Filter dengan
Status pembaruan
SemuaSedang berlangsungSelesai
Sortir dengan
SemuaPopulerRekomendasiRatingDiperbarui
Perceraianku Dimulai Saat Mertua Didiagnosis Kanker

Perceraianku Dimulai Saat Mertua Didiagnosis Kanker

Pada hari ibu mertuaku didiagnosis kanker rahim, dia membawa koper dan pindah ke rumahku. "Ibu nggak punya banyak waktu lagi, hampir nggak ada harapan," dia terisak, "Kalau kalian usir Ibu, kalian bukan manusia." Aku melihat suamiku yang diam tanpa kata, lalu beralih ke putraku yang selama ini kubesarkan dengan penuh kasih. "Kalian mau bilang apa?" Suamiku yang diam itu tampak muram, lalu menarik tanganku. "Soal waktu pasca melahirkan itu, mau kamu ingat sampai kapan? Ibu sudah seperti ini." Putraku juga ikut mendukung, "Nenek hampir tiada, merawatnya di masa tua itu kewajiban kita." Aku tersenyum menatap suami dan putraku. "Kalau begitu, silakan kalian yang merawat."
Baca
Tambahkan
Aku, Seorang Istri Tetangga: Gairah Membara yang Terbebaskan

Aku, Seorang Istri Tetangga: Gairah Membara yang Terbebaskan

Raisa adalah istri yang sempurna di mata tetangga: cantik, anggun, dan selalu tersenyum saat menyiram bunga di pagi hari. Tapi di balik senyumnya, tersembunyi tubuh yang meronta-ronta dalam sunyi. Suaminya, Dimas, pria mapan yang setia pada pekerjaannya... lebih setia pada layar laptop daripada menyentuh istrinya sendiri. Saat Aldo, tetangga muda di sebelah rumah, mulai mengobrol ringan dan menawarkan bantuan kecil, Raisa tak menyangka dirinya akan terjun begitu dalam pada lembah yang panas dan membakar. Satu sentuhan berubah menjadi ciuman. Satu ciuman berubah menjadi malam tanpa batas. Dan dari sanalah segalanya berantakan. Di antara kebohongan, hasrat, dan rahasia yang mengancam terbongkar, Raisa harus memilih: bertahan dalam rumah tangga dingin yang memenjarakan… atau terbakar oleh keinginan yang tak bisa lagi ia kendalikan. Tapi, ketika kebohongan mulai berlapis, dan cinta mulai menipu diri sendiri… siapa yang sebenarnya mengkhianati siapa?
Rumah Tangga
10.8K DibacaOngoing
Baca
Tambahkan
Putus Setelah Menyadari Perselingkuhan Kekasihku

Putus Setelah Menyadari Perselingkuhan Kekasihku

Saat Crystal Liara mengenakan gaun bermodel sama sepertiku di acara pertunanganku dengan Jeffrey Tamora, aku tahu pertunanganku dengan Jeffrey tidak akan berlangsung lagi. Crystal, si putri dari pelakor itu, pasti akan merebut Jeffrey dari tanganku, sama seperti ibunya merebut ayahku dari ibuku. Hanya saja, aku tidak mungkin membiarkannya berhasil. Aku menghancurkan acara pertunangan yang kupersiapkan dengan susah payah, kemudian meninggalkan Kota Arman dengan secepat mungkin. Aku pamit dulu.
Baca
Tambahkan
Dihina Miskin, Aku Istri Konglomerat

Dihina Miskin, Aku Istri Konglomerat

Pada hari peringatan lima tahun kebersamaan kami, pacarku Luis Loren memberiku sebuah gelang yang harganya tidak sampai dua ratus ribu. Malam itu juga, dia membelikan sebuah kapal pesiar seharga 20 miliar untuk cinta pertamanya, Paula Santoso. Aku menolak gelang itu. Dia malah mengataiku tidak pengertian. "Aku memberikan hadiah pada Paula demi saham perusahaan, bukan karena aku masih memiliki perasaan padanya." "Kamu hanyalah orang miskin, aku sudah berjanji akan menikahimu, memangnya masih nggak cukup? Padahal ini adalah ujian terakhir untukmu, Ziva, kamu gagal." Aku mengakhiri hubungan kami. Dia langsung melamar Paula. Lima tahun kemudian, kami bertemu di sebuah hotel mewah, tepatnya tempat diadakan Konferensi Bisnis. Perusahaannya akan segera menjadi pemimpin industri, dia masuk dengan menggandeng Paula. Ketika dia melihatku, aku sedang berdiri di kolam air mancur dengan pakaian yang berantakan. "Ziva." Dia berkata dengan nada sinis, "Dulu, kamu menolakku. Kamu nggak menyangka setelah berpisah denganku, hidupmu akan lebih buruk dari pengemis, 'kan?" "Jangan kira karena kamu merekayasa pertemuan ini dan menunjukkan betapa menderitanya hidupmu, aku akan mengasihanimu dan membawamu pergi." Aku mengabaikannya. Berlian biru kesayangan putraku yang ayahnya berikan sebagai hadiah ulang tahun pertama tidak sengaja jatuh ke dalam air mancur. Putraku menangis tersedu-sedu, aku harus segera menemukan berlian biru itu.
Baca
Tambahkan
Takdirku yang Kedua: Kembali ke Tahun 70-an

