author-banner
Mei Risqia
Mei Risqia
Author

Novel-novel oleh Mei Risqia

Dia Putriku

Dia Putriku

Menghadapi pernikahan yang rumit membuat Shireen hanya bisa pasrah akan keadaan, namun saat hak asuh anak dirampas, ibu mana yang akan diam saja melihatnya.
Baca
Chapter: 48. Rumah Mira
SELAMAT MEMBACA.Di dalam sebuah rumah, terlihat seorang wanita yang tengah duduk di sofa di dalam kamarnya. Wanita itu duduk sembari memandangi wajah cantik yang terdapat pada bingkai foto."Apa kamu di sana baik-baik saja? Aku harap iya. Oh tidak! Pasti kamu baik-baik saja." Wanita itu tersenyum. "Tenanglah, anakmu sudah aku temukan. Maafkan aku yang nggak percaya sama kamu dulu, ya ....""Ma!"Wanita itu terhenyak dan menoleh. "Mama di sini, Sayang!" serunya memberi tahu.Seorang pemuda masuk tanpa mengetuk. "Ma, dasi aku warna biru ke mana?" tanyanya terburu-buru."Ada di lemari kecil dekat tempat kamu menyimpan jam.""Benarkah? Kenapa tadi aku mencari nggak ada ya?" gumam pemuda yang tidak lain adalah anak perempuan itu.Perempuan itu tersenyum, "Cari yang benar," katanya lembut."Ya ya ya ... terima kasih, Ma." Setelah mengatakan itupun pemuda yang akrab dipanggil Harus itupun mengecup pipi sang mama sebelum hilang untuk mencari dasinya kembali.Di meja makan sudah ada Anas, sua
Terakhir Diperbarui: 2022-05-07
Chapter: 47. Perhatian
SELAMAT MEMBACA. Adam terus saja mengusap-usap punggung Shireen, Shireen sudah mulai tenang ... tapi otak jahil Adam pun keluar. Tangannya semakin turun dan membuat Shireen mengerutkan keningnya. "Apa yang kamu lakukan?!" pekik Shireen memukul tangan nakal Adam. Adam hanya menyeringai saja tanpa mengindahkan kata-kata sang istri. "Dasar mesum! Enyah kau!" geram Shireen. Adam kembali menyeringai lalu berbalik berjalan keluar. Shireen menggeram marah. Selalu saja di buat marah oleh laki-laki yang berstatus suami itu. Adam kembali duduk dan menelpon salah satu bawahannya untuk meminta mereka membelikan makanan, Adam mendengar bunyi yang unik dari perut Shireen tadi yang tandanya istrinya itu lapar . &
Terakhir Diperbarui: 2022-01-25
Chapter: 46. Hak Milik
SELAMAT MEMBACA. Hari sudah sore dan Shireen sudah kembali terjaga dari tidurnya. Perutnya terasa kram saat dirinya hendak terbangun. "Aw!" pekik Shireen mengeluh seraya memegang perut bagian bawah. "Tenang sayang ... tenang ya." Shireen terus meringis merasakan sakit. "Ada apa?" tanya seseorang dari pintu lalu mendatangi Shireen cepat. Shireen menoleh ke orang itu dengan masih menahan kram di perutnya. Adam, suaminya itu memegang perut istrinya juga dan menenangkannya. Di usapnya penuh kelembutan dan kasih sayang. Shireen sedikit demi sedikit merasa rileks setelah kram di perutnya makin mereda. "Sudah enakan?" tanya Adam
Terakhir Diperbarui: 2022-01-25
Chapter: 45. Hak!
Di dalam kamar Shireen dan juga Dika saling mengobrol dan suara tawa mereka terdengar sampai keluar kamar. Kebetulan Adam yang akan masuk ke dalam kamar dan mendengar suara tawa riang Shireen, tawa yang jarang sekali didengarnya.Adam terhenti dan suara itu semakin menariknya untuk mendekat. Suasana yang sepi itu menjadikan suara Shireen terdengar begitu jelas meski jarak antara kamarnya dan Shireen cukup jauh.Tiba di depan pintu, Adam berhenti dan berdiri sembari mendengarkan. Shireen begitu cerewet saat ini dan Adam suka, sangat suka.Sedangkan di dalam, Shireen tengah di suapi Dika. Dika sekarang seperti layaknya suami sedang meladeni kemanjaan istri yang sedang hamil besar yang seharusnya tugas itu di lakukan oleh Adam."Ayo buru habiskan
Terakhir Diperbarui: 2021-11-18
Chapter: 44. Cemburu
Adam melempar jas mahalnya di atas sofa di dalam ruang kerjanya. Merasa kesal di sindir oleh orang yang menurutnya tidak selevel dia."Kurang ajar!" kesal Adam.Tok tok tok!Saat tengah mengumpat suara ketukan terdengar mengalihkan perhatiannya pada asal suara. Pintu terbuka perlahan dan menampilkan Mella yang tersenyum cantik. Adam menatap datar saja Mella yang sudah berdiri di hadapannya.Mella mengerutkan keningnya heran melihat mata Adam yang dingin tidak seperti biasanya. Tangan Mella hendak menyentuh wajah tampan Adam. Namun, suaminya itu mengalihkan wajahnya. Mella tertegun untuk sesaat dan tangan yang menggantung di udara dia tarik kembali.Perempuan itu mencoba untuk tersenyum dan baik-baik saja meski hatinya sakit karena merasa tidak di butuhkan saat dia tahu jika suaminya tidak baik-baik saja."Kau baik-baik saja?" tanya Mella. 
Terakhir Diperbarui: 2021-10-15
Chapter: 43. Sebutan
Adam pulang saat jam makan siang. Niatnya hanya ingin melihat Shireen di rumah karena dia tidak bisa menjemput istrinya itu saat pulang tadi.Berjalan dengan sedikit tergesa menghampiri kamar yang di tempati Shireen. Di bukanya pelan pintu yang tertutup rapat. Adam masuk ke dalam dan melihat Shireen yang sedang tertidur pulas.Adam berjongkok dan menatap seksama wajah damai Shireen, "Sepertinya dia begitu pulas? Apa senyaman itu tidur di kamar sendiri?" gumam Adam.Terkadang bodoh melanda laki-laki itu. Siapa yang tidak akan nyaman jika kembali ke tempat yang biasa di tempati apalagi tempat tidur. Tapi, di balik kenyamanan yang di rasakan Shireen, perempuan hamil itu sekarang malah merasakan kram di perut bagian bawahnya. Menjelang hari lahir memang begitu nikmat.Adam yang melihat itupun men
Terakhir Diperbarui: 2021-10-12
Anda juga akan menyukai
Uang yang Disembunyikan Suami
Uang yang Disembunyikan Suami
Lainnya · Mei Risqia
35.1K Dibaca
AKU YANG KAYA DIA YANG SOMBONG
AKU YANG KAYA DIA YANG SOMBONG
Lainnya · Mei Risqia
34.6K Dibaca
MENYUSUI TUYUL
MENYUSUI TUYUL
Lainnya · Mei Risqia
33.5K Dibaca
SEPEDA TUA WARISAN KAKEK
SEPEDA TUA WARISAN KAKEK
Lainnya · Mei Risqia
33.5K Dibaca
Setelah Bapak Tiada
Setelah Bapak Tiada
Lainnya · Mei Risqia
32.8K Dibaca
DMCA.com Protection Status