Pantas saja Mia bisa sampai segila itu menggali makam ibunya sendiri hanya demi menjebakku.Ternyata, kematian itu hanya tipu daya.Aku mengirim pesan ke Jimmy, [Ibu Mia belum meninggal, kebenarannya ada di email yang kukirim padamu.]Soal dia mau baca atau tidak, itu sudah bukan urusanku.Tiket pesawat sudah dipesankan Arthur, dijadwalkan tiga hari lagi.Saat Jimmy pulang, dia melihatku sedang berkemas.Sebagian besar bajuku dibuang, sisanya kukirim ke Kota Calia. “Kenapa mulai beres-beres?” tanya Jimmy dengan bingung.Aku menjawab seadanya, “Mau pindahan.”Dia sempat diam sejenak, tapi tak menyadari ada yang aneh. Lalu dia melanjutkan, “Perusahaan keluargamu ada di Kota Calia, habis nikah kita memang harus pindah ke sana. Baguslah kalau kamu mulai beberes dari sekarang.”Usai bicara, dia menatapku dengan sorot mata tajam. “Soal ibu Mia, kamu cepat minta maaf. Jangan buat aku susah jadi orang. Minta maaf saja di hari pernikahan nanti, bagaimana?”Setelah itu, dia buru-buru mencari
Besoknya, aku sengaja mengirim pesan ke Jimmy tepat waktu. [Selamat atas pernikahannya!]Sementara itu, di lokasi pernikahan, Jimmy menatap ke arah pintu dan bertanya pada sekretarisnya, “Kenapa Mona belum datang juga? Bukannya dia janji bakal minta maaf di depan umum pada ibunya Mia hari ini?”Sambil menggulir berita di ponselnya, Sekretaris mengernyit dan menjawab, “Sepertinya dia nggak bakal datang. Dia juga lagi sibuk dengan pernikahannya.”Mendengar itu, Jimmy yang berdiri di tengah ruang resepsi, seketika membeku di tempat.Dekorasi ruangan penuh dengan mawar sampanye, kesukaan Mia, membuat seluruh aula tampak seperti dunia mimpi.Di bawah panggung, para tamu berdiri saling bersulang dan berbincang.Semuanya tampak sempurna.Namun, Jimmy menggenggam erat ponselnya, matanya terpaku pada sebuah berita, [Direktur wanita dari Grup Yashi menikah hari ini, perhiasan bertema cinta sejati resmi diluncurkan.]Telapak tangannya langsung berkeringat. Dengan panik, Jimmy menekan nomor y
Tiba-tiba, sebuah ponsel terhubung ke layar besar.Begitu ponsel dibuka, gambar-gambar kotor dan kata-kata tidak senonoh langsung muncul, mengejutkan semua orang di ruangan.Layar penuh dengan rekaman obrolan antara Jimmy dan Mia selama setahun terakhir.Dan di akhir, muncul video yang membuat jantung siapapun yang melihatnya berdegup kencang.Seketika, wajah Jimmy menjadi pucat bagaikan secarik kertas.Kok Mona punya semua ini?Mona tahu semuanya?Saat melihat siapa pengirimnya, ekspresi Jimmy langsung membeku.Mia?!Sejak kembali setahun lalu, Mia terus mengirim tangkapan layar obrolan ke Mona. Kalimat demi kalimat menyindir agar Mona mundur sendiri.Pantas saja, sejak saat itu, Mona tidak pernah lagi mencium Jimmy dan sikapnya juga berubah drastis.Sampai akhirnya, saat suara yang tak pantas mulai terdengar, tiba-tiba Jimmy melempar sesuatu ke arah layar besar. “Jangan dilihat! Jangan dilihat! Semua ini palsu!”Dia panik ingin mematikan layar, tapi jarinya gemetar hebat dan malah m
