CEO Dingin Itu Suamiku Bab Panas: Pernikahan Karena Janin Di Rahimku

CEO Dingin Itu Suamiku, merupakan novel CEO yang ditulis oleh Wiji1811, menceritakan Alisya yang hamil karena kesalahan satu malam yang terjadi dengan Gerald. Gerald yang memiliki sifat dingin membuat Alisya memutuskan resign dan Gerald tidak perlu tanggung jawab atas yang terjadi dengan dirinya.

CEO Dingin Itu Suamiku, memiliki total 88 episode, sudah dibaca 151.2K! Akankah Gerald yang memiliki perangai dingin, perlahan bisa menjadi sosok yang hangat saat bersama Alisya?

Plot :

Percayalah, dia menikahi ku bukan karena dia mencintaiku, tapi dia menikahi ku karena janin yang tumbuh dalam perutku. Alisya Anisa. Pernikahan bukanlah sebuah permainan, saat aku sudah memiliki niat untuk menikahimu maka saat itu juga aku akan berusaha melakukan tugasku sebaik mungkin.

Gerald Yohanes Pratama. Saat pikiran keduanya tak sejalan, di tambah sifat Gerald yang terkesan dingin dan sedikit acuh. Berbeda dengan Alisya yang perasa, gunjingan-gunjingan dari sekitar membuatnya sedikit goyah, dan ingin mengakhiri pernikahan tanpa cinta itu. Apakah keduanya bisa bersama selamanya?. Ikuti terus cerita Gerald dan Alisya yang penuh lika-liku dan perjuangan.

Perkenalan karakter :

Alisya Anisa

Alisya Anisa adalah seorang wanita yang tegar dan penuh dengan perasaan. Meskipun menemukan dirinya terjebak dalam pernikahan yang tidak didasari oleh cinta, Alisya tetap mempertahankan sikapnya yang berhati lembut dan peduli terhadap orang-orang di sekitarnya. Dia adalah sosok yang percaya pada nilai-nilai kebaikan dan kejujuran, meskipun terkadang tergoyahkan oleh tekanan dan gosip dari lingkungan sekitarnya.

Gerald Yohanes Pratama

Gerald Yohanes Pratama adalah seorang pria yang memiliki penampilan yang gagah dengan postur tinggi dan gagah. Dia memiliki raut wajah yang serius dan tegas, ditambah dengan tatapan matanya yang dalam dan tajam, mencerminkan kecerdasan dan ketegasan dalam sikapnya. Meskipun memiliki penampilan yang menawan, Gerald sering terkesan dingin dan terkadang terkesan acuh terhadap orang-orang di sekitarnya. Sikapnya yang rasional dan logis kadang membuatnya sulit untuk menyampaikan emosi secara terbuka, sehingga terkadang membuatnya tampak sulit didekati.

Di balik kepribadiannya yang dingin, Gerald adalah seorang pria yang bertanggung jawab dan berintegritas. Ketika dia memutuskan untuk menikahi Alisya karena kehamilannya, dia berkomitmen untuk menjalankan tugasnya sebagai suami dengan baik, meskipun mungkin tidak ada cinta di antara mereka pada awalnya.

Chapter Terseru :

BAB 5

Gerald bergegas menuju pengantin wanitanya, Alisya, yang sudah menunggunya bersama ibu dan sahabatnya. Namun, kebingungan melanda saat dia menyadari bahwa acara tersebut diadakan di taman rumahnya, bukan di dalam rumah. Terhalang oleh kamera dan sorotan lampu, dia terpaku sejenak.

Pertanyaan dari media tentang kisah cinta antara CEO dan sekretarisnya membuat Gerald terdiam, terpukul dengan kejutan yang tak terduga. Dia merasa terjebak dalam sorotan publik yang mendadak, merasa takut dan tidak siap untuk menjadi pusat perhatian.

Saat ijab kabul akan dilaksanakan, Gerald memilih untuk berdamai dengan takdirnya. Dia berjanji akan menjadi suami yang baik untuk Alisya, meskipun dirinya belum sepenuhnya siap. Saat Alisya ragu dan bertanya-tanya tentang keputusannya, Gerald dengan mantap menawarkan tangan dan hatinya, berjanji untuk menjadikannya satu-satunya. Namun, kebahagiaan mereka terganggu oleh hujan yang turun deras dan cibiran dari tamu undangan. Alisya merasa dirinya dipermalukan, sedangkan Gerald merasa bersalah dan frustasi. Ketika Alisya merasa tidak enak badan dan pingsan, Gerald merasa panik dan bertekad untuk membantunya.

Mereka berdua dibawa ke rumah sakit, di mana Gerald akhirnya menyadari pentingnya tanggung jawabnya sebagai suami. Dalam kebingungannya, Gerald menemukan dukungan dari seorang pria yang ia kenal di rumah sakit. Di tengah kekacauan dan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab, Gerald memutuskan untuk mengambil langkah untuk menjadi suami yang lebih baik, memahami bahwa cinta sejati membutuhkan pengorbanan dan kesetiaan.

