Kakakku tak percaya, “Kamu mau batalkan pernikahan?” “Bukan, dia yang mau menikah dengan orang lain.”Aku tersenyum pahit.Demi bisa bersama Jimmy, aku susah payah meyakinkan orang tua dan keluargaku. Aku bahkan menjadwal peluncuran perhiasan bertema cinta sejati bersamaan dengan hari pernikahan kami.Namun sekarang, semuanya lenyap.Kakakku terdiam lama, hingga akhirnya berkata, “Kalau begitu hanya ada satu pilihan, yaitu Arthur. Keluarganya terus mendesak dia untuk menikah, kabarnya mereka lagi mencari calon untuknya.”Keningku berkerut. Arthur adalah musuh bebuyutanku. Bahkan di hari pertunanganku dulu, dia sempat mengutuk hubunganku akan hancur dan ternyata kutukannya jadi nyata.Karena waktu mepet, aku hanya bisa menjawab, “Kalau begitu, coba tanyakan dulu. Kalau dia nggak mau, aku cari cara lain.”Namun, kakakku malah langsung menjawab, “Nggak perlu tanya, dia pasti mau.” “Apa?”Belum sempat aku tanya lebih jauh, sekelompok orang sudah mengerumuniku. “Kamu tunangannya Jimmy? W
Read more