ghost system

Suara tangisan itu menyakitkan gendang telingaku, kupejamkan mata dan menutup telingaku erat-erat, samar-samar aku mendengar dia menghentikan tangisannya. Aku mencoba merayap dan meraba dinding kusam itu, mencoba mengintip. Kenapa setiap aku menangis dibalik bilik ini dia selalu mengikutiku? Seolah-olah ingin mengatakan kepadaku, bahwa aku tidak pernah sendirian menangis di bilik ini. Kali ini aku memberanikan diri untuk mengetuk pintu disebalah bilik yang selalu kujadikan tempat bersembunyi ini. Kreeeekk.... Suara kayu dari pintu yang sudah lapuk itu membuat bulu kudukku meremang. Sosok itu membuat airmataku kering menatapnya, tubuhku kaku seolah-olah darah tidak mengalir ditubuhku,sosok perempuan yang meringkuk itu menghentikan tangisannya, mendongak menatapku, walaupun diam tetapi aku bisa merasakan sesuatu yang menakutkan, seragamnya sangat lusuh, kulit putihnya seperti menahan dingin, mata itu kosong dan terus menatapku, seolah-olah dia tidak menerima kehadiranku didalam bilik kumuh ini.

Guia Jamero had everything a woman could ever dream of. She was happy and contented with her life. She has her ever-supportive parents, a stable job, caring friends, and a loving fiancé. She thought that everything is perfect not until the day when she was about to tie her knots with the man she loves. That day, everything in her life changed. Her dreamed fairytale turned out to be her worst nightmare. Unveiling the secrets from her past, how can a soul and a hopeless woman solve the mystery of her wedding day? Can she trust the people around her? Will she find the answer to her question, "Who killed me?"

Ang gusto lang ni Krys sa buhay ay makapagtrabaho nang hindi tinitingnan ang estado niya o ng pamilya niya sa lipunan. She wants to be a simple and normal workaholic girl. Pero sa tuwing nalalaman ng mga kompanya na pinag-aaplayan niya na anak siya ng isang sikat na fashion designer at isang business tycoon ay agad lang nila nitong tinatanggihan o hindi naman kaya ay sasabihin na may nakuha na daw para sa posisyon. She has the qualifications and is suitable for the position she is applying for. Gusto lang niyang magtrabaho para naman may silbi ang tinapos niya, mahirap ba ‘yon? Everything went to its own place nang biglang tumawag ang kaibigan niya at utusan siya na pumunta sa interview nito at magpanggap na ibang tao. Hindi na nagdalawang-isip pa ang dalaga at dali-daling pumayag sa gusto ng kaibigan. But before the day of the interview, she made the biggest mistake, yet unforgettable night she ever had, and yes! Because of the alcohol in her system, she had sex with a total stranger. That stranger turns out to be the boss of the company she will work for. Will she ditch the interview or still go for it? And the most important question is: what will be her life after having that one hot night with her boss?

Рассел Бэдфорд – угрюмый и одинокий отшельник, обходящийся без друзей и «не знающий слов любви». Он презирает привязанности и не заводит постоянных любовниц. Исключением стала я, очутившись однажды в таинственном городе, подозрительно похожем на викторианский Лондон. Могущественные дома, преступность на улицах и таинственный убийца, идущий за мной по пятам…

Alphonse Alexei is still suffering from the abandonment of her mother and still questions life and death as she grow up. One day, at her 18th birthday, she meets a ghost boy who's seeking for a "travel partner" to venture the place where death and life never seems to exist, but behind her ghost friend's silly and playful attitude hides a sad truth. "Death And Life Is Very Confusing, Just Enjoy What You Have Left"

Kegagalan dalam cinta dan pria bukanlah kesialan semata. Ana mempercayainya sebagai: ‘kutukan’. Ketika dia mulai frustasi dengan orang-orang yang mengkhawatirkan kehidupan percintaannya, si pembawa kutukan itu datang kembali setelah sembilan tahun yang pahit berlalu. Residivis cinta yang pernah membuat Ana rela melakukan apa saja masih sama memesonanya seperti dulu, meski sosoknya sedikit berbeda. Tubuhnya tidak lagi solid. Dan membuat kelogisan yang dipercayai Ana mulai dipertanyakan. Lebih gila dari itu semua adalah permohonan Revi. Dia berkata Ana harus membantunya menyelamatkan nyawa seseorang. Oke, tidak masalah. Sekali-kali dia memang ingin tampil seperti super hero di film-film. Tapi sulit dipercaya kalau caranya dengan harus merayu orang itu. Bagaimana bisa? Daniel, orang yang mau diselamatkannya itu adalah pria yang paling dibencinya sejak bertahun-tahun lalu. Berdekatan dengan Daniel, membuatnya memikirkan seribu satu cara untuk melukai pria itu dan justru membuat Ana terlihat seperti psikopat kriminalis. Merayunya? Yang benar saja! Tapi kejadian tak wajar yang mulai muncul membuat Ana terpaksa bertindak. Ia menguatkan tekad, akan menyakinkan Daniel yang keras kepala itu sebelum semuanya terlambat. Apapun resikonya! Termasuk mulai menyukai sisi menyebalkan dari Daniel.

