Kami Yang Kau Buang
"A-apa, Dok? Pe-pemotongan usus?" Tenggorokanku terasa tercekat, jantungku serasa berhenti memompa,tubuhku lemas sepeti tak bertulang.
Betapa terkejutnya aku mendengar bayiku yang baru berusia tiga bulan harus dioperasi. Tidak ku sangka MPASI dini yang dilakukan Ibu tanpa sepengetahuanku dulu bakal berbuntut panjang.
"Apa liat-liat? Jangan salahkan saya ya, emang dasar anak kamu saja yang penyakitan!" bentak Ibu saat aku menatapnya.
Kalau aku tak mengingat Raffa yang saat ini sangat membutuhkanku! Ingin rasanya aku membunuh ibu sekarang juga! Ku tatap wajah suamiku, dia hanya diam tak bergeming.
Kesalahan pertama tenyata tidak membuat sang nenek kapok. Kali ini sang nenek dibantu sang ayah memberikan susu formula tanpa mereka tahu bahwa sang bayi alergi susu sapi. Bukannya menyesal dan meminta maaf sang ayah malah membuangnya tanpa peduli darah dagingnya yang sedang kritis berjuang untuk hidup. Irvan akhirnya menceraikan Tia dan menikah lagi. Dia berharap bisa punya anak yang sehat tidak seperti Raffa yang penyakitan. Tapi namanya manusia cuma bisa berencana, Tuhanlah yang punya kehendak. Irvan divonis tidak akan punya anak lagi. Bagaimanakah kelanjutan kisahnya? Apakah Raffa bisa bertahan hidup? Bisakah Tia mempertahankan sang anak agar tidak direbut paksa oleh sang ayah? Yuk ikutin kisahnya!
1025.7K DibacaOngoing