Tiga hari kemudian, ada acara kepulangan mempelai wanita, sekaligus perayaan ulang tahun Grup Yashi.Kedua keluarga sudah sepakat untuk menggabungkan acara ini.Namun, siapa sangka, kejadian tidak terduga muncul.Jimmy malah mengundang wartawan ke konferensi pers, menuduh Arthur sebagai selingkuhan yang merebut posisinya.Seketika, wartawan mulai mengarahkan mikrofon ke Arthur, suasana jadi kacau balau.Aku segera mendekati wartawan sebelum Arthur berdiri. “Kami menikah dengan cara yang sah dan bersih. Kami berdua juga memang bersedia untuk menikah, semua dokumen juga lengkap. Jadi, dari mana asalnya tuduhan selingkuh itu?” “Hati-hati dengan ucapan kalian! Kalau nggak, departemen hukum Grup Yashi nggak akan segan-segan mengambil tindakan,” tambahku.Wartawan pun sedikit lebih tenang.Arthur menatapku dengan senyuman penuh kasih, aku hanya meliriknya sekilas, merasa wajahku menjadi panas.Namun, Jimmy sudah siap dengan rencananya. Dia memutar rekaman kisah cintaku dengannya di layar b
Dia menarik tanganku dan berkata, “Mona, kamu tahu aku mencintaimu. Aku dan Mia hanya khilaf sesaat. Kalau bukan karena ibunya, aku nggak mungkin menikahinya.”Aku menarik kembali tanganku, menatapnya dengan tenang tanpa berkata apa-apa.Jimmy menangis sambil berteriak, “Aku hanya berbakti pada orang tua! Apa kamu tega melihat seorang ibu tunggal mati tak tenang? Kenapa hati orang kaya seperti kalian dingin sekali?! Nggak mengerti penderitaan rakyat jelata!”Saat dia berteriak-teriak, tiba-tiba seseorang menerobos kerumunan dan berlari ke arahku.Cahaya pisau berkilat dan Arthur dengan cepat mendorongku menjauh.Terdengar suara “duk!”, pisau itu menancap di punggung Arthur. Darah langsung membasahi bajunya.Aku langsung berteriak memanggil dokter.Pelakunya seorang wanita paruh baya dan sudah diamankan oleh satpam. Dia berteriak histeris, “Kembalikan putriku! Kembalikan putriku!”Ternyata wanita itu adalah ibu Mia yang katanya sudah meninggal.Jimmy tampak sangat terkejut. “Ibu? Bukan
Orang-orang di sekitar langsung menyadari apa yang terjadi, bahkan ada yang mengenali Jimmy adalah pria yang dulu buat keributan di acara peluncuran kami. “Ternyata dia brengsek itu, ya! Buat balikan dengan cinta pertamanya, dia meninggalkan putri Keluarga Yashi, terus sekarang malah mau cerai dan nikahin dia lagi!” “Nggak punya cermin? Nggak sadar diri pantas atau nggak?!” “Serakah sekali! Mokondo memang begitu!”Orang-orang di sekitar tak menyangka bahwa situasinya akan berbalik secepat itu. Mereka langsung sadar telah dimanfaatkan.Mereka pun mengumpat marah, lalu bubar satu per satu.Aku menghela napas lega dan menyandarkan kepala ke leher Arthur, berkata, “Untung ada kamu, sayang.”Arthur memelukku erat dan mendengus dengan gaya angkuhnya, “Aku sudah susah payah menunggumu begitu lama, hingga menjadi istriku, tentu saja harus waspada kalau ada pria lain yang mengincarmu.”Aku menghela napas panjang, “Beruntungnya aku punya suami sebaik ini.“Melihat adegan itu, Jimmy tambah nai
Aku mendengus pelan, “Kamu serius mau menagih janji itu?”Jimmy mengangguk sungguh-sungguh dan menjawab, “Iya.” “Aku mau kamu kasih aku satu kesempatan lagi. Meskipun kamu nggak mau cerai dengan Arthur, aku tetap mau bersamamu, seumur hidup.”Aku memainkan gembok cinta itu dengan lembut, senyumanku juga semakin dalam. “Kalau begitu, kamu harus cari Mia. Soalnya … nama yang terukir di gembok ini bukan namaku.”Jimmy tertegun, tak percaya, lalu buru-buru menarik kembali gembok itu dan memeriksanya.Mungkin dia sendiri sudah lupa, nama yang dia ukir dulu bukanlah namaku.Aku tak pernah memberitahunya bahwa pada hari dia dan Mia memutuskan untuk menikah, aku diam-diam mengunjungi lagi semua tempat yang pernah kami datangi bersama.Di situlah aku menemukan gembok cinta ini.Saat itu aku merasa semuanya sungguh menyedihkan dan konyol. Dari sanalah tekadku bulat untuk mengganti mempelai pria. “Jimmy, mungkin kamu sendiri bahkan nggak tahu siapa yang sebenarnya kamu cintai. Waktu hubungan k
