My Secret Wife
Sepasang remaja yang terpaksa harus menikah karena sebuah wasiat. Usia mereka yang belum genap 18 tahun dijadikan alasan untuk merahasiakan pernikahan.
Namun, bukan hanya itu saja. Arsen, begitu benci pada Aruna karena telah merusak masa kebebasannya di sekolah maupun di rumah.
Berbagai cara dilakukan Arsen agar Aruna menyerah dan mengajukan cerai. Namun ternyata, semua berbalik saat Arsen menyadari jika dirinya telah jatuh cinta.
Persahabatan, rasa cemburu dan berbagai masalah datang, membuat Arsen dan Aruna beberapa kali berpisah. Dari datangnya masa lalu Arsen, dan hadirnya laki-laki lain yang siap membahagiakan Aruna.
Hingga keputusan Arsen untuk mengumumkan pernikahan, membuat mereka pun memulai semua dari awal. Kehidupan berubah dan mereka pun bahagia.
Read
Chapter: Bab 36 Aku Menemukanmu, Aruna"Rasa rindu ini sudah tak tertahankan hingga membeku. Namun, dalam sekejap cair dan membuncah memenuhi rongga dada. Aku menemukanmu, Aruna."•Arsen Ganendra•🌺🌺🌺Aruna berjalan gontai menuju dapur. Badannya begitu lemas, tapi dia juga tak bisa berdiam diri saja. Apalagi perut terus meronta meminta diisi, kasihan juga pada calon anaknya yang pasti kelaparan."Ah, kamu pasti lapar, kan, Sayang?" Aruna mengelus perutnya yang masih rata.Aruna melihat isi kulkas. Tinggal beberapa potong roti dan sayuran. Sepertinya hari ini Aruna harus belanja. Untuk sekarang, dia memilih memakan roti tawar sebagai pengganjal perut. Semoga saja itu cukup untuk menopangnya beraktivitas hari ini.Aruna duduk di depan TV. Meluruskan kaki sambil menyantap roti tawar yang diolesi mertega. Kadang, Aruna menikmati kesendirian ini. Tidak ada yang menuntut dan bebas untuk melakukan apa pun.Saat dia tengah menyantap
Last Updated: 2025-02-05
Chapter: Bab 36 Aku Menemukanmu, Aruna"Rasa rindu ini sudah tak tertahankan hingga membeku. Namun, dalam sekejap cair dan membuncah memenuhi rongga dada. Aku menemukanmu, Aruna."•Arsen Ganendra•🌺🌺🌺Aruna berjalan gontai menuju dapur. Badannya begitu lemas, tapi dia juga tak bisa berdiam diri saja. Apalagi perut terus meronta meminta diisi, kasihan juga pada calon anaknya yang pasti kelaparan."Ah, kamu pasti lapar, kan, Sayang?" Aruna mengelus perutnya yang masih rata.Aruna melihat isi kulkas. Tinggal beberapa potong roti dan sayuran. Sepertinya hari ini Aruna harus belanja. Untuk sekarang, dia memilih memakan roti tawar sebagai pengganjal perut. Semoga saja itu cukup untuk menopangnya beraktivitas hari ini.Aruna duduk di depan TV. Meluruskan kaki sambil menyantap roti tawar yang diolesi mertega. Kadang, Aruna menikmati kesendirian ini. Tidak ada yang menuntut dan bebas untuk melakukan apa pun.Saat dia tengah menyantap
Last Updated: 2025-02-04
Chapter: Bab 35 Berlomba Menemukan Aruna"Aku hampir patah arang dengan nasib yang menimpa. Namun, kesadaranku kembali saat tahu ada anugerah di dalam rahim ini. Aku akan bertahan demi kamu, Nak."•Aruna Ardhani•🌺🌺🌺"Hoek!"Suara itu terus saja terdengar dari kamar mandi Aruna. Waktu baru saja menunjukkan pukul 3 dini hari. Beberapa orang terbuai dalam mimpi, tapi kesunyian pagi buta dipecahkan dengan suara muntahan Aruna.Sebenarnya, gadis itu ingin sekali menahan gejolak di perutnya. Namun, semua sia-sia karena rasa pusing yang mendera membuat isi perut Aruna mau tak mau keluar.Setelah dirasa cukup, Aruna kembali berjalan gontai ke kamar. Sunyi. Hanya desiran angin di luar beradu dengan suara jangkrik. Sepi ini membuat dada Aruna sesak, hingga tanpa terasa air mata akhirnya luruh jua."Ayah, Ibu ... Aruna kangen," lirih gadis itu sambil mengigit bibirnya.Pilu rasanya hidup berakhir seperti ini. Cita-cita yang harus terhempas jauh hingga terusir karena anugerah tak diinginkan. Aruna merasa hidupnya berantakan tanpa si