Takdirku yang Kedua: Kembali ke Tahun 70-an

Setelah gagal dalam ujian masuk perguruan tinggi, aku menikah dengan Logan Simpson dan bersusah payah mengurus dirinya selama 40 tahun. Namun, setelah dia meninggal, aku justru tidak diizinkan menghadiri pemakamannya. Selain itu, dia membagi separuh hartanya untuk anak-anak, dan separuhnya lagi diberikan kepada cinta pertamanya. Yang ditinggalkan untukku hanyalah satu kalimat. "Surat penerimaan yang kuambil darimu dulu, sudah kutebus dengan 40 tahun ini." Ternyata, saat itu aku bukan gagal ujian, melainkan surat penerimaanku telah diambil olehnya untuk diberikan kepada cinta pertamanya. Aku membuat keributan di pemakamannya, menuntut ketidakadilan selama 40 tahun ini, tetapi anak-anakku justru membenciku. "Ayah dan Bibi Eva memang ditakdirkan bersama, Ibulah yang menyelak dan merusak kebahagiaan mereka." "Kalau Ibu terus membuat keributan, jangan salahkan kami membuang Ibu di desa dan membiarkan Ibu hidup sebatang kara!" Aku akhirnya mati karena terlalu marah. Saat membuka mata kembali, aku sudah kembali ke tahun ketika aku mengikuti ujian masuk perguruan tinggi. Waktu itu, surat penerimaan masih dalam perjalanan, dan hidupku baru saja akan dimulai.
Baca
Tambahkan
Ternyata Jodoh Selalu di Sampingku

Ternyata Jodoh Selalu di Sampingku

Tiga tahun lalu, aku menjebak seorang tokoh besar dari kalangan elite Kota Persy dengan obat. Kami melewati malam penuh kegilaan. Setelah itu, dia bukannya menghukumku, tetapi justru menggenggam pinggangku dengat erat, terus menabrakku hingga kakiku lemas, dan berulang kali memanggilku, "Putri Kecil." Saat aku memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaan kepada Farel, Nia Candra, cinta pertamanya, tiba-tiba kembali. Demi Nia, Farel rela membiarkanku ditabrak mobil. Dia menyaksikan peninggalan terakhir ibuku dilemparkan ke anjing jalanan, dan bahkan membuatku masuk penjara. Namun, ketika aku benar-benar menyerah dan terbang ke Kota Appia untuk menikah dengan orang lain, Farel mencari ke seluruh Kota Persy hanya untuk menemukanku.
Baca
Tambahkan
Pedang Ikatan Darah

Pedang Ikatan Darah

Demi mendapatkan jantungku untuk mengobati penyakit adik angkatku, orang kandungku membawaku ke pengadilan. Hakim menggunakan teknologi komputer terbaru untuk mengekstrak ingatan kami. Persidangan dilakukan oleh panel yang terdiri dari 100 orang. Jika persidangan berhasil, organ tubuhku akan menjadi milik orang tuaku. Orang tuaku mengira aku tidak berani hadir. Karena dalam pikiran mereka, aku adalah orang yang berhati keji. Tapi ketika tayangan ingatanku diputar di persidangan, semua orang menangis.
Baca
Tambahkan
Calon tunanganku yang direbut adik angkatku

Calon tunanganku yang direbut adik angkatku

Hari ketika aku mengambil foto pernikahan, putri angkat di keluargaku melepas tudung pengantinku dan berkata dengan suara yang keras: "Adik, bukankah kamu putri angkat keluargaku, kenapa kamu kesini?" "Hari ini adalah hari yang aku mengambil foto pernikahan dengan Felix, sikapmu yang seperti ini bukankah akan mempermalukan Grup Setiawan?" Jika ini sebelumnya, aku pasti sudah kabur sambil menangis. Tapi kebetulan, aku sudah hidup kembali. Aku menampar wajah Maudy: "Apa hakmu untuk berbicara denganku? Siapa kamu, berani-beraninya mengambil foto pernikahan dengan Felix?" "Menurutmu apakah kamu mampu memikul tanggung jawab atas nama Grup Setiawan!"
Baca
Tambahkan
Bukan Bonekamu Lagi