Kakakku tak percaya, “Kamu mau batalkan pernikahan?” “Bukan, dia yang mau menikah dengan orang lain.”Aku tersenyum pahit.Demi bisa bersama Jimmy, aku susah payah meyakinkan orang tua dan keluargaku. Aku bahkan menjadwal peluncuran perhiasan bertema cinta sejati bersamaan dengan hari pernikahan kami.Namun sekarang, semuanya lenyap.Kakakku terdiam lama, hingga akhirnya berkata, “Kalau begitu hanya ada satu pilihan, yaitu Arthur. Keluarganya terus mendesak dia untuk menikah, kabarnya mereka lagi mencari calon untuknya.”Keningku berkerut. Arthur adalah musuh bebuyutanku. Bahkan di hari pertunanganku dulu, dia sempat mengutuk hubunganku akan hancur dan ternyata kutukannya jadi nyata.Karena waktu mepet, aku hanya bisa menjawab, “Kalau begitu, coba tanyakan dulu. Kalau dia nggak mau, aku cari cara lain.”Namun, kakakku malah langsung menjawab, “Nggak perlu tanya, dia pasti mau.” “Apa?”Belum sempat aku tanya lebih jauh, sekelompok orang sudah mengerumuniku. “Kamu tunangannya Jimmy? W
Aku mendengus pelan, “Kamu serius mau menagih janji itu?”Jimmy mengangguk sungguh-sungguh dan menjawab, “Iya.” “Aku mau kamu kasih aku satu kesempatan lagi. Meskipun kamu nggak mau cerai dengan Arthur, aku tetap mau bersamamu, seumur hidup.”Aku memainkan gembok cinta itu dengan lembut, senyumanku juga semakin dalam. “Kalau begitu, kamu harus cari Mia. Soalnya … nama yang terukir di gembok ini bukan namaku.”Jimmy tertegun, tak percaya, lalu buru-buru menarik kembali gembok itu dan memeriksanya.Mungkin dia sendiri sudah lupa, nama yang dia ukir dulu bukanlah namaku.Aku tak pernah memberitahunya bahwa pada hari dia dan Mia memutuskan untuk menikah, aku diam-diam mengunjungi lagi semua tempat yang pernah kami datangi bersama.Di situlah aku menemukan gembok cinta ini.Saat itu aku merasa semuanya sungguh menyedihkan dan konyol. Dari sanalah tekadku bulat untuk mengganti mempelai pria. “Jimmy, mungkin kamu sendiri bahkan nggak tahu siapa yang sebenarnya kamu cintai. Waktu hubungan k
Orang-orang di sekitar langsung menyadari apa yang terjadi, bahkan ada yang mengenali Jimmy adalah pria yang dulu buat keributan di acara peluncuran kami. “Ternyata dia brengsek itu, ya! Buat balikan dengan cinta pertamanya, dia meninggalkan putri Keluarga Yashi, terus sekarang malah mau cerai dan nikahin dia lagi!” “Nggak punya cermin? Nggak sadar diri pantas atau nggak?!” “Serakah sekali! Mokondo memang begitu!”Orang-orang di sekitar tak menyangka bahwa situasinya akan berbalik secepat itu. Mereka langsung sadar telah dimanfaatkan.Mereka pun mengumpat marah, lalu bubar satu per satu.Aku menghela napas lega dan menyandarkan kepala ke leher Arthur, berkata, “Untung ada kamu, sayang.”Arthur memelukku erat dan mendengus dengan gaya angkuhnya, “Aku sudah susah payah menunggumu begitu lama, hingga menjadi istriku, tentu saja harus waspada kalau ada pria lain yang mengincarmu.”Aku menghela napas panjang, “Beruntungnya aku punya suami sebaik ini.“Melihat adegan itu, Jimmy tambah nai