Last Updated: 2025-02-04
Chapter: Bab 34 Masih Mencari"Kenapa rindu ini begitu menyiksa? Setelah kutahu jejakmu, dalam sekejap kau menjauh entah ke mana. Kembalilah, Aruna."•Arsen Ganendra•🌺🌺🌺"Jadi ....""Iya, Neng. Waktu Nenek wafat, ada sepasang suami istri yang seumuran sama bapaknya Neng. Mereka bilang mau ambil hak asuh Neng Aruna dan menikahkan dengan anak lelakinya," terang Agus.Agus adalah orang yang sudah lama bekerja dengan ayahnya Aruna. Setelah kecelakaan yang menimpa kedua orang tua Aruna, Agus pun kembali ke kampung halamannya, yaitu tempat neneknya Aruna tinggal.Bu Ningsih tampak mendengarkan dengan santai. Tetangga Aruna itu memang tak berniat untuk ikut campur masalah pribadi. Tetapi, dia juga ingin agar Aruna bisa paham situasi di tempat baru."Nah, Aruna. Jadi, kalau kamu mau tinggal lagi di sini, kamu lapor saja sama aparat desa. Mereka juga pasti paham kalau kamu sudah menikah. Oh iya, di mana suamimu?" tanya Bu Ningsih membuat dada Aruna tiba-tiba sesak.Gadis itu menatap Bu Ningsih dan Agus bergantian. Enta
Last Updated: 2024-10-19
Chapter: Bab 33 Jejak Aruna"Ternyata, Tuhan masih memberiku kesempatan untuk bisa menebus semuanya. Aku menemukan jejakmu. Tunggulah dan jangan pergi lagi."•Arsen Ganendra•🌺🌺🌺Bandara Internasional Soekarno HattaHiruk pikuk tempat itu masih sama seperti beberapa waktu yang lalu, saat dia pergi untuk meninggalkan kenangan buruk di kota ini. Namun, dia terpaksa harus kembali ke sana karena keadaan.Mata indah Aruna berkaca-kaca. Sesak rasanya harus kembali menyelami kehidupan yang ingin sekali ditinggalkan. Hanya saja, dia tidak tahu harus pergi ke mana selain pulang ke negeri asalnya.Dengan berat hati, Aruna melangkahkah kaki meninggalkan bandara. Dia tidak tahu harus ke mana. Tidak mungkin juga Aruna pulang ke rumah Arya. Dia masih punya muka untuk sekedar bertatap muka. Apalagi keadaannya sekarang tengah berbadan dua. Bisa saja, Arsen sudah menikah dengan Karisa. Jadi, dia tidak sekalipun terlintas kembali ke rumah megah itu.Sebelum memutuskan ke mana dia akan pergi, Aruna memilih mengunjungi makan ke
Last Updated: 2024-10-18
Chapter: Bab 32 Kepiluan Aruna"Setelah kesakitan yang kau beri, kini hadir sebuah anugerah, tapi memilukan hidupku. Aku harus bagaimana?"•Aruna Ardhani•🌺🌺🌺"Positif," gumam Aruna dengan tangan bergetar.Tubuh gadis itu luruh, bersandar pada dinding kamar mandi. Dunianya seketika runtuh. Saat keadaan mulai membaik sesuai keinginan, kenyataan ini membuat mimpinya benar-benar hancur.Air mata terus membanjiri pipi putihnya. Benda persegi panjang yang digenggamnya dengan jelas menampilkan garis dua. Dia hamil. Ribuan jarum serasa menembus dada, Aruna lemah dan terpuruk. Dia tahu, ini hal yang wajar. Tetapi, semua hasil dari kesalahan.Bukan, ini bukan anak haram. Tetapi, Aruna belum siap menghadapi semuanya. Luka yang diberikan Arsen masih basah dan menganga. Lantas, ada malaikat tak berdosa hadir di antara mereka. Dia harus bagaimana?Malam itu, villa menjadi saksi akan tangisan dan kepiluan Aruna. Dia menunaikkan kewajiban seorang istri dengan paksaan dan tuduhan yang menjatuhkan dirinya. Bukan mereguk manisny
Last Updated: 2024-10-15