"Yang, udah! Kamu harus ke rumah sakit, Aurora nelponin kamu loh itu!" "Diem lah bentar! Berisik!" Tubuh Aurora menegang. Tiga jam dia di klinik dan sudah bukaan satu, tapi suaminya tak kunjung datang setelah mengatakan iya. Saat dia pulang, justru dia mendapatkan kejutan luar biasa. "Mas Samuel! Kamu tega duain aku, Sam? Aku sebentar lagi lahiran anak kamu, loh! Aku bahkan udah kontraksi, Mas!" "Kenapa? Ada masalah? Kamu kan udah gak cantik lagi. Lihat diri kamu, burik, badan kamu gendut, dan jelas kamu gak buat aku berhasrat lagi. Jadi, lebih baik kita pisah!" "Aku begini karena kamu yang mau anak, Mas! Bukan aku! Aku juga gak mau badan aku rusak!" "Terus? Mau gimana? Semua udah terlanjur. Pergi saja sana, deh! Berisik banget. Dan mulai detik ini, kita cerai! Rumah ini milikku, pergi kamu!" "Oh, kau menantangku, Mas? Baik! Baik! Awas kamu!" Aurora Vindira, seorang wanita cantik dan anggun. Saat hamil, badannya mengalami perubahan fisik yang sangat mencolok. Saat dia hendak melahirkan, kini dia justru diduakan. Tak terima, Aurora membawa tongkat baseball dan memukuli mereka. Dan saat dia hendak membela diri dari pelakor itu; yang hendak menyerangnya, dia justru didorong kuat. Tubuhnya terjatuh dari tangga dan menggelinding. Karena panik melihat darah begitu banyak, maka Samuel memiliki ide untuk membuang Aurora yang dia yakini telah meninggal. Tapi tanpa Samuel sadari, rekannya yang merupakan seorang CEO menemukan tubuh Aurora dan mempermaknya hingga menjadi waita berkelas kembali. Akankah Samuel menyesal? Akankah Aurora balas dendam setelah dia mendapat backingan yang kuat dari sang CEO? Dan akankah Aurora bisa menghadapi kenakalan CEO yang sangat terobsesi padanya?

Dala ng pangungulila ay laging dinadalangin ni Ino Salve na makita man lang ang mga magulang kahit kaluluwa nalang ang mga ito. Tila dininig naman ang panalangin niya nang makakita siya ng kaluluwa, ngunit ni sa hinagap ay hindi niya kailanman ginustong makakita ng iba bukod sa mga magulang niya, mas lalo pa at sundan siya. Doon na nagsimulang magulo ang buhay ni Ino Salve ngunit imbes na matakot dito ay iba ang naramdaman niya lalo na ng mapagmasdan niya ang gwapong mukha nito. Unti-unting umusbong ang kakaibang damdaming alam niyang imposibleng mangyari. Sinubukan niya iyong pigilin pero hanggat nagkakasama sila ay lalong lumalalim ang damdamin niya para rito. Ngunit mapipigilan pa kaya niya ang damdamin kapag nalaman niyang parehas sila ng nararamdaman? May patutunguhan kaya ang damdamin sa pagitan ng isang tao at ng isang multo?

Tanya Sanchez, isa siyang nurse sa ospital ng mga baliw. Devin Ferrer, isang pasyente ng hospital na may kakayahang makita ang kamatayan ng mga tao sa ospital na iyon. Ilang buhay ang masasawi? Sino ang salarin? Posible bang mahulog ang loob ng nurse sa kanyang pasyente? Samahan ang dalawa sa paglutas ng misteryo ng katakot-takot na ospital.

The journey to hell starts with the happiness within our smiley face, unexpected the fear after. The place that we've to expect as paradise was wrong cause there is no paradise after our first step and the sad part there is no turning back after you enter the gate of mystery and fear. We've locked in this place and we don't know what we will gonna go to, we're like screaming dead and no one listens.