Dia menarik tanganku dan berkata, “Mona, kamu tahu aku mencintaimu. Aku dan Mia hanya khilaf sesaat. Kalau bukan karena ibunya, aku nggak mungkin menikahinya.”Aku menarik kembali tanganku, menatapnya dengan tenang tanpa berkata apa-apa.Jimmy menangis sambil berteriak, “Aku hanya berbakti pada orang tua! Apa kamu tega melihat seorang ibu tunggal mati tak tenang? Kenapa hati orang kaya seperti kalian dingin sekali?! Nggak mengerti penderitaan rakyat jelata!”Saat dia berteriak-teriak, tiba-tiba seseorang menerobos kerumunan dan berlari ke arahku.Cahaya pisau berkilat dan Arthur dengan cepat mendorongku menjauh.Terdengar suara “duk!”, pisau itu menancap di punggung Arthur. Darah langsung membasahi bajunya.Aku langsung berteriak memanggil dokter.Pelakunya seorang wanita paruh baya dan sudah diamankan oleh satpam. Dia berteriak histeris, “Kembalikan putriku! Kembalikan putriku!”Ternyata wanita itu adalah ibu Mia yang katanya sudah meninggal.Jimmy tampak sangat terkejut. “Ibu? Bukan
Tiga hari kemudian, ada acara kepulangan mempelai wanita, sekaligus perayaan ulang tahun Grup Yashi.Kedua keluarga sudah sepakat untuk menggabungkan acara ini.Namun, siapa sangka, kejadian tidak terduga muncul.Jimmy malah mengundang wartawan ke konferensi pers, menuduh Arthur sebagai selingkuhan yang merebut posisinya.Seketika, wartawan mulai mengarahkan mikrofon ke Arthur, suasana jadi kacau balau.Aku segera mendekati wartawan sebelum Arthur berdiri. “Kami menikah dengan cara yang sah dan bersih. Kami berdua juga memang bersedia untuk menikah, semua dokumen juga lengkap. Jadi, dari mana asalnya tuduhan selingkuh itu?” “Hati-hati dengan ucapan kalian! Kalau nggak, departemen hukum Grup Yashi nggak akan segan-segan mengambil tindakan,” tambahku.Wartawan pun sedikit lebih tenang.Arthur menatapku dengan senyuman penuh kasih, aku hanya meliriknya sekilas, merasa wajahku menjadi panas.Namun, Jimmy sudah siap dengan rencananya. Dia memutar rekaman kisah cintaku dengannya di layar b
Tiba-tiba, sebuah ponsel terhubung ke layar besar.Begitu ponsel dibuka, gambar-gambar kotor dan kata-kata tidak senonoh langsung muncul, mengejutkan semua orang di ruangan.Layar penuh dengan rekaman obrolan antara Jimmy dan Mia selama setahun terakhir.Dan di akhir, muncul video yang membuat jantung siapapun yang melihatnya berdegup kencang.Seketika, wajah Jimmy menjadi pucat bagaikan secarik kertas.Kok Mona punya semua ini?Mona tahu semuanya?Saat melihat siapa pengirimnya, ekspresi Jimmy langsung membeku.Mia?!Sejak kembali setahun lalu, Mia terus mengirim tangkapan layar obrolan ke Mona. Kalimat demi kalimat menyindir agar Mona mundur sendiri.Pantas saja, sejak saat itu, Mona tidak pernah lagi mencium Jimmy dan sikapnya juga berubah drastis.Sampai akhirnya, saat suara yang tak pantas mulai terdengar, tiba-tiba Jimmy melempar sesuatu ke arah layar besar. “Jangan dilihat! Jangan dilihat! Semua ini palsu!”Dia panik ingin mematikan layar, tapi jarinya gemetar hebat dan malah m
Besoknya, aku sengaja mengirim pesan ke Jimmy tepat waktu. [Selamat atas pernikahannya!]Sementara itu, di lokasi pernikahan, Jimmy menatap ke arah pintu dan bertanya pada sekretarisnya, “Kenapa Mona belum datang juga? Bukannya dia janji bakal minta maaf di depan umum pada ibunya Mia hari ini?”Sambil menggulir berita di ponselnya, Sekretaris mengernyit dan menjawab, “Sepertinya dia nggak bakal datang. Dia juga lagi sibuk dengan pernikahannya.”Mendengar itu, Jimmy yang berdiri di tengah ruang resepsi, seketika membeku di tempat.Dekorasi ruangan penuh dengan mawar sampanye, kesukaan Mia, membuat seluruh aula tampak seperti dunia mimpi.Di bawah panggung, para tamu berdiri saling bersulang dan berbincang.Semuanya tampak sempurna.Namun, Jimmy menggenggam erat ponselnya, matanya terpaku pada sebuah berita, [Direktur wanita dari Grup Yashi menikah hari ini, perhiasan bertema cinta sejati resmi diluncurkan.]Telapak tangannya langsung berkeringat. Dengan panik, Jimmy menekan nomor y
