Aku berkeringat dingin dan tidak ingin menatapnya. Aku hanya bisa berusaha untuk menenangkan diri, lalu tersenyum dan berkata, “Silvy cari ayahnya. Jadi, aku naik untuk cari kamu.”Jordan tersenyum, lalu merangkul pundakku dan membawaku turun. Hatiku sudah mati rasa. Aku merasa orang ini lebih mengerikan dari suamiku. Dia adalah pembunuh.Hatiku sangat kacau dan aku tidak tahu harus berbuat apa. Saat makan, aku mengungkit lagi masalah foto itu. Aku makan sesuap bubur, lalu berujar pada Jordan, “Sebenarnya ... aku sepertinya kenal sama adikmu. Namanya Siska, ‘kan?”Jordan berpura-pura terkejut, lalu bertanya dengan sangat panik dan seolah-olah sangat ingin mengetahui jawabannya, “Di mana dia sekarang?”Aku berusaha menenangkan kepanikanku dan menjawab, “Waktu aku dijual ke Keluarga Cerika, Siska sudah tinggal di sana selama tiga tahun. Habis nikah sama putra sulung Keluarga Cerika, kakak ipar punya watak yang sangat buruk dan sering memukulnya. Setelahnya, Siska hamil. Waktu hamil tua, d
Read more