Terpaksa jadi madu
"Mas sudah punya istri?". tanyaku sedikit ragu, meski sebenarnya aku sudah tau jawabannya.
pria di hadapanku terdiam cukup lama hingga akhirnya mengangguk.
"iya, saya sudah punya istri".
aku menghela napas panjang, sungguh aku tak ingin menyakiti hati wanita lain.
"tolonglah, kamu terima lamaran ini, menantuku itu mandul padahal aku ingin sekali menimang seorang cucu". ucap wanita paruh baya yang aku yakini sebagai ibu pria di hadapanku.
"baiklah, tapi dengan satu syarat, aku mau menerima lamaran ini dan jadi istri kedua jika istri kamu menyetujui dan ikhlas menerimaku sebagai madunya".
975 DibacaOngoing