Chapter: Bab 17Mas Dirga melewatiku dan berjalan terlebih dahulu menuju ke ranjang. Kakiku tiba-tiba terasa lemas seperti jelly dengan serangan dadakan Mas Dirga barusan. Rasanya sangat lemas tak berdaya mau berjalan ke ranjang. Duh, kenapa jadi lebay begini sih. Padahal yang nyium juga suami sendiri, udah halal juga. Tapi kenapa malah jadi saltingan begini sih. Udah ngalahin anak ABG yang baru mengenal cinta. Cinta? Apakah iya aku mulai merasakan cinta padanya? Tapi, bukankah ini terlalu awal untuk itu. Nggak-nggak. Aku rasa ini bukan cinta. Aku ragu melangkah keluar dari walk in closed. Ternyata mas Dirga sudah tidur di atas ranjang berukuran king size miliknya. Langkahku terasa ragu namun aku harus tidur di mana? Tak mungkin aku tidur di sofa. Takus jika Mas Dirga malah salah paham nantinya. Aku mendekati mas Dirga yang terlihat begitu tenang tanpa ada pergerakan. Terny
Terakhir Diperbarui: 2025-03-25
Chapter: Bab 16Kami sudah berkumpul di ruang makan. Setelah kejadian di kamar tadi, rasanya aku sangat malu untuk menatap Mas Dirga. Kenapa aku malah membalas ciumanku sih. Aku takut dikira perempuan agresif ‘kan jadinya. Duh, sial banget. Tapi, nggak apa-apa juga kali ya, aku 'kan sudah jadi istrinya mas Dirga. Malah mikir ke mana-mana nih otak. Dasar omes banget deh. Jadi malu banget. Aku menyentuh bibirku yang masih terasa jelas hangatnya decapan itu. Sial, malah kepikiran terus. “Ada apa ini, kok pada diem-dieman? Kalian nggak lagi berantem ‘kan? Dirga nggak nyakiti kamu ‘kan, Ki?” Mama menaikkan sebelah alisnya, menyelidik. Tatapannya lurus ke arah Mas Dirga, namun suamiku masih tampak santai menanggapi sang mama. Mungkin dia sudah terbiasa dengan sang mama. Mendengar pertanyaan Mama aku langsung menoleh padanya, dan berusaha menyangkal ucapannya. “Nggak kok, Ma. Kami nggak lagi berantem,
Terakhir Diperbarui: 2025-03-25
Chapter: Bab 15Setelah selesai mengangkat barang, mas Dirga mengajakku untuk pergi ke kamarnya yang berada di lantai 2. Sejujurnya banyak pertanyaan yang ingin kutanyakan dan banyak hal yang ingin aku diskusikan dengan Mas Dirga. Mengingat banyaknya rentetan kejadian yang membuat aku kebingungan. Menikah dengan serba dadakan, membuat aku harus berusaha memahami situasi dan kondisi pasanganku. Aku bahkan sama sekali belum mengenal siapa suamiku. Ibarat kata, aku berjalam sambil meraba dalam kegelapan. Semoga saja nggak ada kata nabrak. Nggak lucu aja rasanya kalo jalan gelap-gelap mencari cahaya malah mentok di kursi. Pasti rasanya ya bisa di bayangkan gimana sakitnya. “Kamu taruh saja barang-barangmu di sana, masih banyak space kosong yang bisa kamu gunakan.” Mas Dirga menunjuk walk in closed yang ada di kamarnya. Jauh berbeda dengan kamarku yang hanya berukuran 2×3 yang sangat terasa sempit dan hanya cukup untuk ranjang
Terakhir Diperbarui: 2025-03-24
Chapter: Bab 14Setelah berpamitan kepada Ayah, kami segera bergegas untuk pulang. Entah apakah kali ini bisa di sebut dengan pulang. Aku bahkan tak tau, apakah mas Dirga bisa menjadi rumah yang sebenarnya kelak?Aku hanya bisa berdoa semuanya akan baik-baik saja. Tante Mayang pulang lebih dulu, dia memang datang membawa mobil sendiri. Aku dan mas Dirga pulang bersama. “Kamu sudah makan?” mas Dirga mencoba membuka obrolan di tengah kesunyian. Kruuuk! Sialnya, belum sempat aku menjawab, perutku lebih dulu menjawabnya. Reflek aku memegangi perutku yang berbunyi sembari tersenyum kikuk.“Oke, nggak perlu di jawab sepertinya aku sudah dapat jawabannya,” ucap Mas Dirga tersenyum. Dia kembali fokus pada kemudinya. Entah mengapa dia terlihat sedikit berbeda dari sebelumnya. Dia mengenakan kaos putih polos dan celana jeans membuatnya terlihat lebih fresh. “Nggak usah dilihatin terus, aku nggak bakal kabur kok,” ucapnya
Terakhir Diperbarui: 2025-03-23
