Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua
Ramon tahu, kalau cinta Amira hanyalah sebatas asa untuk putranya. Hanya saja, setelah kematian Dired dan tertuduhnya Amira menjadi tersangka, telah membuat Ramon gelap mata. Seolah Ramon adalah 'Tuhan' yang selalu membuat kehidupan Amira bak di neraka.
"Kau mabuk, Pak. Aku akan mengantarmu sampai ke rumah."
"Kenapa kau masih mempedulikan aku, setelah semua perlakuanku padamu?"
"Karena aku ingin kau menepati janjimu untuk mencari siapa pembunuh kakakku."
Ramon kalah. Ya, dia kalah dalam binar mata Amira yang legam. Benar apa kata Sagha, Amira adalah perempuan yang baik serta mudah membuat jatuh cinta.
"Aku mencintaimu, Amira," ucap Ramon, tanpa sadar dalam mabuknya.
"Kau hanya sekedar orang asing bagiku terlepas dari fakta bahwa kau tadinya adalah calon Ayah Mertuaku."
104.0K DibacaCompleted