaan.Helyna terdiam untuk berpikir. “Berarti, masih ada dua material lagi. Darah healer dan buku fenriz warior.”“Darah healer yang dibutuhkan dalam ritual itu cukup banyak, Lyn. Minimal tiga individu berdarah healer akan menjadi tumbal.” Cat menjelaskan
Terakhir Diperbarui: 2021-07-08
Chapter: 14The CovenPortaagza (Empat Belas)Helea mengelap keringat yang mengalir di keningnya dengan punggung tangan kanannya. Napasnya memburu, karena telah berjalan cukup lama. Akhirnya, dia berhenti di suatu titik. Helea mengatur napas, tatapannya lurus ke depan. Momo yang berdiri sejajar di samping Helea juga ikut berhenti. Mereka berdua menatap ke arah yang sama.“Ini tempatnya?” komentar Momo kemudian.Momo mengamati bangunan tua yang berdiri di hadapannya. Bangunan kuil tua yang dibangun dengan kayu dan bata. Kuil ini sangat tua, tapi masih terawat. Sebenarnya, tidak ada yang merawat kuil ini. Tapi kuil itu yang merawat dirinya sendiri. Momo pernah membaca arsip tentang kuil kuno yang kini ada di hadapannya. Dijelaskan di sana bahwa kuil ini sebenarnya hidup. Walaupun kuil ini dirusak oleh pihak tak bertanggung jawab, bangunan ini akan memperbaiki dirinya sendiri.Seram? Tidak juga. Setidaknya ban
Terakhir Diperbarui: 2021-07-03
Chapter: 13The CovenKaligaagza (Tiga Belas)Malam itu, semua anggota coven berkumpul di meja makan untuk menyantap makan malam. Suasana hangat disertai dengan hidangan yang memanjakan lidah. Penghuni bangunan itu tampak menikmatinya. Dannies terutama. Suasana hangat ini mengingatkan dirinya tentang panti asuhan. Suasana hangat, ramai, makanan lezat, dan dikelilingi keluarga. Well, memang Dannies masih baru berada di keluarga para penyihir ini. Tapi tidak masalah. Baginya, selama tiga saudarinya ada di sisinya, tak ada yang perlu dia khawatirkan.“Lho, Kak Momo mana?” Dannies menoleh mencari sosok Momo. Biasanya Momo akan ikut makan bersama dengannya, Helyna, dan Helea. Tapi sosoknya tidak ada. Dannies mengerutkan keningnya.“No worry, dia ada sedikit urusan,” jawab Mandy santai.“Urusan? Hmm ...,” gumam Dannies pelan.Mendadak Dannies mengingat kisah yang dibaw
Terakhir Diperbarui: 2021-07-02