Aku dan "Sahabatku"
Setelah sahabatku, Melinda Bosna, membuktikan bahwa pacarku yang ke-20 adalah seorang bajingan, aku akhirnya setuju untuk dijodohkan dan akhirnya menikah dengan seorang anak orang kaya, Aldi Noran.
Kemudian saat menghadiri pesta seorang teman, Melinda memberikan kue yang sudah setengah dia makan ke depan Aldi sambil berkata, "Kak Aldi, kue ini terlalu manis buatku. Kakak bisa membantuku memakannya?"
Setelah kuhentikan, alih-alih merasa salah, Melinda justru berkata dengan santai, "Kenapa kamu ribut-ribut begini? Aku cuma lagi mengetes sifat suamimu!"
"Kita 'kan sudah bersahabat selama belasan tahun! Kamu nggak mungkin berpikir aku naksir suamimu, 'kan?"
Aku yang dulu pasti percaya.
Sayangnya, aku ini terlahir kembali.
Aku balas mengambil kue di atas meja dan menempelkannya ke wajahnya. "Memangnya kamu siapa, hah? Sampai-sampai kamu berhak menguji sifat orang lain!"
"Kamu itu cuma putri sopirku! Ngapain juga kamu sok jadi sosialita!"
"Aku tahu kamu bukan cuma tertarik pada suamiku, tapi kamu juga sudah mencari cara untuk tidur dengannya!"
12 DibacaCompleted