Chapter: Bab 13Terdengar suara mobil berhenti di depan rumah, aku yakin jika yang datang kali ini adalah Mas Dirga. Aku sedikit lega karena dia telah tiba.“Assalamualaikum,” ucapnya ketika memasuki rumah. Kedua mataku tertuju ke arah mas Dirga, begitupun dengan yang lainnya.“Waalaikumsalam,” jawab kami serempak. “Masuk, nak!” kata Ayah. Tanpa menunggu lama mas Dirga segera duduk di sampingku yang memang saat ini kosong. Dia menatapku sambil tersenyum. Aku masih diam tak membalas senyumnya. Setelah suasana menegang sebelum kedatangan mas Dirga, kami sempat berdiam beberapa saat. Entah suasana menjadi sedikit aneh setelah mendengar ucapan yang menurutku sangat keterlaluan dari ibu.“Langsung pada intinya saja, mbak. Maksud mbak tadi apa?” tanya tante Mayang yang sepertinya sudah menahan kekesalan kepada ibu. Aku jadi merasa tak enak hati dengannya. Apalagi dengan setiap omongan yang keluar dari mulut ibu. “Maksud kamu apa? Kam
Terakhir Diperbarui: 2025-03-22
Chapter: Bab 12Aku mulai membuka satu-persatu paket yang dikirim oleh ibu Mas Dirga. Meskipun sebagian besar sudah diambil oleh ibu dan Anya. Tapi aku bersyukur, masih ada yang tersisa untukku. Walaupun agak miris, tapi hal seperti ini sudah sering terjadi kepadaku. Aku selalu dapat sisa semenjak Ayah menikah dengan ibu.Ibu memang selalu mengatakan jika aku harus membalas atas segala yang telah dia berikan kepadaku. Wajar jika apa yang aku dapat dia ambil sebagian.Merawatku selama beberapa tahun saja dia selalu menyinggung, agar aku membalas semua yang telah dia berikan keadaku. Yang menurutku sama sekali tak ada apa-apanya. Apalagi aku sudah besar dan bisa melakulan semuanya sendiri. Ayah juga selalu mencukupi segala sesuatu yang aku butuhkan.Lagi-lagi ucapan ibu selalu berhasil menggores hatiku, dengan dalih dia telah merawatku setelah dia dinikahi oleh ayah. Mengurusku merupakan beban baginya selama ini. Wajar saja, aku hanya anak sambung di matanya.
Terakhir Diperbarui: 2025-03-21
Chapter: TantanganNatha menoleh ke arah Jenny. Seakan tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh sahabatnya itu. Yakali, videonya sampai kesebar gitu. Malu banget dong.“Ah, nggak ... Nggak mungkin, yang bener aja lo, Jen.” Natha menggelengkan kepalanya tak percaya.“Lo ke mana selama beberapa hari ini? Jawab jujur, Nath? Lo nggak buat masalah gede, kan? Gue trauma sama masalah-masalah elo, Nath," lanjut Jenny sembari mengusap kedua lengannya terlihat bergidik ngeri menatap ke arah Nata. Dia menggeleng seakan tak mau tahu dengan masalah baru Natha kali ini. Sahabatnya itu memang terkenal sebagai biang kerok ahlinya para ahli masalah di kehidupannya. Yah, bisa mendapatkan penghargaan Miss biang masalah sih kalo ada.Mengingat kelakuan aneh Natha saja, Jenny sering ikut migrain. Dia sempat melihat dari salah satu video yang di share di grup kelas oleh anak-anak. Jelas jika wajah wanita yang di grebek di sebuah hotel itu sangat familiar baginya. Natha-lah pemilik wajah itu.“Ah, lo jangan ngadi-ngadi ya,
Terakhir Diperbarui: 2025-03-01
Chapter: Keluarga Aneh“Sepertinya ada darah tarzan yang mengalir di tubuh istriku,” ujar Kenzie.“Apa kamu bilang?”Deg.Kenzie segera menoleh ke arah suara itu.“Eh Pa,” jawab Kenzie dengan senyum sedikit kikuk. Bagaimana tidak dirinya membicarakan keburukan istrinya tepat di depan mertuanya.Kenzie segera menghampiri Anantha lalu menyalami tangan papa mertuanya. Yang langsung di sambut hangat oleh Anantha.“Kamu yang sabar ya, maklum istri kamu itu setengah laki-laki, nggak tahu dulu sepertinya dia ingin lahir menjadi lelaki. Tapi pas pembagian kelamin dia nggak datang. Nah makanya kan jadi nggak songkron sifat sama sama gender,” kelakar AnanthaKegugupan Kenzie mendadak sirna mendengar ucapan mertuanya saat ini.Ternyata Papa mertuanya tidak segarang yang dia bayangkan.“He ... He iya Pa, Mama di mana kok dari tadi saya nggak lihat,” tanya Kenzie. Dia berusaha mengalihkan pe
Terakhir Diperbarui: 2021-05-09