BAB 10

Alisya bersiap untuk menghadiri sebuah pesta malam dengan suaminya, Gerald, namun suasana di antara mereka menjadi tegang saat Alisya menolak gaun yang dipilihkan oleh Gerald dan memilih gaun biru. Gerald yang biasanya tenang menjadi marah, mengingatkan Alisya bahwa dia tak suka dipertentangkan. Pertengkaran berlanjut hingga Alisya menolak mengganti gaunnya dan Gerald memaksa Alisya untuk tunduk. Saat Alisya menolak, Gerald menjadi semakin marah dan akhirnya menampar Alisya, membuatnya terjatuh dan merasa sakit. Krystal, ibu Gerald, menghentikan pertengkaran mereka dan memerintahkan Gerald untuk pergi dari rumah. Gerald yang penuh penyesalan kemudian bertanya-tanya tentang tindakannya dan menyesali sikapnya yang kasar kepada Alisya.

Sementara itu, Alisya dirawat di rumah sakit karena kondisi kandungannya yang melemah akibat stres. Dia terus berpikir tentang masalah pernikahannya dan kesalahan apa yang dia lakukan. Di rumah, Tasya mencoba memberikan dukungan pada Gerald, meskipun dia juga bingung tentang tindakan abangnya. Krystal dan Kai, orangtua Gerald, juga khawatir tentang keadaan Alisya. Mereka berharap agar Alisya dan bayinya baik-baik saja. Akhirnya, Alisya dirawat di rumah sakit dan semua orang berharap agar dia pulih dan situasi rumah tangga mereka bisa membaik.

BAB 11

Selama sebulan telah berlalu, Alisya hanya bisa beristirahat dan tidak diizinkan untuk melakukan aktivitas berat, bahkan untuk turun tangga pun. Semua makanan dan camilan diantar langsung ke kamarnya oleh Tasya atau pembantu rumah tangga. Selama waktu itu, Alisya tidak melihat suaminya sama sekali, dan dia mulai merindukan kehadirannya, entah karena kehangatan suaranya yang tak terbantahkan atau perhatian kecil yang biasa dia terima setiap hari. Alisya merasa bingung mengapa suaminya menghindarinya begitu lama, apakah itu tanda penyesalan atas pernikahan mereka? Apakah harapannya terlalu tinggi untuk hubungan yang mungkin tidak akan berakhir bahagia? Meskipun demikian, di tengah semua pertanyaan itu, Alisya masih menyimpan sedikit harapan di hatinya.

Perkenalan Penulis :

Wiji1811 adalah seorang penulis yang menggali konflik emosional dan hubungan antar karakter dengan keahlian yang mengagumkan. Dalam karyanya yang berjudul "CEO Dingin Itu Suamiku!", dia membawa pembaca masuk ke dalam dunia Alisya Anisa dan Gerald Yohanes Pratama, di mana kompleksitas pernikahan yang didasari oleh perjodohan dan kehamilan menjadi sorotan utama.

Dengan narasi yang kuat dan penuh emosi, Wiji1811 membawa kita mengikuti perjuangan Alisya, seorang wanita yang harus menghadapi kenyataan pahit bahwa suaminya, Gerald, mungkin tidak pernah mencintainya. Dalam suasana yang penuh tekanan dan pertanyaan, dia menggambarkan perasaan Alisya yang perlahan-lahan mulai goyah, dihadapkan dengan gunjingan-gunjingan dari sekitarnya tentang pernikahannya yang tanpa cinta.

Babak Terakhir :

Cerita "CEO Dingin Itu Suamiku!" menghadirkan kisah yang penuh dengan kompleksitas emosional dan konflik hubungan antar karakter. Dikemas dalam narasi yang mengalir dan penuh dengan nuansa emosional, penulis memperkenalkan pembaca pada Alisya Anisa dan Gerald Yohanes Pratama, dua tokoh utama yang terjebak dalam pernikahan yang dipenuhi dengan pertanyaan dan ketidakpastian.

Dari sudut pandang Alisya, pembaca dibawa masuk ke dalam kebingungannya dan keinginannya untuk memahami hubungan yang dijalaninya dengan Gerald. Penulis menggambarkan perasaan Alisya yang terombang-ambing antara harapan dan ketakutan, terutama saat dirinya merasa diragukan oleh orang-orang di sekitarnya tentang kebenaran pernikahannya yang mungkin tanpa cinta.

Sementara itu, karakter Gerald digambarkan sebagai seorang pria yang bertanggung jawab namun terkadang terkesan dingin dan terlalu rasional. Dengan penggunaan dialog yang kuat, penulis membawa pembaca memahami konflik internal yang dialami oleh Gerald, yang harus mempertimbangkan antara logika dan emosi dalam hubungannya dengan Alisya.

Gaya penulisan yang digunakan dalam cerita ini menggugah emosi pembaca, dengan penekanan pada detail-detail yang mendalam dan penggambaran yang realistis tentang hubungan antar karakter. Pembaca dihadapkan pada perjalanan emosional yang penuh lika-liku, di mana Alisya dan Gerald harus melewati berbagai rintangan untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang menghantui mereka tentang pernikahan tanpa cinta.