Tak Cukup Satu Lauk
A.dini
Ibu tetaplah seorang ibu.
Seburuk apapun sikapnya.
Dia akan tetap menjadi ibumu.
Dia akan tetap menjadi tempatmu kembali dalam Suka dan duka. Sekalipun dia telah tiada, dia akan Tetap menjadi orang yang kau sebut ibu.
Mak" sapa ku pelan
"Hmm kenapa?" Ucap mamak yang masih fokus menatap layar ponselnya.
"Boleh matikan dulu YouTube itu, atau mamak pause lah, Laila mau bicara serius" ucapku mengiba.
"Bicaralah, biar mataku menonton telingaku mendengar kamu bicara apa" ucap mamak yang masih fokus memperhatikan channel salah satu artis idolanya.
Melihat jawaban mamak yang tak bersahabat aku lebih memilih berdiri, mengurungkan niatku. Saat ini ingin melangkah aku di kejutkan dengan bahasa mamak yang benar-benar kasar menurutku.
"Anak tidak punya sopan santun" ucapnya.
Lalu bagaimana dengan ibunya Laila?
Ibu yang tidak pernah mengalah dengan anaknya, walaupun Laila telah memperlakukan ibunya sebaik mungkin.
Cerita ini di kemas dengan gaya bahasa yang sedikit berbeda, menggunakan logat daerah dari kota Sumatera.
Yang penasaran, yuk lanjut di baca bab demi bab. Mungkin saja akan ada pelajaran dari setiap bab yang telah di suguhkan untuk kita semua.
Salam hangat A.dini :)
9.91.9K DibacaOngoing