Bukan Bonekamu Lagi

Malam ketika Adriel diangkat menjadi bos Keluarga Mahendra, aku memberinya keperawananku. Dia adalah pewaris yang sudah dijodohkan denganku bahkan sebelum aku bisa bicara. Kami berciuman di depan jendela besar yang menjulang dari lantai sampai langit-langit, tubuh kami saling terjerat dalam panas lembap senja itu. Sentuhannya yang kasar dan tergesa-gesa membuatku sakit, tapi aku tidak menjauh. Bahkan rasa sakit itu terasa suci, seperti pengorbanan yang rela aku lakukan demi cinta. Tenggelam dalam panasnya momen itu, dia berjanji akan memberiku sepasang sepatu kristal paling indah, supaya aku bisa berdansa waltz pembuka bersamanya di upacara penobatannya keesokan hari. Tarian pertama selalu dipersembahkan untuk bos baru dan calon pengantinnya. Aku menangis bahagia, yakin bahwa tahun-tahun penantian diam-diamku akhirnya akan berakhir seperti dongeng. Tapi aku salah. Teramat salah. Keesokan paginya, aku memaksa tubuhku yang masih nyeri untuk keluar membeli ekspresso kesukaannya. Saat aku kembali, aku mendengar para lelaki bercanda. "Jadi kamu akhirnya tidur dengannya? Bagaimana rasanya bersama Vivian di malam pertamamu sebagai bos?" Suara Adriel terdengar malas penuh ejekan. "Wajahnya seperti malaikat, tubuhnya seperti iblis. Di ranjang, dia benar-benar seperti ular kecil yang menggoda." Ruangan itu langsung riuh oleh siulan-siulan genit. "Jadi, kamu benar-benar akan menikahinya, Bos Muda?" "Serius kamu pikir begitu?" Adriel mencibir. "Vivian cuma pemanasan. Setelah aku cukup berlatih, aku akan menaklukkan si putri es Keluarga Santoso. Kalau nanti aku bosan, aku selalu bisa kembali padanya dan menikahinya." Aku berdiri terpaku di ambang pintu, pandanganku mulai kabur, cangkir kopi di tanganku bergetar. Sebelum dunia gelap di mataku, aku sempat mengirim pesan sandi untuk Bos Indra Wijaya. [Om Indra, untuk promosi yang akan berlangsung tiga hari lagi, tolong pindahkan aku. Sejauh mungkin dari Adriel.]
Cerita Pendek · Mafia
6.4K DibacaTamat
Baca
Tambahkan
Di Balik Gunung, Ada Bulan yang Menunggu

Di Balik Gunung, Ada Bulan yang Menunggu

Aku, putri tunggal sang raja judi, lahir dan tumbuh di tengah darah serta intrik. Ayah demi melindungiku, membesarkan sembilan pria untuk menjadi perisai hidupku. Begitu dewasa, aku harus memilih satu di antara mereka sebagai tunanganku. Namun, tanpa ragu aku mencoret nama Dikta Maulana, meski dialah yang selama ini ada di hatiku. Karena aku masih ingat jelas… di kehidupan sebelumnya, tepat di hari pertunanganku, aku diculik musuh keluarga. Paku beracun ditancapkan menembus telapak tanganku. Dengan tubuh gemetar, aku menelepon Dikta, berharap dia menyelamatkanku. Tapi yang kudengar hanya suara dinginnya, suara yang menghancurkan seluruh harapanku. “Larisa, jangan pakai lelucon membosankan ini. Lokasimu jelas-jelas masih di kamar hotel!” “Demi mendapatkanku, kamu bahkan rela membuat drama murahan. Menjijikkan!” Lalu… tawa manja seorang wanita terdengar di ujung telepon. Air mataku jatuh, mataku terpejam penuh putus asa. Saat sangkar besi ditenggelamkan ke dasar laut, air asin yang dingin menyesakkan hidung dan mulutku. Di sanalah hidupku benar-benar berakhir. Namun ketika membuka mata kembali… aku berada di hari saat ayah memintaku memilih tunangan. Kali ini tanpa ragu, nama pertama yang kucoret adalah Dikta! Tapi di pesta pertunanganku dengan Tomi Kurniawan… Kenapa dia justru menangis, memohon agar aku menikah dengannya?
Baca
Tambahkan
Sebelumnya
1
...
1718192021
...
50
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status