Chapter: Bab 12 - Jebakan Teman"Sayang … apa kamu yakin akan masuk hari ini?" tanya Rima pada Kiran ketika mereka sedang sarapan.Kiran menganggukan kepalanya. "Iya, Ma. Lagipula masa skorsing ku sudah berakhir.""Bagaimana luka di kepalamu? Apa sudah tidak sakit lagi?" tanya Rima khawatir."Iya. Mama tenang saja. Dokter kan sudah bilang kalau ini hanya luka luar dan tidak berbahaya," jawab Kiran."Oh ya, Ma. Ayah kemana?" tanya Kiran yang tidak menemukan ayahnya di meja makan."Ayah ada urusan mendadak. Jadi dia sudah pergi sejak tadi.""Oh … padahal hari ini aku ingin berangkat bersama ayah ….""Permisi, Non. Kata pak satpam, ada yang menjemput Non Kiran di depan," ucap bi Siti.
Terakhir Diperbarui: 2021-06-16
Chapter: Bab 11 - IdentitasKevin, Rendra dan juga Dewi kembali ke kelas mereka. Perhatian semua orang di kelas tertuju pada mereka bertiga."Lihat! Kenapa mereka cuma datang bertiga? Pasti ada yang tidak beres," ucap Fira pada Rasti.Rasti hanya diam. Sebenarnya ia tahu masalahnya. Tapi ia memilih untuk diam. Rasti rasa, ia tidak berhak untuk ikut campur dengan persoalan mereka."Kalian darimana saja?" tanya Yuda penasaran karena mereka bertiga melewatkan jam pelajaran pertama."Kita abis ngeberesin si biang masalah," jawab Rendra sambil duduk di kursinya.Sementara itu, Dewi hanya bisa menundukkan wajahnya di tempatnya."Ngeberesin si biang masalah? Kiran maksudnya?" tebak Yuda. "Memangnya ada apa? Terus Kirannya mana?" tanya Yuda yang tak meli
Terakhir Diperbarui: 2021-06-09
Chapter: Bab 10 - Dua MamaKiran turun dari dalam mobil mewahnya. Ia segera pergi menuju kelas dengan langkah sedikit terburu-buru."Dewi, ikut aku!" ucap Kiran dari ambang pintu.Semua orang yang ada di kelas merasa penasaran karena Kiran menyuruh Dewi untuk mengikutinya. Mereka semua mencoba menerka-nerkaDewi pun menghampiri Kiran dan berjalan mengikutinya di belakang."Kita mau ke mana?" tanya Dewi."Ikut saja," jawab Kiran singkat.Rasti yang baru saja sampai ke sekolah tanpa sengaja melihat mereka berdua."Mereka mau ke mana? Kelihatannya sangat buru-buru," gumam Rasti.Rasti terlihat berpikir. "Ah, sudahlah. Bukan urusanku juga."
Terakhir Diperbarui: 2021-06-06
Chapter: Bab 9 - Misi Balas DendamKiran dan rombongannya sudah berada di dekat apartemen Kevin. Kiran memang berbohong tentang Dewi agar ia bisa melakukan rencananya untuk balas dendam pada Kevin."Nona, kenapa kita ke sini?" tanya pak Hakim.Kiran tersenyum penuh arti. "Aku ingin Pak Hakim melakukan sesuatu untukku," jawab Kiran yang duduk di belakang bersama bi Siti dan juga bi Sumi.Bi Siti dan bi Sumi sendiri sudah hampir memasuki kepala empat. Bi Siti berusia tiga puluh tahun, sementara bi Sumi berusia tiga puluh tujuh tahun.Bi Siti dan bi Sumi sudah bekerja sangat lama dengan keluarga Kiran. Sejak kecil, Kiran selalu di asuh oleh mereka berdua. Jadi, Kiran sangat dekat dengan mereka."Melakukan sesuatu?" tanya pak Hakim belum mengerti."Aku ingi
Terakhir Diperbarui: 2021-06-04
Chapter: Bab 8 - Hujan Romantis"Ppttt." Fira menahan tawa ketika Kiran terkena bola. "Ini sangat lucu. Ahahah," ucap Fira pelan sambil menahan tawa.Rasti menyikut Fira yang duduk bersebelahan dengannya. "Diamlah! Kalau dia tahu kita menertawakannya, habislah kita," bisik Rasti pada Fira.Fira pun menutup mulutnya dengan kedua tangannya sambil terus menahan tawa."Apa kau baik-baik saja?" tanya Yuda khawatir.Kiran sebenarnya ingin menangis—tapi ketika ia melihat sekeliling—semua orang sedang memperhatikannya. Tidak. Kiran tidak boleh menangis. Kiran tidak ingin terlihat lemah di hadapan semua orang.Pandangan Kiran berhenti pada sosok pria yang menjadi penyebab ini semua, yaitu Kevin.Kevin yang menyadari Kiran sedang menatapnya malah t
Terakhir Diperbarui: 2021-06-02
Chapter: Bab 7 - Terkena BolaSemua orang beralih menatap dasi yang Kevin pakai setelah Rendra berkata seperti itu.Ya. Rendra benar. Dasi yang dipakai Kevin terlihat lebih pendek daripada biasanya.Kevin melirik dasi yang ia pakai hari ini. "Oh … ini. Dasi yang kemarin tidak sengaja aku buang dan cuma ada dasi ini yang tersisa di tempatku," jawab Kevin sambil berjalan menuju bangku.Kevin memang hanya memiliki satu dasi, tidak seperti Kiran. Kevin berpikir, untuk apa beli banyak-banyak? Lagipula, jika ia butuh, ia hanya tinggal membelinya saja.Kiran memperhatikan dasi yang dipakai Kevin lamat-lamat ketika Kevin berjalan melewatinya. Kiran yakin, dasi yang dipakai oleh Kevin adalah dasi miliknya."Tapi jika dilihat-lihat … pakai dasi seperti itu keren juga," ucap Rendra dengan polosnya.
Terakhir Diperbarui: 2021-05-31