Chapter: Trauma Masa Lalu"Whitney!" Seru Kenzie. Seekor angsa berwarna putih muncul dengan anggunnya."Soang!" Jerit Natha, dirinya langsung melompat ke dalam pelukan Kenzie."Kamu kenapa?" Kenzie terlihat keheranan, ketika melihat wajah yang berada di hadapannya menjadi putih memucat dalam seketika."I-itu jauhain Soangnya." Natha mengeratkan pelukan tangan dan kakinya ke dalam pelukan Kenzie."Iya-iya ... tapi turun dulu! Nanti kita bisa jatuh berdua," ujar Kenzie."Nggak mau, pokoknya nggak mau itu nanti kepalaku di petok. Aku nggak mau," jerit Natha.Sesekali Natha melihat angsa yang ada di bawah kaki Kenzie, lalu membenamkan kembali wajahnya di dalam ceruk leher Kenzie."Kenapa sih, dia nggak bakal metok orang Nath, aku udah pelihara dia dari dia masih kecil," ujar Kenzie meyakinkan istrinya itu.Natha masih tetap dalam posisinya. Memeluk Kenzie dengan eratnya, tubuhnya sekarang menjadi bergetar. Keringat dingin mengucur di dahi Natha.M
Terakhir Diperbarui: 2021-04-25
Chapter: Sakit Nggak Boleh Gengsi"Gimana? Emang kamu nggak sakit?" Kenzie menaikkan sebelah alisnya."Udah dong Ken, itu terus di bahas." Natha tersipu malu."Ya 'kan kamu yang mulai. Gimana sih Nath?" Kenzie mencubit gemas pipi Natha.Lalu mengecup bibirnya sekilas."Kebiasaan deh, udah aku mau mandi." Natha menarik selimut yang menutupi keduanya.Sementara Kenzie terkesiap, karena ulah Natha. Pasalnya keduanya memang benar-benar naked selama tidur.Dengan cepat Kenzie menutupi barang berharganya dengan bantal. Ingin sekali dirinya menerjang istrinya namun nyalinya ciut menyadari dirinya akan kalah beradu jotos dengan istrinya yang unik itu."Nggak gitu juga caranya dong, Natha!" Cicit Kenzie."Lah ... kenapa musti malu coba, bukankah semalam aku udahblihat semua ... udah lupain aja deh kalo gitu." Ujar Natha sembari mengibas-ngibaskan tangannya di udara. Telihat wajah kesal Natha terpampang dengan jelas."Bukannya malu, tapi ini dingin." Ujar Kenzie kemudia
Terakhir Diperbarui: 2021-04-25
Chapter: Malam KeberuntunganCup.Bibir keduanya saling bertautan, netra Natha dan Kenzie membulat dengan sempurna.Natha hendak mendorong dada Kenzie. Namun, dengan cepat Kenzie menggenggam tangan milik istrinya itu.Kenzie memejamkan matanya dengan tangan yang masih setia mengunci pergelangan tangan Natha. Perlahan-lahan Kenzie melumat bibir Natha tanpa mendapatkan balasan darinya.Natha yang masih syok dengan apa yang baru saja dia alami itupun, masih bergeming diposisi awal dengan mulut yang masih mengatup rapat.Kenzie 'pun dengan cepat mengigit bibir bawah Natha, ketika dirinya menyadari Natha tak membalas apa yang tengah dia lakukannya saat ini."Akh ...."Kenzie yang mendapatkan celah, mulai melancarkan aksinya dengan segera memperdalam ciumannya dengan begitu lembut. Hingga bibir keduanya saling bertaut, intim. Bergerak seirama menikmati gairah yang mulai menyulut mereka berdua. Meskipun Natha masih bagitu kaku, karena itu memang adalah pengalama
Terakhir Diperbarui: 2021-04-25
Chapter: Janji"Bagaimana ... kalo Alvin sampai tahu, ya?" Mendengar perkataan Kenzie, Natha langsung membulatkan matanya. Dia merasa ketakutan mendengarkan ucapan suaminya saat ini. Ancaman ketika di adukan kepada sang kakak memang lebih mengeritak dibanding harus berurusan dengan polisi atau begal."Please ... Ken, aku janji bakalan berubah. Swear, deh!" Tangan sebelah Natha memegang lengan Kenzie yang masih setia dengan setir mobilnya, sementara tangan yang satu diangkat dengan jari membentuk huruf V. Di dalam hati Kenzie tertawa terbahak-bahak melihat wajah panik sang istri saat ini.Namun, ketika melihat hal itu, justru membuat Kenzie ingin mengerjai Natha lebih lagi.Sebenarnya, Kenzie bukanlah orang yang suka mengatur dan bukan pula orang yang suka diatur. Namun, kelakuan Natha kali ini memang sudah terbilang kelewatan. Ia hanya ingin membuat Natha jera saja dan tidak lagi pergi tanpa berpamitan kepada dirinya. Bisa diingat-ingat semenjak mereka bertemu hal-hal an
Terakhir Diperbarui: 2021-04-05