kabanata 22 el filibusterismo buod

Della Azkia bersedia menikah muda dengan Ansal Prasetyo di usia 22 tahun. Dia mengabdikan seluruh hidupnya pada suaminya. Namun, ternyata suaminya malah berselingkuh dengan sekretarisnya. Pras sangat egois karena mencintai dua wanita dalam hidupnya. Pras ingin hidup bersama selingkuhannya, tetapi dia tidak ingin melepas istrinya. Siapakah yang akan di pilih oleh Pras? Karena Pras sangat mencintai kedua wanita tersebut. Akankah dia tetap memilih istrinya yang telah memberinya seorang putra? Atau mungkin istrinya yang akan meninggalkannya?

Siapa sangka bahwa Alena Anandita harus terdampar di dimensi waktu yang berbeda. Menemukan sebuah lukisan tua yang terpajang di lorong sekolah. Akibat kekesalannya pada sang kekasih membuatnya kehilangan kendali dan pada akhirnya membawanya pada dimensi waktu yang berbeda. Berada di dimensi waktu berbeda mempertemukannya dengan seorang pria yang akhirnya menjadi teman dekatnya hingga berujung menyimpan rasa diantara mereka. Namun karena ego dan gengsi mereka menepis rasa cinta itu. Alena harus berubah dalam waktu 7 hari jika ia ingin kembali ke dimensi waktu sebenarnya. Dengan segala usaha akhirnya ia berhasil kembali. Lalu apakah cinta diantara Nino dan Alena dapat berlanjut? Mungkinkah mereka dapat bersatu? Temukan jawabannya hanya di 7 Hari Menjelajah Waktu

“Dasar dosen sinting! Gue sumpahin jodohnya janda anak satu!” _ Sonia Putri Panjaitan. “Gara-gara kamu sumpahin, saya jadi beneran nikah sama janda anak satu, kan!” Arjuna Putra Sudjiono

"Wala kang pagpipilian kundi tanggapin ang alok ko, Estelle," sabi ni Raziel na namumula ang mga mata. Ang tanging hangad lang ni Lady Vienna ay makasama ang lalaking bida ng kuwento. Hanggang sa lumitaw ang isang salamangkero at inabot sa kanya ang isang libro isang araw. Ang libro pala ay naglalaman ng daloy ng kanyang buhay! Ipinagpalagay pa nga niya na siya ang pangunahing babae, ngunit siya ang kontrabida sa kuwento! Nang malaman niyang papatayin siya ng kontrabida, si Duke Raziel, sa edad na 22, ginagawa niya ang lahat para maiwasan ito! Lumapit siya sa kontrabida at nalaman ang sikreto nito, na naging dahilan upang imungkahi niya sa kanya ang isang kontrata ng kasal kapag natuklasan niya ang katotohanan tungkol sa aktwal na katangian ng lalaking lead. Sa karamihan ng mga kuwento, ang mga kontrabida ay pinapatay, ang lalaki at babae ay nagpakasal, at sila ay nabubuhay nang maligaya magpakailanman; gayunpaman, tinututulan ni Lady Vienna "Estelle" Thaleia Xaviera ang pattern na ito. It’s up to Vienna na pigilan ang mga pagkalason, pagbabanta sa kamatayan, pagkakanulo, at pagpatay na mangyari bilang resulta ng aklat. "Mas mabuting magmahal ng kontrabida dahil alam naming gagawin niya ang lahat para sa iyo. Ang bida, sa kabilang banda, ay handang isuko ang iyong buhay para sa ikabubuti ng lahat.”

—¿Viniste en un crucero? —Sí. Mi padre es marino mercante y capitán de un crucero. El me dejó aquí y regresó a su labor de recorrer el mundo. Sólo puede regresar cada cierto año. Así que voy a necesitar hacer amistades lo más pronto. No me gusta andar sola, menos en una ciudad desconocida —¿Querrías, Bierny ser mi amigo? —¡Encantado! Princesa: Nalexa, un honor servirle de guía en tierra. Discord (GenX): #3396 Saga: (https://www.instagram.com/genx_conectados)

Carla Bons, seorang gadis 22 tahun dengan kepribadian ceria dan memiliki jiwa sosial tinggi dipertemukan dengan Sbastian Smith, seorang dokter muda setampan Andrew Garfield, namun angkuh dan memiliki aura sedingin mafia. Carla yang penasaran dengan kehidupan Sbastian yang dinilainya terlalu antisosial pun memutuskan untuk menyelidiki kehidupan sang dokter. Setelah tahu alasan di balik sikap Sbastian yang dingin, angkuh, dan kasar, ia pun bertekad untuk mengubah kepribadian sang dokter. Di samping ia harus membantu Sbastian dari bayang-bayang masa lalunya, Carla juga harus membantu sang kakak tiri yang sedang bermasalah dengan kekasihnya. Mampukah Carla mengubah Sbastian? Dapatkah Carla membantu sang kakak tiri? Temukan jawabannya hanya di "Heartbeat"