Pantas saja Mia bisa sampai segila itu menggali makam ibunya sendiri hanya demi menjebakku.Ternyata, kematian itu hanya tipu daya.Aku mengirim pesan ke Jimmy, [Ibu Mia belum meninggal, kebenarannya ada di email yang kukirim padamu.]Soal dia mau baca atau tidak, itu sudah bukan urusanku.Tiket pesawat sudah dipesankan Arthur, dijadwalkan tiga hari lagi.Saat Jimmy pulang, dia melihatku sedang berkemas.Sebagian besar bajuku dibuang, sisanya kukirim ke Kota Calia. “Kenapa mulai beres-beres?” tanya Jimmy dengan bingung.Aku menjawab seadanya, “Mau pindahan.”Dia sempat diam sejenak, tapi tak menyadari ada yang aneh. Lalu dia melanjutkan, “Perusahaan keluargamu ada di Kota Calia, habis nikah kita memang harus pindah ke sana. Baguslah kalau kamu mulai beberes dari sekarang.”Usai bicara, dia menatapku dengan sorot mata tajam. “Soal ibu Mia, kamu cepat minta maaf. Jangan buat aku susah jadi orang. Minta maaf saja di hari pernikahan nanti, bagaimana?”Setelah itu, dia buru-buru mencari
Dulu, aku sangat peduli dengan Jimmy. Selama dia mengatakannya, apapun akan kuberikan, apapun akan kulakukan demi dia.Namun sekarang, Jimmy sendiri yang menyadarkanku.Kalau dipikir-pikir, sejak Mia kembali, semua yang Jimmy lakukan hanyalah demi perempuan itu.Jimmy bahkan sudah lupa bahwa akulah orang yang seharusnya menjadi pendamping hidupnya.Jawabanku membuat Jimmy marah, “Apa maksudmu? Kamu nggak mau? Sebaiknya kamu tahu diri! Mia itu sahabat terbaikku, kamu sebaiknya buat dia senang. Kalau nggak, aku nggak akan menikahimu!”Usai bicara, dia pun membanting pintu dan pergi.Perasaanku kacau. Aku pun turun ke taman buat jogging.Baru lari satu putaran, aku mendapat panggilan telepon dari Arthur.Begitu ingat wajahnya yang selalu kaku seperti mayat hidup, aku sempat ragu beberapa detik, hingga akhirnya menekan tombol jawab. “Begitu naik ke kapalku, kamu itu sudah menjadi milikku! Kalau berani kabur, aku bakal menyeretmu kembali!”Kalimat pertama Arthur langsung seperti serangan t
Kakakku tak percaya, “Kamu mau batalkan pernikahan?” “Bukan, dia yang mau menikah dengan orang lain.”Aku tersenyum pahit.Demi bisa bersama Jimmy, aku susah payah meyakinkan orang tua dan keluargaku. Aku bahkan menjadwal peluncuran perhiasan bertema cinta sejati bersamaan dengan hari pernikahan kami.Namun sekarang, semuanya lenyap.Kakakku terdiam lama, hingga akhirnya berkata, “Kalau begitu hanya ada satu pilihan, yaitu Arthur. Keluarganya terus mendesak dia untuk menikah, kabarnya mereka lagi mencari calon untuknya.”Keningku berkerut. Arthur adalah musuh bebuyutanku. Bahkan di hari pertunanganku dulu, dia sempat mengutuk hubunganku akan hancur dan ternyata kutukannya jadi nyata.Karena waktu mepet, aku hanya bisa menjawab, “Kalau begitu, coba tanyakan dulu. Kalau dia nggak mau, aku cari cara lain.”Namun, kakakku malah langsung menjawab, “Nggak perlu tanya, dia pasti mau.” “Apa?”Belum sempat aku tanya lebih jauh, sekelompok orang sudah mengerumuniku. “Kamu tunangannya Jimmy? W