"Bukannya kita melakukan pencegahan......"Dia menatapku sejenak, kemudian menghentikan kata-katanya.Adikku sudah mengepalkan tinjunya, suara gemeretak terdengar.Tiba-tiba dia berlari, dengan kasar memegang pergelangan tangan Tasya dan menarik gelang emas itu dengan paksa."Sakit, sakit... hiss..." Matanya terbelalak, kesakitan sampai air mata bercucuran."Benar-benar kotor."Adikku berjalan dengan langkah besar dan cepat, dengan terburu-buru melemparkan pakaian dan koper ke luar.Aku menghela napas panjang, melihat ke arah Gino:"Bagus juga, sepertinya kita sudah menyelesaikan masalah.""Perjanjian cerai aku juga akhirnya berguna, kalau kamu tidak menandatanganinya, kamu akan masuk penjara."Gino menundukkan kepalanya dan terdiam lama, ketika dia mengangkat kepalanya melihatku, matanya penuh kecemasan:"Lina, bukan seperti yang kamu pikirkan, aku..."Wajah ibu terlihat sangat serius, sambil menarik dan mendorong ibu mertua dan Gino keluar.Pintu tertutup dengan suara yang keras.Sua
Magbasa pa