Batari Kencana Hadinata (22 tahun) gadis muda yang hanya punya motivasi hidup untuk mati dengan cepat. Rasa frustasi di pindahkan ke asrama beberapa hari setelah kematian ibu kandungnya atas permintaan ibu tiri makin menambah rasa bosan untuk hidup. Rasa tidak diharapkan lagi siapapun di dunia membuatnya gencar mencari cara untuk mati dengan cepat. Namun semua kalimat lembut dari satu pria sontak membuatnya terhenti. Hanya terhenti saja nyatanya trauma terbesar adalah ketika melihat pertengkaran di dalam rumah tangga. Akankah dia bisa melewati trauma besarnya? Atau benar-benar memilih mati?

Sari Asrianti, gadis berusia 22 tahun, terpaksa menjadi Orang Dalam Pemantauan (ODP) karena beberapa rekan wisudanya didiagnosis positif mengidap Covid-19. Ia harus mengisolasi diri secara mandiri selama empat belas hari karena hal tersebut. Untuk mengisi waktunya selama isolasi mandiri, Sari mengikuti sebuah grup daring yang berisi sesama ODP. Oleh Mirka, moderator grup tersebut, Sari dikenalkan dengan sejumlah teman baru, di antaranya Markus yang merupakan ODP termuda karena berusia remaja, serta seorang pemuda bernama Salman. Tanpa diduga oleh Sari, Salman mengajaknya berinteraksi secara pribadi setelah sesi grup usai. Seiring berjalannya waktu, Sari semakin nyaman bercengkerama dengan Salman melalui panggilan video maupun chatting. Karakter Salman yang supel dan optimis membuat Sari menyukai pemuda itu. Terlebih lagi, tidak lama kemudian Salman menyatakan cintanya kepada Sari.

Zayyan Angkasa Pradipta, pria berusia 28 tahun yang memiliki sifat tertutup namun perfeksionis dalam segala hal. Hal itu membuat karyawan yang bekerja dibawah naungannya seringkali merasa kesulitan, namun karena gaji yang ditawarkan oleh Angkasa cukup tinggi membuat karyawannya harus bertahan dibawah tekanan Bos dengan wajah tebal yang susah untuk tersenyum. Angkasa dikenal dengan wajah garang dan hatinya yang dingin, namun siapa sangka jika hati itu akan melunak saat berhadap dengan putra kecil Sandhaya Sea Company? Cerita di mulai saat Angkasa merekrut pegawai bernama Ashalina El Carissa yang sosoknya sangat terbalik dengannya. Bagi Angkasa, merekrut Asya adalah suatu kesalahan dan penyesalan terbesar untuknya. Sifatnya yang polos dan lamban membuat Angkasa kerap kali memarahinya. Namun seiring berjalannya waktu, justru penyesalan itu hilang dan berubah menjadi sebuah keberuntungan bagi Angkasa saat putra kecil Sandhaya Sea Company memanggil Asya dengan sebutan ‘Mama. Perjuangannya untuk putra kecil Sandhaya Sea Company membuahkan hasil. Lalu siapakah sosok putra kecil Sandhaya Sea Company yang sangat diperjuangkan oleh Angkasa?

Oubliez les "tout les oppose mais ils s'aiment", on part sur un gros "ils s'aiment et putain ça va faire mal" Axelle Lyce a 22 ans, elle habite seule à New-York et elle est dépressive. Toute sa vie elle a eu l'impression de n'être qu'une toute petite flamme, si minuscule qu'on pourrait l'éteindre d'un souffle, ballottée de droite à gauche et qui se force à briller de tout son éclat pour ne pas montrer à quel point elle est fragile. Une toute petite flamme qui va rencontrer l'essence. /!\ VULGARITE EXTRAIT *Mon pied part en direction de son ventre mais il le bloque avec une agilité déconcertante et le rejette, me faisant chanceler. Je commence à penser que je suis vraiment débile. Il balance son poing vers mon épaule. Je pare sans difficulté mais son autre main vient s'écraser violemment dans mes côtes. Aïe ! Je perds l'équilibre et manque de tomber. Contrairement à ce que je m'attendais, il n'en profite pas pour attaquer et se remet docilement en garde. Mon flanc me lance douloureusement. Je lui jette un regard noir. « T'en as déjà marre ? Me nargue-t-il. » Décidément, il a l'air de bien s'amuser. Cette fois, je n'ai plus envie de jouer. Je lui prépare un de mes coups favoris. D'abord, le poing au menton. Il esquive sans problème mais ne voit pas mon coude arriver dans sa mâchoire. Puis un grand coup de pied en plein torse pour le faire reculer. Il vacille et porte ses mains à son visage. Puis il me regarde de nouveau, surpris. Je ne résiste pas à l'envie de le provoquer un peu. « Et toi ? » Il ne tarde pas à retrouver son sourire.